Menikah Muda
"Flora.. Flora..."
Teriakan para siswa-siswi di salah satu sekolah swasta internasional termahal yang ada di Jakarta menggema ke seluruh penjuru lapangan basket yang digunakan dua orang siswi cantik yang tengah saling menjambak.
"Ayo Flo hajar terus!" Teriak Moana. Menyemangati sepupunya yang tengah berkelahi dengan Clara, siswi baru yang belum ada dua Minggu ini pindah ke sekolahnya, dan tak mengenal siapa itu Flora Arbeto.
Ya, Flora Arbeto adalah putri dari Boy Arbeto dan Tita Anggara. Putri pengusaha kaya raya yang terkenal di seluruh Asia Tenggara, dan pemilik sekolah internasional tempat mereka menuntut ilmu.
"Aw, sakit.. sakit." Clara berteriak saat tangannya dicengkeram dengan sangat kasar oleh seseorang, hingga membuatnya melepaskan jambakan pada rambut Flora.
Suasana yang tadi begitu ricuh oleh teriakan siswa dan siswi, kini mendadak sepi saat melihat sosok tampan dan gagah yang tengah mencengkram pergelangan tangan Clara.
"Rain..." pekik Clara dengan terkejut.
Bukan hanya Clara yang terkejut, namun juga Flora yang masih menjambak rambut lawannya. Sementara Moana menghela napas dengan tidak suka melihat kedatangan sepupunya itu, karena seperti yang sudah-sudah Rain pasti akan menghentikan perkelahian yang tengah asik ia tonton.
"Sekali lagi kau menyentuh Flo ku, maka tangan ini akan aku buat patah!" Ancam Rain dengan tatapan membunuh.
Membuat siapa pun yang melihatnya bergidik ngeri. Tapi tidak dengan Flora, karena gadis cantik berusia tujuh belas tahun itu justru merasa kesal dengan apa yang dilakukan Rain. Karena lagi-lagi pria posesif yang selalu mengikutinya sejak masih kecil itu, ikut campur dengan apa yang dilakukannya.
"Rain lepaskan dia!" Flo menatap Rain dengan sangat kesal.
Dan tanpa menunggu dua kali untuk disuruh, Rain dengan cepat melepaskan tangan Clara.
Ya, itulah seorang Rain Moses. Pria berusia tujuh belas tahun yang terkenal tampan, pintar, kaya raya, dan jago berkelahi, namun selalu tunduk pada satu wanita yaitu Flora Arbeto.
"Sekarang —" belum sempat Flo meneruskan ucapannya, ia sudah lebih dulu di gendong oleh Rain layaknya sekarung beras. "Rain turunkan aku!" teriaknya dengan semakin kesal.
Moana yang melihat ke-dua sepupunya itu pergi dari lapangan basket, mau tidak mau mengikuti karena tahu Flora pasti akan marah-marah pada Rain. Sementara Rain pasti hanya diam mendengar umpatan Flora.
Terkadang Moana bingung, sepupunya yang terkenal pintar dan dingin terhadap siapa pun termasuk dirinya, justru begitu tunduk pada Flora seperti orang bodoh.
Ya, sudah jadi rahasia umum diantara para sepupunya dan seluruh siswa-siswi di sekolah, kalau Rain begitu mencintai Flora Arbeto sejak pria itu mungkin masih menggunakan Pampers.
"Hujan es turunkan aku!" Teriak Flo mulai marah.
Rain pun menurunkan Flora dengan cepat, karena mendengar nama ejekannya disebut. Jika Flo sudah memanggilnya hujan es, itu artinya gadis tersebut sudah sangat marah.
"Sudah aku katakan berapa kali jangan pernah ikut campur urusanku? Aku bisa menghadapi sendiri si ular bulu itu." gerutu Flora.
"Tapi aku takut kau terluka." Ucap Rain dengan ekspresi tenang dan penuh kelembutan, tidak lagi datar dan dingin seperti yang diperlihatkannya pada orang lain.
"Ck, kau takut aku terluka. Tapi kau tidak sadar kehadiranmu itu membuat aku terluka." Kesal Flo dengan menekuk wajahnya.
"Memangnya apa yang sudah kulakukan?" Tanya Rain dengan bingung. Karena seingatnya ia selalu melindungi Flora bahkan sejak gadis itu berusia kanak-kanak.
Karena bagi Rain tidak ada yang boleh menyakiti Flo nya, dan jika ada yang membuat Flo menangis maka harus berhadapan langsung dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Gemini 27
keren bangett
2024-10-28
1
Anonymous
o
2024-09-24
0
Wita
saya selalu mendukung mu thor 😁
2024-07-24
1