NovelToon NovelToon
Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Cinta Ugal Ugalan Mas Kades

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dokter Genius / Cinta pada Pandangan Pertama / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arunika Nrityabhumi adalah gadis cantik berusia dua puluh tujuh tahun. Ia berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit besar yang ada di kotanya.
Gadis cantik itu sedang di paksa menikah oleh papanya melalu perjodohan yang di buat oleh sang papa. Akhirnya, ia pun memilih untuk melakukan tugas pengabdian di sebuah desa terpencil untuk menghindari perjodohan itu.
Abimanyu Rakasiwi adalah seorang pria tampan berusia dua puluh delapan tahun yang digadang - gadang menjadi penerus kepala desa yang masih menganut sistem trah atau keturunan. Ia sendiri adalah pria yang cerdas, santun dan ramah. Abi, sempat bekerja di kota sebelum diminta pulang oleh keluarganya guna meneruskan jabatan bapaknya sebagai Kepala Desa.
Bagaimana interaksi antara Abi dan Runi?
Akankah keduanya menjalin hubungan spesial?
Bisakah Runi menghindari perjodohan dan mampukah Abi mengemban tugas turun temurun yang di wariskan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Perasaan Abi

Telinga Abi terasa sangat panas saat mendengar Sherli yang terus mengatai Runi. Rahangnya mengetat dan tangannya mengepal erat hingga buku - buku jarinya memutih.

Jika saja bukan Runi yang melarang. Tentu saja ia sudah keluar dari mobil sedari tadi. Sayangnya, kini ia hanya mampu melihat keduanya dari dalam mobil.

"Aarrgghh! Sial! Kenapa mereka berdua lama banget!." Abi meninju stir mobilnya.

Ia membelalakkan mata, kala Sherli melayangkan tangannya hendak memukul wajah Runi. Abi hampir saja membuka pintu mobilnya, namun apa yang di lakukan Runi, membuatnya mengurungkan niat.

Runi menangkap tangan Sherli yang hendak menamparnya lalu memelintir tangan wanita itu dan menguncinya di punggung Sherli.

"Aaauuhhh sakitt!!" Teriak Sherli yang kesakitan.

"Jangan coba - coba menyentuh tubuh saya!" Kata Runi.

"Jangan ganggu calon suami saya dan jangan macam - macam dengan saya. Saya bisa bertindak lebih dari apa yang kamu bayangkan!" Bisik Runi tepat di telinga Sherli.

Runi lalu mendorong dan melepaskan tangan sherli yang ia kunci hingga Sherli terhuyung dan hampir jatuh.

Tak terima dengan perlakuan yang ia dapatkan, Sherli segera berbalik, hendak kembali menyerang Runi. Sayangnya hal itu gagal karena Danu dan Iqbal yang datang tergopoh - gopoh langsung menghalangi.

Danu bertindak sebagai tameng untuk Runi, sementara Iqbal menahan tubuh Sherli.

"Weiit weiit wweeit! Mau ngapain, lo?" Tanya Iqbal.

"Lepasin gue, Bal! Gue mau bales perempuan jal*ng itu!" Seru Sherli seperti kesetanan. Tentu saja hal itu menarik perhatian karyawan perusahaan.

"Gue udah bilang, jangan cari masalah di sini! Lo malah buat masalah di sini, sama calon istri Abi pula!" Kata Danu yang kesal.

"Ha? Mana mungkin Kak Abi mau sama j*l*ng macem dia!" Sergah Sherli.

"Jaga mulut lo, ya! Abi gak akan diem aja kalo lo ngehina calon istrinya." Iqbal memperingatkan.

"Hahahahaha Buktinya, dia sama sekali gak keluar buat ngebela j*l*ng ini, yang katanya calon istrinya!" Kata Sherli.

"Saya udah bilang! Saya yang ngelarang Mas Abi keluar dari mobil. Kamu liat sendiri, kan? Gimana patuhnya dia? Itu tandanya dia benar - benar gak mau kehilangan saya!" Tegas Runi.

"Shit! Dasar perempuan murahan!" Teriak Sherli.

"Astaga! Bebel banget ni bocah! Enek gue rasanya berurusan sama ni perempuan!" Kesal Danu yang tak kalah frustasi.

"Kalian tahan dia di pos! Saya mau lapor polisi karena ni orang udah neror CEO kita." Kata Iqbal sambil menyerahkan Sherli pada dua satpam yang ikut berlari tergopoh - gopoh saat mendengar keributan.

"Run, mendingan lo masuk ke mobil. Abi khawatir banget sama lo. Cegil ini biar jadi urusan kita." Titah Danu.

"Tapi, kak."

"Buruan, jangan bantah! Abi bisa meledak kalo gak cepet lo tenangin!" Kata Danu dan Runi pun akhirnya menurut.

"Maaf ya, kak. Udah bikin kacau di sini." Kata Runi sebelum masuk ke dalam mobil.

"It's ok! Sherli emang perlu di kasih pelajaran. Gue titip Abi, ya." Pinta Danu yang di jawab anggukan oleh Runi.

Arunika masuk ke dalam mobil. Di sana ia terpaku kala melihat raut wajah Abi yang berubah.

Rambut yang berantakan, netra memerah dengan nafas yang memburu, hingga dadanya naik turun menahan ledakan emosi. Di tambah lagi jari - jarinya yang memerah seperti habis di hantam benda tumpul.

"Mas Abi!"

"Puas kamu, dek. Puas sudah nyiksa Mas kayak gini?" Lirih abi dengan suara bergetar. Netranya tampak sendu menatap Runi.

"Mas...." Runi langsung memeluk Abi yang berantakan.

"Kamu tau? Rasanya, Mas hampir mati frustasi di dalam sini. Mas kayak orang bodoh yang gak bisa ngapa - ngapain. Buat ngelindungin kamu aja, Mas harus nelfon Danu dan Iqbal. Kamu tau? Telinga Mas rasanya mau meledak tiap kali denger wanita itu menghina kamu, hati Mas rasanya seperti di tusuk - tusuk. Andai kamu tau rasanya...." Abi tak melanjutkan kata - katanya lagi.

Air matanya tumpah bersama rasa sesak di dadanya. Ia membalas pelukan Runi yang terasa semakin erat mendekapnya.

"Maafin Mas, dek. Mas gak bisa ngelindungin kamu. Mas gagal jaga perasaanmu." Kata Abi di sela - sela isakannya.

"Mas, istighfar, jangan seperti ini. Aku lebih takut lihat Mas yang seperti ini dari pada harus berhadapan dengan seratus wanita seperti Sherli." Kata Runi yang ikut menangis.

"Maafin aku ya, Mas. Aku gak bermaksud bikin Mas seperti ini. Maaf kalau sampai Mas merasa tersiksa. Mas, aku gak apa - apa, walaupun aku mendengar hinaan dari wanita itu, tapi aku merasa puas. Setidaknya dia sudah tau kalau Mas itu milikku." Lirih Runi sembari mengusap sayang kepala belakang Abi.

Runi mengendurkan pelukannya ketika ia merasa kalau Abi sudah tenang. Runi mengusap netra dan pipinya yang basah, sebelum melepaskan pelukannya dari Abi.

Gadis cantik itu meraih tisu dan mengelap wajah Abi yang basah. Ia lalu merapikan kemeja Abi dan merapikan rambut Abi dengan jari - jarinya.

"Mas, Aku gak apa - apa. Mas jangan merasa bersalah, ya. Ini semua keinginanku dan aku berterimakasih karena Mas sudah menghargaiku dengan menepati janji Mas, seburuk apapun situasinya tadi." Ujar Runi yang masih merapikan rambut Abi.

"Jangan ulangi lagi ya, dek. Mas benar - benar tersiksa." Pinta Abi.

"Iya, Mas sayang. Maaf ya, Mas." Kata Runi sembari menangkup wajah Abi.

Abi meraih tangan Runi yang membingkai wajahnya, lalu mengecup kedua telapak tangan itu bergantian.

"Iya, maafin Mas juga, ya." Kata Abi sembari kembali memeluk Runi.

"Ada yang luka, dek? Ada yang sakit?" Tanya Abi. Ia memeriksa wajah dan tangan Runi.

"Gak ada, Mas. Aku gak apa - apa. Mas tuh yang luka. Lihat ini, nanti memarnya tambah parah kalau gak cepet di obatin. Mas mukulin apa sih? Duh ya Allah, sampe kayak gini." Cicit Runi sembari memegang tangan Abi.

"Mukul ini." Abi menunjuk kemudi.

"Mas gemblung ya? Ini keras loh, Mas!" Omel Runi.

"Mana sadar. Namanya juga lagi kalut, dek." Jawab Abi.

"Yaudah kita ke RS, nanti sekalian aku obatin di sana." Kata Runi.

"Sendiko dawuh, sayang. (Siap laksanakan, sayang.)" Jawab Abi.

Tookk...

Tookk....

Danu mengetuk kaca mobil Abi yang sedari tadi masih tak berpindah dari tempatnya.

"Ada apa, Nu?" Tanya Abi yang menurunkan sedikit kaca mobilnya.

"Memori dashcam lo, gue minta buat bukti. Gue udah bikin laporan ke kepolisian. Enek gue di rusuhin cegil satu itu." Cicit Danu.

"Nih..." Abi memberikan memori dashcam nya pada Danu.

"Tangan lo kenapa, Bi? Lo mukulin apaan?" Tanya Danu.

"Mukul ini." Jawab Abi.

"Dih! Abimanyu Frustasi Rakasiwi." Gelak Danu.

"Gue gak pernah liat lo sefrustasi ini urusan cewek, sumpah. Bahkan dulu waktu lo di jebak aja, lo santai kok." Imbuh Danu yang tak habis pikir.

"Entah! Kalut banget gue tadi." Abi mengakuinya.

"Kudu sungkem sih gue sama Runi. Bisa - bisanya ngerubah singa jadi kucing oyen." Danu makin tertawa meledek Abi.

"Ketawa aja terus lo! Puas - puasin selagi bisa! Dahlah gue cabut dulu." Pamit Abi.

"Hm. Hati - hati, jangan oleng ya oyen. Miiaawwww...." Kata Danu yang di jawab lambaian tangan oleh Abi..

1
Syakira
saya suka dengan cerita nya
Kiran Kiran
Gemesin!
Giselle Bustamante
Siapin tisu buat nangis 😭
Gadislpg: Gak bikin banyak air mata kok, kak ✌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!