[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 23 - Kehilangan
"Jauh-jauh ke luar negeri oleh-olehnya kok terasi sama kerupuk!" ucap para tetangga saat ibu Jeje memberi mereka oleh-oleh.
"Kalau dodol juga, aku bisa beli sendiri mbak yu!" timpal yang lainnya.
Ibu Jeje hanya bisa mendengus kesal. "Dikasih bukannya bersyukur kok malah protes."
Dan Jeje melihat itu semua dari jendela kamarnya, seharusnya dia bisa menaikkan derajat orangtuanya tapi sekarang?
Jeje keluar dari kamarnya dan melihat bapaknya tengah memasukkan sayur yang sudah dimasak ke tahu untuk dijadikan tahu isi.
"Bapak siap-siap jualan?" tanya Jeje mencoba membantu.
"Gak usah, ini biar bapak aja yang ngerjain!" tolaknya. "Sebenarnya ada apa? kok pulang dadakan?"
Jeje tidak menjawab tapi dia berdiri dibelakang bapaknya dan memeluknya. "Maafin Jeje ya, Pak!"
"Kenapa? Apa karena biaya yang mahal?"
Jeje menggeleng. "Bukan itu!"
"Lha terus apa? Bapak sama ibu punya tabungan dan uang yang biasa kau kirim itu gak pernah kami pakai. Mau lanjut kuliah di sini? Walaupun gak sebagus di luar negeri tapi kan setidaknya kau bisa jadi sarjana!"
Mendengar itu Jeje semakin merasa bersalah pada orangtuanya. Lalu dia memberi alasan jika dirinya sudah melupakan mimpinya.
"Jeje mau bantu Bapak sama Ibu jualan aja!" ucapnya kemudian.
*****
Damian tidak bisa tidur semenjak kepergian Jeje, semenjak kehadiran gadis itu dia sudah terbiasa satu ranjang berdua. Bahkan rutinitas bercinta selalu mereka lakukan setiap harinya. Tapi sekarang?
"Kau tampak berantakan!" tegur Keith melihat lingkaran mata panda di bawah mata Damian.
Damian menatap Keith dengan tajam. "Aku tidak mau melihatmu! Kau yang membantunya kabur, 'kan!"
"Aku hanya mengantarnya ke motel. Aku tidak tahu, dia akan pulang ke Indonesia!" sahut Keith membela diri.
"Seharusnya kau mencegahnya!"
"Dengan membiarkan dia menjadi budak sek..s?"
Damian langsung terdiam karena pada kenyataannya dia memang membutuhkan tubuh Jeje.
"Dia mengatakan mencintaiku, bukankah itu bodoh? Seharusnya dia sadar dari awal kalau aku dan dia hanya dua anak manusia yang saling membutuhkan untuk melampiaskan hasrat!" ucap Damian dengan gusar.
"Dia sudah menolakmu dari awal, Damian. Apa kau lupa?" sahut Keith dengan terkekeh. "Kau yang selalu datang dan menggodanya, kau memberinya harapan untuk membuka hatinya dan kau justru mematahkan harapan itu!"
"Bukankah kau yang memintaku bersikap lembut padanya?" Damian menaikkan nada bicaranya.
"Aku tidak menyangka dia akan bisa jatuh hati padamu! Yang jelas sekarang dia sakit padamu, dia sudah memberikan keperawannya padamu dan tanpa protes dia selalu melayanimu tapi kau justru tidak mau terikat padanya!" jelas Keith lambat-lambat supaya Damian menyadari kesalahannya.
Dan itu sukses membuat Damian diam seribu bahasa.
"Aku mengamati semenjak ada Jeje di hidupmu, kau tidak terlalu lagi menjadi penggila kebersihan!" tambah Keith lagi.
"Apa maksudmu?" cecar Damian.
"Kau belum mandi dari kemarin? Kau bau alkohol, Dude. Biasanya kau tidak membiarkan tubuhmu itu bau, 'kan?"
"Shiit!"
Damian mengumpat setelah sadar, dia berlalu ingin ke kamar mandi tapi sebelum itu Damian bertanya pada Keith.
"Bagaimana dengan keadaan?" tanyanya.
"Semua aman, tapi kita tidak bisa melakukan transaksi untuk sementara waktu!" jelas Keith.
"Apa kita bisa keluar dari negara ini?"
"Bisa, asal memakai identitas palsu!"
"Persiapkan semuanya!"
Keith mengernyit tidak mengerti. "Kita akan pergi, kemana?"
"Menjemput wanitaku!" jawab Damian tidak terbantahkan.
sebelom nolong ketawa dulu ahh...