TAMAT
.
Kisah Kaisar yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh, Ayahnya menceraikan sang Ibu dan lebih memilih cinta pertamanya semasa muda dulu.
Sang Ibu terpaksa meninggalkan Kaisar karena ancaman suaminya sendiri, ia pergi membawa bayi perempuan yang masih berada diperutnya dan terlahir dengan nama Keiina yang tidak diketehaui keberadaannya oleh suaminya.
Kaisar tumbuh menjadi anak yang penuh dengan dendam dan sangat membenci sang Ayah juga istri yang sudah merebut posisi ibunya, di masa depan ia mencari keberadaan sang ibu dan adik yang belum pernah ia temui.
Apa yang terjadi dengan hubungan Kakak beradik antara Kaisar dan Keiina?
Akankah mereka saling mengenali saat bertemu untuk pertama kalinya?
Bagaimana saat cinta menghampiri Kaisar maupun Keiina, akankah pengkhiatan sang Ayah membuat mereka trauma dan membatasi diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Adelia tengah menata kue buatannya di etalase display khusus kue yang pernah ia beli secara kredit melalui koperasi daerah yang membantu usaha perekonomian menengah kebawah dan kini sudah lunas.
Adelia juga menata kue kue titipan orang lain di meja yang cukup besar, setelah mengelap tiga meja yang berada di toko kue kecil miliknya. Meskipun Adelia memiliki asisten, namun Adelia pun ikut turun membantu karena Adelia lebih senang mempunyai kesibukan di banding hanya berdiam diri.
"Tiramisu cake satu slice." Ucap seorang wanita bernama Audrey pada asisten Adelia.
"Biar saya saja." Kata Adelia pada Desy asistennya.
Adelia mengambilkan satu slice tiramisu cake dan lemon tea untuk Audrey.
"Silahkan di nikmati, Nona." Kata Adelia dengan ramah.
Audrey tersenyum, "Terimakasih." Jawabnya juga tak kalah ramah.
"Sepertinya Nona bukan orang sini." Tanya Adelia yang baru pertama kali melihat Audrey.
Audrey tersenyum, "Apa Ibu mau menemaniku mengobrol disini?" Tanya Audrey.
Adelia mengangguk dengan senyuman tipis, sedari tadi Adelia memperhatikan Audrey dengan wajah sendunya dan mata yang sedikit sembab. Sebagai seorang ibu, Adelia merasakan jika gadis di depannya sedang tidak baik baik saja.
**
Kaisar tengah duduk di kursi kebesarannya, "Ia memikirkan apa yang akan ia lakukan jika bertemu dengan Adelia, akankah Adelia mengenalinya? Atau justru Adelia sudah melupakan wajah Kaisar yang sudah banyak perubahan.
"Mama... Kai sangat merindukan Mama, Tunggu Kai besok, Ma." Gumam Kaisar sambil memejamkan matanya dan bersandar pada sandaran kursi.
Kaisar segera menyelesaikan pekerjaannya, rasanya ia tak sabar untuk berangkat esok menemui wanita yang dirinduinya, yakni Adelia Mama tercintanya.
Kaisar memastikan lewat Aldo agar membuat Anhar di sibukan mengurus anak cabang perusahaan di luar kota hingga Kaisar membawa Adelia kembali ke kota.
Sementara itu Mutia menghabiskan waktu di temani oleh Keiina, tak henti hentinya Mutia bersyukur karena cucu yang sempat hilang akhirnya tlah ditemukan dan kini berada di depannya meski Keiina belum menyadari jati diri Mutia yang sesungguhnya.
"Ryu sepertinya menyukaimu." Kata Mutia menggoda Keiina.
Keiina hanya tersenyum tipis menanggapinya. "Semua orang berhak menyukai seseorang, tidak ada larangan untuk menyukai, bukan?" Kata Keiina tersenyum miris.
"Kamu tidak menyukai, Ryu?" Tanya Mutia ingin tau.
Keiina menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?" Tanya Mutia heran, pasalnya Mutia akan sangat senang jika Ryu menjadi cucu menantunya. Namun ia tidak ingin memaksa Keiina, baginya Keiina kembali saja sudah sangat bersyukur.
"Aku tidak ingin jatuh cinta dan terluka." Jawab Keiina dengan tatapan kosong. "Berpacaran dan menikah tidak ada dalam planingku." Imbuhnya lagi.
Mutia dengan serius mendengarkan kata demi kata yang Keiina utarakan.
"Apa kamu pernah trauma oleh pria sehingga membuatmu membatasi dirimu?" Tanya Mutia dengan lembut.
Lagi lagi Keina tersenyum miris, membayangkan jika ia menikah dan merasakan apa yang Mamanya rasakan dulu. "Aku tidak ingin membahasnya, Nyonya. Maafkan aku." Kata Keiina merasa tak enak.
Mutia mengusap punggung lengan Keiina. "Tidak apa, Sayang." Balasnya penuh pengertian.
**
Tiba hari dimana Kaisar dan Ryu akan berangkat ke daerah di pesisir pantai. Ryu menjemput Kaisar sekalian untuk melihat pujaan hatinya.
"Hai cantikk." Sapa Ryu sambil mengedipkan satu matanya pada Keiina.
Keiina hanya bergidik melihatnya, dan hal itu membuat Kaisar dan Mutia tersenyum.
Ryu ikut sarapan bersama Mutia, Kaisar dan Keiina. Sesekali pandangan Ryu tak henti hentinya menatap wajah cantik Keiina, wajah yang pertama kali membuat jantungnya berdebar dengan kencang. Kaisar maupun Mutia menyadari hal itu, namun tidak ada yang berani menggoda keduanya dengan alasan takut Keiina merasa tidak nyaman.
Keiina dan Mutia yang juga di temani oleh Nina mengantar Kaisar dan Ryu hingga di teras. Kaisar berdiri di depan Mutia lalu mencium punggung Mutia seraya meminta restu untuk menjemput sang ibu yang sudah lama ia rindukan.
"Doakan aku, Oma." Pinta Kaisar
"Semoga urusanmu di permudah, Oma slalu mendoakanmu." Jawabnya dengan mengusap puncak kepala Kaisar yang tengah mencium punggung tangan Mutia.
Kaisar memeluk Mutia, Mutia merasakan kegundahan yang di rasakan oleh cucunya itu. Keiina menatap haru pada sikap Kaisar yang begitu menyayangi Mutia.
Kaisar kini berhadapan dengan Keiina, "Sepulang aku dari luar kota, aku akan membawa Kakak yang kamu cari." Ucapnya penuh kepastian.
Keiina mengangguk, "Terimakasih, Tuan." Jawabnya dan Kaisar membalasnya dengan tersenyum.
Ryu juga mendekati Keiina setelah Kaisar bergeser dari hadapan Keiina. "Aku akan melamarmu setelah mengantar Key selesai dengan urusannya." Kata Ryu dengan percaya dirinya.
Keiina mengernyitkan dahinya, "Melamar?" Tanyanya tak yakin.
Ryu mengangguk, sementara Keiina langsung menggelengkan kepalanya. "Aku belum mau di lamar." Jawabnya dengan wajah cemberut.
Ryu mengacak ngacak rambut Keiina dengan gemas, "Gemess banget sih pacar aku." Ucapnya menggoda Keiina.
"Ishh apa sih, aku bukan pacar Mas Ryu." Kata Keiina menegaskan.
Mutia dan Kaisar hanya tersenyum.
"Keii, tolong temani Oma selama aku tidak ada." Sahut Kaisar mengalihkan perhatian.
"Iya, Tuan Key." Jawab Keiina.
Kaisar dan Ryu masuk ke dalam mobil bersama, hingga mobil yang mereka naiki berjalan dan menghilang dari pandangan Keiina dan Mutia.
"Nyonya, apa Nyonya butuh sesuatu?" Tanya Keiina.
Mutia menggelengkan kepalanya. "Hari ini aku ada kegiatan amal di rumah sakit anak. Kamu bisa menemaniku?" Tanya Mutia.
"Tentu saja bisa, Nyonya Oma. Aku senang sekali pergi ke acara kegiatan seperti itu." Jawab Keiina antusias.
Mutia melihat ke arah jam di dindingnya. "Dua jam lagi kita berangkat ya. Sekarang kamu bisa istirahat dan bersiap dulu di kamarmu."
"Baik, Nyonya. Selamat beristirahat." Jawab Keiina. "Mbak Nina, aku ke kamar dulu, ya." Kata Keiina pada Nina.
Nina tersenyum. "Silahkan Nona muda." Ucapnya.
Keiina mengernyitkan dahinya, merasa heran dengan semua pelayan di rumah ini yang memanggilnya Nona muda, padahal Keiina merasa dirinya juga sama seperti pelayan lainnya.
Mutia melihat rasa heran dan ingin tau Keiina dan segera mengalihkan perhatiannya. "Keii, nanti jangan lupa pakai baju warna putih ya, Oma sudah menyiapkannya di lemarimu." Ucapnya.
Keiina melihat ke arah Mutia, "Iya, Nyonya. Terimakasih." Ucapnya tersenyum lalu undur diri dari hadapan Mutia.
"Nin, untuk sementara panggil Keiina Nona Keii saja, jangan Nona muda." Kata Mutia memberi tahu.
Nina terkikik pelan, "Maaf Nyonya Oma, saya keceplosan. Abisnya gak sabar banget pengen ketemu Nyonya Adelia." Kata Nina.
Mutia tersenyum sambil berjalan ke kamarnya dan di ikuti oleh Nina, "Kamu setia sekali, Nin." Ucap Mutia.
"Tentu saja, Nyonya Oma. Jangan ragukan kesetiaan saya." Balas Nina dan tertawa bersama Mutia.
Di Kota lain,
Anhar merasa tidak ada masalah di perusahaan anak cabang. Entah mengapa Anhar harus di kirim ke luar kota untuk menangani perusahaan anak cabang. Meski ia merasa aneh, namun ia tetap mengerjakan perintah dari Kaisar demi untuk merebut kepercayaannya kembali.
"Aku rasa perusahaan anak cabang ini baik baik saja, sepertinya aman jika aku tinggal pulang cepat." Gumam Anhar.
Sebenarnya Anhar ingin tetap mengurus perusahaan anak cabang agar Kaisar bisa bersikap baik lagi padanya, namun alasan Anhar ingin pulang karena sedari kemarin, Riska terus menerornya untuk segera pulang dengan berbagai macam alasannya. Membuat Anhar jengah dan harus menemui Riska.
...****************...
Ada yang ingat Audrey Anak siapa di Novel yang mana? Novelnya masih sepi, coba dibaca dulu barangkali nanti ke Up. 😋
Cerita Orang tua Ryu dan Audrey awal mulanya dari novelku yang berjudul BEFORE WE DONE.
Ryu anak dari dokter Regan dan Ayla,
Audrey anak dari Raja dan Selingkuhannya (Sarah) yang berselingkuh di belakang Nanda,
Baca juga yuk, seru lhoo dan sudah tamat.
Jangan lupa tinggalkan jejak juga di sana ya..