NovelToon NovelToon
SECRET SUGAR DADDY

SECRET SUGAR DADDY

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Qolbie

***++ Harus bijak memilih bacaan ya guys...
Malam panas satu malam ku dengan lelaki asing membuatku tidak bisa lepas dari lelaki itu. Belakang aku tahu ia adalah Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Mamaku dan kebetulan lelaki itu adalah Dokter yang merawat mamaku. Ia srorang duda yang haus akan hubungan panas di atas ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 SUARA ITU BEGITU...

"Duar!" bagai petir yang menyambar di siang bolong ketika aku mendengar ucapan lelaki itu yang benar-benar tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

"Kau harus tenang. Kau tidak perlu gugup atau pun merasa malu, apa salahnya kalau kau masih menjaga kesucianmu sampai detik di mana kamu belum tidur dengan lelaki ini," Aku berusaha untuk meyakinkan diriku sendiri jika aku tidak boleh merasa gugup dan sejenisnya karena hal itu wajar-wajar saja. Meskipun kenyataannya aku yang paling dirugikan di sini.

"Tapi ini benar-benar gila! aku berakhir tidur dengan lelaki yang tidak aku kenali sama sekali?" aku masih menggerutu dan mencerna semuanya meskipun nyatanya aku tidak bisa mengembalikan keadaan.

"Drrrrrtttt... drrrrrt...." suara getaran ponsel membuyarkan semua lamunanku. Aku segera mencari keberadaan ponselku ada di mana. Dan tatapanku tertuju pada lantai yang ada di bawah kedua kaki lelaki itu.

"Akh... haruskah aku meminta tolong padanya? kondisiku saat ini sangat memprihatinkan," aku mulai mengeratkan kedua tanganku untuk memegangi ujung selimut yang masih menutupi seluruh tubuhku di sana dan aku tidak mungkin untuk melonjak begitu saja hingga turun dari atas ranjang dan mengambil ponsel itu.

Namun ternyata lelaki itu yang langsung mengambil tas berisi ponselku dari lantai di bawahnya. Aku bisa melihat lelaki itu menatap pada layar ponselku untuk beberapa saat seolah lelaki itu begitu penasaran dengan orang yang tengah menghubungiku.

"Dr.Dika," aku bisa melihat bibir lelaki itu perlahan mengucapkan nama tersebut, buru-buru aku langsung merangkak ke arahnya dan langsung mengambil ponsel itu dari tangannya karena aku jelas tahu Dr.Dika adalah dokter yang menangani ibuku. Tanpa pikir panjang aku langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Iya, halo Dokter,"

"Apakah ini wali dari nyonya Dera?"

"Iya! ada apa dengan mamaku Dokter?" aku langsung menjawab tanpa menunggu lebih lama lagi, jantungku sudah mulai berdegup kencang dan tidak karuan aku begitu khawatir apa yang akan dokter itu katakan padaku tentang keadaan mamaku saat ini. Bahkan aku mengabaikan lelaki yang ada di sampingku dan aku tidak menghiraukan lelaki itu yang ternyata sedari tadi telah menatap ke arahku seolah tengah menyimak percakapan antara aku dan juga seseorang yang ada di seberang panggilan telepon.

"Tolong anda segera kemari. Kami membutuhkan persetujuan anda untuk melakukan tindakan selanjutnya," aku mendengar dokter itu mengatakan bahwa keadaan mamaku terkesan begitu mengkhawatirkan dan harus secepatnya dilakukan tindakan yang membutuhkan persetujuan dariku. Tidak membutuhkan waktu lagi aku langsung mengiyakan apa yang Dokter itu katakan.

"Oke, baiklah dokter Aku akan segera tiba di sana," aku langsung menyudahi panggilan tersebut begitu saja dan melonjak dari atas pembaringan tanpa melihat area sekitar dan seketuka lupa rasa malu meskipun saat itu aku tidak mengenakan apapun untuk menutupi tubuhku. Bahkan lagi-lagi aku mengabaikan pandangan lelaki itu yang ternyata sedari tadi tengah menatap ke arahku kemudian menatap setiap gerak yang aku lakukan.

Aku langsung memunguti pakaianku yang tercecer di lantai begitu saja tanpa menghiraukan lelaki itu yang masih terdiam mematung di tempatnya. Aku segera membawanya berlari masuk ke dalam kamar mandi dan tidak berselang lama aku langsung keluar dari ruang kamar tersebut begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun pada lelaki yang saat itu masih menatap keberadaanku hingga aku benar-benar keluar dari ruangan yang ia tempati.

Setelah beberapa saat aku menyetop lalu menaiki salah satu taksi yang lewat akhirnya aku sampai di rumah sakit dengan cepat. Aku menyusuri setiap lorong yang aku lewati untuk segera tiba di tempat di mana mamaku di rawat. Dan setelah beberapa saat ternyata dokter yang tadinya menelponku langsung bisa aku temui di sana dan dokter itu pun segera mengatakan banyak hal padaku dan juga kemungkinan terbesar yang akan terjadi atas tindakan selanjutnya yang akan mereka lakukan setelah aku menyetujuinya.

Aku hanya bisa mendengarkan setiap kata yang dokter itu katakan seolah tidak bisa mencerna setiap kata yang ia katakan padaku. Aku tidak peduli apa yang dokter itu katakan yang aku tahu tindakan selanjutnya yang akan para medis itu lakukan pada mamaku adalah untuk menyelamatkan nyawa mamaku. Akhirnya aku pun langsung menyetujui apa yang dokter itu ucapkan. Aku langsung menandatangani berkas yang ada di tangan salah satu suster yang ada di samping Dokter tersebut tanpa membaca lembaran itu terlebih dahulu karena yang aku inginkan adalah kesembuhan dari mamaku.

Tidak berselang lama aku melihat salah seorang petugas kesehatan yang mendatangiku dengan membawa lampiran yang tadi sempat aku bubuhi tandatangan di sana. Aku yang saat itu tengah menunggu di ruang tunggu segera terperanjat dari tempatku berada.

"Ada apa lagi suster?" aku bertanya pada suster yang menghentikan langkah kakinya tepat di hadapanku.

"Maaf nyonya, sepertinya Anda harus memberi deposit paling tidak separuh dari jumlah uang untuk tindakan operasi tersebut. Kami tidak bisa melakukan operasi itu sebelum ada uang jaminannya. Maafkan dengan prosedur di rumah sakit ini nyonya kami hanya melakukan tugas saja," aku mendengar ucapan suster tersebut dan bak petir menyambar di kepalaku aku seolah tidak pernah berpikir sampai sejauh itu yang aku pikirkan adalah mamaku segera mendapatkan pertolongan dengan jalan operasi karena kangker yang dideritanya. Aku terdiam mematung di tempat ketika aku menyadari jika ternyata uang yang harus aku bayarkan itu tidaklah sedikit dan aku sadar jika aku tidak memiliki uang sebanyak itu untuk jaminan operasi mamaku.

"A... aku... aku tidak..." suaraku tergagap seolah aku tidak bisa untuk mengungkapkan kenyataan bahwa ternyata aku tidak memiliki uang sama sekali.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang aku harus meminta tolong pada siapa? di kota ini aku hanya hidup bersama dengan mamaku saja sedangkan saudara Mama semuanya jauh dan tidak tahu kabar beritanya. Lalu aku bisa mengumpulkan berapa banyak uang jika aku bekerja di tempat hiburan malam itu lagi? Apakah hanya satu malam saja aku bisa mendapatkan uang untuk uang deposit? akh... uang itu!" aku membelalakkan mataku lebar-lebar ketika aku menyadari bahwa harusnya aku mendapatkan segepok uang semalam karena sudah menghabiskan segelas minuman beralkohol yang semalam aku teguk.

Kepalaku langsung berputar-putar aku merasa seluruh ruangan tersebut tampak mengitariku ketika aku menyadari bahwa ternyata aku juga kehilangan uang tersebut karena aku tidak sadarkan diri dan berakhir tidur bersama dengan lelaki yang tidak aku kenali di tempat asing dengan lelaki asing pula. Aku terduduk begitu saja di kursiku lagi dan aku bisa melihat suster perawat itu pergi meninggalkanku aku tidak penasaran kenapa wanita itu pergi.

"Kalian lakukan saja operasinya. Masalah biaya aku yang akan menanggungnya," samar-samar aku mendengar suara seorang lelaki dari luar pintu.

1
Opi Sofiyanti
jasmine berani gtu pundung ama pa dokter?? 😁😁
Qolbie: wkwkwkw iya kaka...🫰😍🥰🥰
total 1 replies
Herman Lim
Jasmine berusaha lah jadi wanita yg paling di cintai
Qolbie: harus dong kaka...🥲🫰🥰
total 1 replies
Bogi Azka
maaf thor ,bacax jd bosan bgt...ini mah nmx bukan baca novel..tp thor brcrta ke kita..mkx jd malas bacax
Qolbie: Kaka jeli lo ternyata... iya... Bie ganti POV nya kak... nggak apa2 kak... makasih banyak ya sudah mampir 🥰😍🙏
total 1 replies
Opi Sofiyanti
hadeeuuhhh jasmine mah dtg pd wkt yg kurang tepat... 😔😔
Qolbie: 🥹🥹🥹🥹🥰😍🙏
total 1 replies
Opi Sofiyanti
pak dokter trnyt gengsi nya tinggi jg y.... 🤭🤭🤭
Qolbie: Tinggi tinggi sekali kaka.... 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Opi Sofiyanti
eeuuhh atuh kan mo k kampus... 😂😂😂
Qolbie: iya juga ya kak... 😆😆😆😆😆
total 1 replies
Opi Sofiyanti
Luar biasa
Qolbie: Makasih banyak best... besok lagi yak... tiap hari up deh kak... jangan lupa komenin yak... biar Bie makin semangat up nya...🫰🥰🙏😍
Opi Sofiyanti: ini br muncul udh tiba2 aja 20 eps, sekali up 10......jd brs marathon bc nya.... 😂😂😂
total 3 replies
Opi Sofiyanti
Lumayan
Qolbie: 🫰🥰🙏😍😍😍😍
Opi Sofiyanti: siippp
total 5 replies
Qolbie
Makasih kaka...🥰🫰 pantengin terus ya...
Opi Sofiyanti
🥰🥰🥰
Qolbie: Makasih kaka... 🥰🫰🙏 pantengin terus ya kak...
total 1 replies
🔵pacarku 😜Peak_Fam😜
waahh lama yaa baru nongol didunia penulisan thor
Qolbie: Iya kaka beb... ini baru nongol lagi di sini... pantengin terus ya ...🫰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!