Menjadi Madu Sahabatku

Viola hanya diam mendengar semua hinaan dan cacian yang dilayangkan oleh Raja, tangannya mengepal kuat dengan rasa benci yang semakin melambung tinggi terhadap lelaki itu.

"cepat! Kau harus ikut aku keluar!" perintah Raja kemudian.

Viola bergegas bangkit tanpa mengucapkan apapun pada lelaki itu dan langsung berjalan keluar dari kamar, sementara Raja mengikuti langkah Viola untuk keluar dari Vila itu.

Raja membawa Viola berkeliling kedaerah sekitar, dia juga banyak membeli berbagai macam barang yang akan dia bawa pulang untuk buah tangan keluarganya.

Viola hanya diam dan terus mengikuti ke mana langkah Raja, dia tidak mengatakan apapun karna rasa sakit hati yang terlalu dalam hingga menusuk relung hatinya.

"ambil apapun yang kau mau, selagi aku baik!" ucap Raja, dia melirik tajam kearah Viola yang sejak tadi hanya diam di belakangnya.

"terima kasih atas kebaikannya, sayang sekali aku sedang tidak ingin membeli apapun!" tolak Viola dengan tajam, dia melirik ke arah lain agar tidak bersitatap mata dengan lelaki itu.

Raja yang merasa diacuhkan oleh Viola beranjak mendekati wanita itu, tetapi saat baru membalikkan badan. Matanya melihat kearah seorang pengendara motor yang melajukan motornya dengan kencang kearah Viola.

Brak, Raja terguling kepinggiran aspal saat motor itu berhasil menghantam tubuhnya. Sementara Viola terdorong ke arah teras sebuah toko karna sengaja didorong oleh Raja agar tidak tertabrak oleh motor itu.

"Raja!" teriak Viola sembari berlari menghampiri Raja yang tergeletak dipinggiran aspal, terlihat beberapa orang mulai berkerumun untuk melihat apa yang sedang terjadi ditempat itu.

Viola bergegas membantu Raja untuk duduk, dia menarik tubuh lelaki itu hingga tidak sengaja mencengkram lengan Raja yang terluka.

"apa kau buta? Kau menekan lukaku!" teriak Raja kesakitan saat Viola menekan lukanya membuat wanita itu langsung kaget dan melepaskan cengkraman tangannya.

"ma-maaf, apa kau baik-baik saja?" tanya Viola dengan khawatir, dia begitu terkejut dengan apa yang terjadi saat ini.

"apa menurutmu sekarang aku baik-baik saja?" balas Raja dengan emosi, dia lalu berusaha untuk bangun dengan dibantu oleh Viola dan beberapa orang yang ada di sana.

Tidak berselang lama, sebuah ambulan datang ketempat itu. Raja yang sudah akan dibawa kerumah sakit memberontak tidak mau ikut, dia tidak ingin berada dirumah sakit dan hanya ingin kembali ke Vilanya saja.

"kita harus segera melakukan pemeriksaan, lukamu itu juga harus diobati!" ucap Viola, dia tidak habis pikir kenapa lelaki itu tidak mau dibawa kerumah sakit.

"memangnya yang luka ini tubuhmu? terserah aku mau kerumah sakit atau tidak, sekarang ayo kita pulang!" ajak Raja kemudian, dia berjalan meninggalkan Viola dan petugas medis yang menatapnya dengan geram.

"cih, dia ini sebenarnya iblis dari mana sih? Bisa-bisanya aku menikah dengannya!" Viola merasa kesal dengan semua yang keluar dari mulut lelaki itu, dia kemudian berlari untuk mengusul langkah Raja yang sudah masuk ke dalam mobil.

Viola bergegas untuk masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Raja yang sudah bersiap untuk menjalankan mobilnya. Matanya melotot sempurna saat melihat darah yang masih menetes dilengan Raja.

Tanpa pikir panjang lagi, Viola merobek ujung gaunnya dan membalutkan kain itu diluka Raja membuat lelaki itu kaget dan langsung menepikan mobil yang sedang dia bawa.

"apa yang kau lakukan?" tanya Raja, dia menatap tajam kearah lengannya yang sedang dibalut oleh Viola.

"darahnya terlalu banyak, kita harus menghentikannya," jawab Viola, di lalu kembali merobek gaunnya untuk dibalutkan pada luka Raja yang lain.

Raja hanya diam dengan mata yang terus mengamati apa yang Viola lakukan, tiba-tiba dia memalingkan wajah saat merasakan sesuatu yang aneh sedang membuat jantungnya berdebar.

Raja kembali melajukan mobilnya untuk menuju ke Vila, sementara Viola yang baru saja menyelesaikan tugasnya memilih untuk menyandarkan tubuhnya kesandaran kursi.

"terima kasih karna telah menolongku," lirih Viola, dia tau kalau tadi Raja sengaja mendorong tubuhnya agar dia selamat dan tidak tertabrak oleh pengendara motor.

"untuk apa kau berterima kasih? aku melakukannya supaya kau tidak merepotkan aku!" balas Raja, matanya tetap fokus melihat ke depan jalanan.

Viola menarik sedikit sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman, dia merasa kalau perasaannya sedikit lebih baik karna apa yang dilakukan lelaki itu.

Sesampainya mereka di Vila, Viola segera memapah tubuh Raja dan membawanya ke dalam kamar. Dia merebahkan tubuh lelaki itu di atas ranjang, lalu berbalik untuk mengambil kotak pengobatan.

Dengan perlahan, Viola mulai mengobati lengan dan lutut Raja yang terluka. Dia membersihkan luka itu sebelum memberinya obat, agar tidak terjadi infeksi.

"ssshhh, apa kau tidak bisa pelan-pelan?" sembur Raja, dia memegang tangan Viola yang sedang membersihkan lukanya.

"maaf, ini tinggal sedikit lagi kok," seru Viola, dia lalu melepaskan tangannya yang sedang dipegang oleh Raja dan kembali mengobati luka-luka itu.

Raja yang tiba-tiba teringat dengan sesuatu langsung merogoh ponselnya yang ada di dalam saku jaketnya, dia mencari nomor ponsel seseorang lalu bergegas untuk menelponnya.

"halo, Tuan!" jawab seseorang disebrang telpon.

"segera selidiki cctv yang ada di depan toko bunga didaerah sini! pastikan kau menemukan bajingan itu dan menyeretnya kehadapanku!" perintah Raja pada salah satu anak buahnya.

Viola yang mendengar apa yang Raja katakan merasa merinding saat melihat raut menyeramkan lelaki itu saat memberi perintah pada bawahannya.

"baik, Tuan!" jawab orang tersebut. Kemudian panggilan mereka terputus saat Raja sudah selesai memberikan perintah pada anak buahnya.

Raja lalu kembali meletakkan ponselnya ke atas meja, pikirannya sedang melayang-layang memikirkan siapa yang berani menabraknya tadi.

"awas saja kalian, aku akan membalas apa yang kalian lakukan padaku!" Raja merasa sangat murka saat kembali mengingat kejadian tadi, dia yakin kalau pengendara itu sengaja mengincar Viola hingga dia sendiri yang menyelamatkannya.

Viola yang sudah selesai mengobati luka-luka Raja segera bergegas untuk mengembalikan kotak pengobatan itu, dia lalu berjalan keluar kamar menuju dapur untuk membuatkan makan siang Raja.

"aku tidak menyangka kalau dia akan menyelamatkanku," gumam Viola, dia benar-benar merasa kaget saat melihat apa yang Raja lalukan.

•

•

•

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 😘