Mohon dukungan nya untuk karya ini...
Nama ku Ayu puspita bisa di panggil Ayu, aku di jodoh kan dengan Gilang askar pratama.
Keluarga mertua ku berwatak keras terkecali bapak mertua ku, beliau sering membela ku saat aku sedang di marahi oleh ibu.
Sedang suami ku tidak pernah membela ku ketika aku sedang di pojokan oleh keluarga nya.
"apa pun yang aku kerjakan selalu salah di mata ibu, padahal aku sudah sebaik mungkin mengerjakan pekerjaan yg di beri kan ibu." monolog ayu.
suami aku juga begitu,kalau aku sedang mengutara kan kegundahan hati ku dia malah ikut memojokan ku.bukan malah membela aku.
Masalah terjadi saat Gilang yang tiba-tiba menikah lagi dengan adik bos nya, tanpa sepengetahuan ku dan ibu. Gilang juga sudah main tangan.
Harus kah aku bertahan dengan suami ku atau aku harus mencari kebahagian yang lain?
Ayo semua ikutin cerita ini sampe habis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yeti kusmirah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Di kuret(flas back)
Mohon dukungan nya besty...
"Apa Dok, Ayu hamil sudah berapa bulan Dok?" tanya Gilang dengan nada yang bergeter.
"Baru jalan 7 minggu pak?" jawab Dokter.
"Jadi saya harus bagaimana Dok, saya bingung? dan tolong jangan beri tau istri saya dulu Dok kalau dia keguguran." ucap Gilang pada Dokter itu.
"Tapi bagai mana mungkin tidak memberi tau kan pasien pak, sedang pasien harus di kuret untuk membersih kan sisa janin yang belum keluar" ucap Dokter
"Nanti pas kuret di bius saja Dok biar istri saya tidak sadar kalo habis di kuret" ucap Gilang.
"Maf pak itu menyalahi sumpah KeDokteran" ucap Dokter.
Ayu sadar dari pingsan nya dan merasakan perut nya mulas sekali.
Ayu berteriak minta tolong pada suster yang di depan.
"Sus... tolong perut aku sakit sekali." ujar Ayu
"Sebentar bu, saya panggilkan Dokter." ujar Suster.
Suster segera berlari memanggil Dokter jaga.
"Dok, pasien atas nama Ibu Ayu puspita sudah sadar dan mengeluh perut nya sakit" ujar suster.
"Baik sus, kita harus segera melakukan tindakan kuret pada ibu Ayu puspita. Sus, kamu tolong persiap kan ruang bersalin kita akan melakukan tindakan di sana" ujar Dokter.
sementara suster mempersiap kan ruang bersalin, Dokter menuju ruangan Ibu Ayu puspita untuk mengecek tekanan darah nya.
"Ibu Ayu mengalami keguguran dan harus segera di bersih kan" ucap Dokter.
"A-pa Dok, maksud Dokter saya ha-mil dan kegu-guran ucap Ayu terbata karna mendengar itu semua.
"Ayo bu kita ke ruang bersalin untuk melakukan tindakan kuret." ujar sang Dokter
Tindakan itu memerlukan waktu kurang lebih 1 jam.
"Mas....Mas....Mas Gilang kamu di mana?", panggil Ayu.
"Ibu panggil suami nya ya" ucap Suster.
"Iya Sus, di mana suami saya?", ujar Ayu.
"Suami, Ibu sedang ke Administrasi untuk membayar biaya perawatan Ibu." ujar Suster
"Terima kasih ya Sus" ucap Ayu.
Suster pun mengangguk dan berlalu pergi begitu saja, tak lama kemudian Gilang pun muncul di depan pintu.
"Kamu sudah bangun Yu?" tanya Gilang
"Sudah mas" ucap ayu.
"Mas hiks... hiks Ayu keguguran mas hiks." ujar Ayu sedih.
"Yang sabar Yu, ini sudah takdir Alloh yang harus di jalani" ujar Gilang menenangkan.
"Tapi kan ini yang kita tunggu hiks selama ini, kehadiran buah hati Mas hiks... hiks" ujar Ayu sendu.
Sedang di rumah...
"Ni anak berdua kemana sih, di suruh belanja saja lama nya minta ampun." ucap ibu dengan nada marah.
setelah dari pasar Ibu Siti buru buru kerumah Bu Nur untuk mengabar kan bahwa Ayu menantu nya sedang di puskesmas, karna tadi pingsan di pasar.
"Bu Siti tau dari mana kalo Ayu pingsan?" tanya bu Nur.
"Tadi saya ketemu di pasar dan kami bertegur sapa, tidak lama kemudian Ayu bilang gelap dan tidak sadar kan diri." ucap bu Siti menjelas kan.
"Oh...gitu baik lah bu Siti terima kasih info nya" ucap ibu Nur.
Bu Siti pun pulang, Ibu menhubungi Gilang.
"Hallo Lang kamu di mana" ucap ibu.
"Gilang di puskesmas bu, Ayu pingsan tadi di pasar" ucap Gilang.
"Kenapa Ayu bisa pingsan Lang" ucap Ibu.
"Ayu kecapean bu, dan mungkin akan di rawat selama beberapa hari ke depan" ucap Gilang.
"Ya sudah tapi ibu tidak bisa ke sana, kan harus jualan" ucap ibu.
Di Pukesmas...
Suster datang untuk mengecek keadaan Ayu.
"Semua udah normal dari tensi dan suhu badan ya bu. Ada keluhan lain ngga bu?" tanya suster.
"Perut saya sakit sus" ucap Ayu.
"Oh tidak apa-apa bu itu wajar untuk orang sesudah kuret." ucap Suster.
Tidak lama kemudian Gilang masuk kamar rawat inap.
"Mas... hiks...hiks" tangis Ayu.
"Sudah Yu mungkin belum rezeki kita mendapat kan anak." ucap Gilang menenangkan.
"Berapa usia kandungan Ayu, Mas" tanya Ayu dengan air mata yang terus mengalir tanpa bisa di tahan lagi.
"Sudah 7 minggu Yu, kata Dokter kamu kecapaian." ucap Gilang.
Ayu sedih sekali yang di tunggu tunggu telah di ambil lagi sama yang kuasa. Ayu menangis terus sampai mata nya bengkak karna kebanyakan nangis.
Karna kecapaian menangis, Ayu pun tertidur dengan raut muka sedih.
Ke esokan hari nya....
Keadaan Ayu sudah lebih baik dari yang kemaren, dia sudah lebih ikhlas dengan takdir yang Alloh berikan.
************************
Bersambung
************************
Mohon dukungan nya ya para pembaca setia.
Mohon maf jika banyak kata yang tidak sesuai.
***********************
*****Salam pejuang receh*****