Alexa Snowy Williams, putri bungsu Azka Abraham Williams, pemimpin Organisasi Black Alpha setelah kematian Axelle Williams, meninggalkan negaranya dan mencari kehidupan baru setelah ia mendapati kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya selama 6 tahun, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Membuang semua identitasnya, ia menata kehidupan baru dan mencari seseorang yang mencintainya dengan tulus, tanpa tahu siapa dirinya.
Mungkinkah Alexa akan menemui cinta sejatinya? Ataukah ia akan kembali kepada kekasihnya yang telah menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BELUM MENIKAH
Di dalam mobil, Michael duduk di kursi belakang sementara Neo dan supir berada di kursi depan. Neo adalah asisten pribadi Michael. Ia diperintahkan oleh Dad Donald untuk selalu menemani Michael ke mana pun putranya itu pergi. Neo sudah dilatih oleh asisten pribadi Dad Donald secara khusus.
"Makan siang dulu, Tuan?" tanya Neo.
"Hmm, ke resto terdekat saja," jawab Michael sambil memandang ke arah luar jendela.
Mobil yang dinaiki Michael berhenti dilampu merah. Di sebelahnya, persis berada sebuah motor besar berwarna hitam. Pengendaranya menggunakan celana dan jaket berwarna hitam, yang mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya.
Ia membuka helm dan terlihat seorang wanita berambut panjang yang dikuncir kuda. Sesaat Michael terdiam dan tak dapat berkata kata.
"Alexa?" gumam Michael.
Pengendara motor itu memasukkan ponsel kembali ke dalam saku celananya dan mengenakan kembali helm nya. Baru saja Michael ingin meminta supir untuk mengikuti, namun ia terlambat. Motor yang ia lihat dikendarai oleh Alexa telah berjalan cepat dan mengambil jalan lurus, sementara mobilnya berbelok ke kanan.
Michael dan Neo telah sampai di sebuah resto yang berada tak jauh dari hotel tempat mereka akan mengadakan pertemuan. Keduanya memesan makanan dan menunggu.
"Mic?" sebuah suara yang sangat Michael kenali memanggilnya. Ia pun menoleh.
"Kamu benar benar Mic? Wah penampilanmu sungguh berbeda. Kamu sangat tampan dan gagah dengan pakaian seperti itu."
"Hmm, terima kasih."
Tanpa permisi, wanita itu langsung menggeser Michael dan duduk di sebelahnya. Wanita itu mulai bergelayut manja.
"Apa kamu tidak merindukanku, Mic?"
"Lepaskan, nanti suamimu melihat. Aku tidak ingin ada kesalahpahaman," ucap Michael.
"Tenang saja, tidak akan ada yang salah paham. Aku dan suamiku telah bercerai," ucap wanita itu sambil tersenyum. Ia sama sekali tidak terlihat sedih.
"Apa kita bisa kembali dekat seperti dulu? Aku baru menyadari bahwa hanya dirimu yang tulus mencintaiku. Kamu masih mencintaiku kan? Aku merindukan semua perhatianmu," ucap wanita itu.
Baru aku merubah gaya berpakaian saja, sudah bisa membuatnya mendekatiku. Bagaimana jika ia mengetahui bahwa saat ini, aku adalah CEO dari Thomas Group. Semua wanita pasti akan bertekuk lutut padaku. - Michael.
"Bukankah aku hanya pelarianmu saja, tidak ... tidak .... tepatnya aku hanya selingkuhanmu," ucap Michael yang dengan jelas didengar oleh Neo dan juga Millie.
"Maafkan aku, Mic. Sebenarnya aku sangat mencintaimu. Tapi malam itu ... dia mengambil keuntungan dari diriku dan diketahui oleh kedua orang tuaku. Mereka memaksa menikahkan kami dan ....," Millie menangis sesengukan dan menutup wajahnya.
Michael tidak pernah tahu cerita tentang itu karena ia sedang berada di luar negeri untuk menyelesaikan pendidikan kedokterannya.
"Jangan menangis lagi. Aku memaafkanmu," ucap Michael dengan mudahnya.
"Benarkah? Kamu sudah memaafkanku?" tanya Millie dengan antusias. Seketika air mata di wajahnya menghilang dan hanya ada senyuman yang terukir di sana.
"Hmm ...," seorang pelayan mengantarkan makanan yang dipesan oleh Michael dan Neo.
"Berikan aku nomor ponselmu, Mic. Aku akan menghubungimu. Aku ingin kita bertemu lagi dan memperbaiki semuanya. Aku berjanji kali ini aku tak akan mengecewakanmu," ucap Millie.
Michael memberikan nomor ponselnya dan melanjutkan makan siangnya. Sementara Millie terlihat bahagia karena kini telah mendapatkan mangsa yang akan membuat kehidupannya sesuai dengan apa yang ia inginkan.
*****
"Terima kasih, Kak!" teriak anak anak dengan riangnya. Mereka baru saja menerima bingkisan berupa makanan kecil dan peralatan sekolah.
Alexa yang menggunakan pakaian berwarna hitam terlihat tersenyum sambil memandangi anak anak yang berlarian dengan gembira.
"Eh jangan berebut ya, masih banyak. Kalian semua pasti akan kebagian," ucap Alexa saat melihat ada anak anak yang saling dorong.
Seorang wanita paruh baya berjalan mendekati Alexa sambil tersenyum, "Terima kasih ya Al. Kamu sudah membuat mereka tersenyum bahagia."
"Sama sama Bu Lis. Jika mereka merasa bahagia, maka aku lebih bahagia lagi. Hidupku terasa lebih berwarna dengan melihat senyum mereka," ucap Alexa.
"Ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu, sayang."
"Terima kasih, Bu. Aku berterima kasih juga karena ibu mau merelakan masa tua Ibu untuk menjaga mereka."
"Sejak kamu membangun panti asuhan ini, Ibu memang sudah berniat untuk mengabdikan hidup Ibu untuk anak anak. Ibu merasa bangga memilikimu."
"Al juga senang karena semua kebaikan yang selalu ibu ajarkan padaku, bisa kuterapkan. Aku menyayangi kalian semua, Dad, Mom, Kak Ax, dan dirimu Bu."
Ibu Listy adalah pengasuh Alexa saat ia masih kecil hingga usia 16 tahun. Setelahnya, Alexa pergi keluar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. 3 tahun kemudian Ia kembali hanya untuk membangun sebuah panti asuhan dan setelahnya dia bertemu dengan Darren.
Pertemuannya dengan Darren adalah saat mereka bertemu dalam sebuah kegiatan sosial. Darren di sana datang membantu Mommynya yang sedang mencari nama agar terpilih sebagai ketua dalam sebuah perkumpulan wanita sosialita.
"Bu Lis!" suara seorang wanita datang menyapa Bu Listy yang sedang berbincang dengan Alexa.
"Nyonya Jane," Bu Listy tersenyum pada Alexa, kemudian menghampiri Nyonya Jane. Sementara itu Alexa berkumpul bersama anak anak panti dan bermain bersama mereka. Ia ingin menghabiskan waktunya untuk menikmati tawa anak anak yang meearnai kehidupannya.
"Bu Lis, saya membawakan makanan untuk anak anak," ucap Mom Jane.
"Wah hari ini anak anak pasti sangat bahagia sekali. Mereka baru saja mendapatkan bingkisan dan sekarang kembali mendapatkan makanan. Saya sangat berterima kasih, Nyonya."
Nyonya Jane tersenyum, kemudian ia meminta supirnya untuk menurunkan semua makanan yang ia bawa. Setelahnya ia masuk ke dalam panti untuk melihat anak anak.
Sebuah taman yang luas dengan beberapa meja kayu, berada persis di samping bangunan panti. Terlihat Alexa sedang duduk sambil memegang buku dan bercerita. Di sekelilingnya terlihat anak anak yang begitu antusias.
"Siapa dia?" tanya Nyonya Jane pada Bu Listy saat melihat interaksi tersebut.
"Ahh Nona Al. Ia selalu datang ke sini dan bermain bersama anak anak. Ia adalah salah satu donatur di sini."
"Ia masih sangat muda, tapi sudah mendedikasikan hidupnya untuk membantu anak anak. Sungguh wanita yang luar biasa," ucap Nyonya Jane.
"Ya. Nona Al sudah sering ke sini sejak ia berusia 19 tahun. Tak pernah ia melupakan kami," lanjut Bu Listy.
"Saya ingin sekali mengenalnya, tapi saya harus segera pergi. Mungkin lain kali saya akan bisa duduk bersama dan mengenalnya," ucap Nyonya Jane.
"Baik, Nyonya. Nona Al pasti akan senang sekali mendengarnya. Ia adalah gadis yang ramah."
"Apa dia beluk menikah?" tanya Nyonya Jane penuh harap.
"Menikah? Ahh belum. Ia belum menikah."
Benar benar pucuk dicinta ulam tiba. Mungkin aku hisa menjodohkan Michael dengannya. Dari pada Michael terus memikirkan wanita tidak tahu diri itu. - batin Nyonya Jane.
🧡 🧡 🧡