Apa jadinya bila seorang gadis yang baru lulus SMA harus menjadi seorang ibu pada anak kembar 7 yang tidak sengaja ia temukan. mampukah gadis itu merawat anak kembar 7 itu sendirian? Atau malah di titipkan kepanti asuhan? temukan jawaban nya di novel ini. kalau penasaran baca yuk.
Cerita ini hanya lah fiktif semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membawa si kembar jalan jalan
.
.
Cuaca belum begitu panas sehingga nyaman untuk membawa si kembar jalan jalan. Diva mendorong kereta bayi yang di rancang khusus hingga bisa muat untuk 7 bayi.
Sesampainya di taman banyak anak anak remaja bahkan orang dewasa berada di tempat ini. Diva terus mendorong kereta bayi nya demi mencari tempat duduk.
Diva mengedarkan pandangannya namun kursi di taman semua nya sudah terisi. tiba-tiba salah satu dari si kembar merengek.
"Cup.. cup.. cup, kembar lapar ya kasihan," Diva memberikan susu formula yang di bawa dari rumah.
Diva memberikan nya pada semua bayi, seorang wanita paruh baya mendekat tatkala melihat Diva menimang bayi bayi nya yang tengah menyusu.
"Apakah ini anak ibu?" tanya wanita itu.
"Benar Bu ini anak saya," jawab Diva enteng.
"Wah lucu ya Bu anaknya, Ya Allah Subhanallah kembar 7," ucap wanita itu takjub.
"Iya Bu, Allah telah mempercayakan saya memiliki anak kembar." Wanita itu terharu, air mata nya menetes di pipinya.
"Ibu kenapa? Apa saya salah bicara sehingga saya menyinggung perasaan ibu?" tanya Diva beruntun. Wanita itu hanya menggeleng kepala nya.
"Ibu gak apa apa?" tanya Diva lagi, takut nya wanita itu kenapa-kenapa.
"Saya tidak apa apa? Saya cuma teringat anak saya sampai sekarang belum memiliki anak, padahal mereka sudah 5 tahun menikah," jawab wanita itu setelah sedikit lebih tenang.
"Sabar ya Bu, mungkin belum rezeki, apa anak ibu tidak periksa ke dokter? kalau bisa periksa kedua duanya," saran Diva.
"Sudah di periksa ke beberapa dokter dan hasilnya keduanya subur dan tidak mengalami masalah apapun." jawab wanita itu.
"Mungkin anak ibu atau menantu ibu terlalu sibuk atau bisa jadi stres, itu juga bisa mempengaruhi kehamilan Bu," kata Diva sok bijak seperti seorang dokter spesialis kandungan saja.
"Dokter bilang juga begitu, kata dokter harus refreshing tapi anak saya terlalu sibuk mengurus perusahaan hingga tak ada waktu."
Diva masih asik ngobrol dengan wanita itu, sedang kan bayi bayi nya sudah tertidur setelah di beri s*su.
Wanita itu melihat cincin kawin di jari manis Diva. Diva sengaja memakai cincin kawin itu demi menghindari fitnah orang orang di sekitar nya.
"Bersabar ya Bu, jangan lupa berdoa semoga ibu cepat mendapatkan cucu."
"Anak anak ibu tampan sekali, pasti ayah nya juga tampan," Diva tersenyum canggung, setelah menetralkan perasaan nya baru ia menjawab.
"Benar Bu, suami saya memang tampan bahkan anak anak saya tidak ada yang mirip saya."
"Iya ya tidak ada yang mirip ibu sama sekali."
"Ya Allah maaf kan hamba telah berbohong" ucap Diva dalam hati.
"Oya Bu kalau gitu saya permisi, nanti keburu siang kasihan anak anak saya." Wanita itu pun mengangguk dan tersenyum.
Diva pun pulang ke rumah nya, tapi sebelum itu ia mampir dulu ke supermarket yang tidak begitu jauh dari taman.
Diva memarkirkan mobilnya lalu turun bersama anak anak nya. Diva belum menyewa baby sitter, karena jujur dia kurang percaya dengan pengasuh anak.
Karena banyak berita yang tersebar tentang kasus penculikan anak karena ulah baby sitter. Padahal tidak semua baby sitter begitu, itu hanya ulah beberapa orang saja.
Diva baru saja keluar dari mobil bersama anak anaknya, langsung di hampiri sepasang suami istri. awalnya Diva tidak curiga saat sepasang suami istri itu menawarkan bantuan.
"Boleh kami bantu nona?" tawar wanita itu.
"Tidak usah mbak, terimakasih," jawab Diva sopan.
"Ayolah nona biar kami bantu mendorong kereta bayi nona," ucap si lelaki.
"Gak usah mas saya bisa sendiri." Diva masih tetap sopan meski ia sudah mulai curiga gelagat kedua orang tersebut.
"Ini orang maksa banget sih, pasti punya niat jahat," pikir Diva.
Sekarang Diva jadi lebih waspada. karena merasa emosi pria itu mengeluarkan pisau lipat dari dalam saku jaket nya. Diva mundur dua langkah untuk menghindari bahaya di depan mata nya.
Orang-orang yang tadi mau berbelanja jadi menghentikan kegiatan mereka. Diva tidak takut hanya ia kuatir dengan keselamatan putra nya.
Diva masih memegang kereta bayi nya itu. dan tidak akan melepaskan nya.
"Serahkan anak itu atau pisau ini menancap di tubuh mu," ancam pria itu.
Orang-orang yang menonton tidak berani untuk menolong. Ada salah satu di antara mereka segera menelepon polisi.
"cepat serahkan," ancamnya lagi.
Tapi Diva tidak bergeming. Ia mencari celah untuk menjatuhkan lawannya.
Pria itu masih mengacung kan pisau kearah Diva, jarak pisau dengan tubuh Diva hanya beberapa sentimeter saja. pria itu memberi kode pada istrinya untuk merampas kereta bayi milik Diva.
Sebelum tangannya meraih kereta bayi tersebut Diva sudah menendang tangan wanita itu hingga tangan gemetar.
Ia meringis sambil memegangi tangan nya yang terkena tendangan dari Diva. Melihat kondisi istri nya pria itu pun emosi.
"Sial, ternyata kamu cari mati ya?" tanya pria itu.
Lalu menusuk kan pisau kearah Diva. Diva dengan gesit menghindar kesamping sambil menyikut bagian rusuk pria itu.
Tak hanya itu Diva memukul tangan pria itu hingga pisau nya terlepas. Pria itu membungkuk menahan sakit di bagian rusuk nya.
Diva lalu menendang nya hingga pria itu terpelanting membentur mobil yang ada di parkiran tersebut.
Si wanita maju hendak memukul Diva dengan kayu Diva menghindar dan memutar tubuhnya sambil kakinya terangkat menendang kepala wanita itu, hingga akhirnya wanita itu tersungkur tak sadarkan diri.
Orang-orang bersorak menyaksikan keberanian Diva. Diva baru sadar kalau ia menjadi tontonan banyak orang.
Diva tersenyum kikuk pada orang yang menonton aksi nya, dengan cepat cepat ia berlalu dari tempat itu bersamaan dengan mobil polisi datang.
Polisi langsung meringkus pelaku yang ternyata adalah komplotan penculikan anak. anak-anak yang di culik akan di jual pada orang yang membutuhkan anak.
Polisi hendak berterima kasih kepada orang yang telah membantu menangkap penjahat itu, tapi orang-orang yang menonton tadi mengatakan bahwa orang itu telah pergi. Akhirnya polisi meminta salah satu dari mereka untuk bersaksi di kantor polisi. Beruntung orang itu sempat merekam kejadian tersebut hingga bisa di jadikan bukti yang kuat untuk menjebloskan pelaku kepenjara.
Diva telah tiba di rumah nya dan membatalkan untuk berbelanja. Mood nya benar-benar hancur karena harus gagal belanja gara gara penculik anak.
"Gara-gara orang serakah aku jadi gagal belanja, lebih baik pesan makanan lewat online aja deh," gerutu Diva pada dirinya sendiri.
Anak-anak nya sudah di antar ke dalam kamar, "aku harus mencari baby sitter dua orang agar bisa membantu aku mengurus si kembar."
Tak lama pesanan nya pun datang. Diva langsung membayar nya dan tidak lupa juga memberikan tips pada pengantar makanan itu.
"Nih mas bayaran nya," Diva menyerah kan uang pecahan seratus ribu dua lembar.
"Kebanyakan mbak bayaran nya cuma seratus ribu mbak."
"Ambil aja itu tips buat mas nya biar semangat kerja nya."
"Terima kasih mbak."
Kemudian orang itupun pergi, sementara Diva kembali masuk kedalam rumah.
.
.
.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil bersama, Dari sisi kemanusiaan toleransi terhadap sesama dan dari sisi ke Genius si Penulis Cerita aku suka banget,Tank you Author 👍👍👍💪💪💪🥇🥇🥇