NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Perjodohan

Cinta Dalam Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: fana01

Di usianya yang sudah sangat matang ini, Khalif Elyas Hermawan belum juga menemukan pasangan yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup. Orang tuanya sudah lelah menjodohkan Khalif dengan anak rekan bisnis mereka, tapi tetap saja Khalif menolak dengan alasan tidak ada yang cocok.

Mahreen Shafana Almahyra gadis cantik berumur 25 tahun, tidak dapat menolak permintaan sang bibi untuk menikah dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal sama sekali.

Ya, gadis yang akrab di sapa Alma itu tinggal bersama paman dan bibinya, karena sejak umur 15 tahun, kedua orang tuanya sudah meninggal.

Bagaimana kisah Khalif dan Salma? Ikuti terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

..."Di mana pun Anda berada, kematian akan menyusul, bahkan jika Anda berada di dalam menara dengan konstruksi yang tinggi."...

...(Q.S An Nisa: 78)...

...🌹🌹🌹...

Pagi-pagi Alex sudah ada di kantornya Khalif, dia dan Rey berbincang santai di ruangan Khalif.

"Apa kalian tidak ada pekerjaan?, dan kamu Rey, apa berkas yang aku berikan sudah kamu tinjau?" sungguh dia merasa jengkel melihat dua orang temannya ini, yang satu CEO dan yang satunya lagi sekretaris. Pagi-pagi Alex sudah ada di kantornya tidak seperti dirinya yang punya segudang pekerjaan, melainkan Alex seperti orang pengangguran.

"Hidup kalian sangat santai rupanya" sindir Khalif.

"Alex, aku heran kenapa perusahaanmu bisa maju, sedangkan bosnya seperti dirimu. Apa kamu menyalah gunakan wewenangmu?" tambah Khalif.

"Dasar Lo, kalau ngomong yang bener dong, gua itu bos yang perhatian pada bawahan" Alex melempar Khalif dengan bantal kecil yang ada di sofa.

Spontan Khalif menghindar, kemudian dia memungut bantal itu meletakkannya lagi pada tempat semula. Serta dia ikut bergabung dengan Alex dan Rey.

"Lo ngpain pagi-pagi kesini?" Rey bertanya pada Alex.

"Gua habis nganterin tante Claudia dan om Bram ke bandara, karena pulangnya lewat kantor Lo. Ya udah gua singgah" jawab Alex.

Rey yang duduk di sofa seberang Alex, pindah tepat di samping Alex.

"Kali ini kemana?" tanya Rey kepo.

"Singapura"

"Zalfa tinggal lagi?"

"Hmm" jawab Alex singkat. Dia terus menatap ponselnya, seperti sedang menunggu pesan dari seseorang.

"Ck, Lo lagi nunggu pesan siapa sih? Dari tadi Lo merhatiin ponsel terus" selidik Rey.

"Zalfa" jawabnya.

"Kenapa? berantam lagi?"

"Bukan sama gua, tapi bokap nya" dia terus menunggu pesan dari Zalfa. Tiba-tiba ponselnya berdering ada panggilan masuk, segera Alex melihat siapa yang menelepon, bukan orang yang di tunggunya yang menelepon tabi adiknya Chaterine, dengan rasa malas dia angkat panggilan tersebut.

Meski sama-sama mereka tinggal di Indonesia, Chaterine dan Alex tidak satu rumah, Chaterine tinggal di rumah mereka yang dulu mereka tempati. Sementara Alex tinggal di apartemennya sendiri.

Hubungannya dengan adiknya Chaterine tidak begitu dekat, dia lebih dekat dengan Zalfa ketimbang dengan Chaterine. Kekeras kepalaan yang dimiliki Chaterine membuat Alex dan Chaterine selalu bertengkar jika bertemu, pendapat mereka tidak pernah sama.

"Halo, kenapa?" tanya Alex to the point.

"Kakak lagi dimana? Aku ke ke kantor mu tapi kamu nggak ada di kantor?"ucap Chaterine dari seberang.

"Aku lagi di luar" Alex menatap Khalif yang memberi kode agar Alex tidak memberi tau Chaterine kalau dia lagi di kantornya sekarang.

Alex yang tidak peduli malah memberi tau Chaterine.

"Aku lagi di kantornya Khalif" satu lembaran bantal pun mendarat di muka Alex, pelakunya adalah Khalif. Sungguh Khalif sekarang ingin menenggelamkan Alex ke dasar lautan agar tubuhnya di makan ikan sekalian.

"Kenapa sih Lif?" tanya Alex yang sudah menutup teleponnya.

"Lo pura-pura nggak ngerti kode yang gua kasih tadi?"

"Santai bro Chate nggak akan nyemperin gua kesini" ucap Alex.

"Dia pasti datang, Lo tau sendiri sifat Chaterine gimana dan sampai sekarang dia masih mencari cara agar bisa dekat dengan gua," wajah Khalif berubah datar.

Rey melihat itu bergidik, kalau begini mending dia keluar saja. Tidak mau ikut kena Omelan Khalif.

*****

Dan benar seperti perkataan Khalif, sekarang dia sudah ada di kantornya Khalif. Melihat kedatangan Chaterine Rey langsung masuk lagi ke ruangan Khalif. Alex tidak bisa berkata-kata lagi, habis ini Khalif akan marah besar padanya.

"Kamu ngapain kesini?" Alex memecah keheningan di ruangan itu. Khalif sekarang duduk di kursi kerjanya. Tidak perduli dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Dia menyibukkan diri dengan pekerjaan.

"Mau ketemu Khalif" jawab Chaterine dengan percaya diri, seolah Khalif senang bertemu dengannya.

Terserah orang berpikir apa tentangnya yang penting dia bisa kembali pada Khalif, dia sadar apa yang dia lakukan sekarang ini salah, tapi rasa cintanya pada Khalif mengalahkan semuanya, bahkan dia rela menjadi yang kedua asal bisa bersama Khalif.

"Chaterine kamu sadar nggak sih apa yang kamu lakuin ini salah. Khalif sudah menikah, jangan ganggu dia lagi" bagaimanapun Chaterine adalah adiknya, jika Chaterine salah langkah sudah semestinya dia menasehati adiknya.

"Sekarang ayo kita pulang" Alex menarik tangan Chaterine, tapi di hempaskan oleh Catherine.

"Kakak jangan ikut campur urusan aku, ini hidupku. Kakak tidak berhak melarang ku" sentak Chaterine.

"Tidak berhak kamu bilang?"

"Aku ini kakak kamu, jadi aku punya hak untuk melarang kamu" nada suara Alex bergetar menahan gejolak emosi di dadanya. Kedua orang itu bertengkar di ruang Khalif. Rey mencoba melerai keduanya, tetap saja tidak berhasil.

Brak

Khalif menggebrak mejanya dengan keras, semua orang yang berada di ruangannya menatap terkejut ke arahnya.

Ini yang di takutkan Rey, kalau Khalif sudah marah dia tidak akan pandang bulu.

"Jika ingin bertengkar silahkan keluar dari ruanganku" ucap Khalif tajam tanpa melihat lawan bicaranya. Dia muak melihat tingkah laku Chaterine yang semakin lama semakin membuatnya jengah.

Setelah Khalif berkata seperti itu, Alex langsung keluar dari ruangan Khalif. Bukannya tersinggung, Alex tau sifatnya Khalif. Sebelum Khalif bertambah marah dia keluar. Meninggalkan Chaterine yang masih berdiri disitu. Terserah Chaterin saja, yang penting dia sudah mengingatkan anak itu.

Khalif menatap tajam Chaterine.

"Apa kamu tidak dengar apa yang aku bilang?"

"Aku tidak akan keluar" Chaterine masih memancing emosi Khalif.

"Aku harap kamu tau batasan Chate" ucap Khalif.

"Aku mencintaimu Khalif, tidak bisakah kita kembali seperti dulu lagi?" pinta Chaterin. Dia sudah seperti wanita murahan yang mengemis cinta.

"Itu tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi?"

"Aku rela jadi istri kedua kamu Khalif" dia sudah putus asa, seperti orang yang kehausan di tengah padang pasir. Rela meminum apa saja demi memuaskan dahaganya. Seperti itulah Chaterin sekarang Tidka perduli harga dirinya jatuh, asalkan dia mendapatkan Khalif.

"Kamu sudah gila Chaterin, itu bukan cinta. Itu hanya obsesimu saja"

"Ya aku sudah gila, gila karena kamu Khalif" teriak Chaterine. Dia meronta ketika Rey mengajaknya keluar. Bahkan dia mendorong Rey, membuat lelaki itu tersentak kebelakang, tidak sampai jatuh.

"Chaterine ayo keluar, jangan berteriak seperti itu, ini di kantor banyak orang yang melihat" orang-orang sudah pada sibuk bergosip diliar ruangan Khalif. Mereka kaget saat mendengar ada suara teriakan perempuan dari ruangan bos mereka.

Pegawai yang bekerja di kantor Khalif beberapa sudah kenal dengan Chaterin, dan mereka tau kalau Khalif dan Chaterine pernah menjalin hubungan.

Chaterine melihat sekeliling, dan benar sudah banyak orang yang berbisik-bisik membicarakannya.

"Rey bawa dia keluar, dan soal kerjasama dengan Golden group batalkan saja, aku akan membayar biaya penaltinya" ucap Khalif, lebih baik seperti itu dari pada dia terus bertemu dengan Chaterine.

"Khalif kamu tidak bisa seperti itu" teriak Chaterine. Jika itu di batalkan dia akan sulit bertemu dengan Khalif, tidak dia tidak mau itu terjadi.

Chaterine meronta saat Rey menariknya keluar dari ruangan Khalif. Air matanya sudah keluar, hatinya terasa sangat sakit melihat lelaki yang dulu dia cintai kini tidak memandangnya lagi. Rasa sesal menggerogoti hatinya sekarang, kenapa dulu dia tidak menerima lamaran Khalif? Kenapa dia harus mmpergi meninggalkan lelaki itu?.

*****

1
Ainunnissa
semangat trus Kaka author 💪👍 karya mu di nanti
Apollogurl_01
Memikat
Stefhany Anhai Rivera Maco
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
fana01: bab baru sudah update KK, silahkan mampir yaa,😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!