NovelToon NovelToon
Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Amaryllis zee

Kamala Jayanti, gadis malang yang terlahir dengan tanda lahir merah menyala di kulit pipinya dan bekas luka di bawah mata, selalu menyembunyikan wajahnya di balik syal putih. Syal itu menjadi tembok penghalang antara dirinya dan dunia luar, membentengi dirinya dari tatapan penuh rasa iba dan cibiran.

Namun, takdir menghantarkan Kamala pada perjuangan yang lebih berat. Ia menjadi taruhan dalam permainan kartu yang brutal, dipertaruhkan oleh geng The Fornax, kelompok pria kaya raya yang haus akan kekuasaan dan kesenangan. Kalingga, anggota geng yang penuh teka-teki, menyatakan bahwa siapa yang kalah dalam permainan itu, dialah yang harus menikahi Kamala.

Nasib sial menimpa Ganesha, sang ketua geng yang bersikap dingin dan tak berperasaan. Ganesha yang kalah dalam permainan itu, terpaksa menikahi Kamala. Ia terpaksa menghadapi kenyataan bahwa ia harus menikahi gadis yang tak pernah ia kenal.

Titkok : Amaryllis zee
IG & FB : Amaryllis zee

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amaryllis zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesedihan Dibalik Kemewahan

Gemerlap lampu kota Jakarta terpantul di kaca jendela gedung pencakar langit, beradu dengan cahaya bintang yang bertaburan di langit malam. Di dalam ballroom mewah sebuah hotel bintang lima, pesta ulang tahun tengah mencapai puncaknya. Para tamu, berbalut gaun-gaun rancangan desainer ternama dan jas-jas berbahan beludru, berbisik dan tertawa riang, menikmati hidangan lezat dan minuman beralkohol kelas atas.

Di tengah hiruk pikuk pesta, kedatangan Kamala dan Tiara menjadi pusat perhatian. Mobil mewah mereka, yang dihiasi lampu sorot, berhenti di depan pintu masuk. Para tamu menoleh, matanya tertuju pada dua wanita cantik itu. Kamala, yang biasanya dikenal dengan penampilan sederhana dan jauh dari hingar bingar dunia fashion, malam ini tampak berbeda. Wajahnya tertutup syal sutra, namun sorot matanya yang tajam dan aura elegannya tak tersembunyi. Ia mengenakan gaun berenda yang dihiasi manik-manik berkilauan, sepatu hak tinggi bermerek, tas tangan berlogo terkenal, dan jam tangan mewah yang terpasang di pergelangan tangannya. Di lehernya, kalung berlian berkilauan memancarkan cahaya yang memikat.

"Apa itu benar si Kamala?" tanya seorang tamu dengan suara berbisik, matanya terbelalak tak percaya.

"Iya, dia Kamala. Tapi sejak kapan dia jadi tajir melintir?" jawab temannya, tak kalah terkejutnya.

Kamala tersenyum sinis di balik syalnya. Ia bisa merasakan tatapan heran dan kagum para tamu. Seolah-olah, mereka baru melihat Kamala yang sebenarnya, Kamala yang berpenampilan seperti orang kaya pada umumnya, selalu memakai barang-barang bermerek.

Ganesha. Ya, Ganesha. Lelaki itu telah mengubah hidup Kamala secara drastis. Ia bisa merasakan kemewahan barang-barang branded, memiliki kartu kredit tanpa batas limit, dan menikmati hidup yang selama ini hanya ia impikan. Padahal, Kamala sendiri terlahir dari keluarga kaya. Namun, ia tak pernah merasakan kemewahan itu. Ia hidup sederhana, bahkan seringkali hanya makan sisa makanan yang diberikan oleh ibu angkatnya.

Malam ini, Kamala merasakan kepuasan tersendiri. Ia telah membuktikan bahwa ia bisa menjadi seperti mereka, orang-orang kaya yang selalu dipuji dan dikagumi. Namun, di balik senyum sinisnya, terbersit sebuah pertanyaan. Apakah kebahagiaan yang ia rasakan saat ini benar-benar nyata? Atau hanya sebuah fatamorgana yang akan sirna begitu Ganesha menghilang dari hidupnya?

Lampu panggung meredup, sorot cahaya tertuju pada seorang wanita cantik yang berdiri di atas podium. Ia mengenakan gaun berwarna merah menyala yang dihiasi payet berkilauan, rambutnya disanggul rapi, dan senyum merekah di wajahnya. Ia adalah pemilik pesta, sang selebriti yang tengah merayakan hari kelahirannya.

Di hadapannya, sebuah kue ulang tahun raksasa berdiri megah. Dekorasinya mewah, dengan lilin-lilin yang menyala terang dan angka-angka yang menandakan usianya. Para tamu bersorak dan bertepuk tangan, menyambut kemunculan sang bintang.

Pembawa acara, dengan suara lantang dan penuh semangat, memulai sesi pembukaan. Ia menyampaikan sambutan hangat kepada para tamu, mengenalkan sang pemilik pesta, dan menyinggung beberapa pencapaian sang selebriti sepanjang tahun.

Kamala, yang berdiri di sudut ruangan, mengamati semua yang terjadi dengan tatapan tajam.

Lampu panggung meredup, musik merdu mengalun lembut, menandakan momen tiup lilin akan segera dimulai. Para tamu mendekat, menantikan momen spesial ini. Namun, tepat sebelum sang pemilik pesta maju ke depan kue, pintu ballroom terbuka lebar.

Seorang pria tampan dengan jas mahal berwarna hitam memasuki ruangan. Wajahnya menawan, sorot matanya tajam, dan aura kepemimpinan terpancar dari dirinya. Ia adalah Ganesha Bimantara, kekasih Camelia Putri.

Camelia, yang tengah berdiri di depan kue ulang tahun, langsung tersenyum lebar ketika melihat Ganesha. Ia berlari kecil menghampiri kekasihnya, memeluknya erat, dan mencium pipinya dengan penuh kasih sayang.

"Sayang, terimakasih kamu sudah datang," ucap Camelia, suaranya bergetar karena bahagia.

Ganesha tersenyum hangat, "Tentu saja, sayang. Aku tidak akan melewatkan hari spesialmu."

Para tamu yang menyaksikan adegan romantis itu berbisik kagum. Mereka iri melihat keromantisan yang terpancar dari pasangan ini. Ganesha dan Camelia, yang telah menjalin hubungan selama satu tahun, selalu terlihat mesra dan harmonis.

"Selamat ulang tahun, sayang," ucap Ganesha, matanya berbinar-binar.

Camelia tersenyum, "Terima kasih, sayang."

Kamala berdiri di samping Tiara, matanya tertuju pada Ganesha dan Camelia yang tengah berpelukan mesra. Senyum bahagia terukir di wajah Camelia, sementara Ganesha menatapnya dengan penuh kasih sayang.

Tiba-tiba, tubuh Kamala lemas, bergetar hebat. Ia merasakan sesak di dadanya, udara seakan tersedot dari paru-parunya.

"Ini tidak mungkin!" gumamnya, suaranya nyaris tak terdengar.

Ganesha, yang tengah asyik berbincang dengan Camelia, tiba-tiba merasakan tatapan tajam yang menusuknya. Ia menoleh, matanya bertemu dengan mata Kamala yang terbelalak tak percaya.

"Kamala?" gumam Ganesha, keningnya berkerut. Kenapa Kamala ada di sini?

Tiara, yang menyadari perubahan drastis pada Kamala, panik. Ia memegang bahu Kamala erat, berusaha menenangkannya. "Kamala, lo kenapa?" tanyanya, suaranya bergetar.

Kamala menggeleng lemah, matanya masih tertuju pada Ganesha. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ganesha, suaminya, kekasih Camelia.

"Gue …, gue," Kamala terbata-bata, tak mampu merangkai kata-kata.

Tiara semakin panik. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres. Ia menarik Kamala menjauh dari kerumunan, menuju ke sudut ruangan yang lebih sepi.

"Cerita, apa yang terjadi?" tanya Tiara, suaranya penuh kekhawatiran.

Kamala terdiam, matanya berkaca-kaca. Ia tak tahu harus berkata apa. Bagaimana mungkin ia bisa menjelaskan kenyataan pahit ini?

“Gue mendadak tidak enak badan, Ra,” dalih Kamala, ia belum siap menceritakan yang sebenarnya pada Tiara. Pernikahannnya dengan Ganesha, adalah aibnya yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, walaupun Tiara adalah sahabatnya, tapi ia belum siap memberitahu Tiara.

"Kalau lo gak enak badan, kita pulang saja," ujar Tiara, suaranya lembut, penuh kekhawatiran. Ia melihat wajah Kamala pucat pasi, matanya berkaca-kaca.

Kamala hanya mengangguk lemah. Ia tak sanggup lagi melihat kemesraan Ganesha dan Camelia. Walaupun ia dan Ganesha tak saling mencintai, tetap saja ada rasa cemburu dan iri yang menggerogoti hatinya. Bersama Ganesha, ia tak pernah merasakan kehangatan dan kasih sayang seperti yang ditunjukkan Ganesha kepada Camelia.

Tiara membantu memapah Kamala keluar dari ballroom. Ia tak membiarkan Kamala menyetir, ia yang akan mengambil alih kemudi.

"Pulang ke rumah lo saja," ucap Kamala, suaranya lemah. Ia tak ingin Tiara repot mengantarnya pulang.

"Gak mau gue anterin langsung ke rumah lo?" tawar Tiara, matanya menatap Kamala dengan penuh perhatian.

"Tidak. Gue mau di rumah lo dulu," jawab Kamala. Ia memutuskan untuk beristirahat di rumah Tiara dulu. Setelah badannya membaik, ia akan pulang.

Tiara mengangguk, memahami perasaan sahabatnya. Ia tahu, Kamala sedang menghadapi sesuatu yang berat. Ia akan menemani sahabatnya sampai ia merasa lebih baik.

Mereka berdua keluar dari hotel, memasuki mobil Kamala. Sepanjang perjalanan, Kamala terdiam, matanya tertuju pada jalanan yang gelap. Ia masih terbayang-bayang wajah Ganesha dan Camelia yang sedang bermesraan.

******

Kamala terduduk di sofa depan televisi, di rumah Tiara. Walaupun matanya menatap layar televisi yang sedang menayangkan series Indonesia, tapi pikirannya kemana-mana. Masih teringat bayangan di mana Ganesha mencium mesra Camelia.

"Aku gak pantas memikirkannya!" gumam Kamala, suaranya lirih. Ia merasa bersalah karena masih memikirkan Ganesha, padahal ia tahu bahwa Ganesha sudah memiliki kekasih.

"Apa yang tidak pantas?" tanya Tiara tiba-tiba, yang baru datang dengan membawa dua gelas jus mangga. Ia melihat Kamala yang tampak murung, dan penasaran dengan apa yang sedang dipikirkan Kamala.

Kamala tersentak, kaget karena Tiara tiba-tiba muncul. Ia buru-buru menyembunyikan wajahnya dengan mengalikan pandangan ke layar televisi.

"Enggak, kok. Gue cuma lagi mikirin tugas kuliah," jawab Kamala, berusaha menyembunyikan perasaannya. Ia tak ingin Tiara tahu bahwa ia masih memikirkan Ganesha.

"Tugas kuliah?" tanya Tiara, mengerutkan keningnya. Ia tak percaya dengan jawaban Kamala. Ia tahu bahwa Kamala sedang memikirkan sesuatu yang lain.

"Iya, tugas kuliah," jawab Kamala lagi, berusaha meyakinkan Tiara. Ia tak ingin Tiara tahu bahwa ia masih memikirkan Ganesha.

"Yaudah, kalau gitu lo minum jus dulu," ucap Tiara, sambil menyodorkan jus mangga kepada Kamala. Ia berharap dengan jus mangga, suasana hati Kamala akan membaik.

Kamala menerima jus mangga dari Tiara. Ia mencoba untuk tersenyum, meskipun hatinya masih terasa sakit. Ia tak ingin membuat Tiara khawatir.

1
Femi Contesa
lanjutkan thor
🌟~Emp🌾
operasi aja bang, klu gak suka. kan punya duit banyak 🤣
Amaryllis zee: Benar sekali
total 1 replies
🌟~Emp🌾
tuh kaan,, walau cuma kuli aja tampang nya udah bikin klepek2 apalagi kuli bohongan 🤣
🌟~Emp🌾
Smoga aja, tukang bangunan jadi kontraktor 🤲😁
Amaryllis zee
He's ready. spirit too
Femi Contesa
the story is really exciting, sis, good luck to the writer, keep updating, okay?
Amaryllis zee
Iya siap. Nanti aku usahakan ....

Terimakasih sudah suka dengan cerita ini
Femi Contesa
ceritanya bagus banget
Femi Contesa
Bagus banget ceritanya tapi tolong dong updatenya jangan cuman 1 bab aja.
kalo bisa 2 atau 3🙏
Amaryllis zee
Gimana, dengan wajah baru Kamala? Apa memuaskan?
Maza
Double up terus thor
Amaryllis zee
Ikut semangat
Amaryllis zee
Aku aja yang buatnya sedih
Amaryllis zee
Namanya, Gamita. Masa Gamati 🙂
Ita Xiaomi
Maaf kk nama neneknya Gamita apa Gamati?
Ita Xiaomi
Sedih😢
Ita Xiaomi
Ayo Ganesha cintai Kamala dgn setulus hati jgn disakiti apalg dikhianati. Bahagiakan Kamala. Semangat.
Maza
Bagus
Baby sakinem
semangat thorr,aku suka sama karyamu.
jangan lama lama up nya dan banyakin up nya pls😭
Amaryllis zee: Ya siap . Jika di semangatin, akunya jadi makin cemangat
total 1 replies
Baby sakinem
seru thor ceritanya sampe bikin penasaran sama asal usul ganesha😭
Amaryllis zee: Kalau penasaran, baca terus ya ...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!