Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 Geysa Menggila
Tuan Jaka duduk santai di balkon kamarnya,ia menghirup dalam-dalam nikotin disela jemarinya.Lalu menghembuskannya perlahan sampai asap mengepul tinggi.
Pikirannya tersita oleh keakraban anak tukang kebun itu dengan Putra Sambungnya pagi tadi.Tuan Jaka melihat bagaimana Roy memperlakukan gadis itu saat keduanya akan pergi ke kampus.Apa karena gadis itu Roy putus dengan Sherly?
"Tidak,aku tidak akan membiarkan ini terjadi.Aku harus menjauhkan mereka dari keluargaku,Apalagi ini menyangkut kelancaran bisnisku.Aku tidak akan mengecewakan Tuan Hendrie.Aku sudah setuju dengan rencananya.Jadi tidak mungkin aku batalkan.Bisa-bisa dia menarik proyek besar yang aku kerjakan sekarang"Bisik Tuan Jaka dalam hatinya.
___
Tuan Jaka mendekati Pak Salam yang tengah sibuk mencangkul tanah merapikan tanaman bunga di halaman samping rumah.
Khem khem khem
Tuan Jaka berbatuk-batuk kecil membuat Pak Salam menoleh.
"Eh Tuan"Pak Salam membungkukkan badannya memberi hormat kepada si majikan.
"Gimana rasanya kerja disini??Betah?"Tanya Tuan Jaka berbasa-basi sambil menautkan kedua tangannya dibalik punggung.
"Alhamdulillah betah Tuan"Jawab Pak Salam santun.
"Bagus...tapi maaf,aku harus memberhentikan kamu kerja disini.Sebagai gantinya,aku akan memberikan pekerjaan lain untukmu dan anakmu"
Pak Salam diam,ia sama sekali tidak terlihat terkejut ataupun sedih.
"Jadi...kamu bisa berkemas-kemas hari ini,besok kalian akan aku bawa ke tempat baru.Ok"Tuan Jaka berbalik ingin pergi.
"Maaf Tuan"Ujar Pak Salam menghentikan langkah Tuan Jaka,majikannya itu berbalik dengan alis bertaut.
"Saya disini kerja untuk Nyonya,jadi hanya Nyonya yang bisa memberhentikan saya"Sambung Pak Salam.
"Apa??hah"Tuan Jaka mengangkat sebelah bibirnya"Berani kamu membantah keinginan aku"
"Saya tidak membantah,saya hanya mengatakan apa adanya Tuan.Maaf jika Tuan tersinggung"
"Pokoknya aku tidak mau tahu,besok kalian sudah tidak boleh berada di rumah ini, mengerti!!!"
"Jangan zalim kepada orang lemah seperti kita Tuan"Sebuah suara menengahi perdebatan mereka.Keduanya menoleh hampir bersamaan kearah datangnya suara.
Seruni melangkah tanpa segan berdiri diantara Bapaknya dan si majikan.
"Tuan sama sekali tidak punya hak memberhentikan kami ataupun mengusir kami jika kami tidak melakukan kesalahan"
"Waaah Bapak sama anak sama-sama sombong ternyata"Tuan Jaka tersenyum mencemooh"Kalian pikir aku akan berbaik hati???Tidak!!aku bisa melakukan apapun yang aku mau meskipun tanpa persetujuan siapapun"Tukas Tuan Jaka lantang sampai urat lehernya menegang.
"Pa"Terdengar suara Ny Desi menyampuk.Nafas Tuan Jaka tersengal-sengal karena amarah yang memuncak.Ny Desi menatap ketiganya bergantian.
"Ada apa ini ribut-ribut?"Tanyanya.Roy juga datang berbaur ketika tahu ada ketegangan antara Tuan Jaka dan Tukang kebunnya.
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Ny Desi.Ny Desi menatap suaminya penuh selidik membuat Tuan Jaka tidak nyaman.
"Hemmmm a-aku mau pindahkan Tukang kebun itu ke tempat lain Ma"Tuan Jaka mau tidak mau harus menjelaskan.
"Kenapa?Toh Pak Salam tidak melakukan kesalahan?"
"Aku---"Tuan Jaka melirik bapak dan anak itu yang saling berpelukan"Aku tidak suka dengan hubungan anaknya dengan Roy.Pasti mereka punya niat tidak baik kepada keluarga kita"
Roy maju melindungi kekasihnya"Jadi Papa mau mengusir mereka karena melihat hubunganku dengan Seruni?"
"Mereka tidak pantas untukmu Roy"Bantah Tuan Jaka.
"Pa...dari dulu aku tidak pernah komplain tentang Papa dan Mama meskipun dari penilaianku Papa sama sekali tidak pantas untuk Mama"
Tuan Jaka terpana mendengar ucapan putra Sambungnya.
"Jangan Papa pikir aku diem aja aku tidak tahu kebusukan Papa,aku diam karena itu keinginan Mama.Tapi sekarang Papa mau ikut campur masalah kehidupanku,aku sudah tidak bisa diam lagi Pa"
"Ohhh ternyata begitu buruk pengaruh babu itu kepadamu ya..Lihat Ma lihat anakmu,bagaimana dia melawanku hanya karena babu itu?"
"Pa...kendalikan emosimu"Ny Desi masih bisa bernada lembut kepada suaminya.
"Anakmu sudah kurang ajar kepadaku Ma"Tuan Jaka sangat begitu emosi sekali.
THAARRRRRRR THAARRRRRRR
Suara benda dibanting memecah rungu,semua orang yang berada di halaman samping dibuat bertanya-tanya.Seketika pertikaian terhenti dan mereka berbondong-bondong masuk ke dalam ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Non jangan Non...non"Siti berusaha menghalangi Geysa yang seperti kerasukan mengambil semua barang yang ada di dekatnya lalu dibanting keras ke lantai.Pecahan beling dan vas bunga berserakan.Dengan tanpa menggunakan alas kaki Geysa memijak pecahan tajam itu sampai kakinya berdarah.
"Geysa"Tuan Jaka terbelalak melihat apa yang terjadi kepada putrinya.Geysa menoleh dengan tatapan tajam,sorot matanya sangat mengerikan.Ia mengerang seperti hewan buas yang siap menyerang.
"Pa Geysa kenapa?"Tanya Ny Desi panik.Tuan Jaka hanya menggeleng.Geysa mengambil sebuah piring hias di dinding lalu melemparnya ke arah Tuan Jaka.Untung Tuan Jaka bisa menghindar.Roy segera merangkul Mamanya dan dibawanya menjauh karena ia tahu bahwa Geysa ingin menyerang Papanya.
"Roy...adikmu"Ny Desi tampak khawatir,namun Roy hanya tersenyum.
"Mama disini dulu ya,Roy akan berusaha menenangkan Geysa"Pujuk Roy.Ny Desi mengangguk setuju.Roy bangkit dan kembali ke tempat dimana Geysa terus melempari Tuan Jaka dengan benda-benda yang ada di dekatnya.
"G..ini Papa G..tolong sadar G"Tuan Jaka kerepotan menghadapi putrinya yang seperti orang kurang waras.Ia tidak bisa mendekati putrinya karena terus menerus dilempari barang pecah belah.
Roy menyelinap diantara kursi kursi yang berjejer,ia mendekati adiknya dari arah belakang.Lalu merangkulnya dengan erat mengunci pergerakan Geysa.
Gadis itu berontak,tenaganya sangat kuat sekali.Geysa mengerang terus mengerang,tengkuk Roy merinding namun ia terus merangkul adiknya sekuat tenaga.
Tuan Jaka pun membantu Roy menahan Geysa yang terus berontak.Gadis itu ingin menendang Papanya,Ia semakin menggila karena didekati Tuan Jaka.
Seruni menatap Bapaknya,seperti menghiba agar membantu Roy.Pak Salam mengangguk mengerti,kemudian ia mendekati Geysa yang terus berontak dan mengerang ganas.
Pak Salam komat-kamit lalu mengusap wajah Geysa dari bawah sampai ke ubun-ubun.Tangan Pak Salam terkepal kuat seperti tengah menggenggam sesuatu.Lalu ia melempar jauh apa yang ia genggam itu.Seketika itu tubuh Geysa terkulai lemas.
"Cepat bawa masuk ke kamarnya Roy"Titah Tuan Jaka.Keduanya bekerja sama membopong tubuh Geysa untuk dibawa masuk ke dalam kamarnya.
Roy berkacak pinggang dengan nafas yang ngos-ngosan,pergelutannya dengan sang adik memang melelahkan.Karena kekuatan Geysa tidak seperti biasanya.Gadis itu sangat kuat,kalau saja tadi Pak Salam tidak membantu.Kemungkinan Geysa akan terlepas dari pelukannya.
setiap bab nya ada saja kejutan2 tak terduga.
akhirnya nicta dan yas hidup bahagia.