Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"yasudah terserah deh ,mama sama Arka mau ke toilet dulu yah , kalian duluan aja ke mobil " ucap mama Raka membiarkan Raka mengurus sisa snack, Raka dengan sumringah berjalan keluar dilihat nya Wilona dan Jansen masih menunggu mobil mereka datang.
"ada - ada saja anak itu" ucap papa Raka gemas ,Wica yang mengikuti Raka hanya menggelengkan kepalanya bingung dengan Raka.
"itu dia mobil kita datang kak " Jansen berteriak saat melihat mobil nya telah tiba ,Wilona membuka pintu agar Jansen masuk ,namun Raka menyerobot dan memasukan semua goody bag yang tersisa kedalam mobil Jansen.
"untuk kakak Wilona cantik ,Jansen jangan lupa di bagi yah" Ucap Raka.
"aduh apa ini ? " Wilona merasa bingung diberi banyak Snack,sementara Jansen yang antusias buru - buru masuk.
"special for you " bisik Raka dengan kedipan nya, Wilona tersipu dengan itu.
"Jansen mau yah kak?" Jansen bertanya kepada Raka.
"bagi dua yah Jans sama kakak Cantik ,ok?" Jansen mengangguk Raka pun berpamitan kepada Wilona, Wilona dan Jansen pulang lebih dulu, Wilona senang hari ini ia bisa bertemu Raka dan dikenalkan langsung kepada papa Raka yang juga sempat meminta kontak Wilona entah untuk apa.
Wica kini semakin yakin bahwa ada sesuatu di antara mereka berdua setelah melihat perlakuan Raka kepada Wilona.
"aku pamit duluan yah Raka ,ada les piano sampaikan pamit ku sama om dan tante" Raka tersenyum lalu menghampiri Wica.
"ok hati - hati yah nanti aku sampai kan,jangan lupa besok kita lanjutkan latihan nya takut keburu lupa" ujar Raka lalu pergi memasuki mobil nya , Wica seakan bermimpi melihat Raka yang memberinya senyuman dan nada bicara yang ramah, Wica mengangguk semangat dengan ajakan Raka.
..
Wilona dengan ribet nya menggendong Jansen yang tertidur ,ditambah ia harus membawa total ,20 goody bag yang pemberian Raka.
Dengan susah payah Wilona harus menggendong Jansen menuju lantai empat , setelah itu Wilona merebah kan Jansen dan dirinya sendiri di kasur Jansen.
Wilona melihat goody bag itu lalu membagi nya menjadi dua dan memindahkan nya ke kamar nya , Wilona berganti pakaian dan salat terlebih dahulu sebelum kembali ke kamar Jansen untuk menemani Jansen tidur.
..
"papa harus pergi , ada meeting sama klien " papa Raka berpamitan.
"yah ,sehari aja belum, masa papa udah mau pergi lagi ? " Ujar Raka yang protes .
"kalau mau meeting pergi aja , tapi pulang lagi kesini , anak - anak itu loh butuh papa nya " mama Raka mengomeli suami nya itu.
"mama juga butuh papa tuh" celetuk Raka ,Arka pun mengangguk .
Papa Raka tersenyum , ia sadar terlalu lama dirinya meninggal kan rumah.
"baiklah malam nanti kita barbequean di halaman belakang yah,nanti papa beli daging nya " ajak papa Raka membuat semua orang bersorak.
Setelah itu Raka naik ke lantai dua untuk beristirahat di kamar nya ,di ikuti oleh Arka yang ingin ikut tidur bersama Raka.
Raka berganti baju lalu memberi kabar kepada Wilona ,setelah itu Raka merebahkan dirinya dan memeluk Arka yang sudah mulai tertidur , Raka melihat salib yang ada di kamar nya.
Kali ini Raka yang mulai terpikirkan akan hubungan nya dengan Wilona ,apakah akan mudah di masa depan? , Raka adalah orang paling religius di keluarga ini ,ia sangat mencintai Tuhan nya dan tak pernah melewatkan sesi ibadah apapun sejak kecil.
Namun disisi lain, kehadiran Wilona di hidup nya adalah obat sepi Raka ,Wilona membawa kebahagiaan baru kepada Raka.
Raka menghela nafas nya ,seakan acuh Raka hanya akan membiarkan waktu yang menjawab, ia memeluk Arka erat lalu tertidur.
....
"ayang setelah lulus sekolah mau kuliah atau nyari kerja?" tanya Wilona dengan senyum manis yang terukir di wajah cantik nya.
"emm apa yah ? Mau nikahin ayang aja deh" jawab Raka seraya menggenggam tangan Wilona hingga Wilona benar - benar tersipu.
Raka tersenyum gemas ,namun genggaman tangan nya seolah terlepas begitu saja ,tangan Wilona menjauh dari nya ,Raka mencoba memegang tangan itu namun tangan Wilona semakin menjauh,Raka berhenti dan tangan itu juga berhenti, sampai akhirnya Raka yang tak sabar meraih tangan Wilona, membuat Wilona semakin jauh darinya.
Raka berteriak memanggil nama Wilona yang sedang melihat nya dengan air mata yang mengalir dari wajah cantik Wilona.
"Wilona !" Raka berteriak hingga tenggorokan nya terasa sakit ,namun Wilona justru semakin menjauh menuju kegelapan
..
"Raka ! Ayo bangun " Raka mendengar suara mama nya , ia segera bangun dari tidur lelap nya ,ternyata ia hanya bermimpi ,namun itu terasa begitu nyata ,Raka menggelengkan kepalanya menenangkan dirinya ,mungkin ia bermimpi karena tadi sempat memikirkan hubungan nya dengan Wilona sebelum ia tertidur.
"ayo bangun ,papa sudah pulang , kita kan mau barbequean " Raka mengangguk ,mama Raka membiarkan Raka menyegarkan diri nya sebentar karena Raka tertidur cukup lama.
Raka mencuci wajah nya lalu mengikuti mama nya kehalaman belakang, Raka bahkan tak sadar Arka susah bangun lebih dulu .
Raka segera membantu mama nya menyiapkan daging untuk mereka bakar di halaman belakang.
Drrrt ..
Getaran ponsel Wilona berhasil membangun kan nya yang tertidur di kamar Jansen ,Wilona meregangkan tubuh nya lalu berbalik ke arah Jansen untuk mengecek kondisi Jansen yang masih tertidur lelap.
"Astaghfirullah!" bisik Wilona kaget melihat mama Jansen yang sudah tertidur di samping Jansen ,mama Jansen sudah pulang bekerja ,namun ia tak tega membangun kan Wilona dan justru ikut tertidur.
Wilona merasa Canggung,dan tak enak karena sudah tidur di kasur majikan nya itu, Wilona segera berjalan keluar dari kamar perlahan karena tak ingin membangun kan mama Jansen.
Wilona memeriksa ponsel nya di perjalanan menuju kamar nya ,ia melihat Raka memamerkan daging panggang , membuat Wilona merasa lapar ,namun rasa lapar itu teralihkan saat notifikasi masuk ke Ewallet milik nya.
"hah dua juta?" Wilona menghentikan langkah nya lalu melihat rincian transfer yang masuk ke akun E Wallet nya.
"Rudi Setiawan? Siapa itu" Wilona tak mengenal siapa orang yang telah mengirim nya uang namun sebuah catatan pada bukti transaksi membuat Wilona paham.
"buat jajan yah Wil ,have fun ,gausah bilang Raka dan gausah merasa gak enak"
Wilona kini tahu siapa yang mengirim nya uang,Wilona segera mengirim pesan kepada papa Raka.
"om uang nya Wilona kembalikan aja yah ? Wilona tak biasa menerima pemberian orang apalagi nominal nya besar " Wilona menunggu sejenak balasan dari papa Raka.
"pakailah , papa ikhlas ,papa hanya ingin kamu bahagia"
Wilona menjadi bingung ,jika ia kembalikan ia takut papa Raka tersinggung karena Wilona menolak uang nya , Wilona hanya bisa pasrah laku berterimakasih, ia akan menyimpan uang itu.