Sungguh suatu keajaiban aku bangkit dari kematian setelah aku mati diracuni oleh mertuaku sendiri.
tubuh tak bernyawa ku di buang ke rawa-rawa yang letaknya jauh di pelosok yang terpencil.
Namun Tuhan berkehendak lain, beberapa petir menyambar di area sekitarku, hingga membuat jantungku yang tadinya berhenti berdetak kembali berdetak.
dengan tubuh lemah aku berusaha keluar dari rawa-rawa, entah sudah berapa banyak tanaman berduri yang aku injak, aku tidak perduli, satu tekadku harus keluar dari tempat itu, hingga langkah kakiku terhenti di sebuah jalan beraspal, lalu tubuhku ambruk tak sadarkan diri.
Ketika ku sadar sudah berada di rumah sakit, dan betapa mengejutkannya aku ternyata pria yang menyelamatkanku yang juga seorang dokter mengatakan aku sedang hamil!!!!!!
Inilah kisah hidupku....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbayang-bayang
Arjuna sudah samapi di apartemennya, ia segera mandi dan berganti pakaian, sejak memimpin perusahaan menggantikan papanya, Arjun merasa pikiran dan waktunya terkuras habis untuk perusahaan, bahkan tak jarang ia mengorbankan waktu liburnya masih berkutat dengan pekerjaannya, jika dulu ia berusaha keras bekerja, itu semata-mata karena papanya takut perusahaan akan diambil alih oleh adik tirinya yang terlihat ambisius.
Sebastian adalah adik Arjuna beda ibu, Sebastian berusia enam tahun di bawah Arjuna, walau mereka beda ibu, namun Arjuna sangat menyayangi adiknya tersebut.
Lalu jika hubungan Arjun dan ibu tirinya baik mengapa ia harus tinggal di apartemen????, Semua karena ia tak betah dengan semua tuntutan mama tirinya yang terlihat mengatur hidupnya.
Ya walaupun Arjuna tahu mama tirinya sangat menyayanginya, lebih dari anak kandungnya sendiri, namun entah mengapa Arjuna merasa tidak begitu nyaman.
Arjuna kecil sering melihat tatapan kepura-puraan di mata mama tirinya, ada kilatan aneh yang sampai detik ini tak Arjuna mengerti.
Arjuna malah lebih dekat dengan adik mamanya, ia sangat menyayangi tantenya itu, walau semua orang mengatakan mama kandung Arjun bukan wanita baik-baik, namun Arjun percaya kepergian mamanya karena suatu hal yang masih menjadi teka teki hingga sekarang, hanya Tante nya lah yang sangat yakin bahwa kakaknya sangat mencintai suami dan anaknya, kakaknya tak akan mungkin pergi dengan pria lain, walaupun semua bukti mengarah ke sana.
Sampai detik ini, tantenya percaya jika mama kandung Arjun masih hidup, begitu juga Arjuna.
Namun seiring waktu harapan Arjuna kian menipis, tak ada sedikitpun petunjuk tentang mama kandungnya.
Arjuna merebahkan tubuhnya memandang langit-langit kamar apartemennya, tiba-tiba wajah seorang gadis yang sedang marah-marah terbayang di ingatannya, tanpa sadar ia tersenyum.
entah sejak kapan ia punya waktu luang untuk menggoda gadis itu, membuatnya kesal sekarang jadi keharusan bagi Arjuna dan itu membuatnya sangat terhibur dan senang
"Sial, kenapa wajah wanita itu terbayang terus??? apa aku sudah gila memikirkannya, wajahnya saja tak cantik, bagaimana aku sangat suka melihatnya marah dnegan mata yang melotot indah, membuatnya makin imut. Mungkin jika kacamata tebal itu tak menutupi wajahnya, ia kan terlihat cantik" gumam Arjun membayangkan Jovanka tanpa kacamatanya
"Astaga apa yang aku pikirkan, sial” umpat Arjun malu dengan pikirannya sendiri, ia berjalan menuju mini bar yang terdapat di apartemennya, menuangkan segelas wine dan meneguknya sekali teguk.
Arjuna berjalan menuju balkon, apartemennya yang berada di lantai dua puluh memungkinkan ia melihat suasana kota Jakarta pada malam hari.
Arjuna menyulut rokoknya ,lalu mulai menghisapnya.
"Mengapa sudah hampir tujuh tahun tak ada kabar mengenai istriku itu??? seolah semua infomasi tentangnya lenyap.
Ada orang yang sengaja memblok semua informasi tentang Ayudia, tapi siapa orangnya???"
Drrtttttttt, Drrtttttttt, Drtttttt
Ponsel Arjuna bergetar, sebuah panggilan masuk terlihat di ponselnya
Tante Anjani Calling.....
"Assalamu'alaikum Tante" salam Arjun pada adik mama kandungnya
"Wa'alaikum salam sayang, kamu lagi apa??? tante ganggu gak nih???" tanya Anjani di ujung telepon
"Enggak lah Tan, Arjun cuma lagi sibuk hitung bintang"
"Hahaha, makannya segera menikah, ini sudah lama loh sejak istrimu pergi. Kamu harus mencari penggantinya sayang, usiamu tak muda lagi, kamu perlu penerus"
Arjun mendesah, ia pusing jika bicara masalah keturunan
"Nikah soal gampang Tan, cuma perasan soal susah" balas Arjun
"Ah anak ini, selalu saja bisa membalas ucapan ku" keluh Anjani
"Ahhahaa lupakan Tante, akau kn menikah jika aku ingin, Tante tak perlu khawatir" ucap Arjun
"Terserah padamu , Tante harap, Tante masih hidup saat kamu menikah dan punya anak nanti" ada kegetiran di ucapan Anjani membuat Arjun tak enak hati
"Maafkan aku sudah mengecewakan Tante"
"Sudahlah, pa daya wanita tua ini tak bisa berbuat apa-apa, aku punya keponakan yang tak sayang padaku" ucap Anjani merajuk
"Maaf Tante, "
"Sudahlah, besok hari Minggu, mampirlah sejenak kerumah, keponakan kecil mu berulang tahun, Tante harap kami tak lupa, jangan lupa bawakan kado untuknya. Sejak papa dan mamanya meninggal, anak itu sangat dekat dengan dan menganggap mu papanya, jadi Tante harap kmu bisa meluangkan sedikit waktu berharga itu" ucap Anjani
"Astaga aku lupa Tan, baiklah besok aku kesana, aku akan menginap beberapa waktu di sana sebagai permintaan maaf ku"
"Baiklah, Tante tunggu besok ya, jangan tidur larut malam, itu membuat wajahmu makin tua" ucap Anjani menggoda keponakannya
"Tua juga banyak yang nyari Tan, Hehehe"
"Iya, iya, Tante percaya.
Ya sudah Tante tutup dulu ya, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam" balas Arjun.
Ia masih menatap ponselnya dan tersenyum getir.
Tantenya yang malang, ia kehilangan anak dan menantunya saat kecelakaan yang tragis menimpa mereka, beruntung si kecil Mauren dapat di selamatkan.
Kini Tante Anjani tinggal hanya berdua dengan cucunya, Mauren.
Terbayang wajah imut Mauren, ia sangat menyayangi keponakannya itu,
Arjun sangat bersyukur Mauren tumbuh menjadi gadis kecil yang periang, walau terkadang ia sedih tak memiliki orangtua, namun neneknya, Anjani berperan memberikan kasih sayang yang luar biasa pada cucunya, sehingga terkadang sikap Mauren menjadi sedikit manja dan di luar nalar.
Keesokan paginya
Arjun bangun pagi-pagi sekali, ia langsung menuju rumahnya menjemput adik bungsunya , setelah itu mereka mampir ke sebuah mall membelikan hadiah dan kue ulang tahun untuk Mauren,
Semua tokoh diceritakan saru satu
Banyak komflik juga..
Ada kocak
Ada nalar
Ada diluar nalar
Ada juga typo
Untuk typo, saya bisa maklumi, paling saya komen ngingetin typonya..
Saya maklumi, karena saya pribadi ga bisa bikin novel, bisanya baca dan nikmati..
Terimakasih atas karyanya ya thor..
Sukses selalu
2. saudara dan saudarinya
Tetap semangat thor😊
mungkin begitu ya thor..