NovelToon NovelToon
My Sexy Little Wife

My Sexy Little Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Konflik Rumah Tangga - Solidifikasi Tingkat Sosial
Popularitas:49.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Dikhianati menjadikannya penuh ambisi untuk balas dendam.

Semua bermula ketika Adrian berniat memberi kejutan untuk kekasihnya dengan lamaran dadakan. Tak disangka, kejutan yang ia persiapkan dengan baik justru berbalik mengejutkannya.

Haylea, kekasih yang sangat dicintainya itu kedapatan bermesraan dengan pria lain di apartemen pemberian Adrian.

Dendam membuat Adrian gelap mata. Ia menjerat Naomi, gadis belia polos yang merupakan bekas pelayan kekasihnya.

Tadinya, Adrian menjerat Naomi hanya untuk balas dendam. Tak disangka ia malah terjerat oleh permainannya sendiri. Karena perlahan-lahan kehadiran Naomi mampu mengikis luka menganga dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : JUS RASA API

Naomi memandangi pantulan dirinya di cermin. Memastikan penampilannya sudah cukup rapi. Tiba-tiba ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. Naomi segera beranjak menuju pintu, seorang pelayan berdiri di sana dengan senyum ramah.

“Nona ... Nyonya meminta Anda menemuinya sekarang juga,” ucapnya.

“Memangnya ada urusan apa?” tanya Naomi, mengingat hubungannya dan ibu mertua tidak begitu baik.

“Saya tidak tahu, Nona. Nyonya hanya berpesan agar Anda segera menemuinya.” 

“Memang apa yang dia inginkan dariku?” gerutu Naomi dalam batin. "Baiklah, beritahu ibu lima menit lagi aku turun."

"Baik, Nona ... saya permisi." Wanita itu membungkukkan kepala sebelum melangkah pergi.

Sementara Naomi masuk ke kamar dan menyambar tas kecil miliknya. Sebelum keluar kamar, ia kembali riasan wajahnya tak begitu mencolok. Setidaknya ia perlu sedikit berdandan untuk menunjang penampilan. Walaupun tetap terkesan culun.

Setibanya di lantai bawah, ibu dan Erica tampak sedang duduk santai di tepi kolam renang. Entah sedang membicarakan apa. Sesekali terdengar tawa di antara keduanya.

“Ibu memanggilku?” tanya Naomi, membuat obrolan seru antara ibu dan Erica terhenti sejenak. 

“Berani sekali kamu memanggilku Ibu?” bentak wanita itu. “Ingat baik-baik, kamu hanya boleh memanggilku ibu saat Ada Adrian. Selain itu, panggil aku Nyonya!” 

Ingin sekali Naomi memaki, namun ia masih berusaha untuk menahan diri mengingat wanita di hadapannya adalah ibu dari suaminya.

“Baiklah, Nyonya. Lagi pula memanggil Anda nyonya tidak akan membuat bibirku bengkak.” 

Hawa panas semakin terasa kuat bagi ibu, mendengar nada sarkas yang terucap dari mulut sang menantu. Ia lalu mengibaskan kipas bulu di tangannya. “Aku tidak tahu kenapa anakku menikahi wanita sepertimu.” 

“Aku sendiri juga tidak tahu kenapa," jawab Naomi dengan bahu terangkat. "Oh ya, ada apa memanggilku kemari, Nyonya?” 

Ucapan Naomi yang menekan kata 'nyonya' semakin melecut amarahnya. “Buatkan aku jus apel sekarang juga!” 

“Jus apel? Apa rumah ini kekurangan pelayan?” tanya Naomi mengingat ada sangat banyak pelayan di rumah besar itu.

“Kamu pikir statusmu di rumah ini apa? Bukankah kamu hanya istri pajangan bagi Adrian?” 

Benar juga sih ucapan wanita tua ini.

Naomi menatap Erica. Dari cara ibu berbicara dengannya, ia sudah menebak bahwa Erica sudah memberitahu ibu tentang hubungan sebenarnya antara Naomi dan Adrian. 

“Baiklah Nyonya, tunggu sebentar. Aku akan buatkan.” Kali ini akan lebih baik mengalah. Naomi tak ingin berdebat demi sesuatu yang baginya hanya memboros waktu dan tenaga. 

“Naomi tunggu!” panggil Erica membuat langkah Naomi terhenti. “Kalau kamu tidak keberatan, tolong buatkan aku jus tomat juga. Tapi jangan pakai gula, ya.” 

Naomi menoleh sejenak dan tersenyum.

“Dengan senang hati, Nona Erica.” Tanpa banyak bicara lagi, Naomi segera beranjak menuju dapur dan membuatkan jus untuk ibu mertua dan Erica. 

“Bersabarlah sedikit saja, Naomi. Begitu kamu bebas dari rumah ini, carilah kebahagiaanmu sendiri.” 

Tak membutuhkan waktu lama, Naomi telah selesai membuat jus. Ia segera membawa ke tempat ibu dan Erica bersantai tadi.

“Ini jusnya, Nyonya dan Nona Erica.” Naomi meletakkan jus masing-masing. 

Ibu meraih gelas jus dan menyeruput. Rasa manis alami dari jus lumayan menyegarkan pagi ini.

“Oh ya, apa kamu akan keluar?” tanya Erica setelah menyadari penampilan Naomi yang sedikit lebih rapi.

“Iya. Aku mau bekerja hari ini.” 

Ibu kembali menyorot Naomi dengan tatapan tak suka. “Apa kamu ingin menghina anakku? Adrian lebih dari mampu untuk membuat hidupmu nyaman. Lalu kenapa kamu harus bekerja?” 

Sepertinya tidak ada gunanya berdebat dengan dua makhluk ini. Karena apapun yang dilakukan Naomi pasti salah.

“Apa Nyonya rela kalau saya menikmati harta Tuan Adrian begitu saja?” 

Wanita paruh baya itu terdiam sejenak sambil berpikir. Ucapan Naomi memang ada benarnya. Ia tak mungkin rela jika Naomi menikmati fasilitas dan kemewahan dari keluarga Marx dengan seenaknya. 

"Rupanya kamu cukup tahu diri juga. Kalau ada yang berhak untuk berada di sisi Adrian, orang itu adalah Erica. Lihat dia, sangat berkelas dan elegan tentunya. Tidak seperti kamu," sindir ibu. Namun, Naomi tak begitu menanggapi.

“Baiklah, kalau begitu aku permisi. Selamat menikmati jusnya.”

Naomi segera meninggalkan dia wanita itu.

"Sudahlah, Bu. Jangan terlalu pedulikan Naomi. Dia itu menyembunyikan sifat licik di balik penampilan polosnya. Aku yakin Adrian sedang tertipu."

"Ya, itu benar."

Erica meraih jus tomat buatan Naomi, lalu meletakkan bibirnya pada ujung sedotan. Mendadak bola matanya melebar saat sensasi panas yang berasal dati cairan kental itu terasa membakar tenggorokannya, hingga menyembur keluar dan tepat mengenai wajah ibu.

"Apa-apaan ini, Erica!" ucap ibu sambil meraih selembar tissue dan mengusap wajahnya yang basah.

"Jusnya pedas sekali, Bu!" pekik Erica mengibaskan tangan di depan mulutnya. "Hosh ... Hosh! Rasanya pedas sekali!"

Kepanikan mulai terjadi di sana. Wajah Erica mulai memerah dengan mata berair.

"Marina, cepat ambilkan air putih!" teriak ibu memanggil salah satu pelayan.

"Ini pasti Naomi sengaja melakukannya, Bu. Aduh ... lidahku seperti terbakar!"

"Tapi bagaimana bisa? Jus yang dia buat untuk ibu rasanya manis." Ibu mengarahkan pandangannya keluar. Di kejauhan, Naomi berjalan santai ke arah pintu.

“Naomi Claire!” 

Mendengar teriakan ibu, Naomi menerbitkan senyum, lalu mempercepat langkahnya. Di depan sudah ada Bruno yang tadi diperintahkan Adrian untuk mengantar Naomi kemana pun.

Sambil cekikikan, Naomi berlari kecil dan terburu-buru naik ke mobil. Membuat dahi Bruno mengerut bingung. "Ada apa, Nona? Kenapa nyonya berteriak?"

“Jangan tanya! Cepat jalan!” 

...........

1
Irma Linggawati
ngakak sampe keluar air mata..🤣🤣🤣
Anonymous
ok
crome book
kurang ngentonya gak dijelasin kek bagaimana
Wibi Satrya Wiguna
🤩🤩😍😍🥰🥰
Wibi Satrya Wiguna
Kecewa
aryuu
ngakak 🤭🤣
aryuu
🤣🤣🤭🤭🤭
himawatidewi satyawira
🤣🤣🤣🤣bruno..bruno
himawatidewi satyawira
🤣🤣🤣kyk tulang ma daging ayam ya
himawatidewi satyawira
lha itu nyebut lg no🤣
piwka
🤍💙🤍💙
Elsye Nurhayati
👍 👍 👍
Elsye Nurhayati
Luar biasa
himawatidewi satyawira
terknl bnr madam leova ya
yuiwnye
/Grin//Grin//Grin/
yuiwnye
sdh Naomi Ndak usah dipikirin /Facepalm//Facepalm/
yuiwnye
lah Bruno langsung turun jabatan mu lhoo
yuiwnye
pinang dibelah 2 aja Adrian gak perlu dibelah belah 😆
yuiwnye
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
yuiwnye
Lea blm tau siapa Naomi 🤔😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!