NovelToon NovelToon
Ikrar Cinta Ustadz Irsyad

Ikrar Cinta Ustadz Irsyad

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: picisan imut

(follow Instagram aku: @Picisan_Imut94)

Rahma Quratta Aini gadis berusia 23 tahun ini terus menyesali keputusan orang tuannya saat menerima pinangan dari pria pesantren yang belum pernah ia temui sebelumnya sedangkan dirinya belum bisa menerima kematian calon suaminya yang meninggal akibat kecelakaan satu minggu sebelum momen pernikahan mereka berlangsung.

selama menjalani pernikahan itu Irsyad benar-benar harus berjuang Extra untuk mendapatkan hati Rahma sepenuhnya, dan di saat Rahma mulai mencintai Irsyad, cinta keduanya kembali di uji, dengan permintaan seorang kakek yang meminta Irsyad untuk menikahi cucunya yang cacat itu sebelum ajal menjemput kakek tersebut, akankah Irsyad benar-benar akan menikahi Aidha dan mem poligami Rahma?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon picisan imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ijab qobul

Hari ini di tempat yang berbeda, Ustadz Irsyad menjabat tangan ayah Rahma dan berikrar.

"Bismillahirrahmanirrahim, saya Terima Nikahnya Rahma Quratta Aini binti bapak Akmal Sadikin, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai" Dengan lantang pria itu mengucap ikrar pernikahannya dengan Rahma, di sisi lain Rahma tertunduk dengan belaian lembut ibunya yang terharu saat putrinya kini telah resmi di persunting oleh Pria bernama Irsyad itu.

"Nak, kau sudah resmi menjadi istri ustadz Irsyad, selamat ya sayang," Ibunya memeluk tubuh putrinya dengan bahagia namun tidak untuk Rahma yang merasa semua pernikahan ini adalah sebuah paksaan yang sama sekali tidak di inginkan olehnya.

Saat itu juga Irsyad menghampiri istrinya di bilik yang berbeda, ia berjongkok di hadapan Rahma.

"Assalamu'alaikum, istri ku? Bolehkah mas melihat wajah mu?" Ucap Irsyad dengan suara yang sangat lembut, yang sesaat membuat Rahma menaikan kepalanya menatap suaminya untuk yang pertama kali.

'Subhanallah, istri ku benar-benar cantik' gumamnya dalam hati, ya tidak hanya Rahma, Irsyad pun sama, ini adalah kali pertamanya melihat wanita di hadapannya itu.

Irsyad pun mengulurkan tangannya berharap Rahma akan meraih tangan itu dan mengecup punggung tangannya, dengan perlahan Rahma meraih tangan itu dan mengecupnya pelan sebagai tanda baktinya untuk pertama kali.

Senyumnya tersungging bahagia di bibir Irsyad saat Rahma mengecup tangannya itu, sesaat getaran di hatinya mulai terasa. namun tidak demikian untuk Rahma yang kembali tertunduk air matanya menetes, tangannya sedikit terkepal, bukan pria yang ada dihadapannya lah yang seharusnya menjadi suaminya, melainkan mas Fikri pria yang sangat ia cintai.

Malam itu juga, Rahma langsung di boyong ke rumah Irsyad yang lumayan besar, di sana hanya ada mereka berdua, keluarga Irsyad tinggal di Tegal Rejo, kabupaten Magelang.

Sedangkan Irsyad tinggal di daerah harapan indah bekasi.

Irsyad membuka pintunya, dengan tas Rahma yang berada di tangannya.

"Assalamu'alaikum," Ucap Irsyad saat pintu itu terbuka.

"Ayo masuk dek," Ajak Irsyad.

Tanpa berucap apapun Rahma masuk dengan perlahan, sedikit takjub ia sesaat saat dirinya melihat rumah yang lumayan besar itu.

"Selamat datang di rumah kita dek, mas harap kamu betah tinggal di sini ya?" Ucap Irsyad. Namun alih-alih menjawabnya Rahma justru berjalan lebih dulu meninggalkan suaminya itu yang masih berdiri di sana, dengan senyum tersungging Irsyad mengikuti langkah istrinya yang masih terlihat bingung itu.

"Dek, kamu cari apa? Kamar kita di atas" Ucap Irsyad sopan.

"Dimana?" Tanya Rahma singkat.

"Alhamdulillah, akhirnya kamu mau membuka suara, suara mu sungguh indah Rahma," Ucap Irsyad senang.

Ya, sebagian wanita saat di puji seperti itu pasti akan senang namun tidak untuk Rahma, ia malah justru tidak senang, jangankan mendengar pujiannya, melihat wajah pria itu saja ia sama sekali tidak ingin, baginya mas Fikri jauh lebih tampan darinya. Ia pun membuang muka dan berjalan ke atas menaiki satu demi satu anak tangga meninggalkan Irsyad yang masih memandanginya.

"Orang bilang? Rahma itu sebenarnya gadis yang halus dan baik, hanya saja hatinya masih terluka jadi aku harus bisa menjadi pembalut luka yang bisa menutup luka di hatinya, semoga saja, kau bisa mencintai ku Rahma" Gumam Irsyad, ia pun kembali melangkahkan kakinya menyusul Rahma yang sudah sampai di lantai dua rumah tersebut.

"Dek, kamar kita di sebelah sini," ucap Irsyad, Rahma pun berbelok dan mengikuti langkah pria jangkung di hadapannya itu.

Sesaat Irsyad membuka pintu kamarnya, sedikit terkejut Irsyad saat melihat kamarnya sudah di hias cantik.

"Waaahhhh pasti ini di garap saat sedang akad tadi" Dia tersenyum senang lalu menoleh ke arah Rahma.

"Cantik ya dek?" Tanya Irsyad, namun Rahma tidak menjawabnya ia hanya masuk begitu saja dan duduk di atas ranjang tersebut.

'MashaAllah, kenapa aku berdebar seperti ini?? Benar ini malam pertama ku dan Rahma, aku tidak boleh gugup hanya karena melihat wanita duduk di atas ranjang ku' Gumam Irsyad tak karuan. Ia pun berjalan masuk dan menutup pintu kamarnya lalu meletakkan tas Rahma di dekat lemari pakaiannya.

Rasanya sangat canggung, walaupun Rahma masih fokus melihat ke sekeliling area kamar itu namun pesona Rahma benar-benar membuat Irsyad tidak bisa melawan rasa gugupnya itu, perlahan ia melangkahkan kakinya dan duduk di sebelah Rahma.

'MashaAllah, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tau harus memulainya, bahkan aku tidak bisa menatapnya' Irsyad benar-benar gugup, perlahan wajahnya menoleh ke arah Rahma yang saat itu juga Rahma tengah menoleh kearahnya.

Kedua mata itu saling bertemu, yang saat itu juga membuat Rahma memalingkan wajahnya, sedangkan Irsyad malah justru tersenyum.

"Rahma? Kamu tidak mau melihat mas?" Ucap Irsyad.

"Aku ingin ke kamar mandi mengganti pakaian ku" Ucap Rahma gugup.

"Ohh, iya dek, namun sebelum itu" ucap Irsyad. "Bolehkah? Mas membuka hijab mu?" Ucap Irsyad yang saat itu juga membuat Rahma menoleh.

"Hi...hijab ku?" Tanya Rahma.

"Iya, mas ingin? Membuka dan melihat rambut mu sebelum kau melepaskannya sendiri di dalam bilik kamar mandi itu, boleh kan?" Tanya Irsyad.

"Untuk apa? Memang selama ini mas belum pernah lihat aku tanpa hijab? Bukannya selama ini aku memang tidak berhijab, masa iya mas tidak tau?" Ucap Rahma, Irsyad tersenyum selama seharian ini akhirnya Rahma mau berbicara banyak padanya.

"Mas tau, ade selama ini tidak berhijab, cuman mas memang belum pernah melihat diri ade yang tanpa hijab itu, tapi setelahnya mas minta Ade istiqomah mengenakan kain hijab ini ya?" ucap Irsyad.

"Aku tidak janji mas" Jawab Rahma ketus.

"Loh, itu kan kewajiban dek, ade harus pakai hijab kalau keluar rumah ya" ucap Irsyad.

"Emmm" Jawab Rahma singkat yang lantas membuat Irsyad tersenyum.

"Bagaimana? Boleh mas buka sekarang?" tanya Irsyad.

Sedikit terdiam Rahma saat mendengar hal itu, pria yang kini sudah menjadi suaminya itu menginginkan untuk membuka hijab yang menutupi kepalanya saat ini, walaupun ia bisa memperlihatkan rambutnya pada Khalayak banyak namun entah mengapa permintaan suaminya itu sangat membuatnya gugup.

"Kenapa diam dek? Tidak boleh ya?" tanya Irsyad.

"Iya boleh" Jawab Rahma datar.

Dengan bergeser sedikit tangan Irsyad mulai terangkat ia menyentuh kepala Rahma dan mulai membacakan bacaan doa sejenak dengan mata yang terpejam, sekilas Rahma menatap wajah di hadapannya itu, ya? Memang lebih tampan mas Fikri namun Mas Irsyad juga sedikit tampan baginya.

Perlahan mata Irsyad mulai terbuka sehingga membuat Rahma kembali menatap ke bawah.

"Mas buka ya?" Ucap Irsyad halus, Rahma pun mengangguk.

"Bismillah" Gumamnya, perlahan kedua tangan Irsyad mulai melepas kancing peniti yang ada di bawah dagu Rahma dan meletakkannya di atas meja lalu dengan perlahan kerudung segi empat itu di bukanya perlahan. Dengan gerakan naik ia mulai melihat warna rambut yang hitam berkilau, Irsyad merasa semakin terpesona dengan bentuk wajah Rahma itu, wajah yang putih bersih dan sejuk di pandang itu kini sudah polos tanpa hijab di atas kepalannya.

'Ya Allah istri ku? Kau benar-benar sangat cantik' Gumam Irsyad yang tengah memandangi wajah Rahma tanpa berkedip.

"Sudah kan?" Tanya Rahma memecah lamunan Irsyad, ia pun berniat beranjak.

"Tunggu istri ku" Irsyad menahannya.

"Apa lagi mas?" Tanya Rahma mulai sebal. Cuuuuupph sebuah kecupan pertama mendarat di kening Rahma, hal itu pula yang membuat Rahma membulatkan bola mantannya dengan senyum tersungging di bibirnya Irsyad menatap dalam-dalan mata istrinya itu.

"Mas belum melepas ikat rambut mu itu," ucapnya.

"Mas? Mas bisa melakukannya nanti kan,Ade mau ganti baju mas," tutur Rahma sedikit jengkel.

"ya sudah, silahkan dek." Ucap Irsyad.

Dengan cepat Rahma pun masuk ke dalam bilik kamar mandi itu, sedangkan Irsyad menghela nafas berkali-kali dengan debaran jantung yang sangat tak beraturan itu.

Irsyad menyentuh dadanya dengan senyum tersungging di bibirnya "malam ini aku benar-benar mencintai mu istri ku," Gumam Irsyad yang merasa senang.

Ia pun melepas pecinya dan meletakkannya di atas meja lalu melepas atasannya dan menggantinya dengan kaos oblong berwarna putih, ia pun menoleh ke arah pintu kamar mandi itu.

"Rahma lama sekali?" Gumamnya.

Tak lama pintu kamar mandi itu pun terbuka, ia mendapati Rahma menggunakan stelan piyama tidur dengan atasan berlengan pendek dan celana panjang nya, rambut panjang tergerai indah semakin membuat Irsyad berdebar dan membuat matanya tidak bisa lepas dari pemandangan halalnya itu.

Rahma berjalan mendekati ranjang itu dan menyibak selimutnya perlahan ia mulai merebahkan tubuhnya dengan selimut menutupi separuh badannya.

Melihat itu Irsyad pun mendekati istrinya dan duduk di sebelah Rahma berbaring.

"Dek, Ade pasti lelah? Ade mau langsung tidur?" Tanya Irsyad.

"Iya, tidak apa kan?" Tanya Rahma yang mulai memejamkan matanya.

"Ahhh iya dek, tidur saja dulu." ucap Irsyad.

'Ya benar, tidak semua pengantin ta'aruf langsung bersenggama di malam itu juga' batin Irsyad, perlahan ia mendekati wajah Rahma dan mengecup keningnya lagi, jujur saja hal itu benar-benar candu baginya sehingga membuatnya ingin mengecupnya terus menerus, namun ia harus bersabar dengan itu ia tidak mau terlalu terburu-buru, sesaat mata Rahma terbuka akibat kecupan itu, Irsyad pun kembali tersenyum.

"Selamat tidur bidadari surga ku" Ucap Irsyad sembari mengusap kepala Rahma dengan senyum tersungging di bibirnya, sehingga saat itu juga membuat Rahma memiringkan tubuhnya membelakangi Irsyad.

Irsyad pun menggeleng, ia beranjak lalu mematikan lampu kamar, menyisakan penerangan dari lampu tidur yang remang-remang dan kembali menuju ranjang tidur itu lalu merebahkan tubuhnya di sebelah Rahma.

Dengan menatap langit-langit ia benar-benar tidak percaya, di sebelahnya ada seorang wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu.

"Dek?" Panggil Irsyad pelan. "Sudah tidur belum?" Tangannya.

"Aku sudah mau tidur tapi mas malah memanggilku" ucap Rahma masih memejamkan matanya, Irsyad pun terkekeh.

"maaf ya, emmmm Mau mengobrol sebentar tidak?" ucap Irsyad.

"Apa?" Tanya Rahma dingin.

"Ya, apa saja tapi mas inginnya kamu dulu yang bercerita" ucap Irsyad masih menatap ke langit-langit kamarnya.

"Aku tak pandai bercerita" Jawab Rahma datar.

"baiklah kalau begitu mas yang tanya ya? mas dengar-dengar ade itu seorang perawat ya?" tanya Irsyad.

"iya" jawab Rahma singkat.

"kenapa jauh sekali di palembang? disini bukannya ada rumah sakit?" tanya Irsyad, pertanyaan itu sama sekali tidak di jawab oleh Rahma yang memilih untuk diam, merasakan hening Irsyad pun menoleh, dan memiringkan tubuhnya menghadap Rahma.

"ade? sudah tidur kah?" Tanya Irsyad.

"belum" jawab Rahma sedikit ketus, Irsyad pun terkekeh.

"mas pikir sudah, emmm sekarang giliran Dek Rahma deh yang tanya tentang mas" Ucap Irsyad.

"mau tanya apa?" ucap Rahma.

"pekerjaan mas mungkin."

"aku sudah tau mas itu Ustadz" jawab Rahma.

"mas bukan cuma Ustadz kok, tapi mas juga seorang Dosen."

"Do...dosen?" Rahma membuka matanya, ia baru tahu kalau suaminya itu adalah seorang Dosen muda.

"Iya, kau baru tahu ya?" Tanya Irsyad sedikit terkekeh yang saat itu juga semakin menikmati obrolannya.

"Aku pikir mas hanya Ustadz biasa" Jawabnya singkat ia pun kembali memejamkan matanya sehingga membuat Irsyad tersenyum.

"Iya, mas memang mengisi kultum di beberapa pengajian, tapi sebenarnya pekerjaan mas itu adalah seorang dosen." Jawab Irsyad, mendengar itu Rahma hanya membulatkan bibirnya dan tidak berniat untuk bertanya banyak, hening sesaat.

"Rahma? Boleh mas bertanya?"

"Apa?"

"Ade bahagia tidak saat ini, menjadi istri mas?" tanya Irsyad, sungguh pertanyaan itu sangat tidak ingin di jawabnya.

'Pria ini benar-benar ya? Kenapa malah menanyakan hal itu, sudah jelas kan kalau aku tidak bahagia karena pernikahan dadakan ini' gerutunya dalam hati.

"Sudah malam Mas, tidur saja" gumam Rahma yang memutuskan untuk mengalihkan pertanyaan itu,karena ia benar-benar tidak ingin menjawab pertanyaan Irsyad itu.

Ia lantas menarik selimutnya naik hingga menutupi seluruh tubuhnya dan sedikit menyisakan wajahnya,

Mendengar itu Irsyad pun tersenyum, dengan menjadikan satu tangannya sebagai bantalan ia terus menatap ke arah wajah yang hampir tertutup semuanya itu dengan selimut,

'Sungguh, mas tidak bisa berhenti memandangi mu dek' Irsyad terus memandangi wajah yang tengah terpejam di hadapannya itu hingga perlahan matanya pun mulai terpejam dan tertidur.

1
Susi Rahmawati
Di dunia nyata ada gak siih suami macem ustad Irsyad klau ada mau doong punya suami kayak gitu 🤭🤭
M. Namikaze
rasane nyesek inget alm ayah&ibu, tambah nyesek baca komentar ibu ibu disini
M. Namikaze
bisa sama gini ya, pernah sekali waktu saya ngisi kultum tarawih, udahnya dirumah istriku bilang "td sengaja nyindir ya???"
pipi gemoy
perlu diberi pelajaran ayah Ulum n si pelakor😂👻
pipi gemoy
👍☕
pipi gemoy
geng angsa ternyata 😆😆😆😆😆😆😆
pipi gemoy
titip sama ortu Rahma saja👻
pipi gemoy
vote Thor ✌️
pipi gemoy
😂😂😂😂😂
pipi gemoy
hadir lagi Thor
novel ke 4 setelah
Herlina Lina
aamiin ya robbal'alamin
Herlina Lina
ya Allah😢
Herlina Lina
oo gini to ustadz irsyat lw lg cemburu
Herlina Lina
hehehe
Herlina Lina
suami jg begini,,apa emang bgtu ya para suami seneng liat istriny mkn bnyk😁
Herlina Lina
ky seseorang yg sangat q kenal🤔😁
Herlina Lina
kisahnya mirip2 ce maryam dan ustad akhri😊
Herlina Lina
jodohny ce maryam😊
Herlina Lina
anak sulungny adalah jodoh ce maryam😊
Herlina Lina
iya kak kdg para org2 tua d luar sana lw liat ortu baru sering bilang yg becus ngurus anak,gendong anak tu begini kalian tu lw gendong keliatan g nyaman,dll hrs ny d ksh arahan yg baik aja biar ibu2 baru g stres dg omongan nyeletuk mrk
nnti jg insting seorang ibu akan terbentuk scr alami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!