mengkisahkan tentang dua wanita cantik dengan ikatan ibu dan anak tiri. kasih sayang yang tulus membuat mereka saling menyayangi layaknya seperti ibu dan anak kandung.
Shinta berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai dokter gigi di salah satu klinik Indonesia . Mempunyai sifat keibuan yang sangat lembut dan menyayangi anak kecil. Namun galak terhadap semua pria yang berusaha mendekatinya.
Syifa gadis mungil yang berusia 5 tahun , tinggal bersama ayah dan kakek neneknya . Ayahnya begitu menyayanginya tetapi juga begitu sangat angkuh ketika berhadapan dengan orang lain, Ibunya meninggal kan dia dan ayahnya diusia Syifa belum genap 1 bulan demi lelaki yang lebih kaya dari ayahnya . Hal itu membuat ayahnya menjadi seorang yang sangat dingin terhadap orang asing.
Pertemuan Syifa terhadap Shinta membuatnya merasakan sosok kasih sayang seorang ibu. Ternyata ayah dari Syifa merupakan musuh terbesar dari Shinta di SMA yg merupakan kakak kelas Shinta . bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sangrainily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 3
"kamu lagi!" ucapku melototkan mataku padanya ingin sekali rasanya kucakar muka dia itu. Namun bukannya meminta maaf dia malah ingin pergi meninggalkan ku begitu saja. dasar menyebalkan!
"hey tunggu! ini yang kamu tabrak manusia bukan setan!!! " teriakku geram sambil bangkit lalu berkacak pinggang seolah menantangnya. Dia segera membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arahku dengan tatapan tajam. Aku sedikit ngeri sih cuman ya aku melototkan mataku balik padanya emangnya dia siapa bisa seenaknya saja huft!
" mana ada manusia yang memberikan nomer yang salah" ucapnya dingin.
"suka suka aku dong, lagian siapa juga yang mau berkontak dengan manusia es sepertimu !"
"apa katamu?" ucapnya geram
"apa kau tuli! manusia es !" tak kalah tingginya nada suaraku padanya. saat kami sedang adu mulut tiba tiba gadis kecil berlari kearah kami dengan imutnya
"dokter cantik " panggilnya. sontak aku langsung menoleh dan melihat kearahnya yang sedang berlari ke arahku, dia merentangkan kedua tangannya dan langsung memelukku. aku membalas pelukan itu , emosi ku yang tadinya membara seketika redam . Entah mengapa memeluknya sangat nyaman buatku.
aku melepaskan pelukan kami, gadis itu masih saja tersenyum padaku dan itu sangat menggemaskan sekali .
"dokter mau kemana" tanyanya sambil memegang pipiku
"mau pulang sayang, jangan manggil dengan sebutan dokter dong. manggil aja kakak okey?" mengedipkan mataku padanya.
"hmmm, bagaimana kalau manggil mama saja " deg jantungku berdegup kencang .
"Syifa " bentak Revan . sontak membuat Syifa kaget dan menangis
"kenapa papa memarahiku ku hikss...hiksss.... Syifa kan pengen punya mama hiks...hiks...." melihat Syifa begitu dadaku merasakan sesak yang luar biasa. aku langsung memeluknya . namun tangan Revan langsung menarik syifa untuk masuk kedalam mobil dengan sangat kasar.
"hey, manusia es apa kau tak bisa lembut sedikit pada anakmu" bentakku dengan kesal. dia balik ke arahku dan menatapku dengan tatapan tajam
"jangan pernah ikut campur !! dia anakku tau apa kau dalam mengurus anak cih! " dia menggendong syifa dan segera pergi .
ucapannya seketika air mataku jatuh. Bayangan akan perkataan dokter kyara yang berkata aku tak akan bisa punya anak semakin membuatku menangis sejadi jadinya.
"aku emang wanita yang gak sempurna hiksss...." Segera ku hapus air mataku , menghampiri motorku dan segera melajukkan untuk pulang kerumah. 20 menit diperjalanan aku sampai dirumah.Aku berusaha untuk tersenyum dan masuk kerumah .
"Ayah, ibu tata pulang" ibu dan dan ayah menghampiriku , aku langsung menyalami tangan ayah dan ibuku
"sayang kenapa lama pulangnya Hem" tanya ibu lembut memegang pipiku
"maaf yah, Bu . Tata enggak izin dulu tadi, tadi Tata singgah kerumah Jennika untuk menjenguk Tante Sora yang lagi sakit "
"yaudah sayang kamu mandi terus makan ya" sahut ayah . Aku masuk kedalam kamarku, melepaskan jas putih yang masih ku kenakan . aku membaringkan tubuhku ke tempat tidur , dan menatap langit langit kamarku, air mataku meleleh mengingat nasib ku yang tak mampu memiliki anak.
"gak berguna banget sih aku jadi wanita hiksss"
*tok tok tok*
suara ketukan pintu kamarku dan ternyata itu ibu
"kok belum mandi sayang, apa kamu habis menangis? matamu sembab begitu" membelai pipiku dengan lembut
"gapapa kok Bu , tata cuman sedikit lelah dan mengantuk jadinya menguap dan keluar air mata deh" memaksakan senyum termanis ku. sebab aku tak ingin ibu sedih jika aku mengatakan isi hatiku.
Sudah Favorit 💙
Terima kasih kak author atas novel yg bagus ini
Sampai jumpa di kisah selanjutnya
Kau sengaja menyembunyikan diary nenekmu & terus mempengaruhi Cia untuk berbuat jahat...
Tega nian kau Elsa....
Lalu,untuk apa lagi kau ingin bertemu Revan & Shinta?
Apa yg akan kau lakukan?
Dan berkat penjelasan dari Syifa,Kgphanza & Arvan,Cia tahu Shinta tak bersalah ....Shinta sangat baik..
Apakah ini yg kau inginkan?