Dua orang asing yang terpaksa menikah kontrak hanya demi tujuan yang sama, pergi ke London!!!
Noah yang seorang CEO kaya, membutuhkan seorang istri agar sang kakek memberikan izin untuk pergi ke London? Why..? Sementara Hari membutuhkan uang untuk bisa pergi ke makam sang ibunda yang berada di London. Namun sifat keduanya benar-benar seperti Tom and Jerry yang selalu bertengkar dan saling mengejek.
Di saat hubungan keduanya semakin dekat. Kedatangan kekasih Noah di masa lalu membuat pernikahan mereka semakin renggang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMM! : BAB 03
TIPU DAYA KAKEK LIAM
Tepat sore hari di bulan Oktober. Hari berjalan sempoyongan tanpa gairah semangat menuju ke dalam ruangan yang begitu nyaman bagi kebanyakan orang, rumah.
Wanita bersurai hitam bercampur putih akibat tepung dari anak-anak nakal di panti, pluss! Kaos serta celananya yang masih bernoda muntahannya sendiri, membuat dirinya berkesan berantakan sekali.
“Hari! Apa yang terjadi?” Tanya sang kakak bernama Viona Clarissa. Sosok wanita cantik pemilik mata yang sama seperti Hari, Surai coklat panjang serta pakaian santainya, tak beda jauh dari Hari yang cantik.
“Astaga! Kau buruk sekali!” Seorang wanita paruh baya ikut menghampiri Hari dan Viona yang masih berada di pintu yang sudah tertutup.
Seorang bibi yang baik hati bernama Raya. Panggil saja si perawan tua! Kalian pasti tahu detailnya' kan! Alasan dia tidak menikah, karena ia tahu bahwa dirinya tidak akan bisa mempunyai keturunan.
“Aku di pecat.” Lirih Hari masih terlihat linglung, enggan menatap wajah kedua wanita yang lebih tua darinya itu.
Raya dan Viona sigap mengelus punggung Hari. “Bagaimana bisa?” Tanya Viona.
“VIO! DIA MENCURI UANG RESTORAN, LALU MENYURUHKU TUTUP MULUT! KALIAN TAHU SENDIRI, AKU TIDAK PANDAI BERBOHONG..., PERUTKU SAKIT SAAT AKU BERBOHONG KE BOS-KU, TAPI— TAPI— WANITA ITU MENJEBAK KU DAN BILANG, AKU YANG MENCURINYAAAA. HAAAA—” Dengan lantang wanita itu bercerita seolah berteriak dan menangis histeris. Hari ini dia sangat apes.
“Sudah, sudah! Maafkan saja. Kau istirahatlah, biarkan Kakak yang bekerja mengumpulkan uang kali ini!” Hari berhenti menangis, menatap kakaknya yang kini tersenyum manis. Wanita itu hanya bisa menekuk wajahnya, tak enak.
“Hei! Bukankah kau pantang mundur? Kau pasti bisa, ibumu sudah menunggu di sana!” bibi Raya juga ikut tersenyum.
Yups! Hari memiliki kelebihan, dimana dia tidak bisa berbohong, jika sampai berbohong! Maka perutnya akan merasa sakit. Sangat sakit.
...***...
Sementara itu, di kediaman Harrison Mansion yang begitu besar, mewah dan sangat ramai akan pekerja dan keluarga besar di sana, begitu hangat di lihat.
Tepatnya di ruang keluarga terlihat kakek Liam dan nenek Suzan tengah duduk di dekat perapian. Di sisi sofa yang terdapat televisi besar, ada dua orang anak remaja bernama Eza (13th) dan Naura (13th). Si Eza sibuk dengan ponsel canggihnya dan si Naura sibuk akan sebuah majalah tentang kecantikan wanita.
“Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu— ”
“Sampai kapan kau akan menghitung hari?” sindir nenek Suzan menghentikan suara kakek Liam.
Wanita tua itu sibuk merajut dengan kacamata khas nenek-nenek di hidungnya. Sementara pria tua tadi, bersandar sambil menutup matanya dan menghitung hari kapan cucunya akan menikah.
“Sampai bocah itu mau menikah! Umur kita sudah tidak muda lagi, Suzan.” Jelas Liam tersenyum tipis menatap sang istri yang juga tersenyum tipis sambil menggeleng.
Hanya perbincangan ringan, kakek Liam kembali bersandar, menutup mata dan mulai berhitung kembali.
“Senin, Selasa, Rabu, kamis— ”
“KAKEK!!” Suara bariton mengangetkan ke-empat orang yang tengah bersantai. Lagi, kakek Liam mendengus kesal mendengar suara pengganggu lagi.
“Kakek!” kini pria berjas rapi sudah berdiri tepat di depan kakeknya yang membuka satu matanya saja.
“Apa?” semuanya sudah tahu akan permasalahan drama kakek dan cucu itu.
“Kenapa Kakek melakukannya lagi? Biarkan Noah yang mengurus semuanya! Aku yang memegang perusahaan dan semua kerjasama nya.” Pria itu mulai emosi akan sikap kakeknya yang selalu melarangnya pergi ke London, dan alasannya— Dia tidak ingin Noah bertemu dengan ayahnya di sana.
“Menikah dulu, baru aku akan membiarkanmu pergi.” Angkuh sang kakek.
“Kenapa tidak Kakek saja yang menikah?” Suara Noah tak kalah tinggi.
“Apa katamu?”
Kesalahan besar, Noah lupa kalau ada neneknya di sana. Asal kalian tahu, seluruh keluarga Harrison itu menyeramkan, apalagi para wanitanya. Noah begidik ngeri saat menoleh ke arah neneknya yang kini terlihat marah hingga meremas kain rajutannya.
“Menyuruh kakek menikah, sedangkan kau tidak mau menikah. KAU MAU MASUK RUMAH SAKIT ATAU KUBURAN, HUH?” wanita tua itu mulai berdiri marah menatap ke arah Noah yang masih ciut.
“Eh- eh, bukan itu maksud ku Nek hihihi!”
“Menikah itu enak, apalagi soal malam pertama, hehehe!!” tiba-tiba tanpa di undang, pamannya bernama Norman datang merangkul pundak Noah dengan senyum konyolnya saat mempromosikan novel Icha Icha alias novel erotis buatannya.
Dengan segera Noah melepaskan diri dari sang paman— 'Penyakit.' Pikir Noah saat melihat pamannya itu dengan wajah datar dan malas.
“Seperti aku saat ini! Lihat, aku selalu bersenang-senang dengan Amora!” ucap Norman tertawa kecil melipat kedua tangannya di depan dada dengan santai. Sementara Eza dan Naura hanya tertawa kecil saat melihat tingkah konyol ayahnya, ayah tirinya itu.
“Ya! Karena bibi awet muda. Dan aku yakin sekarang dia sedang memakai susuknya.” Balas remeh Noah menyeringai kecil.
Bugg! Satu pukulan keras menjitak kepala Noah dari belakang. “Aduh!!”
Amora datang dengan wajah marah. Memang benar yang di katakan Noah soal susuk tadi, wanita itu memakai susuk agar awet muda! Padahal usianya sudah masuk 49 tapi masih terlihat seperti umur 25 tahun.
“Kau— Lebih baik aku langsung mengirimi mu ke akhirat!” ancam Amora.
Noah yang sudah sangat frustasi akan tingkah keluarganya, sudah tidak tahan lagi.
“HENTIKAN! Aku tidak peduli. Dan Kakek—” Noah balik menatap sang kakek yang masih duduk santai dengan senyuman tipis.
“Sampai kapanpun, aku tidak akan MENIKAH!!” ucap Noah meninggi dan melangkah pergi.
Tiba-tiba sang kakek terkena serangan jantung mendadak. Napasnya naik turun tak teratur membuat Suzan, Amora, Norman dan dua bocah santai tadi segera menghampiri dengan wajah panik.
“Cih! Aku tidak akan tertipu lagi dengan trik murahan Kakek!” ucap pria dewasa bernama Noah Harrison itu yang kini berhenti tanpa menoleh dan hanya tersenyum miring.
Namun sang kakek masih susah bernafas sambil memegang dadanya.
“Bernafas lah perlahan Ayah, ayo! Hffuu... Hffuu...” Ujar Amora yang merupakan seorang dokter.
Melihat keseriusan kakeknya, Noah mulai panik dan segera menghampiri sang kakek, duduk bersujud memegang tangan kiri pria tua yang terlihat sekarat tadi.
“Noah!” panggil Liam dengan suara lirih.
“Aku di sini Kek!” balas Noah.
Semuanya memasang wajah sedih dan nampak sangat serius.
“Sebelum Kakek pergi, Kakek ingin menggendong cicit Kakek! Kakek ingin melihatmu bahagia, Noah— Uhukk, uhukk...” Norman dan Amora mulai menangis bersamaan dengan dua anaknya yang juga ikut menangis memanggil nama kakeknya.
Jangan salah paham dulu!
Eza dan Naura juga cucunya Liam, tapi mereka hanyalah anak angkat dari Norman dan Amora. Mungkin bisa di katakan kalau Amora mandul.
“Kakek jangan bicara sembarangan.” Marah Noah tak terima bila kakeknya akan pergi.
“Berjanjilah Noah. Berjanjilah kau akan menikah secepatnya, waktu Kakek tidak banyak la— Wuhhukk-uhukk...”
“Aku berjanji akan menikah, dengan siapapun, tapi Kakek harus sembuh!” mendengar hal itu, semuanya menahan tawa senangnya, lalu kembali memasang wajah sedih.
Noah tidak bisa jika melihat kakeknya jauh sakit.
“Sebaiknya kau istirahat, dan aku akan merawat Ayah!” pinta Amora. Noah menatap sejenak ke arah kakeknya yang masih menutup matanya, lalu ia mulai berdiri dan pergi ke kamarnya dengan wajah sendu.
Di saat mendapati si tampan sudah pergi. Liam mulai membuka satu matanya, bernapas lega memegang dadanya.
“Akting yang sangat bagus Ayah!” puji Norman mengacungkan jempolnya.
Semuanya tertawa pelan. Ya! Ternyata semuanya bersekongkol akan drama tadi agar Noah mau berjanji. malang sekali!
Mereka tahu, jika Noah sudah berjanji, maka pria itu akan susah mengingkarinya, namun jika seseorang itu sendiri yang melepaskan janji tersebut terhadap Noah, barulah dia bisa lepas akan tanggung jawab janji yang sudah dia ucapkan.
Di dalam kamar, Noah langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang, menghela napas panjang dan berat.
Sudah 18 Tahun dia membenci Kinan Harrison, alias ibu kandungnya yang kini pergi meninggalkannya entah kemana? Sementara ayahnya Arya Bakrie pergi ke London, yang dulu dia dengar dari si mesum paman Norman. Itu sebabnya Noah ingin menemui ayahnya.
.
.
.
“Aku harus mendapatkan uang darimana lagi? Aku mengumpulkan uang sembilan tahun- Hfuuu...” Hinata benar-benar bingung. Apalagi di London sangat mahal, negara asing yang memiliki mata uang besar.
...🛫📍🛬...