Seorang wanita bernama Nairiya yang saat ini berusia 23 tahun yang merupakan seorang pianis di acara pernikahan temannya itu tiba-tiba mendapatkan tugas dari bayangan malaikat untuk menyelamatkan temannya yang akan menikah itu.
Namun Nairiya malah terluka parah akibat menyelamatkan temannya itu, rupanya temannya itu lah yang memiliki niat jahat kepadanya.
Bayangan malaikat itu meminta Nairiya untuk mengembalikannya ke dalam pohon dan ternyata setelah kembali ke dalam pohon, seorang pria bernama Leonardo yang diduga adalah bayangan malaikat itu akhirnya sadar dari komanya dan mengingat semua kejadian itu.
Apakah bayangan itu akan meninggalkannya sendirian? Atau membantunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 15 - HISTORY ABOUT SPRUCE
Saat jam dinding telah menunjukkan pukul 10.30 pagi, tepatnya di dalam sebuah restoran sushi yang terdapat dalam sebuah pusat perbelanjaan yang biasa disebut juga dengan mall yang cukup terkenal yang bernama Sakura Plaza Square.
Terlihat di bagian depan restoran sushi itu tepatnya di atas pintu masuk terdapat sebuah papan nama yang terbuat dari bahan bambu yang bertuliskan nama dari restoran sushi tersebut yang seperti diukir di atas papan nama tersebut.
Restoran sushi itu bernama “Sushi Rich”
Tepat di bagian dapur tempat para koki memasakkan hidangan mereka untuk nantinya disajikan kepada pelanggan yang memesan menu itu di dalam restoran sushi tersebut, terdapat seorang wanita yang merupakan seorang koki sushi di sana terlihat sedang menata sebuah makanan sushi di atas piring yang indah.
Saat itu ia sedang menggunakan pakaian kokinya yang khas dan sedang sibuk menghias sushinya tersebut dengan memberikan sedikit hiasan mayones di atas sushinya itu sebagai topping dan setelah itu, ia pun menaruh hidangannya di atas meja khusus yang juga adalah tempat para pelayan mengambil hidangan itu untuk disajikan kepada pelanggan restoran tersebut yang sudah memesan menu itu sebelumnya.
Tak lama kemudian, tiba-tiba terdengar seorang koki laki-laki sedang menggulung sushi sambil mengobrol sesuatu tentang pohon cemara besar tersebut bersama dengan rekan kokinya yang berada di samping kanannya yang saat itu sedang memotong sushinya menjadi beberapa bagian sebelum akhirnya ditata di sebuah piring yang aestetik.
“Katanya 1500 tahun yang lalu juga ada pohon cemara sebesar itu dan ia memiliki istri seorang iblis dan di besok harinya waktu terasa berhenti dan semua orang yang pernah mengunjungi pohon cemara besar itu seperti terkutuk memiliki nasib buruk selamanya” kata seorang koki sushi yang baru saja selesai menggulung sushinya tersebut.
Lalu koki sushi laki-laki lain yang berada di samping kanannya yang terlihat masih menata topping sushi tersebut di sebuah piring aestetik yang terbuat dari bahan kayu berwarna coklat tua dengan corak polkadot putih di sudut piring berbentuk persegi itu pun menjawabnya dengan perasaan yang senang karena ternyata temannya ada yang juga mengetahui tentang hal itu.
“Iya benar, aku tahu legenda itu. Kasihan orang-orangnya sampai mengalami beberapa kejadian buruk yang katanya sih sesuai dengan karma perbuatan mereka sampai akhirnya mereka mati” jawab koki sushi itu dengan nada suara menunjukkan bahwa ia tertarik dengan topik tersebut.
“Nah iya, mana sekarang juga ada lagi pohon cemara besar itu” jawab koki sushi yang sekarang sedang memotong sushi tersebut setelah selesai menggulungnya.
Saat koki sushi tersebut sudah selesai menata topping, ia pun langsung memindahkan sushi dari talenan ke atas piring aestetik itu dengan menggunakan sebuah pisau sambil menjawab temannya, “Iya dan katanya juga udah punya istri”
“Oh iya, waduh matanglah kami semua” jawab koki sushi laki-laki yang sedang memotong sushinya itu menjadi delapan bagian.
Seorang koki wanita pun berjalan menghampiri mereka dan mengambil sebuah nori atau biasa bisa disebut dengan rumput laut Jepang untuk menggulung nasi beserta isiannya seperti sayur dan daging sehingga dinamakan sushi. Lalu ia pun berdiri di sebuah tempat kosong yaitu di samping kiri koki sushi tersebut yang sekarang baru saja selesai memotong sushinya itu.
“Kalian tahukah siapa istri dari pohon cemara besar yang ini?” tanya koki sushi wanita itu sambil mengambil nasi dari sebuah bakul nasi yang ada di sebelah kirinya itu dengan penanak nasi.
Lalu seorang koki sushi yang baru saja selesai memotong sushinya itu menjadi delapan bagian pun menoleh ke arah koki sushi wanita itu lalu menjawab dengan nada bicara yang terdengar sangat kaget itu, “Lah Meirilyn juga tahu”
“Iya aku tahu pak Elliot, aku juga kaget ternyata kalian tahu juga” jawab Meirilyn yang adalah koki sushi wanita di sana yang saat ini sedang meratakan nasi di atas norinya tersebut.
Seorang koki sushi laki-laki yang baru saja selesai menata seluruh sushinya itu ke atas piring aestetiknya itu pun menoleh ke arah Meirilyn dan bertanya kepadanya kembali, “Memangnya kamu tahu siapa istrinya itu?”
Meirilyn pun langsung menghadap ke arah koki sushi laki-laki itu dan menjawabnya, “Dia teman satu SMPku dulu, Anthoniel”
Setelah mendengar jawaban dari Meirilyn itu, akhirnya Anthoniel membawa hidangan sushinya itu yang telah selesai dihias olehnya dan berjalan ke arah meja tempat meletakkan hidangan yang nantinya akan diterima oleh seorang pelayan dan diberikan kepada pelanggan yang telah memesan menu itu sebelumnya.
“Owalah, kalau begitu tidak mungkin sih temanmu itu tiba-tiba jadi iblis” tanya bapak Elliot yang saat itu sedang menata potongan sushinya itu di sebuah piring sushi yang berwarna biru tua dengan corak ikan koi di ujung sudut piring yang berbentuk persegi panjang itu yang membuatnya terlihat semakin indah.
Meirilyn pun menjawab bapak Elliot sambil memberikan isian sayur seperti wortel dan timun ke nasi yang sudah diratakan tersebut, “Nah itu dia, tapi aku tidak peduli sih, aku ingin meracuninya”
Tanya bapak Elliot yang saat itu sudah selesai menata sushinya tersebut dengan rapi dan cantik di atas piring sushi, “Gimana caranya tuh? Sendirian?”
“Iya, aku sudah tahu kok, tinggal dilakuin aja” jawab Meirilyn dengan tersenyum senang sambil menaruh isian daging sapi ke nasi tersebut yang setelah itu nantinya akan ia gulung.
“Ya sudah kalau begitu, semangat ya” jawab bapak Elliot itu sambil tersenyum ke arah Meirilyn lalu ia pun membawa piring berisi sushi yang baru saja ia hias dan tata itu ke meja tempat meletakkan hidangan dan menaruhnya di sana agar seorang pelayan dapat mengambilnya dan memberikannya kepada pelanggan yang telah memesan menu itu sebelumnya.
...***...
Saat jam dinding di sebuah toko roti yang bernama BAeKeiry itu telah menunjukkan jam 11.00 siang, terlihat Therion seperti pada biasanya yang sedang mengurusi bagian kasir di sana.
Suasana di toko itu sekarang lumayan ramai pelanggan yang datang untuk membeli dan melihat-lihat roti dan kue yang ada di sana, maka dari itu Therion harus tetap menjaga di bagian kasir dengan serius.
Setelah beberapa menit melayani di bagian kasir di sana, terlihat secara perlahan pelanggan pun mulai berkurang dan sekarang hanya terdapat seorang pelanggan wanita yang sedang berjalan melihat-lihat rak display roti yang ada di sana untuk melihat apa lagi yang bisa ia beli selain membeli sebuah roti topping cokelat matcha dengan isian matcha tersebut yang tengah ia genggam di tangan kanannya itu.
Menyadari toko rotinya tersebut sudah lumayan sepi daripada sebelumnya, Therion kembali duduk bersantai di sebuah kursi yang ada di sana sambil memainkan ponselnya itu dan membuka sosial medianya sebentar. Tak lama, tiba-tiba seorang pelanggan wanita itu pun berjalan menghampiri meja kasir dengan membawa sebuah roti itu untuk dibayar.
Saat pelanggan wanita itu hendak membayar, tepat di depan dirinya, ia melihat Therion sedang sibuk menonton konten pengguna media sosial lain sambil tertawa girang.
Ia pun langsung memanggil Therion untuk segera melakukan tugasnya itu dengan nada suara yang sedikit keras namun terdengar lembut, "Permisi, ini mau bayar"
"Oh iya, maaf" jawab Therion yang baru saja menyadari kehadiran pelanggan wanita tersebut sambil menatap pelanggan wanita itu lalu segera beranjak dari tempatnya dan berjalan ke meja kasirnya itu untuk melakukan pembayaran.
Ia pun menoleh ke arahnya dan mengambil sebungkus roti topping cokelat matcha dengan isian matcha tersebut untuk di scan.
Tiba-tiba pelanggan wanita itu pun bertanya kepada Therion, “Kamu ingat aku kah? Yang minggu lalu kamu bantu tolongin aku pas kepleset dan mau jatuh itu?”
Setelah Therion mengescan bungkus roti itu dan mengetik biaya harga yang akan dibayar untuk sebuah roti itu di sebuah monitor laptop di sana, ia pun menoleh ke arah pelanggan wanita itu lalu menjawabnya dengan nada santai, “Iya aku kenal kok?”
“Kalau begitu boleh minta nomornya kah?” Tanya pelanggan wanita itu sambil tersenyum lebar menatap ke arah Therion.
Therion pun mengembalikan sebungkus roti itu ke tempatnya dan berjalan mendekatinya lalu bertanya sambil tersenyum kecil, “Sebelumnya, nama kamu siapa ya?”
“Nama aku, Laresha” jawab pelanggan wanita itu sambil tersenyum kembali ke arah Therion.