Please, Marry Me!

Please, Marry Me!

PMM! : BAB 01

PERTEMUAN YANG MENYEBALKAN

Harrison Hotel — Jakarta

Cahaya matahari masuk melalui kaca jendela di salah satu kamar VIP, pribadi. Sebuah kamar dekorasi modern nan canggih, nyaman seperti rumah sendiri.

Perlahan kelopak mata mulai terbuka, memperlihatkan dua manik mata hitam pekat bak bulan purnama yang gelap. Rambut hitam gelap berantakan serta sebuah poni menutupi dahi putihnya. Seorang wanita cantik bernama Hari Clarissa.

Wanita itu mulai merasakan sakit di kepalanya, rasa pening akibat minuman sake semalam, di tambah dengan Soju. Ia terduduk, mengusap mata kirinya lalu menoleh ke arah kanan dengan setengah sadar, sampai— kedua matanya mulai membulat dan “Aaaaaaaaaaaaaa.....” Teriaknya begitu lantang.

“Aaaaa— Apa-apa??”

Brugg! Hari reflek memukul keras pipi seorang pria yang ikut berteriak, terbangun tiba-tiba hingga pria itu pingsan dan kembali tergeletak di kasur empuk akibat pukulan tersebut.

Sangat konyol!

Wanita itu terbelalak, menutup dirinya dengan selimut, melihat ke arah seorang pria yang kini tidur tengkurap, bersurai hitam kecoklatan dan tentunya bertelanjang dada.

Hari dapat melihat punggung kekarnya, tapi bukan itu yang saat ini dia pikirkan.

“Aku, aku bukan gadis lagi? Kurang ajar!” panik Hari melirik marah ke arah pria asing itu dengan tatapan kesal.

Ia sadar ketika tubuhnya hanya terbalut bra dan CD. Segera, Hari mencari pakaian lengkapnya yang ternyata tergeletak di lantai.

“Apa ini?” Ia mencoba mencium sebuah noda di pakainya serta di celana panjangnya. “Iww!” bau yang sangat amis serta menyengat di hidung.

“Lupakan soal jorok Hari, yang penting kau harus segera keluar dari sini.” Gumamnya, mau tak mau harus memakai pakaian dengan noda bekas muntahannya sendiri.

Dengan terburu-buru, saat selesai memakai lengkap pakainya, ia meraih tas kecilnya segera berlari ke arah pintu sampai sebuah pikiran licik keluar dari otaknya.

“Kau pria mesum, mencoba memperkosa wanita polos sepertiku huh!” Hari mengeluarkan sebuah lipstik merahnya dan mulai melukis sesuatu di wajah pria malang itu, yang masih tak sadarkan diri.

“Apa ini? Dia masih terlihat tampan. Tunggu sebentar-- ” Tak puas akan coretan sedikit, Hari melukis full wajah tampan pria itu.

Lukisan yang sangat lucu, membuat wanita itu tertawa geli dan puas. “Gawat, aku terlambat.” Dengan cepat Hari keluar dari hotel yang merupakan mimpi buruk terbesarnya.

.

.

.

08:00 AM

Berulang kali ponsel berdering, ribuan pesan tak terbalas tercantum di benda persegi panjang itu.

Bruakk! Suara pintu terbuka kasar, terlihat seorang pria tua bersurai putih rapi dengan sebuah tongkat kayu yang selalu di bawa kemana-mana.

“Bocah ini masih tidur rupanya!” pria tua bernama Liam Harrison itu mulai tersenyum lebar penuh arti saat melihat cucu kandung satu-satunya masih tidur nyenyak setelah bersenang-senang dengan seorang wanita, dan berakhir seperti itu.

Liam tua itu berjalan pelan karena faktor usia, dan “HAHAHAHA!!!” Tawa keras terdengar jelas hingga membuat Yanto si sopir pribadi keluarga Harrison itu ikut penasaran dan melihat hal lucu itu.

Tentu saja, pria itu ikut tertawa setelah melihat wajah buruk rupa tuan mudanya karena sebuah coretan konyol. Sangat konyol!

“Cepat kau foto wajahnya dan simpan, jangan beritahu siapapun!” Pinta Liam masih tertawa terbahak.

Karena mendengar suara tawa keras, pria tampan bernama Noah itu mulai bangun dari pingsannya. Oh, betapa terkejutnya ia saat melihat keberadaan kakeknya, orang satu-satunya yang dia takuti, hormati dan sayangi di Mansion.

“Sedang apa Kakek di sini?” tanya Noah terduduk di samping ranjang sesekali menggaruk pipinya dengan wajah malas dan tegang.

“Sedang apa aku di sini? Kau tidak tahu ini sudah jam berapa bocah?”

“Memangnya jam bera— ” Noah tersadar, dengan cepat dia menoleh ke sisi ranjang lainnya, merasa lega di saat wanita menyebalkan itu sudah tidak ada di sana.

“Dia sudah pergi. Wanita itu cantik, kakek rasa dia cocok untuk bocah seperti mu, hohohoho!!!” pria tua dengan perut buncit itu berkacak pinggang, merasa puas jika harus menipu cucunya dan menjahilinya.

“Aku sudah bilang, jangan panggil aku bocah, aku sudah dewasa.” Dengus kesal Noah, malas jika harus berhadapan dengan kakeknya karena ujung-ujungnya beliau akan berucap. “Hoho, kalau begitu cepatlah menikah!”

Ya! Cepatlah menikah!

Segera, Noah langsung berdiri dan pergi menuju kamar mandi jika sudah mendengar ucapan mantra sehari-hari dari mulut kakeknya <>

Liam hanya bisa menggeleng, merasa lelah karena terus mengingatkan cucu bandelnya itu untuk segera menikah di usia yang sudah melewati 26 tahun. Pria itu sudah matang untuk menikah, apalagi dia sudah mapan.

Tiba-tiba. “AAAAAAAAA!!!” Teriakan keras terdengar dari dalam kamar mandi.

Lagi-lagi Liam dan Yanto tertawa bersama.

“Saya rasa tuan Noah mendapatkan penolakan dari seorang wanita!” tebak Yanto yang memang sudah dekat dengan kakek Liam.

“Wanita yang berani!” balas Liam tersenyum lebar.

Flashback On

[“Dimana wanita itu? Aku sudah membayarnya.”] Noah kesal, sudah hampir 1 menit dia menunggu wanita bayarannya, tapi masih belum datang juga.

[“Mungkin sebentar lagi dia akan datang. Tunggu saja dulu.”] balas seorang pris dari balik ponsel.

Dengan kesal Noah mengakhiri panggilan sekertaris nya tadi, meletakkan ponselnya di atas nakas. Sampai seorang wanita masuk tiba-tiba dengan sempoyongan di kamar VIP nya?

Noah mengernyit heran saat melihat wanita yang dia pesan untuk malam ini, sangat membosankan, dilihat dari penampilannya yang mengenakan celana jins putih, kaos putih dengan jas hitam.

“Cih! Jika tahu seperti ini, aku tidak akan memesan wanita seperti mu.” Ejek Noah dengan wajah menyesal.

Hari yang awalnya menunduk kini mendongak, memperlihatkan wajah ayunya yang terhiasi oleh rona merah akibat dari efek alkohol. Hanya satu kata— Cantik! Seperti itu pikiran Noah.

“Kau memesan ku?” Wanita itu tersenyum remeh, berjalan lebih dekat seolah ingin menantang pria di depannya itu.

“Hey, pria nakal! Untuk apa kau berada di kamar ini huh? Oh, jangan bilang kau pemeran Kapten Amerika haaa! Dan— Tubuh mu benar-benar seksi! Iiiiiiiii!!!” Tawa yang mengerikan bak kuntilanak.

Alis Noah terangkat satu, ia masih diam membiarkan wanita mabuk itu masih menyentuh tubuh sixpack nya dengan jari telunjuknya.

Noah menyeringai dengan pikiran jahil. “Kau menyukai tubuhku? Anggap saja aku Kapten Amerika, dan kau Wonder woman!”

Mendengar itu, Hari terkejut menutup mulutnya dengan dua tangan lalu tersenyum lebar.

Pria itu mulai menarik pinggang kecil Hari, membawanya lebih dekat ke arahnya lalu memberikan sebuah lumatan di mulut. Rasa panas menjalar di sekujur tubuh Hari.

Ini adalah ciuman pertama Hari, tanpa sadar ia terbawa suasana. Berciuman dengan pria asing dan lebih parahnya lagi karena— Hari salah masuk kamar.

Sementara teman-temannya sudah berada di kamar lainnya. Di karenakan tidak ada yang sadarkan diri dari pengaruh alkohol, membuat mereka tak sadar bahwa salah satu temannya masuk ke kamar yang salah.

Noah bisa merasakan sisa-sisa rasa Sake dan Soju di mulut wanita itu. Tangannya mulai melepas jas Hari, mendorongnya hingga tidur terlentang sementara ia berada di atas tubuh mungil itu. Ciuman bergairah nan panas berpindah ke ciuman di leher jenjang Hari lalu kembali melumat bibir ranumnya.

Kesadaran Hari setengah-setengah. Wanita itu berusaha memukul dada bidang Noah karena sesuatu di perutnya akan keluar.

Kaki Hari langsung menendang tubuh Noah sehingga pria itu kembali berdiri di lantai sisi ranjang. Tentu saja marah, baru pertama kali dia mendapatkan perlakuan seperti itu dari seorang wanita. Tendangan Shaolin Soccer?

“Ummmkkk” rasanya mual sekali.

Hari langsung duduk, menarik celana training yang masih Noah kenakan. Lalu “Hueeekkk....” Tak di sangka, Hari memuntahkan semua isi perutnya di dalam celana Noah. Dia pikir itu kantong plastik!

“YAAA!!!” teriak Noah merasa jijik ketika muntahan tadi merembes dari perut ke juniornya.

Sebisa mungkin Noah mendorong wanita itu yang masih muntah di dalam celananya tanpa dosa, berceceran hingga di kaos dan celana yang dia kenakan.

Usai muntah yang begitu lega. Lagi, wanita itu meraih tangan kanan Noah, mengusapnya ke bibirnya, dimana masih terdapat bekas muntahan di sana.

“Haisshh!! Benar-benar-- ” Tak bisa berkata-kata lagi, Noah mendorong tubuh mungil itu hingga terlentang di atas ranjang. Tentu saja dia sangat marah dan kesal.

Ia mulai berjalan sedikit mengangkang akibat rasa basah yang tak enak di dalam celananya, apalagi itu muntahan seseorang. Sangat menjijikan.

Selang beberapa jam. Noah baru keluar dari kamar mandi, perlu Berjam-jam untuk membersihkan dirinya dari noda dosa tadi, meski dia harus menggunakan tujuh sabun yang berbeda hingga habis dalam sekejap.

Perasaan marah melanda Noah ketika melihat seorang wanita tertidur di ranjangnya dengan mulut terbuka dan dengkuran keras.

“Awas saja kau Leo. Bisa-bisanya mengirim wanita konyol seperti itu.” Dengus kesal Noah melempar handuk kecil khusus surai-nya ke sembarang arah.

“Haaiiss!! Aku rasa dia bukan wanita!” gumam Noah itu sedikit begidik melihat tingkah tidur Hari yang tidak ada anggun-anggun nya.

Ia meraih ponselnya, mendapatkan sebuah pesan dari sekretaris nya, Leo.

[LEO : MAAF, WANITA ITU MEMBATALKAN PERTEMUANNYA. DIA SUDAH MENGEMBALIKAN UANGNYA 😌]

Kurang lebih seperti itulah pesan dari Leo si sekertaris setia.

Seketika Noah tersenyum kaku seperti ODGJ. Setelah semuanya dan wanita yang saat ini tengah tidur, dia—

Pria itu meremas ponselnya sendiri hendak melempar ponsel mahalnya, lalu teringat akan harganya, sebuah ponsel dengan jumlah terbatas. “HAAH!” alhasil ia hanya berteriak singkat dan ikut terlentang di samping Hari tertidur.

Melirik sejenak ke arah wanita yang masih tertidur. Noah menggertakkan giginya hendak membelai kasar surai hitam itu, namun ia urungkan dan mengepalkan tangannya saja, jika tidak mungkin itu akan menjadi sebuah jambakan.

Noah memiringkan tubuhnya, memaksa diri untuk tidur dan relaks.

Flashback off

...🛫📍🛬...

Terpopuler

Comments

Tiara Bella

Tiara Bella

wah seritanya seru Thor kocak....biasanya kan berbau" dark....
aku mampir biasa jangan bosen/Drool/

2025-01-17

2

Kinara Widya

Kinara Widya

sama2 konyolnya...🤣🤣🤣🤣🤣
berbau komedi kayanya ini ceritanya.

2025-01-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!