Karena hukuman, akhirnya Eighar harus di pindahkan ke sekolah aneh yang berisi orang-orang yang aneh pula. Sekolah macam apa yang di maksud?? Tak ada yang khusus, kecuali murid-murid serta sistem sekolahnya yang terbalik. Lalu, apa yang mengganjal dari hal itu??
Baca lah sendiri!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelas Latihan Fisik
Eighar berjalan dengan penuh amarah, layaknya raksasa yang berjalan sambil menghentakkan kakinya. Ia menuju ke ruang UKS, namun di perjalan ke sana ia berpapasan dengan Leon. Anak itu tampak kebingungan, terlebih setelah melihat wajah Eighar yang sepertinya sedang marah, membuat Leon langsung balik arah ke ruangan Elle lagi.
Meski berjalan cepat-cepat, nyatanya Leon masih bisa di salip oleh Eighar. Ia menyamai langkah Eighar, dan tak berani mengatakan apapun sampai ketika mereka tiba kembali ke ruangan Elle.
Saat mereka sampai, Elle yang berbaring langsung duduk, sangat mengkhawatirkan mereka berdua. "Ghar? Lu ngapain? Lu gak ngelabrak Chelsie, kan?" sergah Elle, membuat Eighar yang hendak marah jadi meredam.
"Hah? Labrak Chelsie?? Buat apa? Hahaha." Ia terbahak menimpalinya, membuat Elle dan Leon bingung. Leon langsung menatap Elle dan memiringkan jari telunjuk di dahinya, mengejek Eighar.
"Lah, tadi kan lu bilang mau labrak anak baru. Anak baru yang bermasalah sama gue gara-gara air panas kan Chelsie. Emangnya anak baru yang mana la-" Elle langsung terdiam dan menatap Eighar dengan lekat. "Jangan bilang, lu ngelabrak anak baru yang satunya lagi?" Eighar langsung mengangguk. "Loh, ngapain? Dia kan gak ada hubungannya sama gue."
Eighar mendengkus. "Ada, dan dia udah ngaku." perkataan Eighar membuat Elle dan Leon terkejut.
"Hah? Kok bisa? Lu tau darimana kalau dia pelakunya, kan lu gak ada di lokasi kejadian?" cecar Elle.
Eighar melipat tangan ke dadanya dan tersenyum. "Meksi tanpa bukti dan tanpa ngeliat sekalipun, gue bisa tau siapa orangnya cuma dari bukti-bukti kecil."
"Wah, hebat banget lu!! Terus alasan dia ngelukai Elle apaan?" tanya Leon, membuat Eighar merasa senang kala dirinya di anggap hebat.
"Ya kayaknya dia punya perasaan ke anak baru yang cewek. Jadi dia kayak balas dendam gitu. Pecundang banget kan? Ikut campur urusan cewek."
Leon langsung terkesiap. "Hah? Jadi dia suka Chelsie? Anj, saingan lagi dah!!" keluh Leon.
Sementara itu Elle hanya terdiam mendengarnya. Zeambi menyerangnya demi Chelsie?? Apa benar?? Tapi setahunya, mereka berdua itu tidak dekat, kan?? Tidak pernah bersama juga saat jam istirahat. Chelsie malah lebih sering terlihat berada di dekat orang itu. Gumam Elle dalam hati.
"Ya gue gak masalah sih mau dia suka Chelsie atau enggak, tapi.. karena dia udah gangguin temen gue, mau gimana pun dia harus berurusan sama gue." ujar Eighar lagi.
"Bener lu Ghar!! Gue setuju dan dukung elu banget!! Enak aja dia nyakitin sodara gue!! Ntar lu tunjukin ke gue ya, gimana rupa si anak baru yang pecundang itu!! Kalau badannya kecil, gue geprek aja sekalian!!" sambar Leon. Namun Elle tak memberikan reaksi berarti, entah itu senang ataupun tidak.
.........
Di ruangan olahraga B2, orang-orang sudah berkumpul untuk melakukan latihan fisik. Ini kali pertama bagi Eighar melakukan latihan fisik di sekolah ini.
Ada berapa spot dilengkapi dengan beberapa alat-alat. Didalam setiap spot, ada sebuah tredmill untuk lari, stair climber untuk naik turun tangga, hula hoop, wall push up, squat, jumping jacks, bersepeda dan plank.
"Selamat pagi semua murid A.K School. Seperti biasa, hari ini kalian akan memulai rutinitas latihan fisik. Silakan isi spot-spot yang kosong dan mulai beraktifitas. Selamat berolahraga." suara Japi terdengar di smart watches masing-masing.
Eighar melirik sekeliling, ketika orang-orang tengah sibuk memilih spot masing-masing untuk diisi. Sekelabat ia melihat penampakan laki-laki berambut rapi dengan bibir merahnya. Ketika lelaki itu hendak mengisi spot yang ada, Eighar langsung menarik kerah baju bagian belakangnya, menyeretnya seperti anak kucing.
Lelaki itu menoleh dan menatap Eighar. "Woi? Apa-apaan nih?" tanyanya, tapi begitu pasrah membiarkan Eighar menariknya.
"Gue harus ngawasin elu, biar elu gak ngebahayain orang lain lagi." sahut Eighar pada Zeam.
"Yaudah deh, terserah." sahut Zeam ketika Eighar memasukkannya ke spot 52.
Eighar langsung memilih alat olahraga begitu juga dengan Zeam. Mereka bersebelahan, dan Eighar ingin melihat seberapa kuat anak ini dalam olahraga.
"Waktu satu menit untuk menggunakan alat fitness masing-masing. Setelah waktu habis, silakan bergantian dengan teman sebelah secara berurutan. Waktu istirahat satu menit, sebelum kembali melanjutkan latihan fisik tanpa henti. Semoga harimu menyenangkan." Eighar dan Zeam yang baru pertama kali ikut kelas ini sibuk membaca instruksi, sementara yang lainnya sudah hafal dan mengabaikan pesan dari Japi.
Eighar memilih alat tredmill, sementara Zeam memilih alat stair climber di sebelahnya. Waktu berdenting dengan cepat di jam digital sebesar LCD raksasa. Angka satu menit muncul, lalu mulai berjalan mundur menjadi detik.
Eighar unjuk kebolehan, ia berlari menggunakan tredmill dengan gagahnya. Tubuhnya terasa segar karena sudah lama tak bergerak seluwes ini. Ia yakin, pasti Zeam sedang terpaku melihat semangatnya. Eighar pun menoleh untuk memastikan, dan saat melirik, ia melihat Zeam malah terlihat kebingungan dan menggarukkan kepalanya.
Karena hal itu, Eighar yang sedang berlari pun terhenti, sementara alat tredmill masih terus bergerak. Alhasil ia jatuh terjungkal dari tredmillnya sendiri.
Zeam terkejut dan menatap Eighar, "Lu kenapa tuh?" tanyanya sambil menekan-nekan tombol di stair climber.
Eighar langsung duduk dan menatap Zeam dengan kesal. "Gara-gara elu!!" bentaknya, membuat orang-orang yang satu spot dengan mereka berdua melirik heran.
"Emang gue ngapain?" tanya Zeam dengan wajah polos.
"Lu planga-plongo begitu? Bukannya olahraga, ngeselin banget lu!!" bentak Eighar sambil beranjak.
"Gue gak pernah olahraga, jadi makenya gimana ini?" tanya Zeam jujur.
Eighar menghela napas panjang sambil mendekatinya. "Dasar norak! Kaki lu di bedain, jangan sejajar. Kaki kiri di atas, kanan di pijakan bawah. Ini di teken, terus di atur kecepatannya, mau lambat atau cepat. Abis itu langsung jalan kayak naik tangga biasa." terang Eighar, dan Zeam langsung senang saat mendapat bantuan.
"Wah, makasih!" ucapnya lalu kembali fokus ke stair climbernya.
Eighar masih mematung, berharap Zeam akan mengatakan hal yang lain. Setidaknya dia ingin mendengar Zeam bilang "Terimakasih, lu hebat banget ternyata, tau banyak hal dan keren." tapi Zeam malah berterimakasih sesingkat itu.
Waktu pun berganti, satu menit di gunakan untuk istirahat, lalu satu menit kemudian digunakan untuk melanjutkan latihan fisik.
Eighar sibuk memperhatikan Zeam, takut anak itu tak bisa menggunakan alat fitnessnya lagi. Sementara itu, Elle satu spot dengan Leon dan juga Chelsie.
Leon sibuk memperhatikan kecantikan Chelsie, membuat Elle yang awalnya tak sadar kalau Chelsie bersama mereka, pun menjadi tau kalau ada Chelsie di antara mereka.
Elle menyelis, menatap Chelsie yang seperti mengamati sesuatu. Ketika di perhatikan dengan seksama, ternyata gadis itu... sedang memandang ke arah Eighar dan Zeam.
Elle merasa, kalau sepertinya Chelsie sengaja berada di antara mereka, dan entah kenapa.. Chelsie sepertinya menginginkan sesuatu di antara mereka. Sebenarnya, apa problem dari anak-anak Greenoel School ini??
Bersambung...
semoga puasa kita smw lancar dan di terima Allah 🤲🤲
selamat berpuasa semua 🥰🥰
Mgkn ini mksd Author, musuh sebenarnya eighar. /Smile/
Next Thor...