NovelToon NovelToon
Legenda Kaisar Dewa Matahari

Legenda Kaisar Dewa Matahari

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Epik Petualangan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:33.3k
Nilai: 5
Nama Author: Andriy Ananta

Ongoing - Sedang Berlangsung ⁉️


Sinopsis.

Di Dunia dan pada zaman ini, sudah menjadi kewajiban dan lumrah untuk seseorang menjadi kultivator. Dunia ini menjadi 7 bagian benua yg terpisah dan begitu banyak kultivator di dunia ini yang begitu kuat. Namun di sebuah desa terpencil ada fenomena menakjubkan dikala seorang bayi laki laki lahir dari kedua pasangan bernama Qi Wei dan Huang Ling yang berada di desa terpencil itu.

Anak lelaki yg baru saja lahir memiliki simbol "Zhenyang" di bagian tengah dada nya, simbol ini terlihat seperti gambar matahari. Qi Yuan adalah nama dari sosok bayi lelaki tersebut. Dirinya di anugerah kan esensi energi qi yg sangat besar ketika dilahirkan. Akibat nya, langit terbelah karena cahaya berwarna kuning keemasan yg muncul dari simbol "Zhenyang" di dada nya.

Bagaimanakah kelanjutan kisah dari Legenda Kaisar Dewa Matahari ini ?

Rilis episode setiap hari nya dan jangan lupa like, komen, gift dan follow ya. Terima kasih sudah menikmati...🤜🏻🤛🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriy Ananta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arc 1 - Benua Huo Zhou - Kejadian Tak Terduga

Sepuluh Tahun Kemudian.

Di dunia spiritual yang terbagi menjadi tujuh benua, para kultivator memperebutkan tempat untuk menjadi yang terkuat dan satu per satu kehilangan nyawa nya karena hanya seorang yang mempunyai kekuatan absolut dan tanpa rasa belas kasih baru bisa menjadi salah satu penyandang gelar yang terkuat di seluruh dunia. Sekte-sekte terbesar juga tersebar dimana-mana dengan murid berbakatnya dan inilah nama-nama benua yang tersebar di dunia spritual ini.

1. Benua Shui Guo.

2. Benua Huo Zhou.

3. Benua Zhen Mu.

4. Benua Xian Jin.

5 Benua Shen Tu.

Kelima benua ini tidak terpisah dan terlihat menyatu, pemisah benua-benua ini hanyalah sungai-sungai besar yang tersebar di kelima benua ini termasuk sungai di provinsi Qingyun di dekat desa Wudang di episode sebelumnya.

Ada juga dua benua yang tersisa di seluruh dunia ini, yang pertama benua ini ada di ujung dunia bagian timur, lalu yang kedua ada di ujung dunia bagian barat. Tetapi, kedua benua ini hanya bisa dimasuki oleh seorang yang memilik ranah minimal di tahap "Qi Transformation Realm" atau di atas nya.

6. Benua Iblis.

7. Benua Dewa.

Benua Iblis dan Benua Dewa ini keberadaan nya sangat susah untuk diketahui, benua ini hanya bisa diakses oleh pemenang kompetisi yang di adakan oleh lima benua utama. Kompetisi ini umumnya disebut dengan "Kompetisi Lima Elemen" oleh beberapa masyarakat di benua ini dan dahulu atau beberapa ratus tahun lalu kompetisi ini diberi nama "Tournament Xuanwu". Lalu sekarang sudah diganti dengan nama Kompetisi Lima Elemen, puncak dari kompetisi ini berada pada lima tahun lagi. Para jenius-jenius dari berbagai benua, negara dan sekte-sekte yang berada di bagian dunia spiritual pun mengejar target atau ingin menduduki kursi tiga teratas di dalam Kompetisi Lima Elemen tersebut agar nama murid atau sekte nya bisa dikenal di berbagai belahan dunia.

Keadaan Di Ujung Benua Xian Jin.

Kini di pedesaan bernama Ling Zhou di Provinsi Xinjian, seorang bocah laki-laki jenius hidup dengan kakeknya di gubuk kumuh di dekat sekte "Salju Biru" dan mereka berdua hanya bisa mencari makan dari mengumpulkan kayu bakar.

Kakek tua yang sudah merawat cucunya itu sekarang sudah berumur sekitar 65 tahun, dia bernama Mu Cheng dan cucunya itu baru berumur kurang lebih 10 tahun.

Tiba-tiba seorang remaja perempuan yang sedang kewalahan dan tertatih-tatih tubuhnya tersungkur di depan gubuk atau rumah lusuh Mu Cheng si kakek tua tersebut.

Brukk....

Dengan cepat cucunya menghampiri perempuan tersebut yang berpakaian seperti pendekar pedang, tangan nya pun masih memegang pedang nya walau dia sudah tersungkur.

"Kakek, kakek tolong ! Ada seseorang yang terluka disini !"

Ucap cucunya dikala menemukan seorang pendekar perempuan yang tersungkur itu disaat ingin berjalan keluar rumah untuk mencari kayu bakar.

Kakek yang bernama Mu Cheng itu pun keluar dari rumah lusuhnya dengan memakai tongkat setelah cucunya berteriak meminta tolong padanya.

"Astaga siapakah yang sampai tega berbuat seperti ini ? Ayo cepat bawa ke dalam rumah, kakek akan mengobati luka nya."

Jawab Mu Cheng kepada cucunya dan membawa tubuh pendekar perempuan berbaju merah itu ke dalam rumahnya.

"Bawa semua perlengkapan nya Yuan'er, jangan sampai ada yang tertinggal."

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk mengambil perlengkapan yang terjatuh dari tubuh pendekar perempuan tersebut dan cucunya pun langsung membawa tas beserta pedang perempuan itu ke dalam rumahnya.

Akhirnya Mu Cheng yang tak lain dari kakek bocah tersebut mulai memasukkan energi qi yang keluar dari dalam dirinya ke dalam tubuh perempuan tersebut menggunakan telapak tangan nya ke bagian punggung pendekar perempuan tersebut dengan badan yang di tahan oleh kedua tangan cucunya.

Swoosh...

Swoosh...

Uhuk...

Darah yg tercampur racun pun keluar dari mulut pendekar perempuan itu dan akhirnya tubuh nya yang sudah dikeluarkan racun perlahan direbahkan ke kasur di dalam kamarnya oleh cucunya.

"Huft..., huft...., huft umurku sudah tua, jadi hanya bisa seperti ini saja menyembuhkan mu wahai anak muda. Biarkan dia beristirahat beberapa hari Yuan'er, sebaiknya kita jangan mengganggunya dahulu dan pekerjaan kakek masih banyak diluar. Kau temani dia dulu ya uhuk uhuk."

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk berjaga-jaga di waktu pendekar perempuan itu tak sadarkan diri, lalu ia bergegas menyelesaikan pekerjaan nya menyusun kayu bakar di halaman rumahnya.

Klak....

Dug....

Krak....

Suara tumpukan kayu bakar di halaman depan rumah Mu Cheng terdengar dan saat ini sudah malam hari, bulan purnama pun bersinar terang di langit yang begitu biru di pedesaan Ling Zhou, tiba-tiba Mu Cheng dikagetkan dengan suara yang terdengar dari dalam rumahnya.

Tak....

Tak....

Tak....

Ketika Mu Cheng ingin masuk ke dalam rumahnya, pendekar perempuan yang tadi tak sadarkan diri terbangun.

"Dimana aku ? Dimana pedangku ? Beraninya kau bermusuhan dengan sekte ku !"

Ujar pendekar perempuan itu dikala membuka matanya dan Mu Cheng baru saja masuk ke dalam kamar untuk melihat apa yang terjadi.

"Kakak tenang saja, sudah aman disini. Kakekku menyembuhkan mu tadi siang, kau juga mencari pedang dan perlengkapanmu ? Ada disana tuh, lihatlah...."

Ucap cucu dari kakek Mu Cheng sambil menunjuk ke arah lemari kayu dan disana ada peralatan yang dimiliki oleh pendekar pedang itu.

"Hah hah hah aku harus berterima-kasih pada kalian karena sudah merawat ku dan menjagaku, tetapi aku harus bersiap-siap untuk kembali."

Kata pendekar perempuan kepada Mu Cheng dan cucunya sambil berdiri dan berjalan cepat ke arah lemari kayu untuk mengambil pedang beserta perlengkapannya.

Bruk....

Tiba-tiba pendekar pedang perempuan itu seketika jatuh dan tidak bisa bangkit kembali, Mu Cheng pun menggendong tubuh si perempuan tersebut dan menaruhnya kembali di tempat tidur dengan keadaan pingsan.

"Aish aish aish, dasar anak muda. Mereka tidak tahu caranya menahan diri dan melihat situasi. Nah, Yuan'er kau harus mengingat satu kalimat dariku sebagai kakek mu. Jangan sampai lengah dan jangan sampai berbelas kasih kepada lawanmu kelak apapun kondisi dan situasinya. Tetapi, kau juga harus bijak dalam menilai musuh atau lawanmu disaat-saat genting, tidak boleh sepertiku yang dikala itu sampai lengah dan terjadilah kondisiku seperti sekarang hahaha. Sebaiknya kau latihan dari sekarang jika bermimpi menjadi kultivator terkuat di dunia ini, itukan mimpimu cucuku ? Haha...."

"Meridian nya rusak dan dirinya tidak boleh menggunakan energi qi nya dulu untuk bertarung, yah paling tidak sekitar tiga tahunan baru bisa pulih kembali jika tekun untuk berkultivasi seperti memulai dari awalan aish aish aish. Nasib buruk jatuh kepadamu wanita muda."

Ucapan Mu Cheng kepada cucunya yang saat kecil sudah bermimpi menjadi kultivator terkuat di masa depan nanti, begitu juga Mu Cheng hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat meridian pendekar perempuan yang masih muda sudah terluka parah.

Kukuruyuk....

Cukurukuk....

Empojeruuu....

Matahari pun terbit di pagi hari ini walaupun masih terlihat gelap dan si pendekar perempuan terbangun dari kondisi nya yang sedang pingsan kemarin.

Setelah dia membuka matanya, dia melihat pancaran energi qi berwarna emas dan panas dari energi qi yang dilihat nya membuat dirinya ketakutan.

"Si-siapa itu ? Apa yang ingin kau lakukan ?"

Tanya si pendekar perempuan tersebut sambil mundur perlahan-lahan dan tiba-tiba tangan nya di tarik oleh Mu Cheng seketika.

"Cepatlah keluar dari sini ! Cepat nona apa kau mau mati muda ?"

Suruh Mu Cheng sambil menarik kencang tubuh si pendekar perempuan itu untuk menjauh dari rumah nya.

Pendekar perempuan itu langsung mendengarkan perkataan dari Mu Cheng untuk menjauhi rumahnya dan untuk menghindari ledakan energi qi emas itu.

Blaaaar.....

Bwooosh.....

Tak lama setelah pendekar perempuan dan Mu Cheng keluar dari rumah, rumah Mu Cheng pun hancur seketika dan yang hanya tersisa sesosok pria yang sudah tidak terbalut apapun di depan mereka berdua.

"Si-siapa lagi itu ?"

Tanya si pendekar pedang tersebut dengan wajah kaget nya yang barusan merasakan ledakan dari energi qi berwarna emas itu dan Mu Cheng pun hanya membalas dengan menggelengkan kepalanya lalu menghampiri sosok pria yang berada di dalam rumah tersebut.

Setelah Mu Cheng berdiri dan menghampiri sosok pria tersebut, si pendekar perempuan langsung berbalik dengan memasang wajah yg merah merona karena melihat sesosok pria yang tidak terbalut pakaian apapun pada saat ini.

"Huaaaa...., rumah ku ! Lihat saja, akan ku beri pelajaran kau bocah nakal. Ini sudah ketiga kali nya huaaa.... !"

Ucap Mu Cheng sambil membawa tubuh pria tersebut dan alangkah kagetnya, si pendekar perempuan mengetahui kalau pria tersebut adalah cucunya Mu Cheng yang sudah merawat dirinya kemarin ketika sedang terluka.

"Begini saja, aku Mu Cheng kakek si bodoh ini. Siapa namamu nona muda ?"

Tanya Mu Cheng setelah memperkenalkan dirinya kepada si pendekar perempuan itu dan mengenalkan cucunya sambil mengelus kepala cucunya yang saat ini sudah menghancurkan rumahnya tiga kali.

"Heh..., jadi cucumu yang sudah mengeluarkan energi sebesar itu ? Tidak mungkin ! Namaku Xun Yi dan aku berterima-kasih padamu dan cucumu kek untuk perawatan nya. Sekali lagi terima-kasih sudah menyelamatkan ku."

Jawab Xun Yi sambil berdiri dan membungkuk sedikit sambil mengucapkan rasa terima kasih nya terhadap Mu Cheng dan juga cucunya. Lalu, Mu Cheng pun menaruh tubuh cucunya yang sudah pingsan karena efek mengeluarkan kekuatan dahsyat dan menghancurkan rumahnya beberapa saat lalu.

Dan mereka akhirnya Mu Cheng memberitahukan kondisi Xun Yi saat terluka parah sehari yang lalu dan mereka memulai pembicaraan yang di awali tentang kisah masa lalu Mu Cheng.

Beberapa jam berlalu dan cucunya pun terbangun, cucunya yang sudah siuman baru saja membuka matanya langsung mendapatkan pukulan kecil di kepalanya oleh Mu Cheng.

"Dasar kau bocah ! Lihat rumah kita ! Sudah tiga kali huaaaa ! Ayo cepat kita perbaiki sekarang selagi hari masih cerah."

Tegur Mu Cheng kepada cucunya sambil memukul kepalanya dengan wajah yang sedikit marah karena sudah menghancurkan rumahnya tiga kali.

"Hahaha...., kalian lucu sekali hahaha."

Tawa dari Xun Yi karena melihat tingkah konyol dari Mu Cheng dan cucunya dihadapannya sambil menunjuk ke arah mereka.

"Oh ya, siapa namamu ? Aku Xun Yi senang berkenalan denganmu."

Ucap Xun Yi sambil memberikan tangan nya untuk bersalaman kepada cucu Mu Cheng dan dia sudah diberitahukan oleh Mu Cheng kalau cucunya saat ini berumur 10 tahun.

Xun Yi pun tidak percaya dengan apa yang di ceritakan oleh Mu Cheng, karena kondisi tubuh cucunya seperti remaja berumur 15-17 tahun pada umumnya.

"Ah iya kakak, namaku Qi Yuan. Aduh sudahlah kakek, maafkan aku, aku akan memperbaiki rumahnya."

Jawab Qi Yuan kepada Xun Yi dan langsung berlari ketika mendapatkan pukulan dari Mu Cheng lagi.

Mu Cheng dan Qi Yuan pun mulai memperbaiki rumah dengan kayu-kayu yang sudah dikumpulkan beberapa hari yang lalu. Xin Yu pun terdiam sebentar akan apa yang diberitahukan oleh Mu Cheng, karena saat ini dia hanyalah seonggok sampah yang tidak bisa seperti sebelumnya.

Ranah nya pun sudah menurun drastis, ranah Xun Yi sebelumnya adalah Qi Foundation tingkat kedelapan dan sekarang hanyalah Qi Refining tingkat ketiga. Meridian nya pun juga ikut rusak dan penyembuhan nya harus berkultivasi selama tiga tahun secara teratur.

"Sudahlah nak jangan dipikirkan, kau hanya perlu menunggu tiga tahun saja. Apalah dayaku yang sudah tidak bisa berkultivasi lagi dan ranahku sudah di segel sampai sekarang haha. Mulai dari sekarang cobalah berlatih bersama cucuku, di umur yg muda kau sudah mencapai ranah Qi Foundation tingkat kedelapan ya, sungguh jenius. Hei bocah nakal, mulai sekarang temani kakak Xun Yi untuk berkultivasi, jangan malas kalau ingin menjadi yang terkuat."

Ucap Mu Cheng kepada Xun Yi dan menyuruh Qi Yuan untuk menemani Xun Yi berkultivasi bersamanya.

"Ya baik kakek, aku akan menjadi yang terkuat ! Lihat saja nanti haha."

Jawab Qi Yuan kepada kakeknya saat sedang memperbaiki rumah saat ini di petang hari.

"Jadi, kau sekarang ada dibawah cucuku ranah nya Xun Yi hahaha."

Ledek Mu Cheng untuk memecahkan suasana yang sedikit suram tersebut sambil memainkan jari telunjuk nya di hidung. Bukannya kesal atau marah, Xun Yi malah kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Mu Cheng.

"Memangnya..., Qi Yuan sekarang sudah di ranah apa kek ?"

Tanya Xun Yi sambil memasang wajah kebingungan nya karena di ranah nya yang sekarang dia tidak bisa melihat tingkat kultivasi orang yang ingin dia lihat.

"Hahaha..., cuma Qi Refining tingkat kedelapan haha. Kalau saja dia tidak sering membantuku, mungkin saat ini dia sudah menerobos ke ranah Qi Transformation tingkat satu. Dan sekarang kita harus lanjut memperbaiki rumah, kau tunggu saja disini Xun Yi. Aku akan menyuruh cucuku memasak makanan untukmu haha..."

Jawab Mu Cheng sambil menjelaskan ranah yang saat ini dicapai cucunya dan dia pun berdiri lalu mengambil alih untuk memperbaiki rumahnya yang hancur tersebut.

"Bocah nakal, kau sebaiknya memasak makanan untuk Xun Yi. Dia kelaparan haha."

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk menyiapkan hidangan untuk disantap pada sore hari ini.

"Baik kakek, ini silahkan gantian memperbaiki rumahnya hehe."

Jawab Qi Yuan sambil memberikan kayu yang ada di tangannya kepada kakeknya dan langsung berlari untuk menyiapkan makanan.

"Kau !"

Ujar Mu Cheng dengan memasang wajah ketus, kesal dan marah sedikit kepada Qi Yuan.

Bersambung.

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Ternyata banyak kasus seperti ini...
Saipul Bachri
lanjutkan terus Thor sampai tamat
Triple A: siap kakak /Angry/
total 1 replies
Aman 2016
lanjut terus Thor
Aman 2016
tambah lagi updatenya Thor 💪💪
Aman 2016
mantab Thor 💪💪
Aman 2016
mantab Thor
Aman 2016
mantul Thor lanjut
Aman 2016
mantab Thor lanjut
Aman 2016
terus lanjut Thor 💪💪
Aman 2016
jooooz Thor lanjut
Aman 2016
lanjut terus Thor
Aman 2016
jooooz jooooz jooooz Thor lanjut
Aman 2016
lanjut Thor tambah semangat terus
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Pena dua jempol
terima kasih sudah membuat karya sekeren ini 👍🏿
Pena dua jempol
narasi jangan panjang2. literasi orang Indonesia parah soal membaca 😭 bisa jadi 2 paragraf ini kak
Rafida
gimana ini Thor kok ceritax tebulak balik begini thor
Triple A: Itu hanya kilas balik nya, maaf kalau tidak ada tanda jeda /Sweat/
total 1 replies
Kabul Tohari
Luar biasa
Saipul Bachri
up lagi Thor nanggung neh
Saipul Bachri: ok Thor
Triple A: sabar wkwk, saya masih ada kesibukan /Sob/
total 2 replies
YMIRCWAN
Lnjttt tooorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!