NovelToon NovelToon
Ooh, HOT UNCLE

Ooh, HOT UNCLE

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Arumi, gadis yang hampir berusia 18 tahun itu sangat tertarik ketika di jodohkan dengan pria dewasa berusia 32 tahun yang merupakan seorang duda tanpa anak.
Sungguh perbedaan usia yang sangat jauh, 14 tahun.

Kepribadian Arumi yang ceria, manja serta centil, membuat gadis itu terus menggoda calon suaminya hingga pria dewasa itu kewalahan menghadapi godaan bertubi-tubi setiap kali bertemu dengan Arumi.


"Om, kiss me pleaseee,,," Tanpa ragu Arumi mencondongkan tubuhnya ke hadapan pria tampan yang sedang duduk di kursi kemudi.
Bibir gadis berusia 18 tahun itu sengaja di majukan, kedua mata indahnya terpejam dengan bulu matanya yang lentik dan panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

1 hari setelah menggelar acara pertunangan dengan Agam, binar bahagia dan keceriaan semakin terpancar di wajah cantik Arumi.

Pagi itu dia datang ke kampus di hiasi senyum manis yang merekah di bibirnya. Impiannya sudah mulai terwujud. Selangkah lagi dia akan menyandang status sebagai Nyonya Agam.

Kehidupan pernikahan yang bahagia dan penuh keromantisan sudah di bayangkan oleh Arumi sejak jauh-jauh hari.

Keromantisan rumah tangga kedua orang tuanya telah mencuci otak Arumi bahwa kehidupan rumah tangga sangat menyenangkan dan membahagiakan.

Terlebih sejak kecil hingga detik ini, Arumi tak pernah melihat kedua orang tuanya bertengkar.

"Aku akan datang ke kantor saat jam makan siang. Om tunggu aku ya,,"

Arumi mengirimkan pesan yang dia ketik sembari menyusuri lorong kampus.

Pesan terkirim, Arumi memasukkan ponselnya ke dalam tas. Tidak perlu menunggu jawaban dari Agam, yang penting pesannya sudah sampai di ponsel pria itu.

"Ternyata benar kamu yang menggelar acara pertunangan 2 hari lalu." Suara familiar itu sontak membuat Arumi mendengus kesal. Dengan malas dia menoleh ke sumber suara.

Entah apa yang di inginkan oleh seniornya itu. Keberadaannya sudah seperti jelangkung yang datang tak di jemput dan pulang tak di antar.

Zayn selalu berada di sekitarnya di manapun dia berada.

"Kalau iya memang kenapa.?!" Arumi sedikit bicara dengan nada tinggi.

"Kak Zayn akan mendapatkan apa dari taruhan itu kalau berhasil mengencani ku.?!" Cecar Arumi tanpa basa-basi.

Meskipun Zayn berulang kali menyangkal, tapi Arumi lebih percaya dengan apa yang dia dengar dan lihat beberapa waktu lalu.

Obrolan teman-teman Zayn sudah cukup menjadi bukti kalau laki-laki itu hanya ingin memenangkan taruhan.

"Kamu masih mengira aku mendekatimu karna taruhan.?" Zayn tersenyum miring.

"Kenyataannya memang seperti itu kan.? Jangan mengelak terus.!" Ketus Arumi kesal. Kesabarannya yang setipis kertas sudah habis, dia paling tidak suka di dekati oleh laki-laki yang terlihat jelas sangat mengejarnya.

Arumi justru lebih suka mengejar laki-laki selama dia mencintai laki-laki itu.

"Kamu terlalu sombong Arumi. Banyak mahasiswi disini yang mengejarku dan memohon untuk menjadi pacarku." Ucap Zayn dengan bangga karna merasa di inginkan oleh banyak wanita di kampus ini.

Arumi tersenyum kecut mendengar pengakuan Zayn. Perlahan sikap asli Zayn yang arogan

mulai terlihat.

"Sombong.?" Arumi justru balik bertanya dan tersenyum santai.

"Mungkin lebih tepatnya aku terlalu mahal." Ucapnya dengan menekankan kalimatnya. Menghadapi kesombongan seseorang memang perlu dengan tingkat kesombongan yang lebih tinggi.

"Kak, bagaimana bisa kamu menyamakan aku dengan wanita-wanita seperti mereka.?" Ucap Arumi seraya tersenyum, memamerkan deretan giginya yang rapi, selah sedang melek Zayn.

"Maaf, aku harus ke kelas.!" Arumi lalu beranjak dari hadapan Zayn dengan buru-buru. Terlebih dia melihat beberapa orang sedang berjalan ke arah dia dan Zayn. Arumi tidak mau pembicaraannya di dengar orang lain.

...*****...

Arumi langsung menghampiri ketiga sahabatnya yang sudah lebih dulu berada di dalam kelas. Ketiganya langsung menyambut Arumi dengan lambaian tangan dan senyum lebar.

"Ya ampun,, apa cuma aku yang merasa aura Arumi lebih terpancar.?" Komentar Aileen seraya menggerakkan bola matanya untuk memperhatikan Arumi dari ujung kaki sampai kepala. Aileen bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda dari sahabatnya itu, namun dia tidak bisa menjelaskannya. Tidak bisa di gambarkan dengan kata-kata, tapi bisa dirasakan oleh mata.

"Kamu nggak salah Ai, sepertinya memang begitu." Balas Gea.

"Itu sudah pasti karna Arumi sedang bahagia sekarang." Goda Sena seraya menyenggol lengan Arumi.

"Ssstt,," Arumi meletakkan jari telunjuk di bibirnya.

"Jangan sampai kelepasan bicara.!" Tegurnya pelan. Ketiga sahabatnya itu kompak mengangguk paham dan langsung mengganti topik pembicaraan.

"Ge, kamu hutang penjelasan pada kita." Ujar Arumi. Dia menarik kursinya untuk lebih dekat dengan Gea dan duduk di sana.

Aileen dan Sena membenarkan perkataan Arumi, keduanya juga ikut duduk dan kompak melemparkan tatapan pada Gea.

Di tatap penuh selidik oleh ketiga sahabatnya, Gea tanpa gelagapan. Ekspresi wajahnya berubah tegang. Dan hal itu malah membuat Arumi serta yang lainnya semakin menaruh curiga pada Gea.

Mereka yakin ada sesuatu yang sedang di tutup-tutupi oleh sahabatnya itu.

"Aku benar-benar nggak enak badan malam itu. Sepertinya salah makan, perutku jadi sakit dan badanku panas dingin." Jawabnya tanpa berani menatap Arumi ataupun yang lainnya.

"Aileen dan Sena belum lama kenal kamu, mereka saja bisa melihat kamu sedang menyembunyikan sesuatu." Lirih Arumi penuh kelembutan. Dia meraih tangan Gea untuk di genggam.

"Kamu lupa kalau kita sudah lama bersahabat.?" Tanyanya mengingatkan.

"Nggak masalah kalau kamu belum siap cerita sekarang, kita akan tunggu sampai kamu sendiri yang ingin bercerita." Ujarnya tanpa mau memaksa Gea. Apalagi Gea masih berusaha untuk menyembunyikan masalahnya.

"Arumi benar. Kita sahabat kan.? Jadi jangan hanya berbagi suka saja," Sambung Aileen.

Gea hanya merespon dengan senyum samar.

...*****...

Arumi mengecek ponselnya sebelum melajukan mobil. Agam belum membalas chatnya sejak pagi, padahal sudah di baca 2 jam yang lalu.

^^^"Aku akan beli makan siang untuk kita dan datang ke kantor."^^^

Arumi mengetik pesan dan langsung mengirimkannya pada Agam. Dia tidak seperti dulu yang selalu mengirimkan banyak pesan dalam sekali waktu. Karna tau bahwa Agam tidak nyaman jika dia mengirimi banyak pesan tak penting.

Arumi melajukan mobilnya meninggalkan kampus. Dia tau kalau hari ini akan pulang lebih awal, itu sebabnya bisa datang ke kantor Agam saat jam makan siang.

Berhenti disebuah restoran, dia memesan makanan kesukaan tunangannya.

Semalam dia baru saja bertukar pesan dengan Hanna dan menanyakan banyak hal tentang Agam, termasuk makanan yang di sukai oleh pria itu. Sebagai orang yang telah melahirkan dan merawat Agam, Arumi mengambil keputusan yang tepat untuk menanyakan semua itu pada calon mertuanya.

Selesai membeli makan, dia bergegas menuju kantor Agam yang hanya di tempuh selama 15 menit. Gadis yang memakai rok sebatas lutut dipadukan kaos lengan pendek itu berjalan santai memasuki perusahaan calon suaminya.

Beberapa karyawan menyapa Arumi dengan ramah karna mengenali gadis itu sebagai tunangan Pimpinan perusahaan.

"Apa Kak Agam ada di ruangannya.?" Tanya Arumi pada resepsionis.

"Iya Nona. Perlu saya antar.?" Tawarnya ramah. Arumi menggeleng dan mengatakan akan pergi sendiri ke ruangan Agam.

Memasuki lift khusus, Arumi mengukir senyum lebar dengan membawa paper bag di tangannya.

Pintu lift terbuka, gadis itu buru-buru keluar.

"Kak Livia.?" Gumamnya seraya menghentikan langkah dan menajamkan pandangan.

Seorang wanita yang sangat dia kenali itu baru saja keluar dari ruangan Agam dan keluar dengan buru-buru ke arah lift umum yang berlawanan dengan lift khusus. Jadi hanya Arumi yang melihat Livia.

1
Linna Ross
/Heart//Heart/
Heri Setiawan
Luar biasa
Ais NSP
arumi agam semangat pejuang cinta happy ending
Miyagi Mitsui
kesian Arumi..
Christy Ling
bagus
hafifah maharani
good
Nur Andi Baharuddin
keren
Khairul Azam
di novel ini banyak manusia menjijikan 🤭🤭
Khairul Azam
menurutku gea ini perempuan bego
Khairul Azam
apa pun alasannya selingkuh itu kesalhan besar tak bisa dimaafkan, sama aja seperti binatang. entah aku klo ada pelakor perselingkuhan aku jg greget
Khairul Azam
aneh dinikahin gak mau di baikin cuek, klo gak mau ya pergi dr glen
Ida Zubedd
Luar biasa
sharvik
q sdh bc 4 x crta in . .sru x crta y . .tp lupa jdul novel yg agam dg bianca it
Diedie
wah kacauu nih si andrew🤬
Diedie
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
orang tua Arumi? siapa? bukan si penghianat itu kan?
gw gak baca berurutan..malas gw sama ayahnya😒
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
tapi tindakan Amira juga justru membuat pelakor menang bukan? kecuali jika Sofia dan Andrew memang tidak dipersatukan meski sudah bercerai dengan Amira..dan Andrew melihat kebahagiaan Amira dengan pria lain. baru itu balasan yang memuaskan.

tapi kalau ujung"nya Sofia bersatu dengan Andrew...apa gunanya memaafkan, apa gunanya selama ini Amira marah, kecewa dan ujung"nya bercerai kalau pd akhirnya oengehianta bersatu?

gak guna!
Mei Prw
luar biasa
Liana Noviyanti
🤣🥲
Liana Noviyanti
😅😅 mana bisa menang klo lawannya cewek apalagi cewek labil kyk Arumi 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!