NovelToon NovelToon
Trapped In Forbidden Desire

Trapped In Forbidden Desire

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:78.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Axeline tumbuh dengan perasaan yang tidak terelakkan pada kakak sepupunya sendiri, Keynan. Namun, kebersamaan mereka terputus saat Keynan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.

Lima tahun berlalu, tapi tidak membuat perasaan Axeline berubah. Tapi, saat Keynan kembali, ia bukan lagi sosok yang sama. Sikapnya dingin, seolah memberi jarak di antara mereka.

Namun, semua berubah saat sebuah insiden membuat mereka terjebak dalam hubungan yang tidak seharusnya terjadi.

Sikap Keynan membuat Axeline memilih untuk menjauh, dan menjaga jarak dengan Keynan. Terlebih saat tahu, Keynan mempunyai kekasih. Dia ingin melupakan segalanya, tanpa mencari tahu kebenarannya, tanpa menyadari fakta yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Keputusan kampus menolak permintaan pindah magangnya, membuat Axeline semakin frustasi. Ia tidak bisa lari dari perusahaan Keynan, tidak bisa menghindar dari pria itu seperti yang ia rencanakan. Mau tidak mau, ia harus menyelesaikan masa magangnya di sana, di bawah bayang-bayang perasaan yang seharusnya tidak ada dalam hidupnya.

Keynan, dengan keangkuhannya, tetap bersikap seolah ia mempunyai kendali penuh atas hidup Axeline. Mengklaim bahwa dirinya adalah miliknya membuat darah Axeline mendidih. Bagaimana bisa pria itu berbicara seperti itu, sementara jelas-jelas ia sudah memiliki calon istri?

Namun, apa dia akan diam saja menerima semua ini? Tentu tidak.

Axeline bertekad untuk menjauh, mengubur perasaannya dalam-dalam, dan membuktikan bahwa ia bukan wanita yang bisa dipermainkan sesuka hati. Jika Keynan mengira dia bisa menjadi simpanannya, pria itu salah besar.

Axeline menuruni anak tangga dengan sedikit tergesa-gesa. Pikirannya masih dipenuhi oleh sosok Keynan, yang seolah tidak ingin melepaskannya. Dan hal itu membuatnya hampir terlambat.

Namun, begitu langkahnya mencapai ruang makan, tubuhnya seketika menegang. Matanya membelalak saat melihat pria yang ingin ia hindari justru duduk dengan santai di tengah keluarganya.

"Untuk apa lagi dia kemari?" batinnya kesal.

Keyra menoleh ke arahnya dan tersenyum. "Apa yang kau lakukan di sana, sayang? Cepat kemari dan makan sarapanmu," ujarnya dengan lembut.

Axeline menekan perasaan tidak nyamannya dan memaksakan diri untuk tersenyum. Dengan langkah enggan, ia mendekat dan menarik kursi di samping Axel.

"Aku sudah bicara dengan Kak Keynan. Jadi, kau tidak perlu takut lagi jika ada orang yang menindas mu," ujar Axel.

Axeline melirik sekilas ke arah Keynan, yang tampak tenang dan fokus pada makanannya. "Tapi, yang menindas ku itu Kak Keynan, Kak. Bukan orang lain," batinnya getir. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya menggigit roti di piringnya.

"Hari ini, kau berangkat bersama Keynan, ya. Daddy dan kakakmu ada urusan mendadak," ucap Alexio.

Axeline sontak mengangkat wajah. "Tidak perlu repot-repot. Aku bisa pergi dengan taksi," tolaknya cepat.

"Jangan begitu," Axel menimpali. "Kak Keynan sudah susah payah datang pagi-pagi hanya untuk menjemputmu. Dia juga ingin memastikan kau merasa aman magang di perusahaannya."

Axeline terdiam. Ia ingin membantah, ingin menolak mentah-mentah keputusan itu. Tapi di hadapan keluarganya, ia tidak punya pilihan selain menerima.

"Apa sebenarnya yang dia inginkan? Tidak bisakah dia membiarkan aku merasa tenang?" batinnya menjerit frustrasi. Namun, seperti biasa, ia hanya bisa menahan semuanya dalam diam.

Setelah selesai, Alexio dan Axel pergi lebih dulu, kemudian di susul Keynan dan Axeline yang kini sudah naik ke mobil.

"Hati-hati, sayang," ujar Keyra, melambaikan tangannya kearah Axeline.

"Iya, mom." Axeline tersenyum dan menutup kaca mobil, saat Keynan mulai menjalankan mobilnya.

Suasana dalam mobil terasa hening setelah mereka meninggalkan area perumahan. Axeline yang tadi masih memasang senyum di depan keluarganya, kini menunjukkan ekspresi dinginnya.

"Aku turun di sini saja," ucapnya datar, enggan menoleh ke arah pria di sampingnya.

Keynan hanya meliriknya sekilas sebelum kembali fokus ke jalan. "Tidak," jawabnya tanpa ragu. "Aku sudah mengatakan pada keluargamu bahwa aku akan mengantarmu sampai ke perusahaan. Lagipula, tujuan kita sama, bukan?"

Axeline mengepalkan tangannya di pangkuan, menahan perasaan yang berkecamuk di dadanya. Ia menarik napas dalam sebelum akhirnya menoleh, menatap pria itu dengan sorot tajam yang penuh luka.

"Apa maumu sebenarnya? Tidak bisakah kau memberiku ruang untuk bernapas? Kau membuat hatiku semakin sakit, Kak," ucap Axeline dengan suara bergetar.

Sejenak, hanya suara deru mobil yang terdengar. Keynan tetap tenang, tapi rahangnya sedikit mengeras. Namun, bukannya menjawab, ia justru menambah kecepatan, seakan tidak ingin memberi kesempatan bagi Axeline untuk melarikan diri.

Axeline sedikit terkejut dengan cara Keynan mempercepat laju mobil, tetapi ia menahan diri untuk tetap bersikap tenang. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan pria ini.

"Kau harus ingat, Kak. Kau sudah mempunyai Kak Agnes. Bahkan, sebentar lagi kau akan bertunangan dengannya. Dan saat itu juga, semua orang akan tahu."

Keynan tetap diam, fokus menatap jalan di depannya. Tapi Axeline bisa melihat bagaimana jemari pria itu semakin erat menggenggam kemudi.

"Jadi sekarang, aku mohon lepaskan aku! Aku juga ingin mencari kebahagiaanku sendiri. Aku ingin ... " Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Keynan tiba-tiba menginjak rem dengan keras.

Axeline nyaris kehilangan keseimbangannya. Untung saja ia cepat menahan diri, sehingga kepalanya tidak terbentur dashboard. Namun, sebelum ia bisa memprotes, tubuhnya menegang saat Keynan tiba-tiba melepas seatbelt-nya dan berbalik menghadapnya.

Tanpa peringatan, pria itu mencengkeram kedua bahunya, menciptakan jarak yang begitu dekat di antara mereka.

Mata Keynan menatapnya dengan intens, gelap, tajam, dan penuh sesuatu yang sulit Axeline artikan. Tatapan itu begitu menusuk, membuat tubuhnya bergetar tanpa bisa ia kendalikan.

"Berhenti mengatakan hal yang tidak perlu. Kau pikir, aku akan membiarkanmu pergi begitu saja?"

"Ja-jangan egois, kak! Walaupun kau mencintaiku, tapi kita tidak bisa bersama. Kita saudara, kau ingat? Jadi, lepaskan aku!"

Keynan menatap Axeline dengan sorot mata yang sulit di artikan. Melihat wajah wanita itu yang terus memohon, membuatnya tidak tega. Tapi, dia sudah bertekad tidak akan melepaskan Axeline.

"Beri aku waktu, Sayang. Aku akan mengurus semuanya," ujar Keynan dengan nada yang mulai lembut.

Axeline menepis kedua tangan Keynan yang mencengkeram bahunya. Dia memalingkan wajahnya dan berkata, "mengurus apa? Bukankah semua sudah jelas? Kita saudara dan kita tidak bisa bersama. Dan kau, sudah setuju untuk bertunangan dengan kak Agnes. Apalagi yang ingin kau urus?"

"Tapi aku tidak mencintai Agnes," sela Keynan dengan nada tegas.

"Jika kau tidak mencintainya, lalu kenapa kau setuju untuk bertunangan dengannya?"

"Aku ... " ucapan Keynan terhenti mengingat ancaman Agnes yang bisa menyakiti Axeline. Ia hanya bisa mengikuti permainan Agnes dan memainkan perannya dengan baik agar bisa mendapatkan semua video yang wanita itu punya dan melenyapkan nya. Dengan begitu, Axeline akan baik-baik saja.

"Aku mohon, percaya padaku, Lin.

Axeline menggeleng dengan cepat, menolak mentah-mentah permohonan Keynan. Dadanya terasa sesak, bukan hanya karena situasi ini, tetapi juga karena luka yang terus-menerus menggerogoti hatinya.

"Percaya padamu?" Axeline tertawa sinis, meski matanya mulai memanas. "Bagaimana aku bisa percaya padamu, Kak? Kau sudah memilih jalanmu sendiri. Kau memilih untuk bertunangan dengan Kak Agnes, dan aku memilih untuk pergi. Itu seharusnya cukup, bukan?"

Keynan mengepalkan tangannya, berusaha meredam emosi yang mulai memuncak. "Aku tidak memilihnya, Lin. Aku hanya … belum bisa menjelaskan semuanya padamu."

Axeline mengalihkan pandangannya ke luar jendela, mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh. "Aku sudah tidak membutuhkan penjelasan apapun, Kak. Fakta sudah jelas. Kita tidak mungkin bersama. Kau tahu itu, aku tahu itu. Jadi, tolong … jangan membuat semuanya semakin sulit."

Keynan menatapnya lama, mencoba mencari celah dalam benteng yang Axeline bangun di sekeliling hatinya. Namun, yang ia temukan hanyalah kepedihan yang selama ini disembunyikan oleh wanita itu.

"Aku akan menyelesaikan semuanya. Jadi, aku mohon, tunggu aku, Lin."

Axeline menghela napas panjang, lalu menoleh ke arahnya. "Jangan memintaku menunggu sesuatu yang tidak pasti, Kak." Setelah itu, ia kembali bersandar di kursinya, menutup matanya seolah menolak melanjutkan pembicaraan.

Keynan mengeratkan rahangnya, lalu menyalakan kembali mesin mobil dan menjalankannya tanpa berkata apa-apa. Dalam diam, ia tahu bahwa semakin ia berusaha mendekat, semakin Axeline akan berusaha menjauh.

Tapi yang jelas, ia tidak akan membiarkan Axeline pergi begitu saja. Tidak lagi.

1
Nar Sih
ahir nya keyra mengatakan semua rahasia tentang axeline ,semoga alin mau menerima kenyataan ini ,dan bisa hidup bersama keynan
Nar Sih
smoga keyra megatakan siapa alin yg sbnr nya pada axel
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Semoga semua terungkap 🥺
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍👍
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Siyap, kak
total 1 replies
+86
penjarain.. perlu matiin aja
+86: kaka gemoy busy2 sekali sepertinya 😶
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Anjayyyy ..... dicabuli 🥲🥲
total 6 replies
THV
makin gk sabar kak buat kelanjutannya 🤩🤩🤩
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Sabar, ya ... orang sabar, pantatnya lebar. Eh, rejeki lancar. Aamiin
total 1 replies
Baper kusut
Lama ya,,, lamban alurnya.. yg baca gk sabar nich
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Hehehe😁😁😁
total 1 replies
axm
ah gak kapok2 jh si nenes/Awkward/
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Belum kapok kalau belum di gaplok 😂
total 1 replies
Nelita Nopitasari
apa yg akan di rencanakan oleh Ahnes yah
jadi penasaran
thor jgn lama2 up nya
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Yang jelas, anu ... bukan hal yang baik🤭
total 1 replies
Nar Sih
sugeng riadin ngeh kak thor ,mugi sedoyo klentu ugi lepat di pun pangapunten wonten dinten niki ,minal aidin wal faizin mohon maaf lahir batin🙏🙏
+86
jalang plok2 pasti 🌚🌚🌚
Enik Dwi Maritanias
👍
THV
lagiii kakk lagiii gak cukup panjang ini masih kurang 😭😭😭
IamEsthe
kata Daddy, Uncle, Mom itu termasuk ke dalam bahasa asing/daerah, kamu ganti font nya ke italic sbg tanda kalo itu bahasa asing/daerah
+86
dari semua karya kaka gemoy.. lu doank kepan yang banyak tingkah, beneran al ga oong 🦖🦖🦖
THV
lagii dong kakk😭😭😭
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Apakah Keyra masih belum tau rahasia Alexin kalau ternyata bukan anak kandung nya
Nar Sih
sabarr ya keyra ,tpi bnr kta kakak mu klau kmu mesti jujur dan bilang yg sbnr nya demi kebahagiaan putri mu
CTzue Bai'Hamsya II
Luar biasa
𝓜egi
gimana yaa nasib axeline kalo tau kebenarannya, pasti hancur banget dia😭
Nar Sih
seperti nya yg dtg keyvan dan nayya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!