NovelToon NovelToon
Kekasihku Jodoh Orang

Kekasihku Jodoh Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Suami ideal
Popularitas:783
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Shofiyah

Hari berganti bulan, kini persiapan ospek MABA pun dilakukan hampir serempak bagi seluruh Mahasiswa yang tergabung oleh organisasi kampus, tidak terkecuali Shofiyah yang tengah sibuk membantu persiapan itu.

Shofiyah menjadi pengawas ruangan ospek yang berada di auditorium bersama beberapa kawannya sesama anggota BEM.

Semua mahasiswa baru telah berkumpul dan menjalani aktivitas seperti mahasiswa baru pada umumnya.

Aku menyusuri semua peserta sambil mengawasi mereka karena itu bagian tugasku.

"Kakak". Panggil Gaby dengan girang melambaikan tangannya kepadaku.

Aku hanya tersenyum melihatnya tapi tak menghampirinya karena aku sedang mengawasi hanya memberikan isyarat kalau sedang bekerja.

" Kau mengenal nya shofiyah??". Ucap temanku saat melihat mama memanggilku.

"Iya dia adik pacarku, namanya Gaby". Ucapku kembali berkeliling.

Aku terus berjalan mengawasi mereka semua karena sudah masuk jam makan siang dan sebentar lagi mereka akan beristirahat.

"Kakak shofiyah ma, tidak menghampiri aku!! ". Ucap Gaby dengan cemberut saat waktu istrahat tiba dan aku baru duduk untuk beristirahat juga.

" Maaf yah, kakak tidak bermaksud mengabaikanmu. Kan kakak anggota BEM jadi tidak bisa seenaknya menghampiri MABA, takutnya teman-teman kamu menganggap ada senior pilih kasih". Ucapku mengelus kepalanya dengan sayang.

"Bagaimana kabar kakak, kakak sudah tidak pernah kerumah lagi".

" Maaf yah kakak sangat sibuk dengan tugas dan keanggotaan ditambah kakak juga berjualan jadi kakak agak sibuk".

"Ist.. Kakak dicariin sama mama dan papaku dirumah, katanya kakak sangat jarang kerumah". Ucapnya menikmati elusanku.

Aku membawanya ke ruangan tempat istirahat para anggota BEM tentu saja disambut heboh para teman-teman ku yang laki-laki karena adik Gibran itu memang sangat cantik.

"Siapa itu shofi??, cantik banget". Ucap salah satu temanku itu.

" Dia anak MABA namanya Gaby dia adiknya pacarku dan aku bawah kesini karena tidak enak nanti ada MABA yang lain melihatnya dekat denganku". Ucapku menggiring Gaby untuk menjauh dari temanku karena ingin makan siang.

Aku membuka makan siang ku yang telah disediakan panitia untuk para pengurus BEM yang bertugas, aku menyuapi dirinya dan diriku sambil berbincang-bincang tanpa menghiraukan banyaknya anggota lain yang melihat kami.

"Bagaimana kabar orangtuamu dek?? Tanyaku disela-sela makan kami.

" Mereka baik kak, mereka selalu menanyakan keadaan dan beradaan kakak sama kak Gibran karena mereka jarang bertemu denganmu. Mereka juga sering chat kakak tapi tidak direspon.

"Otw maaf yah dek, aku lupa memberi tahu jika nomor kakak sudah diganti karena kakak pernah kena begal jadi hapenya hilang". Ucapku dengan melas,

" Ya ampun kak, aku ga tau itu. Kak Gibran tidak memberitahu apapun masalah itu". Gaby langsung berhenti makan mengetahui hal itu.

"Aku yang melarang kak Gibran sayang, takutnya kamu khawatir nanti kamu heboh kerumah kakak padahal kakak jarang adaada dirumah jika dibawah jam 10 malam.

" Lah kok gitu, kakak kemana??, sampai malam sekali belum pulang?? ". Tanyanya penasaran.

" Aku mengajar les sayangku, namanya juga kakak sedang cari uang kan adik kakak juga banyak keperluan karena pada mau mendekati jadwal masuk kuliah dan SMA secara jadi bantu-bantu orangtua gitu loh!! ". Ucapku sambil terus menyuapi makanan bergantian denganku.

" Jangan terlalu sibuk kak, kan kakak harus memperhatikan kesehatan juga, kasian tubuh mungil kakak itu. Aku liat kakak tambah kurus". Ucapnya membuka tutup botol dan memberikanku minum kemudian bergantian Gaby minum.

"Ya ga apa sayang, nanti kakak jaga kesehatan, kamu juga yah, salam untuk mama dan papa, nanti minta nomor kakak sama kak Gibran yah!! ". Ucapku membawa bekas makan kami berdua untuk dibuang.

" Shofiyah, kenalin aku sama MABA itu dong, dia cantik banget!! ". Ucap temanku dengan mode genit.

Aku langsung memandangnya datar, aku sangat tahu temanku yang satu ini lelaki mata keranjang yang tidak cukup satu perempuan.

" Dia sudah punya pacar, saya tidak mau mencari masalah dengan pacarnya apalagi pacaranya itu sepupuku jadi jangan coba-coba mengganggunya". Ucapku dengan dingin dan datar.

"Apa maksudmu berkata seperti itu shofiyah, kamu bukan siapa-siapa nya kan, jadi tidak perlu mengaturnya, lagian saya tidak suka ada yang mengganggu kesenangan ku". Ucapnya dengan tidak terima.

" Aku hanya menjaga adikku, kedua orangtuanya dan kakaknya mempercayakan anak itu kepadaku selama dia kuliah disini dan aku tidak mau adikku berurusan dengan lelaki mata keranjang seperti mu. Masih banyak gadis lain jadi jangan mengganggunya". Ucapku meninggalkannya.

Rendi yang tidak terima pun mencegah ku pergi dan mencengkram tanganku dengan keras.

Aku sedikit meringis karena cengkeramannya sangat kuat.

"Dengar shofiyah, saya tidak terima kau bicara seperti itu!! ". Ucapnya dengan penuh kemarahan.

" Hey lepasin kakakku sialan, apa yang kau lakukan padanya??". Gaby datang mendorong senior itu hingga terjatuh karena tidak terima kakak kesayangannya diperlakukan seperti itu.

Rendi tak menerima bagaimana sikap Gaby pun bangun dan sangat marah, dia menghampiri Gaby untuk membuat perhitungan.

"Dasar kurang ajar, kau itu hanya anak MABA disini". Rendi mengangkat tangannya hendak memukul Gaby tapi belum tangannya mendarat pada tubuh Gaby, Bogeman keras membuatnya kembali terhuyung.

Shofiyah memukul wajah bajingan dengan kekuatan penuh dan terlihat jelas jika dirinya sedang emosi karena gigi bergeletuk dan tangannya mengepal.

"Jangan coba-coba menyentuhnya sialan, tidak ada satupun didunia ini yang kubiarkan untuk memukuli adikku!! ". Teriakku menghampirinya dengan mengambil tempat duduk besi bersiap menghajarnya dengan besi itu.

Aku menghantam tempat duduk itu di lantai disamping Rendi dengan kekuatan penuh sehingga membuat bunyi yang sangat besar bahkan lantai hancur disekitaran situ saking kerasnya dan sampai seluruh anggota datang menghampiri kami.

Wajah Rendi seketika pucat dan ketakutan menyaksikan kemarahan ku yang tak pernah terlihat oleh siapapun. Dia tidak menyangka aku bisa se beringas itu.

"Ada apa Shofiyah kenapa kamu seperti ini??". Tegur Senior kami.

" Dia sudah berlaku kurang ajar kepadaku, lihat!! ". Aku menunjukkan tanganku yang kemerahan akibat cengkeramannya. " Dia ingin memukul adikku dan aku tidak mungkin diam saja diperlakukan seperti itu!! ". Gigiku bergemelatuk menahan emosi.

" Itu tidak benar, saya tidak melakukannya!! ". Elaknya mau menghindar dari perbuatannya

Mendengar ucapannya aku hendak kembali melayangkan pukulan walau tubuhnya tinggi besar dan dia seorang laki-laki tapi aku tidak takut sama sekali.

"Shofiyah tahan emosimu, kau anggota BEM jadi kendalikan dirimu!! ". Ucap senior lagi menahan ku.

" Kak". Gaby menghampiriku dan mengelus belakangku. "Kakak tidak apa-apa?? Tanya dengan wajah khawatir".

" Tidak apa dek, kamu juga baik-baik saja?? ". Tanyaku dengan khawatir.

Wajah yang penuh emosi tadi berubah khawatir melihat wajah Gaby yang takut.

" Kamu anak MABA kan??, kenapa kamu ada disini??

"Tadi aku yang membawanya kesini untuk makan siang bersama kak, karena jika diluar aku takut mendapatkan pandangan tidak enak dari MABA lain dan dia adalah adikku tepatnya adik dari pacarku!! ". Ucapku mengelus tangannya karena Gaby jauh lebih tinggi dariku.

" Terus kenapa bisa kejadian seperti ini??

"Tadi saat aku hendak membuang sampah makanan kami, Rendi menghampiriku untuk memperkenalkan dia kepada adikku ini, tapi aku menolaknya dengan halus karena adikku punya pacar tapi Rendi tidak terima dan mengatakan aku bukan siapa-siapa jadi aku memberitahu dia untuk tidak mendekati adikku karena kedua orangtuanya dan kakaknya mempercayakannya padaku, dia tidak terima dan mencengkram tanganku sampai seperti ini, dan saat Rendi melakukan itu Gaby datang dan mendorongnya, karena tidak terima dia bangun dan ingin memukul adikku tentu saja aku tidak menerimanya jadi aku memukulnya". Terangku lagi.

Tentu saja siapa yang mau membiarkan adik yang disayanginya bergaul dengan laki-laki mata keranjang seperti Rendi.

"Yang lain juga melihat dan mendengar nya, kakak bisa bertanya kepada mereka semua!! ". Ucapku memandang teman-teman yang lain.

Aku tidak akan membiarkan dia lolos dari perbuatannya sekalipun aku juga akan kena hukuman.

1
Karangkuna
wah cerita awal yang menarik. semangat menulisnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!