NovelToon NovelToon
Aku Menyerah Mas

Aku Menyerah Mas

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rania ke rumah Arman 3

Melihat pemandangan yang ada dihadapannya, darah Aurora mendidih seketika. Dia tidak suka jika ada yang ber manja-manja tidak jelas kepada suaminya.

"Duduk lah kak, Tinggalkan wanita tidak tahu malu itu!! ". Ucapku dengan sangat datar.

Mendengar ucapan istrinya itu, Arman seketika bergidik ngeri, ini pertama kalinya selama mareka menikah suara istrinya sangat datar dan menakutkan.

Dia berjalan meninggalkan Rania disana yang menatapnya sangat kesal.

Tanpa disuruh dia kembali duduk padahal tidak ada yang mempersilakan nya. Dengan tidak tahu malunya bergaya sok angkuh dan cantik.

"Tunggulah disini akan ku ambilkan cemilan terlebih dahulu baru kita makan siang setelah perbincangan ini".

Aurora meninggalkan mereka dengan atmosfer penuh kemarahan yang sangat terasa, dia bahkan melihat tatapan membunuh sang ibu mertua.

" Mau ngapain kamu datang kesini perempuan murahan?? ". Murka ibu Arman dengan sangat jelas.

Arman terkesiap, dia sungguh tak menyangka jika ibundanya bisa mengeluarkan kata-kata kasar dan menyakitkan seperti itu.

" Tentu saja bertemu istri Arman dan tentu saja dengan Arman sendiri ". Ucapnya dengan sangat berani.

"Kau tidak punya malu datang kerumah laki-laki yang sudah menikah dan menggoda suami orang??, kelihatannya otakmu sesuai penampilanmu, murahan!! ". Sarkas Bu Marwah kepada Rania.

" Bunda, jangan bicara seperti itu, kalimat itu sangat tidak pantas bunda ucapkan kepada orang lain". Tegur Arman kepada bundanya karena kata-kata nya sudah keterlaluan.

"Lalu menurutmu apa sebutan yang pantas bagi perempuan yang datang kerumah lelaki yang sudah menikah dan mengganggu suami orang jika bukan wanita murahan?? Tanya Bu Marwah dengan lebih sarkas lagi.

Rania mengepalkan tangannya tidak terima perkataan yang diterima olehnya dari ibunda Arman itu. Sejak dulu wanita tua kurang ajar ini selalu menghalau keinginannya untuk bisa bersama Arman.

"Saya datang kesini meminta pertanggungjawaban anak ibu karena kami telah tidur bersama dan saya tidak mungkin melepaskan dia karena dialah yang mengambil keperawanan saya!! ". Ucapan Rania meninggi karena tidak terima dikatakan wanita murahan.

" Hahahahaha". Kau mau meminta pertanggungjawaban seperti apa?? Lagian yah sekali murahan tetap saja murahan, kok mau saja diperawani sama orang yang bukan suaminya". Bu Marwah berkilat murka mendengar penuturan Rania tentang hubungannya dengan anaknya dulu.

"Saya tidak mau tahu dia harus menikahi saya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya!! ". Hardiknya tidak terima ucapan bu Marwah kepadanya.

" Rania jangan berteriak kepada bundaku, yang sopan kamu!! ". Tegur Arman kepada Rania karena telah tidak sopan

" Tapi memang orangtuamu ini tidak beres, bisa-bisanya dia tidak menyuruh anaknya bertanggungjawab sudah mengambil keperawanan orang". Jengkelnya menatap Arman dengan penuh emosi.

Bu Marwah tersenyum kecil mendengar penuturan tidak masuk akal Rania, bagaimana bisa ada orang yang tahu kalau Arman lah yang memperawani dia bisa jadi kan dia menjebaknya untuk tidur bersama.

"Siapa yang bisa menjamin sih Rania, kau saja dengan mudah memberi tubuhmu pada Arman, terus kamu pikir saya bodoh??, kalian sudah berpisah bertahun-tahun terus kau pikir saya percaya??, kau tidak melakukannya dengan orang lain??". Bu Marwah menatap Rania dengan senyum mengejek dan merendahkan.

Rania mematung mendengar penuturan Bunda Arman sekarang dia tidak bisa berkutik dengan alasannya itu.

"Jangan keterlaluan anda berbicara saya bukan perempuan seperti itu!! ". Kilahnya dengan gugup

Bu Marwah menyeringai melihat Rania yang gugup mendengar penyataan nya, dia sudah menduganya karena tahu watak perempuan seperti Rania.

" Rania, Rania saya itu sudah menilai kamu sejak awal dan saya sangat tahu perempuan seperti apa kamu itu, kamu pikir apa alasan utama saya menolak kamu jadi menantu??

Bu Marwah tersenyum kecil tapi sangat kentara jika dia mengejek Rania.

"Bunda". Tegur Arman halus kepada bundanya.

" Kamu bisa merasakan sendiri bagaimana perempuan yang memang belum pernah tersentuh oleh lelaki manapun, perempuan yang bisa menjaga dirinya sampai dia menikah adalah perempuan yang sangat layak untuk menjadi pendamping kenapa??, karena dia bisa menjaga diri dan keluarganya kelak. Dan itu tidak ada pada Rania, itulah alasan utama Bunda tidak merestui kamu dengannya ".

" Harga dirinya saja bisa dia berikan kepada orang yang tidak pantas bagaimana jika dia sudah bosan, kamu pikir kamu saja lelaki yang menyentuh nya??

"Aku tidak seperti itu, dasar perempuan tua sialan!!". Berangnya, dia sungguh sangat marah mendengar perkataan bunda Arman yang sangat merendahkannya.

" Jangan pernah berteriak kepada bundaku!! ". Ucap Aurora yang datang membawa cemilan dan minuman.

Aurora sungguh tidak terima ada yang meneriaki dan berkata kurang ajar dari perempuan dihadapannya ini.

" Dia pantas mendapatkan nya, sudah tua banyak bacot". Tantangnya.

"Plak". Suara tamparan keras menggema di ruangan.

Wajah Rania memerah dan terlempar ke samping karena keras nya tamparan itu.

" Kau". Wajahnya puas seketika mendapatkan tamparan diwajahnya.

"Jangan pernah kurang ajar kepada mertuaku, jika tidak ingin mendapatkan tamparan lagi". Ucap Aurora dengan dingin.

Kini Aurora mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah dan mengikat rambutnya. Dia akan memberitahu jika dia bahkan lebih cantik dan lebih baik dari pelakor tidak jelas itu.

Dia sangat murka melihat ada orang berani meneriaki sang mertua yang begitu dia sayangi.

"Dasar kurang ajar". Murka Rania.

"Plak". Tamparan kedua dia terima sampai dia tersungkur ketika Bunda Arman kini menamparnya karena membela menantunya.

Arman dan ayahnya hanya melihat dan tak mau ikut campur, mereka tidak mau melihat kemurkaan kedua wanita mereka itu.

"Pulanglah Rania, kamu tidak diterima disini, masalah keperawanan dan segalanya itu kita lakukan karena keinginan kita, lagian benar kata bunda kamu sangat berbeda dengan Aurora yang tidak pernah tersentuh dengan lelaki lain". Ucap Arman dengan enteng dan menyebalkan.

"Plak". Arman juga mendapatkan tamparan keras di pipinya, hadiah dari sang istri karena perkataannya itu.

" Kau juga tidak jauh beda dari Rania, pak Arman, jika kau lelaki sejati, kau tak akan pernah menyentuh perempuan yang bukan mahram mu dan bukan istrimu tapi nyatanya kau sama saja dengannya. Kita juga tidak bisa menjamin jika kau juga tidak melakukannya selain dengan Rania". Ucap Aurora dengan dingin serta tatapan tajam serta kekecewaan.

Arman menunduk mendapatkan tamparan dari istrinya itu, benar yang dikatakan Aurora, dia juga sama berengseknya dengan Rania karena menikmati hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan dan itu bukan hanya sekali.

"Nak". Bu Marwah menatap sendu sang menantu.

Dia tahu jika menantunya itu marah, kecewa dan terluka karena pengakuan mereka itu. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena permasalahan itu sudah lama.

" Kau memiliki anak perempuan, zina itu adalah hutang, berdoa lah agar kelak anakmu tak mendapatkan hal seperti yang kau lakukan ". Aurora menggelengkan kepalanya karena tidak menyangka.

Kini dia sedang krisis kepercayaan kepada keluarga Arman itu. Entah bagaimana keputusan yang akan dia ambil

1
Bu Yudi Wahono
Duh maling teriak maling deh kamu arman
Yati Syahira
kho arura yg dusalahin selingkuh sendir ,laki gila arman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!