NovelToon NovelToon
Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Keluarga / Chicklit
Popularitas:880.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Karyaku yang ke 15, ga kerasa ya... Alhamdulillah

Lanjutan cerita Laras ma Bintang, menceritakan kedua anak kembarnya. Si ceriwis Zara dan tentunya si pendiam Zayd, tak lupa dengan anak-anak dari saudara dan para sahabat Laras dan Bintang.

Di cerita ini ga lepas peran orang tuanya ya, karena peran Laras tentunya sangat penting untuk dunia Mafia nya.

Semoga karya ini, diterima dengan baik. Aamiin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Pertemuan Laras dan Komandan

"Ish ish ish... Beldosya syetali olan dewasya di syini, meleta inda dawab salam na Jala. Tata bu ustadah, masyuk nelata." ucap Zara memggeleng-gelengkan kepalanya, Laras mendengus kesal.

"Nelata itu... sepeti kadal, ular...

"Itu hewan melata, butan nelata. Masya onty El inda tau, syetolahna inda teletai ya." potong Zara kesal

"Ihhh... enak aja, sekolah onty selesai loh ya. Onty juga masuk ranking ko, huuu.." balas Ellora tak mau kalah, Laras dan Bintang hanya bisa menggelengkan kepala mereka. Zayd bisa dibuat kesal oleh Zara, dan Zara bisa dibuat kesal oleh Ellora.

Kan kan... Datang... Datang sudah bikin kesal, anak siapa sih??? Si El juga, ya ampuunnn... malah di ladenin.

"Kami sudah menjawabnya, telinga Zara aja yang kena tertutup. Jadi nggak denger bubun jawab salamnya Zara, nah loh... Ke tutupan apa?" balas Laras, membuat Zara berbalik dan kembali berlari ke pada neneknya.

"NENEK AJEEEEEEEEEN.... BUBUN BILAN JALA TESULUPAN!!" teriak putrinya, membuat Laras membulatkan kedua bola matanya

Ellora sudah tertawa, ia tak kepikiran bila Zara akan mengatakan hal itu.

"Waahh... Anak durukan, gue bilang apa.. tuh anak ngadu apa. Nggak bisa di biarin, kudu di kasih paham ini mah." saat Laras hendak berdiri

"BUBUN LARAAASS!!" Laras membatalkan niatnya, ia menghembuskan nafas kesal.

"Kenapa kamu bilang Zara tesulupan... eh, kesurupan?" tanya Ajeng, pura-pura marah.

"Dih, mana ada Laras bilang kaya gitu? Tanya anaknya coba, Laras bilang apa?" jawab Laras, menatap kesal putrinya yang ada dalam gendongan Ajeng.

"Bubun bilang apa?" tanya Ajeng

"Tadi bubun bilan, talo telina Jala tetutupan. Tan yan syuta tutupin telina, tata om Ten. Syetan budet, belalti Jala tesulupan don." jawab Zara memeluk leher Ajeng, yang membuat Ken langsung mendapatkan tatapan tajam dari semua orang.

GLEK

"A apa? A aku ga bilang apa-apa? Kapan om bilang kaya gitu? Jangan fitnah kamu Ra, nanti masuk neraka " ucap Ken, seraya susah payah menelan saliva nya. Zara langsung mendelik, neraka lagi...

"Jala bilan benel loh pah, tan watu itu papa pelnah celita Syetan budet. Yan watu ada belita, tentan olan teltablak teleta. Kata papa, itu olan yan teltablak na pasti telina na di tutup sama setan budet. Gitu papa bilan, hayo loohh." ucap Satriya, membuat Ken mati kutu

"Emang abang mah, selalu cerita yang nggak-nggak. Kalo nanti Zara malah makin ngaco gimana?" gerutu Laras

"Mana ada? Anak itu aja percayaan, padahal jenius. Tapi kalo ada orang ngomong, ga pernah di pikir lagi." ucap Ken, seraya berlari masuk ke kamarnya. Karena melihat Ajeng, yang sudah siap-siap melempar sendalnya.

Zara terkikik geli, melihat om nya lari ketakutan. Ajeng menciumi wajah Zara, karena gemas. Zara meminta turun, dan menghampiri Bintang.

Dengan senang hati, yayah nya mengulurkan tangan dan menerima pelukan dari princess nya

"To ada onty El, apa Ana juda itut?" Ellora mengangguk

"Ana masih bobo kayanya, nanti onty bangunin ya." Zara tersenyum dan mengangguk senang.

"Sudah sudah... Udah mau maghrib, sana masuk kamar. Bersihin badan, sama ganti bajunya. Tadi Zara, Zayd, Satriya sama Leon, habi lari-larikan di sana." ucap Raya

"Iya ibuu" keempat bocil itu langsung berlari, ke kamar mereka masing-masing.

.

.

Waktu berlalu, kini semua orang berkumpul di ruang makan. Karena akan makan malam bersama, Bayu keluarga komandan Lukman pun sudah ikut bergabung. Ajeng dan yang lain terkejut, karena seorang komandan polisi. Bertamu ke rumahnya, apalagi dia juga membawa anak dan istrinya. Tambah kaget lagi, saat komandan Lukman terlihat menghormati Laras.

Meski beberapa orang di sana bingung, dengan adanya komandan Lukman. Namun mereka menahan pertanyaan mereka, menunggu sampai selesai makan malam.

Setelah selesai makan malam, mereka bercengkrama sebentar. Setelah beberapa saat, Raya dan Nuri diminta masuk kamar oleh Ajeng. Mereka pun pamit pada komandan Lukman dan istrinya.

"Jadi sebelumnya maaf, bagaimana komandan Lukman bisa bertemu dan mengenal putri saya?" tanya Ajeng, Lukman menatap Laras. Laras pun akhirnya mengangguk, karena bagaimana pun tetap akan terungkap juga.

"Ehem.. panggil saja, saya Lukman nyonya. Awal mula pertemuan kami itu..." Lukman menatap sang istri, sang istri tersenyum. Lagipula kejadian itu, sudah berlalu 2 tahun yang lalu. Istrinya sudah baik-baik saja, ia juga sudah melakukan konseling dan terapy pada seorang psikiater.

Oya.. anak-anak, tentu sudah di ungsikan ke ruang bermain. Termasuk dengan anak dari Lukman, yang berusia 10 tahun dan 7 tahun.

"Oh ya nak Lukman, panggil saya mama. Jangan nyonya dong, bossy banget rasanya." tegur Ajeng pelan, Lukman mengangguk.

"Semuanya berawal dari rekan kerja saya, yang berkhianat. Selain berkhianat, dia juga menyukai istri saya. Dan tanpa saya tau, ternyata pria itu sudah menyukai istri saya sejak lama. Sejak masih duduk di bangku SMA, tak ada yang menyangka bila rekan saya adalah... pria yang selalu memakai kacamata tebal dan terlihat culun. Maaf, bukan maksud saya menghina penampilannya. Hanya saja saat itu memang seperti itu. Tentang perasaannya, tak ada yang tau. Termasuk istri saya, Violet." Lukman menghembuskan nafasnya pelan, ia menggenggam erat tangan sang istri.

"Singkat cerita, b*jingan itu menjebak istri saya. Dia mengirim pesan padanya, dengan dalih.. bila saya, tengah membutuhkan bantuannya. Istri saya saat itu, yang tengah mengandung buah hati kami yang ketiga. Langsung mempercayai apa kata rekan saya, ia mendatangi alamat yang di maksud."

"Sesampainya di sana, istri saya langsung di bekap. Dia... h-hampir...

"Ay.... ingat ga waktu bubun ijin ke kota, untuk mencari makanan untuk Amber dan yang lainnya." Bintang mengingat, saat itu makanan anak pungut Laras habis. Sedangkan anak buahnya, yang harus mencari. Laras tugaskan untuk melakukan hal lain, sehingga membuat Laras turun gunung.

Bintang mengangguk, Laras yang tau Lukman tak sanggup bercerita. Ia pun mengambil alih, karena saat itu dia yang ada di tempat kejadian.

"Saat itu Laras menemui seseorang, yang menjual makanan Amber dan lainya. Di dekat rumah, yang sudah tak terpakai. Dan saat sedang menunggu, Laras mendengar suara teriakan minta tolong. Tak keras, namun jelas. Awalnya Laras kira itu adalah penunggu rumah tersebut, hampir saja Laras lari karena takut. Namun tak lama, terdengar suara tamparan dan juga bentakan. Dari situ Laras tau, bila yang meminta tolong adalah manusia. Kalian tentu tau, bagaimana sifat Laras. Laras langsung berlari dan mendobrak pintu, sampai pintu terbuka dan terdengar suara bedebum. Laras melihat... kak Violet sudah hampir telanjang dan b*jingan itu, hampir sja menggauli kak Violet. Tanpa pemanasan, karena tak ada termos. Laras segera berlari dan menendang pria gila itu, ia pun langsung jatuh terjengkang tubuhnya, dan Laras menghajar habis pria itu." terlihat Violet menahan nafas, namun sudah tidak panik seperti di awal

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya❤️❤️

...Happy Reading All...

1
Retno Harningsih
lanjut
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni
sedih, nyesek banget anak sekecil Zalika dpt siksaan yg begitu kejam 😢😫
semangat Zalika, kamu anak hebat, anak kuat yakin kamu pasti sembuh dan pulih Kembali..
nisa
moga aja zalika selamat😔
lanjutttt mak,,,,
Rita
alhamdulillah beres semua klo ma Zara
Faziana
Duh .. Zalika kasian banget deh!
Anjaninya jangan sampe trauma ya Thor. Zara emang the best 😀
Rita
bawa bawa aja plg pp bintang yg mencak2
Atik Kiswati
nyesek bgt bc nya.....
Lilis mulyati
klau dipenjara dan dihukum disna terlalu ringan Ra mnding lngsung jdi mainannya amber pasti seru bngt
Putri Laely
lanjut Thor
mama_im
parah banget ya, anak kecil ampe remuk gitu, dikira mi gemez kali ya 😤😤😤
mama_im
zalika maakk, si zara operasi naon? bedah otak? 🤣🤣🤣🤣🤣
Ela Jutek
udah bikin separah itu masih kau diemin tu manusia Ra, kasih Amber biar di cabik cabik biar mampus
Ela Jutek: ko jahat amat jadi orang mana anak kecil lagi
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni: setuju kak, jangan di ksh ke amber kasih ke buaya aja biar langsung di makan
total 2 replies
Zea Rahmat
siksa aja tuh sundel bolong... kirain bandot tua bebas gitu aja😂😅
Titin Maryati
lanjut mbak 🙏🙏
Eka suci
benar Thor bnyk banget kekerasan pada anak bahkan dari keluarga sendiri juga bnyk
Dewi Etikawati
Satriya atau Ammar?
Srie Handayantie
rentenirr anda belum selesai itu sama zaraa 😏😏
Srie Handayantie
parahh juga itu penyiksaan , ditunggu tersiksa nya si Dajjal di penjara itu Makk 😬
Srie Handayantie
hooh bnerr Mak masih banyak wartosan eta dokter teh gera 🤭😅
Faziana
Dah lah ganti aja usahanya jualan cilor kesukaan neng Zara. Di jamin jadi bestienya neng Zara deh!!!
Daripada jadinrentenir malah babak belur sama Zara. Ayo neng Zara hapuskan demit pembunuh dan rentenir. /Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!