NovelToon NovelToon
Menanti Cahaya Diujung Kesedihan

Menanti Cahaya Diujung Kesedihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Meindah88

Asmaralda, seorang gadis buta yang penuh harapan menikah dengan seorang dokter. Suaminya berjanji kembali setelah bertemu dengan orang tua, tapi tidak kunjung datang. Penantian panjang membuat Asmaralda menghadapi kesulitan hidup, kekecewaan dan keraguan akan cinta sejati. Akankah Asmaralda menemukan kebahagiaan atau terjebak dalam kesepian ???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.26

Langkah kaki seorang wanita paruh baya terdengar mendesak mendekati suaminya yang sedang duduk di ruang tunggu. Hatinya merasa tidak tenang, seolah-olah ada sesuatu yang sangat penting yang harus segera ia sampaikan pada suaminya. 

" Bagaimana kalau mas Bram tidak mengizinkan saya menghadiri pernikahan Hana." Wanita itu mencoba meredam debaran jantungnya yang berpacu, mencari kata-kata yang tepat untuk menyampaikan niatnya. 

" Mas sedang apa ?" ucapnya sangat lembut.

Bram menengadah menatap istrinya sembari tersenyum hangat.

" "Saya menantikan kedatangan Dokter Albert," ujarnya, suaranya bergetar seraya menggenggam erat kursi. 

"Ada hal penting yang perlu kami bicarakan tentang donor mata Ralda." sahutnya lagi.

Dalam kesunyian ruangan, setiap detik terasa membawa berat, menunggu menjadi sebuah cobaan yang menyiksa.

" "Lalu, ke mana dokter itu? Mas sudah menunggu di sini sejak tadi, memangnya Mas tidak lelah?"

" Untuk mengembalikan penglihatan Ralda seperti sedia kala, mas akan berusaha segala upaya, Ma. Tak ada hal lain yang ada di pikiranku saat ini selain kesembuhan mata Ralda." ucapnya nampak khawatir.

" Memangnya ada apa dengan donor mata Ralda ? Kirain saat itu, dokter Albert mengatakan semuanya aman.

" Tidak tahu juga sih, Mah. Mas khawatir , apakah mas bisa menemukan cara terbaik untuk membuatnya melihat dunia lagi? Apakah usahaku ini akan berhasil atau gagal?" 

Dalam benak, segala tindakan tidak ada artinya jika tak bisa membuat Ralda merasakan kebahagiaan lagi. Tetes air mata mulai menggenang di sudut mata, "Ralda, demi kamu, paman akan melakukan apa pun yang diperlukan. Hanya demi kamu melihat kembali indahnya dunia ini."

Alena begitu terharu melihat sikap antusias suaminya," terbuat dari apa hatimu, Mas ?" bisiknya dalam hati.

" Kembalilah ke ruangan Ralda, pasti dia membutuhkan mu walau bukan ibu sesungguhnya." ucap Bram.

" "Mas, semenjak Ralda datang ke rumah, saya sudah merasakan ikatan emosional yang kuat dengannya, seperti anak kandungku sendiri. Saya tidak pernah berpikir bahwa Ralda adalah orang lain atau bahkan merasa tidak ada rasa sayang padanya." ungkapnya dengan nada sedikit tersinggung atas ucapan suaminya.  "Saya ingin mas tahu bahwa Alena sungguh mencintai Ralda dan ingin menjadi ibu yang baik baginya, agar dia merasa diterima dan dicintai dalam keluarga ini." tambahnya dalam hati, sembari berharap suaminya dapat memahami perasaanku.

" Mas tahu, Ma. Tolonglah jangan salah paham dengan ucapanku," ucapnya.

Alena mengangguk, walau terpaksa namun dia berusaha menampakkan wajah ceria di depan suaminya.

Melihat Bram ingin beranjak dari tempat duduknya, dengan cepat Alena menahan suaminya.

" Ada sesuatu yang ingin kukatakan sama kamu, Mas. Tapi tolong kabulkan, ya.

" Ada apa ? Katakan saja!"

Terlihat ragu-ragu, sangat nampak di wajah Alena, namun ia berusaha memberanikan diri.

" Mama ingin pulang ke Indonesia," ucapnya pelan-pelan.

Bram melongo menatap istrinya, berada di luar negeri lalu kembali ke Indonesia dalam waktu yang singkat bukanlah perkara kecil. "Ada apa dengan istriku ?"

" Ada perlu apa kamu ke sana, Alena ?"

" Emm, begini mas, keponakan mama yang bernama Hana Elmira mau menikah. Saya ingin sekali melihat Hana menikah bersama dokter itu." ucapnya.

" Oh, calonnya seorang dokter?" tanya Bram.

" Iya, Mas. Alena pernah melihatnya sekali, dokter itu tampan sekali. Cuma Alena lupa namanya siapa namanya.

Bram mengangguk-anggukkan mendengar penuturan sang istri.

" Kapan pestanya?"  tanya Bram lagi.

" Besok lusa, Mas ingin ikut hadir sama mama ?" tawar Alena.

" Mana mungkin saya hadir, Ma. Ralda butuh seseorang yang menemani di sini." jawabnya.

Sebenarnya ada perasaan kesal Bram mendengar istrinya akan pulang, namun ia tidak ungkapkan.

Bram bernafas naik turun, ia pun harus mengerti keinginan sang istri.

" Baiklah, saya akan mencari orang yang bisa dipercaya untuk menjaga anak-anak Ralda selama kamu tidak ada," ucapnya.

Ia tidak ingin sembarangan menyerahkan tanggung jawab menjaga anak-anak kepada orang yang tidak dijamin keamanannya. 

" Sebentar malam saya berangkat, ayah Hana sudah memesankan tiket untukku, tidak apa-apa kan, Mas." ucapnya hati-hati.

Bram mengangguk sebagai tanda setuju. "Sesekali ajak Hana dan calon suaminya datang ke rumah untuk berkunjung," ucapnya.

" Nanti setelah kita pulang ke Indonesia, pasti mama ajak mereka berdua, Mas.  

Alena merasakan hatinya berbunga-bunga mendapatkan respon yang baik dari Bram, sambil berpikir dalam hati, " Alena dan Hana pasti cocok berteman.

"Saat Ralda menemukan teman, dia pasti merasa tidak asing tinggal di tengah-tengah kami." pikirnya.

Dengan hati-hati, Alena membuka pintu kamar Ralda yang tengah dirawat. Perasaan bahagia campur haru menghinggapinya kala terkenang anak-anak Ralda yang lucu dan menggemaskan. "Betapa beruntungnya Ralda memiliki anak-anak yang begitu menggemaskan," pikir Alena. Namun, sayangnya Ralda harus berpisah dengan mereka untuk sementara waktu demi sanak saudara.

" Siapa di sana ?" Raldaa terlihat ketakutan saat mendengar pintu terbuka tanpa adanya suara.

Sementara Alena masih menyusun kata-kata yang harus diucapkan pada Ralda agar tidak merasa ditinggalkan.

" Kirain kamu sedang tidur sayang," ucap Alena cepat kala menyadari kekhawatiran wanita bernasib malang itu.

" Maaf Tante, Ralda kira orang lain." ucapnya tak enak hati.

" Tidak apa-apa kok sayang, Maafin Tante ya udah ngagetin kamu," ucap Alena dengan nada menyesal.

" Si kembar udah minum susv? Si kembar pasti kehausan deh, Ral ?" ucap Alena lalu beranjak melihat si kembar.

" Baru aja si kembar selesai minum svsv kok, Tant," ucap Ralda dengan wajah penuh semangat.

" Hari ini, Tante akan pulang ke Indonesia,Nak. Tante ingin menghadiri pernikahan Hana, keponakan Tante. Tidak apa-apa kan jika Tante meninggalkan kalian sebentar?" ucapnya seraya memegang pelan lengan wanita buta tersebut.

Ralda mengangguk, walau ada seguratan kecewa, tapi Ralda berusaha tersenyum." "Apakah paman juga ikut? Lantas Ralda bagaimana?"batinnya.

Tenggorokan serasa tercekat tak mampu  berucap. Ia tahu bahwa membebani seseorang bukanlah hal yang mudah. 

" Oh ya nak Ralda, kamu udah nyiapin nama untuk si Kembar?" tanyanya Alena mengalihkan pembicaraan.

Raldaa menghela nafas berat, dalam hatinya ia mengharapkan seseorang yang akan mengajaknya berunding untuk pemberian nama anak-anaknya. Tapi apalah daya, Ralda pria yang diharapkannya menghilang begitu saja bak ditelan bumi.

Melihat itu Alena menyadari apa yang dipikirkan Ralda." Nak, Tante dan Paman akan membantumu memberikan nama si kembar, jangan lagi memikirkan bahwa kamu sendirian." ucapnya membujuk.

Ralda hanya mampu tersenyum kecut, rasanya ingin berteriak histeris kala mengingat nasib anak-anaknya tanpa ayah.

" Ralda, kamu baik-baik saja kan ?" tanya Alena menyadari raut wajah itu berubah muram.

" Saya baik kok, Tante." ucapnya nada lemah.

" Kapan pernikahan keponakan Tante?" 

"Besok lusa, Sayang. Namanya Hana, dia bekerja di rumah sakit Jakarta. Baru-baru ini, dia dilamar sama pacarnya. Mereka sudah menjalin hubungan sangat lama. Tante ikut bahagia saat mendengar kabar pernikahannya." ucap Tante Alena menjelaskan panjang lebar.

Ralda membayangkan andaikam dia ada di posisi wanita itu, sayang sekali nasibnya tak seberuntung perempuan tersebut.

" Hana sangat beruntung ya, Tante. Ralda ikut senang mendengarnya." ucap Ralda dengan tulus.

" Suatu saat nanti, kamu jauh lebih beruntung dari dia nak. Ini hanyalah persoalan waktu, sabar ya sayang.

1
Tata Hayuningtyas
emang ga jodoh Hana SM Abi...wong Abi masih punya istri makanya ada aja halangan nya...egois bgt Hana mikirin diri sendiri
Tata Hayuningtyas
cerita nya bagus tapi up nya kelamaan
Rayta Nya Firman
double up thor
Meindah88: Sama2😊
Nikma: makasih banyak ya kak, uda ngebolehin numpang promosii. semoga karya kakak juga makin banyak pembacanya🤗✌️
total 4 replies
Desi Ragiel Nst
br eps ¹ . uda lgsung nusuk jatung thor..
Meindah88: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!