kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode tiga
Tepat pukul tujuh malam Abhisya terbangun dari tidurnya,dia masih berusaha melihat suasana disekelilingnya dan ternyata dia sudah ada di mansion Om nya.
"Hooaammm.... Masih ngantuk tapi aku lapar, untuk aku lagi dapet jadi gak takut telat sholat" gumam gadis itu pelan.
Setelah beberapa menit Abhisya selesai dengan bebersih dan kini gadis itu nampak cantik dengan dress semata kaki dengan warna peach ada gambar bunga bunga tulip kecil kecil hingga mempercantik tampilan gadis tersebut.
Tanpa makeup hanya liptint yang tersemat dibibir mungilnya,hingga menambah kesan sederhana tapi elegan.
"Sudah cukup wes,.. udah cantik om pasti terpesona hihihi..." Gumam gadis itu lembut sambil tersenyum sumringah.
Tap
Tap
Tap
Dengan langkah pelan tapi pasti gadis cantik nan ayu tersebut turun melalui tangga bukan melalui lift hingga membuat siapapun yang melihatnya terpesona akan kecantikan nya.
Hanya satu pelayan yang tak suka melihat nonanya, awalnya dia sangat kagum akan kecantikan nya tapi karena dia punya hati iri dan dengki hingga dia menutup mata hatinya.
Yang ada hanya rasa tak suka yang kentara dalam hati dia berkata 'ckk cantik biasa saja sombong lebih cantik aku kemana mana' gerutu poison dalam hati,tapi muka masih menunjukkan senyum manis terindah yang penuh akan kepalsuan.
"Hhmm... Ternyata ada ulet didalam mansion Om,ku kerjain ah... Sejauh apa dia berani melunjak padaku" nampak senyum manis tersemat dibibir pink gadis cantik nan ayu tersebut.
Diujung ruangan ternyata kepala pelayan sudah memperhatikan pelayan baru tersebut secara diam diam "kau salah memilih lawan pois... Kau akan lenyap sebelum melakukan rencana mu,. Entah apa yang akan kau rencanakan tapi aku jamin sebelum itu terlaksana kau akan menjadi abu..." Gumam kepala pelayan dalam hati.
Semua kata kata yang terucap dalam hati baik poison maupun kepada pelayan tak luput dari pendengaran Dimitri kecuali Abhisya, Dimitri tak akan bisa mendengarkan apa yang gadis itu ucapkan kecuali atas kemauan gadis itu sendiri lewat telepati.
"Malam om... " Dimitri terpesona melihat gadis nan ayu didepannya itu.
"Hhmm... Duduklah,. Pelayan persiapkan cepat...!!" Baik tuan.
Pelayan yang khusus untuk melayani sang tuan disaat makan kini maju satu persatu seperti berada di tengah kerajaan saja , bagaimana tidak mansion yang besar nan mewah ini banyak sekali maid dan itu sudah ada tugas masing masing.
" Tunggu.... " Ucap Abhisya menghentikan pelayan yang mendekat kearahnya guna melayani nya.
" Aku ingin kau melayani ku saat ini,." Perintah Abhisya sambil menunjuk poison dipojok ruangan.
Poison yang terkejut akan perintah nonanya menggeram marah dengan mengepalkan tangan kuat,tapi mimik wajah masih menunjukkan senyum palsu termanis nya.
"Dan kau lakukan tugas yang lain..." Perintah Abhisya pada pelayan tadi.
"Baik nona ..." Sambil menunduk hormat pelayan muda itupun memundurkan langkahnya kebelakang.
"Kau... Cepat layani aku dan aku tak mau ada kesalahan sedikit pun,. " Dalam diam dan penuh amarah poison melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.
"Ckk sial sekali aku melayani gadis jelek ini kenapa bukan tuan mudanya nan tampan itu saja yang kulayani" gerutu poison dalam hati.
Poison pun maju tapi...
"Stopp.... Aku berubah pikiran kau layani saja om ku aku lebih suka maid yang tadi saja yang melayani ku " nampak senyum sumringah tercetak jelas dibibir beracun poison tersungging penuh gula gula manis yang diciptakan oleh poison.
Sementara Dimitri membola mendengar apa yang dilakukan anak angkatnya itu,wajah datarnya menunjukkan ketidak sukaan akan apa yang gadis itu lakukan tapi dia tahu kalau Abhisya sedang merencanakan sesuatu pada maid tersebut hingga dia hanya bisa diam saja sambil mengamati sejauh apa anak angkatnya tersebut memberikan pelajaran kepada maid kurang ajar tersebut.
"Om tidak keberatan kan..." Sambil tersenyum manis kini Abhisya sambil memainkan kedua alisnya naik turun meminta persetujuan Om nya.
"Hheemmm..." Hanya itu yang keluar dari bibir seksi om nya.
"Dengan senang hati nona..." Tanpa menunggu perintah dua kali poison pun dengan sigap dan cekatan melayani sang tuan muda sambil berjalan genit dibuat buat poison mencoba menarik perhatian Dimitri Vegas.
Sementara kepala pelayan menggelengkan kepalanya pelan menyayangkan sikap poison yang terlalu agresif dan sangat menjijikkan Dimata kedua majikannya, jangan kan majikannya dirinya pun jijik melihat tingkah poison yang diluar nalar tersebut.
Berani beraninya dia bertingkah seolah-olah dia lebih cantik dari nonanya maka dengan tidak tahu malunya gadis itu melakukan sesuatu yang paling dilarang di mansion ini, apalagi dia sebagai kepala pelayan sudah berkali-kali mengingatkan bukan hanya kepada poison saja tapi kepada seluruh maid di mansion ini.
"Sangat disayangkan kau tidak akan berumur lama gadis kecil" gumam kepala pelayan dalam hati.
Sedangkan Dimitri dan Abhisya bergidik jijik melihat tingkah poison yang dibuat buat tersebut dengan menampilkan wajah datarnya.
Keduanya sama sama menatap tajam poison,nampak Abhisya sudah tidak berminat pada maid tersebut biarlah pamannya saja yang memberikan pelajaran pada maid tersebut.
"Cukup... Siapa yang merekomendasikan mu untuk bekerja disini??" Tanya Dimitri masih dengan wajah datarnya.
"Sa saya tuan..." Tatapan tajam Dimitri mampu menusuk siapapun yang bertatapan langsung dengannya.
Kini tubuh poison bergetar hebat entah mengapa tubuhnya tak mampu bergerak sedikit pun, suaranya pun bahkan enggan untuk keluar sekedar menjawab pertanyaan tuannya.
"Pak Robert..."
"Saya tuan " dengan bergegas pak Robert pelayan tua tersebut menghampiri tuannya dengan tubuh sedikit bergetar.
"Bawa wanita ini ketempat dimana seluruh anak buahku berlatih biarkan dia yang melayani mereka disana aku muak melihat wajahnya" perintah Dimitri Vegas tak terbantahkan.
"Baik tuan..." Robert menunduk hormat.
"Tap tapi apa salahku aku tidak membuat kesalahan sedikit pun disini kenapa aku harus dipindahkan... Tidaaakkk.... Aku tidak mau hei... Pak Robert apa yang kau lakukan!! Tidaakk aku tidak mau.... " Teriak poison
"Diam... Kau sudah cukup bikin ulah setelah ini renungkan kesalahan mu..." Ucap tegas pak Robert.
"Hei pria tua... Apa yang kau katakan aku tidak membuat salah apapun..." Pak Robert tidak mempedulikan teriakan demi teriakan poison yang semakin menggema.
Karena saking kesal dan jengkel nya hingga membuat telinga pak Robert panas akhirnya pak Robert pun memukul tengkuk poison hingga membuat wanita itupun jatuh pingsan.
"Ckk... Om tidak seru ah... Kenapa om tidak buat mainan saja wanita impulsif itu" ucap Abhisya sedikit menggoda omnya.
"Kan lumayan om jadi tidak kesepian lagi... Xixi" ucap Abhisya terkikik geli,jika mengingat tingkah maid tadi Abhisya juga sedikit bergidik geli.
"Menjijikkan...." Ucap singkat padat dan jelas.
"Setelah ini keruang kerja om... Ada yang ingin om bicarakan..." Masih dengan ekspresi datarnya yang khas Dimitri sedikit melihat kearah anak angkatnya tersebut.
"Gadis ini... " Tak melanjutkan ucapannya Dimitri pun melanjutkan makannya dalam diam.
"Abhi selesai om.... " Setelah mengucapkan kata kata tersebut kini Abhisya tengah memperhatikan om nya dengan intens.
"Om juga.... Ayo..."