NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 HKSI

Semakin hari Ardan semakin tumbuh sehingga kini Ardan sudah menginjak usia lima tahun dan mulai masuk sekolah taman kanak-kanak.

Selama itu juga Rio selalu membantu nya untuk mengurus Ardan di kala waktu senggang, Rio terlihat sedikit berubah dan tidak pernah meninggalkan anak istri nya di malam hari.

Entah kenapa dengan Rio Retno tidak mau tahu yang penting bagi Retno, Rio sekarang lebih perduli dengan dirinya dan juga Ardan.

Setiap pagi Retno selalu mengantar Ardan ke sekolah karena Rio harus bekerja, tapi sebelum berangkat Rio selalu membantu untuk membereskan rumah atau menyiapkan semua keperluan Ardan.

Betapa bahagia nya Retno melihat perlakuan suami nya akhir-akhir ini, Retno berpikir kalau Rio benar-benar sudah berubah.

Hari demi hari Retno lalui sehingga suatu hari Retno punya sebuah ide untuk membuat kamar satu lagi.

"Mas, Ardan semakin hari semakin dewasa dan sepertinya kita harus membuat kamar satu lagi." Ucap Retno kepada Rio.

"Ya terserah kamu saja, memang uang nya ada? Kamu tahu sendiri kan kalau aku tidak pernah megang uang."

Yang di ucapkan Rio memang benar ada nya, selama ini Rio selalu memberikan uang nya kepada Retno dan tidak mau tahu uang yang di berikan nya akan cukup atau pun tidak, prinsip hidup Rio yang terpenting dirinya sudah berusaha memberikan nafkah kepada istri nya.

"Aku ada uang tapi sedikit, bagaimana kalau aku jual mas kawin dari kamu mas?"

Rio menatap ke arah Retno, "Apa kamu yakin mau menjual mas kawin dari mas?" Tanya Rio memastikan nya, Retno menganggukkan kepala nya karena memang sudah di pikirkan nya beberapa hari ini.

"Yakin mas, aku ikhlas jika mas kawin dari kamu ini aku jual dan uang nya kita buatkan kamar untuk Ardan."

"Ya sudah terserah kamu saja."

Retno tersenyum bahagia karena keinginan nya akan segera terwujud, Retno tidak terlalu memikirkan mempunyai perhiasan atau yang lain nya, dengan ada nya kamar buat Ardan saja Retno sudah bahagia.

Retno tidak menunggu waktu lagi, semenjak Rio memberikan izin kepada nya untuk menjual mas kawin pemberian Rio sewaktu menikah, Retno langsung pergi menjual nya dan membelikan nya ke bahan-bahan bangunan.

Setelah semua bahan terkumpul Retno meminta Rio untuk mencarikan orang untuk mengerjakan nya.

Retno bahagia karena sebentar lagi Ardan akan segera memiliki kamar dan rumah tangga nya dengan Rio pun aman-aman saja.

Tidak ada pertengkaran besar seperti waktu itu, mereka hanya berselisih paham dan berantem kecil tapi tidak lama mereka baikan kembali.

Hanya beberapa hari saja kamar Ardan sudah selesai dan sudah bisa di tempati, Ardan yang memang sudah sekolah dan sudah mulai mengerti merasa bahagia karena sudah mempunyai kamar sendiri.

"Mah, ini kamar buat Ardan kan?"

"Iyah sayang, nanti kamu tidur nya sendirian yah?"

"Iyah mamah, tapi kalau Ardan takut Ardan boleh kan tidur bareng mamah sama ayah?" Tanya Ardan dengan mimik yang menggemaskan.

Ardan ini anak yang tampan dan pintar sekali, kulit nya yang putih dan juga rambut nya yang lurus membuat orang-orang selalu mengira anak perempuan apalagi jika Ardan di pakaikan kupluk sama Retno.

"Ngga akan takut, kamu kan anak laki-laki jadi kamu harus berani."

"Oke deh mah."

"Ya sudah sekarang kamu tidur yah sudah malam, besok kan harus pergi ke sekolah lagi."

"Iyah ayah." Ucap Ardan lalu pergi ke kamar nya.

Ardan memanggil ayah dan mamah karena memang Retno selalu mengajarkan Ardan semenjak bisa bicara memanggil Rio dengan panggilan ayah sementara kepada dirinya Retno selalu menyebut nya dengan sebutan mamah.

Pagi menjelang seperti biasa Retno selalu di sibukkan dengan pekerjaan rumah dari mulai menyiapkan sarapan untuk suami dan anak nya, Retno juga harus bersiap untuk mengantarkan Ardan ke sekolah.

Semenjak masuk sekolah Ardan tidak pernah di tungguin oleh Retno, Ardan anak yang pintar tidak seperti teman-teman yang lain nya yang selalu di temani ibu mereka.

Sepulang mengantar Ardan Retno pergi ke sebuah apotek dan membeli dua tes pack karena sudah dua bulan dirinya tidak datang bulan.

Retno langsung memeriksa nya dengan tes pack yang dia beli, dengan jantung yang sedikit berdegup kencang Retno menunggu hasil nya.

Betapa bahagia nya Retno karena hasil nya sesuai dengan yang di harapkan nya.

"Alhamdulilah, semoga anak ke dua ini berjenis kelamin perempuan." Gumam Retno lalu menyimpan hasil tes pack nya di tempat aman untuk di perlihatkan nya kepada Rio.

Retno langsung menyelesaikan pekerjaan nya yang belum di kerjakan sambil menunggu waktu pulang Ardan dari sekolah.

Retno sudah tidak sabar ingin segera suami nya pulang, Retno ingin segera memberikan kabar baik ini.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan jam pulang suami nya, dengan senyuman lebar Retno menyambut kedatangan suami nya.

"Sepertinya kamu lagi bahagia, kamu dapat arisan yah?"

"Arisan darimana, orang aku saja. Tidak pernah ikut berkumpul dengan tetangga."

Retno memang sosok yang tidak suka kumpul bareng tetangga nya, Retno keluar rumah hanya pergi ke warung terdekat untuk membeli yang di perlukan nya atau sekedar untuk mengantar atau menjemput Ardan sekolah dan setelah itu langsung pulang kembali ke rumah.

"Terus apa yang membuat kamu bahagia?"

Retno meraih tangan Rio dan memberikan tes pack yang sudah terlihat garis dua kepada Rio.

Dengan perlahan tapi pasti Rio melihat benda yang di berikan oleh Retno istri nya.

"Kamu hamil mah?"

Retno menganggukkan kepala nya dengan bibir tersenyum, "Iyah mas, semoga anak kita yang ke dua ini perempuan yah mas?"

"Yah kita berdo*a saja, mau laki-laki atau pun perempuan, anak ini adalah anak kita."

"Bagaimana kalau kita periksa ke dokter mas, aku ingin memastikan usia bayi kita ini saja."

"Ya sudah besok kita pergi ke dokter."

"Ayah siapa yang sakit?" Tanya Ardan yang baru pulang bermain.

Retno memang tidak pernah berkumpul dengan para tetangga tapi Retno membiarkan Ardan untuk bermain dengan anak-anak di sekitaran rumah nya.

"Tidak ada yang sakit nak, tapi sebentar lagi kamu akan punya adik."

"Beneran mah?"

"Iyah sayang, besok mamah akan periksa ke dokter."

"Ardan ikut yah mah?"

"Iyah sayang."

Betapa bahagia nya rumah tangga Retno apalagi sebentar lagi hadir anak ke dua mereka, Retno berharap anak nya yang ke dua berjenis kelamin perempuan agar anak nya menjadi sepasang, tapi Retno juga masih sadar kalau itu hanya keinginan saja, dan Retno memasrahkan nya kepada yang maha kuasa.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!