NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Umar

Ketulusan Cinta Umar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Umar yang menikahi sekarang gadis karena insiden yang dialami keduanya, kisah cinta rumit keduanya karena ternyata sang Istri memiliki orang yang dia cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketulusan Cinta Umar Untuk Shifa 3

Shifa memandang lelaki dihadapannya ini, lelaki yang memiliki hati seluas Samudera, tidak ada lelaki yang bisa mengantarkan istrinya untuk menemui orang dicintai sampai mengorbankan dirinya seperti itu.

"Aku tidak akan melakukannya, sku tahu aku tidak mengingat apapun tapi aku akan mematuhi ayah kali ini untuk tidak pergi menemui orang itu".

Mendengar ucapan Shifa semuanya berbalik menghadapnya kecuali Umar yang memang tengah berada didekat istrinya. Mereka menatap Shifa mencari kebenaran perkataan dirinya barusan.

"Kamu serius dengan yang kamu katakan nak?? Rina memandang anaknya dengan mata berbinar.

"Aku akan mematuhi perkataan ayah kali ini, aku tidak bisa terus menerus melihatnya seperti itu, aku membuatnya malu jika memang aku telah menikah dan suamiku sendiri yang mengantarkan kesana, itu sangat tidak pantas kulakukan karena itu tidak hanya menghancurkan harga diri keluargaku tapi juga menghancurkan keluarga diri orang yang menjadi suamiku".

"Kamu benar nak, kasihan nak Umar dia selalu menyayangi kamu walau dulu kamu tak pernah menganggapnya bahkan saking cinta dan sayangnya padamu dia bahkan berbesar hati merelakanmu bersama orang yang kamu cintai , dia tak ingin kamu menderita bersamanya, dia menikahi mu untuk membuatmu bahagia bukan untuk membuatmu menderita ".

Shifa memandang Umar dengan mata berkaca-kaca, dimana dia dapat lelaki yang begitu mengorbankan dirinya untuk membahagiakannya padahal dia sendiri sering sekali menyakitinya dengan sengaja dan dengan dalam keadaan sadar.

"Sudah tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan, fokuslah untuk sembuh lebih dulu, yang lain jangan terlalu diambil pusing".

"Terima kasih masih mau bersabar dengan tingkahku yang selalu mempermalukan mu dan menginjak harga dirimu seperti ini".

"Kamu adalah istriku dan juga tanggung jawab ku, selama kau tidak berzina dan bersentuhan dengan laki-laki lain, itu tidak apa buatku".

"Terima kasih, aku memang tak mengingat apapun, tapi perkataan dari ayah dan ibuku harus aku percayai, mereka tidak akan mungkin membohongi ku".

"Sekarang istirahatlah, sebentar lagi kamu akan makan siang, lalu minum obat".

"Bisakah aku melihat anak-anak kesini, aku ingin melihatnya dan menyusuinya secara langsung, boleh??

"Kau akan berkonsultasi dengan dokter dulu, aku tidak mau membahayakan dirimu dengan kondisimu yang seperti ini jadi aku akan bicarakan pada dokter sebelum menjawabnya, tidak apakan??

Lagi-lagi Shifa menatap Lelaki ini, entah terbuat apa hatinya sampai masalah seperti ini, dia masih tak mau merepotkan dan membuatnya sakit dan sangat memikirkan kondisi nya padahal ini salah kewajibannya sebagai seorang ibu.

"Baiklah, kamu bicarakan saja dulu apda dokter aku akan menunggunya ".

"baiklah, makan lah terlebih dahulu, aku akan menyuapi dan meminum kanmu obat".

"Iya terima kasih".

Rina dan Shofiyah saling memandang dan melemparkan senyum, mereka tak mau mengganggu moment manis sepasang suami istri itu jadi mereka keluar dari kamar itu tanpa suara.

"Bagaimana dengan kondisi mereka seperti nya mereka terawat dengan baik".

"Iya seperti itulah, ummi yang merawat mereka karena seme jak kamu koma aku kembali tinggal bersama kedua orang tuaku".

"Kenapa tidak di rumah ku bersama ibu dan ayahku".

"Maaf yah dek, bukan aku tak mau, disana ada adikmu Salwa, sangat tidak pantas aku tinggal Disana apalagi orangtuamu juga selalu sibuk bekerja diluar, jika di rumah ku semuanya mahrom ku, aku bisa bebas bergerak karena para ipar perempuanku tak ada yang tinggal dirumah, kan mereka sidha punya rumah masing-masing ".

Shifa menganggukkan kepalanya tanda mengerti alasan suaminya ini tak tinggal di rumahnya bersama ayah ibunya alasannya akrena siknya belum menikah dan tinggal bersama orangtuanya. Lelaki yang sangat menjaga dirinya.

"terus bagaimana dengan susu anak-anak??

"Diambil dari asimu selama koma dek, kata dokter asimu sangat melimpah makanya agar kamu tak terkena penyakit kanker payudara para tim medis menyedotnya dan memberikannya kepada ku untuk dibawah pulang setiap hari dan diberikan pada anak-anak melalui dot".

"Kapan kira-kira aku bisa pulang??

"Kata dokter, mereka kan menunggu 2 sampai 3 hari perkembangan mu dan terapi stelah itu baru boleh pulang dan masalah menyusul langkah bagusnya mungkin seperti itu dulu nanti kalau kamu bisa pulang baru kamu menyusui anak-anak, bagaimana menurutmu??

"Kenapa seperti itu??

"Kau hanya memperkirakan kondisi mu yang kurang stabil dek, kamu masih sering sakit kepala, aku takut saat kepalamu sakit dan sementara kamu menyusui malah tidak sadar kamu malah membuang anak-anak atau apa lagi karena tak tahan dengan kepalamu yang sakit itu ".

Shifa memikirkan apa perkataan yang dilontarkan Umar barusan masuk akal, tadi saja waktu kepalanya sakit dia hampir mengamuk, bagaimana nanti kalau tiba-tiba kepalanya sakit dan sementara menyusui, itu namanya cari gara-gara.

"Kamu benar, aku akan menyusui mereka setelah diperbolehkan pulang, untuk sementara masih tetap saja sama untuk dipompa dan diberikan pada anak-anak".

"Terima kasih atas pengertiannya dek, aku harap kamu bisa secepatnya mengingat semuanya".

"Kamu benar, aku membutuhkan ingatanku kembali karena aku ingin mengetahui banyak hal dan apa saja yang terjadi di hidupku selama ini".

"Pelan-pelan saja dek, jangan dipaksakan, aku tak mau kamu sakit apalagi sampai seperti koma, aku lebih baik mau hilang ingatan daripada koma tanpa bergerak seperti itu, itu membuatku sangat tak berdaya".

" Terima kasih karena mau bersabar menghadapi ku, kedua orang tuaku saja sudah mulai lelah dengan tingkah laku ku dan adikku yang selalu membuat mereka malu seperti itu".

"Tidak apa dek, kamu tanggung jawab ku dunia dan akhirat, kamu seperti apa dan bagaimana itu adalah tanggung jawab ku jadi aku akan berusaha semampuku untuk melakukan yang terbaik yang aku bisa untuk membahagiakanmu".

"Kelihatannya ayahku sangat menyayangimu, dia sangat ingin menantu seperti mu".

"Kalau itu aku tidak tahu dek, bagiku memperlakukan kamu sebaik mungkin dan menyayangi keluargamu itu adalah bentuk kasih sayangku padamu, aku telah mengambil anak perempuan orang yang dibesarkan dan disayangi sepenuh hati masa aku mau membuatnya terluka".

Shifa tersenyum mendengar perkataan Umar, pantas saja orangtuanya begitu menyukai lelaki yang menjadi suaminya itu, hatinya sangat lembut dan pengertian ditambah dengan sabar yang luar biasa, dia sungguh beruntung.

"Nah sekarang kamu istirahat". Umar membantu istriinya beristirahat setelah makan dan minum obat.

"APa kamu akan pulang setelah ini??

"Iya aku akan kembali kekantor dulu nanti sore jika pulang aku akan kesini lagi mengajakmu mengobrol lalu akan pulang kerumah karena bocah-bocah akan menangis mencariku jika terlalu lama diluar".

"Baiklah, makasih yah mau menerimaku yang banyak kurangnya ini".

"Kita sama-sama belajar dek, kita perlu seumur hidup untuk saling mengenal satu sama lain".

1
Puspa Indah
Maaf ya kak, rasanya ada yang gak pas dengan jalan cerita dari awal. Umar, orang sholeh kenapa refreshing di pantai?

Kalau boleh kasih masukan dikit, Umar nyelamatin si wanita yang mau bundir di jembatan atau dimana lah. Si wanita depresi karena cowoknya. Karena kasihan dan ingin mengayomi takut kejadian terulang, Umar ngelamar wanita itu. Nah.. di situ tuh.. baru jalan cerita lika-liku ketulusan Umar menyadarkan isterinya sembari mencoba meraih hatinya. Maaf ya mbak, aku sok-sokan ngasih saran segala. Moga sehat dan sukse selalu. Semangat!
Puspa Indah: Umar kan gak bercadar kak... 😂
Gak kok, saya cuma melihat dari sisi Umar sebagai lelaki bujangan sholeh yang sepertinya sangat menjaga mata dan sentuhan terhadap lawan jenis. Sedangkan pantai bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang paling berpotensi terlihatnya aurat yang terbuka, entah sepi atau ramai. Sekali lagi mohon maaf ya kak..🙏🙏🙏
Ummu Umar: terima kasih sarannya, nanti diperbaiki lagi berikutnya.
masalah Refresing tidak masalah sebenernya dimana tempatnya. didalam cerita juga dikatakan disana tempatnya sepi.
banyak kok teman-teman bercadar pergi ke pantai sebagai bentuk tadabbur alam.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!