NovelToon NovelToon
Pocong Bintang Kos

Pocong Bintang Kos

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Rumahhantu / Zombie / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Deriz-Rezi

"Pocong Bintang Kos"

Budi, penghuni baru di Kos 13B, harus berbagi kamar dengan Pocong Hilarious, hantu kocak yang bercita-cita jadi bintang komedi. Namun, di balik tawa yang mereka ciptakan, ancaman makhluk gaib mulai mengintai. Saat kegelapan menyerang, bisakah tawa menjadi senjata untuk menyelamatkan semua penghuni kost

Kos 13B terlihat biasa saja, tapi siapa sangka, di dalamnya ada Pocong Hilarious—hantu konyol yang suka melucu. Ketika Budi pindah, hidupnya berubah drastis, dari tenang menjadi penuh tawa… dan horor.

Tawa yang diandalkan Pocong dan Budi justru menarik perhatian makhluk gaib yang lebih kuat. Penjaga Lama kos mulai menyerang, mengancam nyawa semua penghuni.

Bisakah tawa mengalahkan kegelapan?

Ikuti kisah kocak dan seram "Pocong Bintang Kos"!

Salam Hormat
(Deriz-Rezi)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deriz-Rezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8: Lembah Bintang Mati

Setelah pintu tertutup di belakang mereka, Budi, Djigo, dan Pocong memandang dunia baru yang menyerupai lembah gelap. Langit di atas mereka dihiasi bintang-bintang mati—bintang yang memancarkan cahaya suram, seperti lilin yang hampir padam.

“Aku nggak suka tempat ini,” gumam Budi sambil melirik sekeliling.

Djigo menatap peta yang mulai kehilangan cahayanya. “Lentera kita juga mulai redup. Ini pasti berarti sesuatu.”

Pocong menggenggam lentera dengan erat. “Tempat ini terasa… kosong, tapi seperti ada yang mengawasi kita.”

---

Munculnya Makhluk Misterius

Saat mereka berjalan lebih jauh ke dalam lembah, tanah di bawah kaki mereka mulai bergetar. Tiba-tiba, sebuah suara berat dan menggelegar terdengar.

“Kalian telah melangkah terlalu jauh. Tidak ada jalan kembali.”

Sebuah sosok raksasa muncul dari kegelapan. Tubuhnya terdiri dari bintang-bintang mati yang membentuk siluet seorang pria besar, dengan mata berwarna merah darah. Dia memperkenalkan dirinya sebagai Penjaga Lembah Bintang Mati.

“Jika kalian ingin melewati lembah ini, kalian harus menyerahkan lentera itu,” katanya sambil mengulurkan tangan besar yang terbuat dari bintang.

“Tidak mungkin! Lentera ini satu-satunya yang melindungi kami!” seru Djigo.

Penjaga itu tertawa dingin. “Kalau begitu, bersiaplah untuk menghadapi kegelapan abadi.”

---

Kegelapan yang Melumpuhkan

Penjaga Lembah mengangkat tangannya, dan lembah itu segera diselimuti kegelapan total. Lentera di tangan Pocong semakin redup, hampir mati.

“Aku nggak bisa lihat apa-apa!” seru Budi, suaranya terdengar panik.

Djigo mencoba tetap tenang. “Jangan diam! Kita harus tetap bergerak, apa pun yang terjadi!”

Namun, kegelapan itu terasa hidup. Seperti kabut tebal, ia merambat ke tubuh mereka, menimbulkan rasa dingin yang menusuk.

“Budi! Djigo! Kalian di mana?!” teriak Pocong.

---

Budi Menghilang

Saat kegelapan mulai menghilang sedikit, Pocong dan Djigo menyadari bahwa Budi sudah tidak ada bersama mereka.

“Dia pasti diculik Penjaga itu!” kata Djigo, suaranya penuh kekhawatiran.

“Kita harus menemukannya! Lentera ini mungkin bisa menunjukkan jalannya,” ujar Pocong sambil menggoyangkan lentera yang mulai kembali bersinar sedikit.

Cahaya lentera itu memantulkan sebuah jejak bercahaya di tanah, seperti bintang kecil yang jatuh. Mereka segera mengikuti jejak itu.

---

Di Dalam Sarang Penjaga

Jejak itu membawa mereka ke sebuah gua besar yang dindingnya terbuat dari batu hitam berkilauan. Di dalamnya, mereka melihat Budi terkurung dalam bola energi, menggantung di tengah ruangan.

“Budi!” teriak Djigo.

Penjaga Lembah muncul lagi. “Kalian seharusnya pergi sebelum terlambat. Sekarang kalian semua akan menjadi bagian dari kegelapan ini.”

Pocong mengangkat lentera, mencoba memusatkan cahayanya ke arah Penjaga. Namun, lentera itu mulai bergetar hebat, seolah-olah tidak cukup kuat untuk melawan kekuatan raksasa itu.

“Cahayanya nggak cukup! Apa yang harus kita lakukan?” tanya Pocong panik.

---

Menggunakan Kekuatan Cahaya

Djigo berpikir cepat. Dia ingat sesuatu yang pernah mereka pelajari di ruang sebelumnya: cahaya harus diarahkan dan difokuskan.

“Pocong, pantulkan cahayanya ke dinding-dinding batu itu! Batu ini mungkin bisa memperkuat cahayanya!”

Pocong mengarahkan lentera ke dinding, dan cahaya itu terpancar ke seluruh ruangan, menciptakan kilauan yang lebih terang. Penjaga Lembah terlihat kesakitan, tubuhnya mulai retak seperti kaca.

“Tidak! Kalian tidak bisa menghancurkanku!” teriaknya.

Namun, cahaya itu semakin kuat. Bola energi yang mengurung Budi pecah, dan dia jatuh ke tanah.

---

Pertarungan Terakhir

Penjaga Lembah, meskipun melemah, menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menciptakan badai bintang mati yang mengelilingi mereka.

“Kalian pikir bisa menang? Aku adalah bagian dari lembah ini, dan aku tidak bisa dihancurkan!”

Budi, yang baru saja bebas, berdiri dengan penuh semangat. “Pocong, fokuskan semua cahaya itu padaku!”

“Kau yakin?” tanya Pocong.

“Percaya saja padaku!”

Pocong memusatkan cahaya lentera ke arah Budi, yang kemudian memantulkannya dengan menggunakan pecahan batu hitam yang dia temukan. Cahaya itu menjadi begitu terang hingga memenuhi seluruh lembah, menghancurkan Penjaga dalam satu ledakan besar.

---

Keluar dari Lembah

Setelah ledakan itu, lembah kembali tenang. Langit yang tadinya gelap mulai menunjukkan semburat cahaya baru.

“Kita berhasil?” tanya Budi sambil memandang sekeliling.

Djigo mengangguk. “Sepertinya begitu. Tapi ini belum selesai. Kita harus terus maju.”

Lentera di tangan Pocong kembali bersinar terang, menunjukkan jalan menuju sebuah portal yang muncul di tengah lembah.

“Yah, semoga portal itu nggak membawa kita ke tempat yang lebih aneh,” kata Pocong sambil melangkah mendekat.

Namun, sebelum mereka bisa masuk, suara lain terdengar dari balik portal.

“Selamat datang di ujian terakhir.”

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAAAA 🩵🩵🩵

1
Anonymous
semangattt kamu poci pasti bisa 🤪💪🏻
Deriz-Rezi: Aku maunya disemangati kamu(Kata poci)😁🤭
total 1 replies
Anonymous
🤣🤣ada ada aja
lanjutt kak
Anonymous
menarikk kak lucu 😁😁
Deriz-Rezi: Terima kasih Kak Dukung Terus karyaku ya kak🥰
Anonymous: semangattt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻 terus kak buat karya nya
total 3 replies
Deriz-Rezi
Ditunggu cerita selanjutnya 💥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!