NovelToon NovelToon
Cegilnya Tuan Ian

Cegilnya Tuan Ian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Teen School/College / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: nadia

Luke Bryan Smith adalah pria yang paling di takuti di SMA Alexander High school, ia merupakan cucu dari pemilik sekolah ternama itu. Dimana di sekolah hanya di isi oleh orang kalangan atas, ada beberapa siswa yang masuk lewat jalur beasiswa juga.

Ia punya pacar yang bernama Agatha Christie, mereka sudah pacaran selama 2 tahun sejak Agatha sekolah SMP, tapi sayangnya ketika mereka SMA Agatha harus pindah keluar Negeri karena berbagai alasan.

Walaupun begitu Hubungan mereka masih berjalan cukup baik hingga sekarang, tetapi semua itu berubah ketika ada seorang siswa baru jalur beasiswa masuk ke sekolah yang sama dengan Bryan.

Bryan justru malah lebih peduli pada wanita itu, masalah dalam hubungan Bryan dan Agatha semakin banyak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Murid Baru Lagi

Bryan kembali ke ruangan pribadinya, karena sudah tidak mood ia kini malas masuk kelas lagi.

Agatha mematikan sambungan telponnya karena ada sesuatu yang harus ia urus, jadi Bryan sekarang memilih untuk tidur menghabiskan hari.

Lucy bersama Gio menghampiri Bryan sambil membawa cemilan berupa Snack dan roti, "Nih makan," Lucy menyimpannya di atas meja yang ada di depan sofa yang Bryan tiduri.

Bryan membuka matanya lalu ia duduk dan mengambil makanan itu, tidak dapat di bohongi jika ia sedang lapar sekarang.

"Lu gak mau ke kelas?" Tanya Gio.

"Gak, udah terlanjur bete gue. Yang ada kalau gue masuk ke kelas sekarang dan liat muka dia, bisa-bisa darah tinggi gue makin naik."

"Ya udah kita tinggal," Gio menggandeng Lucy keluar.

Karena sebentar lagi Bel akan bunyi, tidak lama setelah itu Michael datang menghampiri Bryan. Ia duduk di sebelah Sofa yang Bryan tempati, Bryan menatap aneh pada Michael.

"Tumben gak masuk kelas?" Tanya Bryan, Michael terkenal dengan kerajinan nya, jadi ini merupakan hal yang tidak biasa.

"Lu gak denger apa? Barusan guru mengumumkan kalau sekarang tidak ada jam pelajaran karena guru ada rapat mendadak."

"Ah begitu, pantes aja."

Lucy dan Gio juga kembali ke sana.

"Tau gitu gue tadi gak usah pergi dari sini," Lucy mengeluh karena capek harus bolak-balik.

"Sayang mau minum?" Gio mengambil sebotol minuman dingin dari kulkas.

"Iya sayang aku haus," Balas Lucy manja.

"Oh iya, Agatha belum ada kabar kapan dia ke Indonesia?" Tanya Michael.

"Iya, liburan kemarin dia kan gak ke Indonesia," Timpa Lucy selesai minum.

"Gak tau, katanya orang tua Agatha masih belum ngasih izin," Balas Bryan sambil asik bermain ponsel.

"Kenapa sih? Padahal kita kan gak mempengaruhi kelakuan buruk Agatha, Agatha begitu karena emang dianya begitu," Lucy berdecak sebal.

___________

Setelah jam pelajaran selesai, semua siswa mulai pulang dari sekolah. Hari ini Bryan langsung pulang ke rumahnya karena merasa sangat pusing dan begitu lelah, sesampainya di rumah ia di sambut oleh pelayan di rumahnya yang begitu banyak.

Tas yang Bryan bawa juga di bawakan oleh pelayannya, kedua orang tua Bryan jarang berada di rumah. Kedua orang tuanya sering keluar Negeri untuk mengurus perusahannya, terkadang Bryan merasa begitu kesepian, karena orang tuanya melakukan ini sudah dari Bryan kecil.

Bryan pergi ke kamarnya, kamar yang begitu besar dan mewah. Di samping kamar Bryan bahkan ada ruangan khusus bermain game, di ruangan itu teman-temannya sering berkumpul dan bermain.

Ia membaringkan tubuhnya di kasur lalu mengeluarkan sebuah foto dari dompetnya, foto dirinya dan Agatha satu tahun lalu sebelum Agatha meninggalkan dirinya.

"Mengapa orang yang ku sayang selalu pergi?" Gumam Bryan dalam hatinya.

Bryan mendengar suara keributan di samping kamarnya, ia keluar dari kamar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa lagi sih?" Tanya Bryan, tetapi ia kemudian mematung terdiam saat melihat seorang perempuan di hadapannya.

"Maafkan saya Tuan, ini anaknya Mba Wati bikin masalah. Saya minta dia untuk membersihkan debu di vas bunga ini, tetapi dia malah memecahkannya," Jelas Lea, Lea adalah kepala pelayan di rumah ini.

"Anita?" Gumam Bryan dengan wajah muak, mengapa lagi-lagi harus wanita ini.

"Kamu?" Anita juga tidak menyangka kalau Tuan nya adalah Bryan.

"Tuan muda kenal dengan dia?" Tanya Lea bingung.

Bryan menghela nafas, "Kenapa dia ada di sini?" Tanya Bryan meminta penjelasan pada Lea.

"Dia anaknya Mba Wati, pelayan paling tua di sini. Mba Wati kemarin minta bantuan saya untuk mengizinkan anaknya tinggal di sini karena anaknya baru saja mendapatkan beasiswa di sekolah yang ada di jakarta, Mba Wati bilang dia gak punya uang untuk menyewa kosan. Jadi ia minta untuk anaknya tinggal di sini saja, Mba Wati juga bilang kalau anaknya akan bantu-bantu, tapi baru di suruh bersihin Vas bunga aja gak bener," Jelas Lea agak marah.

Awalnya Bryan ingin langsung memecat Mba Wati, tapi ia ternyata masih punya rasa kasihan. Ia mana tega memecat Mba Wati yang sudah jadi pelayan di rumahnya sejak ia masih kecil, "Sialan, kenapa anaknya harus dia sih?" Bryan menatap sinis pada Anita.

Sementara Anita sedari tadi tidak mampu menatap Bryan, ia ketakutan.

"Kenapa dia gak tinggal sama kakaknya aja?"

"Mba Wati bilang, kakaknya tinggal di rumah keluarga suaminya. Jadi kakaknya tidak bisa membawa adiknya untuk tinggal di sana, tapi kalau Tuan tidak bisa menerimanya kita bisa usir dia kok," Lanjut Lea.

Untuk membela diri saja Anita sudah tidak mampu, kini yang ia lakukan hanya pasrah saja dengan keputusan Bryan.

"Oke gini aja, kalau lu mau tinggal di sini. Lu harus turutin apapun yang gue mau."

"Aku akan lakukan itu, asal Tuan gak memecat ibu saya."

"Okey, masalah vas bunga yang pecah biarin aja. Tinggal beli yang baru nanti," Bryan berjalan kembali ke kamarnya di barengi dengan senyuman tipis, ada sesuatu yang tengah ia pikirkan.

"Pokoknya hidup lu gak bakalan bisa tenang mulai besok, liat aja. Ini akibat kalau lu berani terus muncul di hadapan gue," Gumam Bryan dalam hatinya.

___________

Keesokan paginya, saat telah sampai di sekolah Anita menunggu Bryan di depan gerbang masuk sesuai yang di minta oleh Bryan tadi sebelum berangkat ke sekolah.

Tidak lama dari itu mobil Bryan dan teman-temannya datang, keluar dari mobil Bryan langsung melemparkan tasnya ke arah Anita.

"Ambilin tas gue," Ucapnya datar.

"Ah gue juga pegel, sekalian yah," Lucy dan Gio juga melemparkan tasnya ke wajah Anita.

Anita menerima apapun yang mereka lakukan, ia berjalan di belakang mereka berempat, selama perjalanan menuju kelas, tampaknya murid di sana tengah membicarakan Anita.

Michael berjalan di samping Anita.

"Mau ku ambilkan juga tas nya?" Tanya Anita pada Michael, karena hanya Michael yang tidak menitipkan tasnya.

Teman-teman Bryan sudah tau rencana Bryan pada Anita.

"Gak usah, gue masih bisa bawa sendiri," balas Michael sambil tersenyum tipis.

Lagi-lagi Michael membuat Anita gugup, kebaikan Michael sangat mempesona.

"Ya sudah."

Sesampainya di kelas Bryan meminta Anita untuk membelikannya roti ke kantin, tapi tidak hanya satu kali. Bryan terus meminta Anita bolak-balik ke kantin karena Anita membeli roti yang salah, Anita bahkan sudah sangat kecapean sekarang, keringat nya juga mulai bercucuran dan nafasnya terengah-engah.

Michael yang merasa kelakuan Bryan sudah keterlaluan akhirnya meminta Bryan untuk stop, "Bryan udah! Masih pagi. Kalau anak orang mati gimana?"

"Apaan sih, gak asik lu."

"Udah cukup! Rotinya juga udah banyak mau lu makan semuanya?"

Bryan menatap tumpukan roti di mejanya, sementara Anita sudah kelelahan di depan Bryan. Para siswa di kelas menertawakan Anita, tidak ada satu pun yang membela Anita selain Michael.

Anita menjadi semakin menyukai Michael.

"Lu bawa deh rotinya, gue gak mau makan roti juga," Bryan menyingkirkan semua roti di mejanya berserakan ke lantai.

Anita merasa kesal sekarang, tapi ia tidak dapat melakukan apapun. Kini ia hanya mengambil satu-persatu roti itu dan memasukkannya ke dalam tas.

"Jadi dia anak pembantu di rumahnya Bryan, ternyata beneran miskin banget dong," Ledek siswa lainnya sambil tertawa.

Saat Bel masuk berbunyi seorang guru datang bersama dengan seorang murid pria yang berpenampilan sangat tidak rapih, rambutnya agak panjang dan berantakan. Bahkan pria itu memakai kalung dan gelang berwarna hitam, tapi walaupun begitu pria di depan sana sangat terlihat tampan membuat para siswa perempuan di kelas terpesona dengan ketampanannya.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru lagi, dia pindahan dari luar Negeri. Dia bisa kok berbahasa Indonesia, kau cepat perkenalkan dirimu."

"Nama Gue Alvaro Narendra, lu bisa panggil gue Alvaro," Ucapnya singkat.

"Baik Alvaro silahkan duduk di kursi yang kosong."

Sebelum duduk Alvaro saling bertatapan tajam dengan Bryan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!