NovelToon NovelToon
Dia Bukan Janda

Dia Bukan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Cintamanis / Duda / Anak Kembar
Popularitas:30.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Lusiana menemukan kardus yang berisi bayi kembar, ia pun membawanya pulang dan berinisiatif untuk merawatnya.

Delano Wibisana harus kehilangan istri dan kedua anaknya tepat di hari kelahiran bayi kembarnya. Entah mengapa hari itu setelah melahirkan, istri Delano membawa kedua bayi kembarnya pergi hingga kecelakaan itu terjadi dan menewaskan Karina istri Delano. Lalu dimana anak-anak Delano? sedangkan pada saat evakuasi hanya di temukan Karina seorang diri.


Dilarang plagiat Ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBJ 9. Ketakutan Lusiana

**********

Di dalam mobil suasana terasa hening karena Devan dan Davin semuanya tidur. Devan tidur di pangkuan Lusi sedangkan Davin tidur di pangkuan Delano. Bahkan Delano tampak sesekali mengusap rambut Davin yang lebat. Regan dapat melihat semua itu dari spion tengah. Apakah bosnya tertarik dengan anak-anak Lusi?

Regan sesekali mencuri pandang menatap wajah Lusiana yang terus mengusap kening Devan.

"Maaf nona, bisakah kau memberitahu alamat lengkap anda, kita sudah mau memasuki daerah yang Anda sebutkan tadi." Ujar Regan memecah keheningan.

"Lurus saja, itu ada toko baju DD fashion cukup berhenti disana saja." Kata Lusiana.

Mobil mewah itu berhenti tepat di depan toko milik Lusi yang siang ini tampak ramai pengunjung. Regan membukakan pintu untuk tuannya dan Lusi. Keduanya sudah layaknya suami istri yang harmonis dengan membawa kedua anaknya. Mungkin hal itu yang terlihat jika orang belum mengenal Lusi dan Delano.

Delano ikut masuk ke dalam ruangan Lusiana mengikuti wanita itu dari belakang, banyak gadis-gadis menatap penuh minat kearah pria tampan itu, tubuhnya yang tegak atletis dan rahang yang kokoh ditumbuhi bulu-bulu halus menambah kesan seksi dan macho. Di tambah saat ini Delano tengah menggendong Davin di pundaknya seperti hot daddy rasanya mereka mau menggantri untuk dijadikan sugar baby nya.

Lusi sedikit kesulitan membuka pintu namun Delano dengan suka rela membantu membukanya. Alis Lusiana bertaut, rasanya baru kali ini ia merasa tak terganggu berdekatan dengan laki-laki. Biasanya dia akan merasa risih jika di dekati oleh pria. Tapi mengapa dengan pria di sampingnya ini dia justru merasa nyaman.

"What .. nyaman?" pekik Lusiana dalam hati tanpa sadar dia menggeleng kuat.

"Ada apa?" tanya Delano.

"Tidak ada, letakkan Davin di sofa itu." Ujar Lusiana. Namun hal yang jarang terjadi bahkan hampir tidak pernah Lusiana lihat sebelumnya. Davin memeluk leher Delano erat. Padahal dengan kakak Lisa pun Davin maupun Devan tidak pernah seperti ini.

"Ayah .. " Lirih Davin.

Deg

Jantung Delano seketika berpacu cepat. Rasanya kenapa seperti ini. Mata Delano seketika memerah namun sekuat tenaga ia menahan laju air matanya.

Lusiana terkejut, ia menatap ke arah Delano dengan tatapan canggung dan kaku.

"Maaf, mungkin anak-anakku merindukan ayahnya." Kata Lisa berbohong. Davin terbangun dan memeluk Delano.

"Ayah .. " Lagi-lagi kata itu yang terucap dari bibir mungil Davin.

"Davin, tidak sopan seperti itu." Tegas Lusiana namun hal itu justru membuat Davin menangis, Devan yang mendengar saudaranya menangis ikut menangis. Lusi mengusap wajahnya kasar.

"Maaf tuan sebaiknya anda pulang." Kata Lusiana namun bukannya menggubris ucapan Lusi Delano justru memeluk Devan dan Davin. Mengusap rambut mereka dengan lembut.

"Biarkan seperti ini dulu, kasian mereka. Mungkin mereka merindukan ayahnya. Kenapa tidak kau pertemukan mereka saja. Hal-hal yang kau anggap sepele mungkin saja bisa mempengaruhi psikis mereka hingga dewasa." Tutur Delano, setelah Devan dan Davin tenang Delano mengusap satu per satu wajah anak-anak Lusi.

"Om pulang dulu ya, kapan-kapan om main lagi." Devan dan Davin mengangguk. Delano tersenyum lebar melihat kedua bocah itu.

"Baiklah nona Lusi, terimakasih untuk pengalaman yang tak terlupakan ini." Ujar Delano seraya tersenyum tipis. Lusi justru memilih membuang muka karena tak tahan melihat senyum pria itu.

Setelah kepergian Delano, Pintu ruangan Lusi kembali terbuka kali ini tersangkanya adalah Lisa.

"Hai anak-anak onty Lisa, apa kabar kalian? kenapa wajah kalian sembab? apa kalian dimarahi bunda lagi?" Lisa menatap tajam Lusiana. Gadis itu membuang muka kembali sibuk dengan pensil dan kertasnya.

"Itu gara-gara bunda marahi Davin onty." adu Davin pada Lisa yang semakin melotot kearah sahabatnya.

Lusiana mendesah berat dan menatap sahabatnya dengan sendu. Hanya dengan menatap tatapan mata sahabatnya Lisa tahu apa yang membuat Lusiana kesal.

"Bagaimana kalo onty ajak kalian main dengan kakak Bumi dan om Tio?" tawar Lisa. Devan dan Davin menggeleng lemah.

"Kami mau ayah .. semua teman sekolahku punya ayah. Mereka sering di antar ayah mereka. Onty katakan siapa ayah kami? Kami lelah bertanya pada bunda, selalu saja ada alasannya." Kata Devan dan diangguki oleh Davin.

Mata Lusiana berkaca-kaca, rasanya sedih sekali. Apakah selama ini kasih sayangnya kurang, sehingga anak-anak itu selalu saja menanyakan keberadaan ayahnya. Semenjak memasuki taman kanak-kanak mereka mulai sering bertanya siapa ayah mereka dan di mana keberadaannya. Hal itu benar-benar membuat kepala Lusiana serasa mau pecah. Bagaimana menyampaikan semuanya tanpa menyakiti kedua putranya.

Lisa tidak ingin kehilangan Devan dan Davin, bahkan sampai sekarang dirinya masih sering dihantui rasa takut jika tiba-tiba saja ada orang yang mengakui Devan dan Davin sebagai anak mereka yang hilang atau salah satu keluarga mereka yang lain.

Karena dia pernah melihat berita seorang pengusaha kehilangan anak kembarnya saat bayi. Namun karena tidak di sertakan foto hingga sampai sekarang Lusi tidak tahu apakah itu anak-anak yang dia temukan atau bukan.

Tanpa sadar air mata Lusiana menetes. Lisa dapat melihat raut kekhawatiran, ketakutan dan kesedihan yang teramat dalam dari wajah Lusi.

Lisa berjongkok di depan kedua putra Lusiana.

"Kalian lihat, bunda sampai menangis karena kalian terus menerus menanyakan ayah kalian. Apa kalian ingin membuat bunda sedih?" Devan dan Davin melempar pandangannya kearah Lusiana yang sedang mengusap kasar air matanya. Kedua anak Lusiana berlari menghambur dan memeluk kaki Lusiana.

"Bunda maaf, Aku tidak mau bunda sedih. Davin janji tidak akan menanyakan ayah lagi."

"Devan juga bunda, maafin Devan. Bunda jangan sedih."

Lusiana semakin terisak. Devan dan Davin memandang takut dan khawatir. Jika bunda nya masih marah dan tidak memaafkan mereka.

Kedua anak itu pun ikut menangis di kaki Lusiana.

"Hei, kenapa kalian malah menangis bersamaan." Lisa cemberut menatap ibu dan anak itu.

Lusiana mengusap air matanya dan setengah berjongkok dan memeluk kedua putranya.

"Bunda sayang kalian. Kalian jangan tinggalin bunda." Ujar Lusiana masih terisak. Devan dan Davin pun merangkul manja leher Lusiana.

.

.

.

Delano masih terus kepikiran kedua anak kembar Lusi yang sangat menggemaskan itu. Entah mengapa mereka berdua meninggalkan kesan tersendiri bagi dirinya. Bahkan Delano sampai tak bisa konsentrasi pada pekerjaannya.

Delano menutup berkas yang dia pegang, ia beralih meraih ponselnya dan menatap foto kedua anak Lusi berikut ibunya. Foto yang diam-diam di ambilnya saat makan siang tadi.

Seulas senyum tersungging di bibir Delano, Hatinya merasa begitu terisi dengan energi positif setelah melihat foto mereka.

"Apa aku terlalu mengharap segera bertemu dengan putra-putraku hingga hanya menatap anak-anak wanita itu saja aku merasa lain." Gumam Delano.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Hari ini up satu dulu ya guys. Maaf kemarin libur tanpa info, karena mendadak anak othor yang bontot kemarin diare dan demam.

Selamat membaca 🥰🥰

1
Santimehasari Nst
Luar biasa
Mayus Mayus
Kecewa
Mayus Mayus
Buruk
pipin bagendra
ga ketukar Jeffri dgn Delano thor
ganteng yg JD Jeffry hehehehe
Zerro..BL
pengalaman pribadi😅😅
Zerro..BL
ikut suprt novelnya...👌
Nur Bahagia
nahhh ini baru kerenn 🤩 kalo visual nya Delano imut bener 😁
Nur Bahagia
siapa bu Yayuk? 🤭
Nur Bahagia
tuh kan bener..Glen yg dihubungi Delano
Nur Bahagia
ya iyalah Lusi pasti datang dianterin Delano.. lo aja yg aneh mikirnya aditya 🤦‍♀️
Nur Bahagia
Lusi cocok nih visualnya.. tapi delano terlalu imut banget 😁
Nur Bahagia
Delano nelp Glen 😁
Nur Bahagia
Glen berperan ganda 🤔
Nur Bahagia
jangan2 jessica lagi ngincer regan/delano 🤭
Nur Bahagia
tuh kan.. Hans dan Lidya kompak bener. 🤗
Nur Bahagia
Hans dan Lidya ini bener2 couple goals 🤗
Nur Bahagia
kalo dari judul chapter nya, ini pasti ulah papa Hans 🤣 emang agak lain tuh papa 😅
Nur Bahagia
kayak sinetron 😅🤭
Nur Bahagia
tuh tante.. calon mantu yg kamu bangga2 kan.. ternyata munafik 👻
Nur Bahagia
dua saudara ipar yg sefrekuensi 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!