"Kulihat-lihat, Om sudah menua, apakah Om masih sanggup untuk malam pertama?" ucap Haura menatap Kaisar dengan senyum sinis.
Kaisar berjalan ke arah Haura dan menekan gadis itu ke tembok. "Harusnya saya yang nanya, kamu sanggup berapa ronde?"
-
Karena batal menikah dengan William, cucu dari konglomerat terkenal akibat perselingkuhan William. Haura Laudya Zavira, harus menerima dijodohkan dengan anggota keluarga lain yaitu Om dari William, atas dasar kerjasama keluarganya dan keluarga William.
Tapi siapa sangka, laki-laki yang menggantikan William adalah Kaisar Zachary Zaffan—putra bungsu sang konglomerat, pria dewasa yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Sepuluh
Haura masuk ke kamar mandi. Tak lupa membawa baju tidur pengganti. Dia masih malu jika harus mengganti baju di depan Kaisar, walau mereka telah resmi menjadi suami istri.
Berbeda dengan Haura, Kaisar tak malu membuka bajunya. Dia hanya menggunakan handuk dan duduk di sofa sambil menunggu gadis itu selesai mandi.
Setengah jam berlalu akhirnya Haura selesai mandi. Dia lalu keluar. Gadis itu ingin mengambil tas kosmetik miliknya, tapi saat matanya mencari, benda itu ada di samping Kaisar. Tepatnya dia menduduki sedikit. Entah kenapa suaminya itu tak menyadari. Mungkin karena asyik dengan ponselnya.
"Om, aku mau anu ...," ucap Haura gugup. Tas dia berada di kursi yang Kaisar duduki. Dia tak berani mendekat karena pria itu hanya menggunakan handuk sebatas paha. Jantungnya telah berdetak lebih cepat.
"Mau anu, anu apa?" tanya Kaisar dengan suara penuh tanda tanya. Dia tak mengerti apa maksud gadis itu. Dia lalu meletakan gawainya.
"Itu, Om ...," tunjuk Haura ke arah kursi. Tapi Kaisar yang salah mengartikan mengira gadis itu menunjuk ke arah Jerry miliknya. Dia langsung menutup aset berharga miliknya. Hal itu tentu membuat gadis itu malu. Dia bukan menunjuk milik kakak pria itu tapi tas miliknya yang berada di belakang suaminya.
"Apa kamu sudah tak sabar ingin berolahraga denganku?" tanya Kaisar dengan lirikan nakal.
"Om, aku hanya ingin mengambil tas aku yang Om duduki," ucap Haura akhirnya.
Kaisar baru menyadari jika dia menduduki tas gadis itu. Dia lalu berdiri dan memberikan pada Haura.
Haura meraih tasnya dari tangan Kaisar. Dia mendekati pria itu dan berbisik. "Makanya jangan berpikir ngeres, Om. Kelamaan membujang sih, jadi pengen'kan," ucap Haura sambil tersenyum.
Kaisar yang tak mau kalah, lalu memeluk pinggang istrinya. Merapatkan tubuh mungil Haura ke dalam dekapan. Kebetulan gadis itu memakai baju tidur yang rendah kerahnya sehingga memperlihatkan lehernya yang mulus.
Kaisar lalu mengecup telinga Haura. Setelah itu menggigitnya kecil sambil meniup dengan pelan. Napasnya yang berhembus ke lubang telinga membuat gadis itu jadi merinding.
Melihat Haura yang hanya diam, Kaisar mulai melakukan hal lebih. Dia menggigit leher gadis itu, hingga dia merasakan sesuatu yang aneh.
Haura yang sudah mulai terbawa suasana, mendongakkan kepalanya. Dia seperti meminta Kaisar untuk melakukan hal lebih dilehernya itu.
"Jangan berharap lebih, aku hanya menguji kamu. Itu baru pemanasan!" seru Kaisar. Dia lalu melepaskan pelukannya dan berjalan masuk ke kamar mandi.
Haura mengepalkan tangannya tak terima dengan apa yang suaminya lakukan tadi. Dia berjalan ke arah ranjang. Sengaja membaringkan tubuhnya ditengah agar Kaisar tak bisa tidur di ranjang yang sama.
Setelah mandi dan memakai piyamanya, Kaisar berjalan menuju tempat tidur. Melihat Haura yang tubuhnya terbaring di tengah ranjang, dia lalu berjalan ke arah sofa.
Haura yang sebenarnya belum tidur mencoba membuka matanya sedikit. Ingin tahu kemana suaminya. Dia melihat Kaisar tidur di sofa dengan tubuh meringkuk.
"Biarin aja. Kalau nanti tidur seranjang, takutnya ada aja yang dia lakukan," gumam Haura.
Setengah jam kemudian, mata Haura akhirnya terpejam. Mungkin efek dari kelelahan. Tidurnya nyenyak sehingga melupakan sang suami.
Di tengah malam, saat dirinya merasa haus, Haura bangun. Dia turun dari ranjang dan ingin mengambil minum di atas meja dekat kaca rias.
Haura melihat tubuh Kaisar menggigil, mungkin menahan dingin karena kebetulan sofa tepat berada di dekat AC.
Haura mengambil selimut dan ingin menutup tubuh suaminya, tapi saat dia ingin melakukan itu, tangannya di tarik. Sehingga jatuh di atas tubuh Kaisar.
"Aku mau peluk kamu aja. Sepertinya lebih hangat," bisik Kaisar.
Kaisar lalu memeluk erat pinggang Haura. Gadis itu sampai menahan napas karena tak biasa dipeluk se erat saat ini oleh lawan jenis. Dia sampai menahan napas karena gugup.
"Om, aku sesak kalau dipeluk begini," ucap Haura.
Kaisar membuka matanya dan tersenyum. Dia lalu bangun, sehingga tubuh Haura jatuh ke lantai. Gadis itu merasakan sakit. Sehingga wajahnya cemberut.
"Om pikir aku karung beras, main dijatuhin aja!" seru Haura sambil bangun. Kaisar tersenyum melihat wajah cemberut sang istri.
"Maaf ...," jawab Kaisar.
Kaisar lalu berdiri dan langsung menggendong tubuh Haura dan membawanya ke ranjang. Dia lalu menurunkan tubuh istrinya dengan pelan. Setelah itu dia ikut naik ke ranjang.
Kaisar lalu mendekati Haura dan memeluk pinggangnya agar merapat. Dia lalu mengecup dahi istrinya itu.
"Om mau apa ...?" tanya Haura dengan suara serak.
"Menurut kamu aku mau apa?" Bukannya menjawab pertanyaan Haura, pria itu balik bertanya.
Haura menggelengkan kepalanya. Suaranya seakan hilang. Dadanya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Kaisar tak menjawab pertanyaan Haura. Tangannya masuk dari balik baju wanita itu. Sentuhan tangannya di kulit punggungnya, membuat Haura jadi gugup dan merinding
"Apa malam ini kegadisan'ku akan terenggut sama Om Kaisar?" tanya Haura pada dirinya sendiri.
**
Selamat Siang. Pasti pada menantikan gimana malam pertama Kaisar dan Haura ya? Sabar ... mereka mau like dan komentarnya kalian semua dulu. Terima kasih.
sakit banget gak tuh 😃
Ketawa jahara achhh 😂😂😂
udah tuh labrak Angel
hih.....