Telah Terbit Cetak Bersama Platinum Publisher X NovelToon ~
"Aku menyerah karena suamiku memilih
menciptakan cap jari diatas surat gugatan perpisahan demi mengucap akad dengan wanita lain,"
Dikta Nadira, seorang Motivator Pernikahan yang menikah dengan sosok Dosen Sosiologi bernama Robby Dreantama.
Pernikahan mereka yang terjadi akibat sebuah kesepakatan berujung kecewa disaat mereka sadar bahwa Noda Merah telah tercipta diatas buku nikah mereka dan Dikta memilih diam.
Dikhianati, bahkan melihat suaminya bercinta dengan wanita lain dihadapannya benar-benar menghancurkan hidup Dikta. Sehingga sampai pada kata Talak itu keluar.
Dikta menganggap akan menemukan jalan baru dalam kehidupannya malah kehilangan pijakan hidupnya, namun satu yang menjadi masalah, disaat mereka resmi berpisah fakta mempertegas bahwa Dikta tengah mengandung anak dari Robby.
Robby yang enggan mengakuinya membuat Dikta kembali merasa terpukul dan bertekad membuka lembaran baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 01. Kisah Dikta Nadira
Instagram Author | @Itslordridz
"Bu Dikta, bagaimana kita sebagai seorang istri bisa memberikan pelayanan terbaik bagi suami kita?"
Suara seorang wanita yang bertanya dalam sebuah seminar, membuat sosok wanita berhijab tosca itu tersenyum, dia meraih mic dan mulai menjawab pertanyaan tersebut.
"Sebagai seorang istri, melayani suami itu bukanlah pilihan melainkan sebuah keharusan yang menjadi kewajiban, bagaimana bisa melayani suami dengan baik? Tentunya dengan batin dan lahir, opsional dan berbagai protektif diri lagi," jawab wanita yang diajukan pertanyaan.
"Bu Dikta? Jika terjadi konflik kecil dalam hubungan rumah tangga apa yang sepatutnya kita lakukan?"
"Bicarakan baik-baik, solusi yang paling penting adalah membicarakannya dengan baik, tapi bicaralah disaat kondisi sudah tenang, guna meminimalisir terpancing nya emosi kembali, bukankah pertengkaran kecil dalam hubungan rumah tangga merupakan bumbu yang menjadi momentum untuk mempererat tali pernikahan,"
"Terimakasih Bu Dikta,"
Namanya adalah Dikta Nadira, seorang Motivator pernikahan yang terkenal, dia salah satu penulis buku psikologi mengenai seorang istri, jika dilihat luar, kehidupan rumah tangga seorang Dikta jelas baik-baik saja.
Namun tidak ada yang tahu bahwa Dikta menyimpan banyak rahasia dalam hubungan rumah tangganya.
Yah, kehidupan rumah tangganya tidak sebaik motivasinya, hari itu Dikta berjalan keluar dari sebuah gedung pertemuan setelah melakukan seminar, dia ditemani oleh asistennya sekaligus sahabatnya Aurel baru saja menyelenggarakan seminar motivasi pernikahan.
Dikta berjalan dengan anggun serta senyuman menawan saat Aurel juga berjalan disampingnya, dia terlihat seperti bidadari di siang hari.
"Ada jadwal buka bersama hari ini, Rel?" tanya Dikta pada Aurel.
Aurel mengecek coretan catatan scedhule dari Dikta, Aurel kemudian mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan Dikta.
"Ada Ta, jadwal bersama beberapa anggota tim motivator," jawab Aurel yang membuat Dikta mengangguk.
"Aurel?" panggil Dikta yang membuat Aurel menghentikan langkah-nya.
"Iya Kenapa?" tanya Aurel pada Dikta.
"Kamu udah beli testpack yang aku minta?" Dikta sedikit berbisik yang membuat Aurel mengangguk.
Aurel merogoh tas-nya kemudian mengambil sebuah testpack kepada Dikta, Dikta mengambil testpack tersebut kemudian meminta Aurel menemaninya ke toilet gedung tersebut.
Akhir-akhir ini Dikta sering mengalami gejala seperti orang hamil, mual dan sebagainya, awalnya Dikta ragu, tapi dia memilih untuk memeriksa langsung.
"Kamu tunggu disini yah," ujar Dikta menitipkan tas yang dia bawa kepada Aurel.
Aurel mengangguk saat Dikta berjalan masuk kedalam toilet untuk mengetest.
Cukup lama Dikta didalam, membuat Aurel bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada Boss-nya itu, baru saja Aurel ingin mengetuk pintu namun Dikta sudah membukanya dan keluar dari dalam sana dengan raut wajah sedih.
"Ta? Dikta, kamu gaapa-apa?" tana Aurel yang membuat Dikta terdiam.
Dikta menatap Aurel perlahan dengan air mata menggenang dan memberikan testpack tersebut kepada Aurel.
Aurel menerima testpack tersebut dan melihat dua garis merah disana yang menandakan bahwa Dikta kini tengah mengandung.
"Kamu hamil? Selamat Ta!" antusias Aurel yang langsung memeluk Dikta.
Berbeda dengan Dikta, dia malah terdiam membisu bahkan tidak menunjukkan ekspresi apapun sebelum dia menangis sesenggukan didalam pelukan Aurel.
Aurel yang melihat itu langsung melepas pelukannya dan menatap Dikta bingung.
"Kamu kenapa?" tanya Aurel menggenggam erat bahu Dikta yang masih menangis.
"Pasti Bang Robby gak akan bisa nerima hal ini Rel, kamu tahu sendiri kan? Kalau Bang Robby gak cinta sama aku? Dia lebih cinta sama pacarnya Glenca," jawab Dikta dengan bahu terguncang.
•
•
•
TBC
hihihi, biasanya manggil kak atau mak..
tapi berhubung authornya lebih muda dan ternyata cowok pula, maka aku panggil dek othor saja yah, hehe..
ceritanya bagus, tapi menurutku alurnya terlalu to the point banget..
kurang panjang dan halus dikiiiit aja..
emang wajar sih, kalau cowok ngarang itu umumnya selalu to the point dan gak bertele-tele, karena mereka tercipta dominan akal (logika)..
nah kalo authornya cewek, gaya bahasanya bakalan sedikit panjang bahkan ada yg sangat bertele-tele, karena cewek dominan perasaan..
tapi, overall novel ini bagus banget..
mana diselipin ilmu2 agama yg sangat bagus dan tentunya menanbah menambah ilmu agama kita para reader Muslim..
bagi non Muslim pun, bisa jadi tambahan pengetahuan jg..
keren banget dah pokoknya..
semoga sehat selalu ya dek..
tetap semangat berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun dan dalam kondisi apapun..
barokallahu fiik.. 🙏🏻