Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
***
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
***
IG : gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Tamu Tak Terduga
Masih sama halnya seperti kemarin, pagi ini Chika juga kembali mengalami morning sickness dan harus berteman dengan wastafel untuk beberapa waktu. Akan tetapi, baik Chika maupun Zidan sudah tidak terlalu panik lagi dan jauh lebih tenang. Terlebih lagi hal itu akan terus terjadi hingga mungkin satu bulan kedepan.
Selesai morning sickness yang dialaminya dan keadaan tubuhnya lebih baik, Chika pun sarapan dengan sereal, beberapa potong buah alpukat dan susu ibu hamil yang disiapkan oleh Zidan. Sepertinya pria itu akan lebih sering lagi memasak sendiri dan menyiapkan makanan yang sehat untuk Chika serta calon anak mereka.
" Harus dihabiskan loh, Baby.. Kamu dan anak kita butuh asupan nutrisi yang cukup " ucap Zidan mengusap lembut puncak kepala sang kekasih.
Chika hanya menganggukkan kepalanya saja, karena mulutnya masih penuh dengan buah alpukat dan sedang mengunyahnya.
Jika sedang seperti itu, maka keduanya akan terlihat seperti ayah dan anak, bukan sepasang kekasih. Semua itu tentu saja karena Zidan yang cukup dewasa dan Chika yang masih seperti gadis remaja.
Mungkin karena sebelumnya merasa sangat lapar dan tenaganya terkuras habis sehingga Chika memakan sarapannya dengan sangat lahap. Bahkan, wanita itu tidak menyisakan sedikit pun makanan di atas tempat makan yang digunakannya.
" Obat dan vitaminnya jangan lupa juga diminum ya.. " ucap Zidan mengingatkan kekasihnya itu.
Tidak hanya mengingatkan saja, tetapi Zidan juga sudah menyiapkan obat penguat kandungan dan beberapa vitamin untuk Chika. Dia harus benar-benar memastikan semua yang dibutuhkan oleh wanita itu tidak terlewat satu pun.
" Iya Om.. Ini juga aku mau minum obat dan vitaminnya kok " jawab Chika menurut.
Chika pun segera meraih segelas air putih serta obat penguat kandungan dan beberapa vitamin di atas meja makan. Tentunya dia akan meminum semua itu di hadapan Zidan agar pria itu percaya padanya.
Sedangkan Zidan, pria itu memilih untuk membereskan meja makan dan membawa peralatan makan yang mereka gunakan ke wastafel. Mungkin nanti Chika yang akan mencuci semua itu di saat keadaan tubuhnya benar-benar sudah kembali seperti semula.
" Om jadi pergi ke perusahaan pagi ini? " tanya Chika setelah selesai meminum obat penguat kandungan dan vitaminnya.
" Iya Baby.. Aku harus mengantarkan berkas-berkas yang sudah ku tandatangani dan juga menemui Baim " jawab Zidan tanpa menghentikan kegiatannya.
Tadi pagi memang Zidan sudah mendapatkan panggilan telepon dari Baim untuk datang ke perusahaan keluarganya pagi ini. Sudah pasti sahabatnya itu melakukan panggilan telepon dengan marah-marah karena ketidakhadirannya kemarin.
" Kamu tidak apa-apa aku tinggal lagi sendiri di apartemen, kan? " tanya Zidan menatap ke arah Chika.
" Iya Om, tidak apa-apa kok " jawab Chika menganggukkan kepalanya.
Bukan hal yang aneh lagi bagi Chika jika harus ditinggal sendiri seperti ini, karena sebelum bertemu Zidan pun dia selalu sendiri. Hanya saja untuk saat ini dia harus tahu tujuan dan keberadaan kekasihnya itu agar tidak perlu merasa khawatir.
" Kalau kamu bosan sendiri, minta saja Aurel untuk main lagi ke sini. Kalian berdua juga tidak ada jadwal kuliah untuk beberapa hari ini, kan? " ucap Zidan pada Chika.
" Oke Om.. Nanti aku minta Aurel untuk datang " jawab Chika.
Memang selama tidak ada jadwal kuliah beberapa hari ini Chika maupun Aurel tidak memiliki kegiatan yang pasti. Jadi, mungkin lebih baik sang sahabat datang saja ke apartemen itu untuk menemaninya. Apalagi juga dia tidak akan bisa pergi-pergi sesuka hatinya seperti sebelumnya dan tanpa pengawasan Zidan.
.
.
.
" Aku pergi dulu ya, Baby.. Aku usahakan untuk pulang secepatnya " pamit Zidan saat sang kekasih mengantarnya sampai depan pintu.
" Iya Om.. Hati-hati di jalan " jawab Chika tersenyum.
Sebelum pergi, pastinya Zidan akan memberikan kecupan di puncak kepala serta seluruh wajah kekasihnya itu. Hal itu sudah seperti kebiasaan yang tidak akan terlewat saat dirinya akan pergi kemana pun.
" Aku pergi, Baby.. Bye.. " ucap Zidan mulai melangkah menjauh meninggalkan unit apartemennya.
Pria itu juga melambaikan tangannya hingga benar-benar masuk ke dalam lift dan tentunya dibalas oleh sang kekasih. Perasannya jauh lebih tenang meninggalkan Chika sendiri dengan keadaan yang sudah baik-baik saja dan tersenyum manis seperti itu.
Sementara itu, Chika baru masuk ke dalam apartemen kembali setelah sang kekasih tidak terlihat lagi. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dia kerjakan, termasuk mencuci peralatan makan yang mereka gunakan tadi.
Namun ketika wanita itu baru saja akan melangkahkan kaki menuju dapur, tiba-tiba terdengar suara bel apartemen berbunyi. Entah siapa yang datang, tetapi Chika menebak jika itu adalah Zidan yang kembali untuk mengambil sesuatu.
" Sepertinya itu Om Zidan deh.. Mungkin saja ada berkas atau barangnya yang tertinggal " gumam Chika berbalik arah.
Ceklek.
Tak ingin membuat sang kekasih menunggu lama, Chika pun segera membuka pintu apartemen itu. Betapa terkejutnya wanita itu saat melihat sosok yang berdiri di depan pintu ternyata bukanlah Zidan. Seorang tamu sama sekali yang tidak pernah dia duga kedatangannya akan secepat ini.
Mendadak saja tubuh Chika langsung membeku dan jantungnya seakan berhenti berdetak. Terlebih lagi tatapan matanya yang sama sekali tidak terbaca membuatnya merasa takut dan gemetar hebat.
" Ehem!! Apa kamu akan tetap membiarkan saya berdiri di sini dan tidak akan mengajak saya masuk? " tanya orang tersebut karena Chika masih sibuk dengan keterkejutannya.
Sontak Chika pun langsung tersadar dan merasa sangat canggung sekaligus takut juga. Dia sangat bingung harus bersikap seperti apa untuk saat ini, benar-benar sangat kacau dan tidak bisa berpikir.
" Si-silahkan ma-suk, Nyonya.. " ucap Chika dengan sangat gugup.
Dengan tubuh yang seakan sangat kaku dan sulit digerakkan, Chika sedikit menyingkirkan dari pintu dan membiarkan orang itu untuk masuk ke dalam apartemen. Mau tidak mau dia juga pun harus kembali masuk, karena tidak mungkin membiarkan orang tersebut sendiri.
" Ya Tuhan.. Kenapa harus sekarang? Aku benar-benar belum siap untuk bertemu dengannya " batin Chika memejamkan kedua matanya.
***
Bab ke-tiga untuk hari ini, Guys❤️
Ada yang bisa menebak siapa yang datang ke apartemen dan menemui Chika? Hmm, kira-kira siapa ya...
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘