NovelToon NovelToon
Mawar Kuning Berdarah

Mawar Kuning Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Dokter Genius / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Psikopat itu cintaku
Popularitas:477
Nilai: 5
Nama Author: Faustina Maretta

Arka, detektif yang di pindah tugaskan di desa terpencil karena skandalnya, harus menyelesaikan teka-teki tentang pembunuhan berantai dan seikat mawar kuning yang di letakkan pelaku di dekat tubuh korbannya. Di bantu dengan Kirana, seorang dokter forensik yang mengungkap kematian korban. Akankah Arka dan Kirana menangkap pelaku pembunuhan berantai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faustina Maretta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Petunjuk penting!

Arka meraih ponselnya dengan tangan gemetar, masih terkejut dengan berita yang baru saja diterima. "Korban kelima?" gumamnya pelan, seolah mencoba mencerna informasi itu. Di sampingnya, Kirana terbangun oleh nada suara Arka yang cemas.

"Ada apa, Arka?" tanya Kirana dengan suara lembut namun penuh kekhawatiran.

Arka menghela napas dalam, berusaha menenangkan diri sebelum menjawab. "Korban kelima ditemukan. Ini lebih serius dari yang kita kira."

Kirana menatapnya dengan penuh perhatian, menempatkan tangannya di atas tangan Arka yang masih memegang ponsel. "Pelan-pelan, jangan terbawa emosi. Media sedang meliput kinerjamu."

Sentuhan dan kata-kata Kirana memberikan sedikit ketenangan pada Arka. Dia menatap Kirana, menyadari betapa besar dukungan yang selalu diberikan wanita itu. "Aku tidak tahu harus bagaimana tanpa kamu, Kirana. Kamu selalu ada di saat aku butuh," ucap Arka, suaranya penuh rasa syukur.

Kirana tersenyum lembut, menatap dalam mata Arka. "Kita saling mendukung. Aku tahu bebanmu berat, tapi aku percaya kita bisa menghadapinya bersama."

Arka meraih tangan Kirana, menggenggamnya erat. "Kirana, aku tahu ini berbahaya. Tapi aku ingin kau tetap di sisiku, apapun yang terjadi."

Kirana mengangguk tanpa ragu. "Aku di sini, Arka. Aku tidak akan pergi ke mana-mana."

Meskipun ancaman terus menghantui mereka, Arka dan Kirana menemukan kekuatan dalam kebersamaan mereka. Hubungan mereka semakin erat, menjadi pondasi yang kuat untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

---

Keesokan harinya, Arka bersiap untuk kembali ke markas. Kirana, meskipun khawatir, tetap menunjukkan wajah tenang. "Jaga dirimu, Arka," ucapnya, memberikan pelukan hangat sebelum Arka pergi.

Arka menatap Kirana, merasa ada kekuatan baru dalam dirinya. "Aku akan kembali. Aku janji."

Saat Arka berjalan keluar, dia tahu bahwa pertempuran belum selesai. Namun, dengan Kirana di sisinya, dia merasa lebih siap dari sebelumnya. Cinta dan dukungan Kirana menjadi sumber kekuatannya, memberinya harapan di tengah kegelapan yang mengintai.

Sepanjang hari terasa semakin berat bagi Arka. Investigasi yang semakin rumit membuatnya harus sering meninggalkan Kirana. Belum lagi dengan tekanan dari kantor pusat yang ingin Arka segera menyelesaikan kasus berantai ini.

Suatu malam, setelah seharian penuh dengan pertemuan dan investigasi, Arka kembali ke apartemen Kirana. Dia terlihat lelah, namun senyum Kirana saat menyambutnya di pintu mampu mengurangi beban di pundaknya. Kirana menggenggam tangannya dan membawanya ke sofa.

"Aku sudah menyiapkan makan malam. Meskipun sederhana, aku harap ini bisa sedikit membuatmu merasa lebih baik," ucap Kirana dengan penuh perhatian.

Arka menatap Kirana, rasa syukur mengalir di hatinya. "Kamu selalu tahu bagaimana membuat aku merasa lebih baik. Terima kasih, Kirana."

Mereka makan malam bersama, berbicara tentang hal-hal ringan untuk mengalihkan pikiran dari tekanan yang mereka hadapi. Setelah makan, mereka duduk bersama di sofa, berbagi kehangatan dan ketenangan.

Kirana menyandarkan kepalanya di bahu Arka, merasa nyaman dalam keheningan yang mereka bagi. "Aku tahu ini sulit, Arka. Tapi aku percaya kamu akan menemukan jalan keluarnya. Kamu pasti akan segera menangkap dan menyelesaikan kasus ini."

Arka menghela napas panjang, merasakan beban sedikit berkurang. "Aku hanya khawatir tentang semua orang yang terlibat. Setiap langkah salah bisa berarti bahaya bagi banyak orang."

Kirana menggenggam tangan Arka erat. "Kamu tidak perlu melakukannya sendiri. Ada tim yang mendukungmu, dan aku selalu di sini untukmu."

Arka menatap Kirana, rasa cinta dan kekaguman memancar dari matanya. "Aku beruntung memiliki kamu, Kirana. Kamu membuat semuanya terasa lebih ringan."

Malam itu, meskipun tantangan besar menanti mereka, Arka dan Kirana menemukan kekuatan dalam cinta dan dukungan satu sama lain. Mereka tahu bahwa bersama, mereka mampu menghadapi apa pun yang datang.

---

Keesokan harinya, Kirana mengantar Arka sampai pintu, memberikan pelukan erat sebelum dia berangkat. "Hati-hati di luar sana, Arka. Aku akan menunggu kabar darimu."

Arka mengangguk, merasa lebih kuat dengan dukungan Kirana. "Aku akan segera kembali. Jaga dirimu baik-baik, beri kabar jika sudah berada di kantor."

"Baiklah," balas Kirana dengan tersenyum lebar.

Saat Arka melangkah keluar, dia merasa lebih yakin. Dia tahu bahwa dengan Kirana di sisinya, tidak ada tantangan yang terlalu besar untuk dihadapi.

Hubungan Arka dan Kirana semakin erat. Setiap malam setelah selesai dengan pekerjaannya, Arka selalu kembali ke apartemen Kirana, tempat di mana ia menemukan ketenangan di tengah kekacauan hidupnya.

Suatu malam, saat hujan turun dengan deras di luar, Arka duduk di tepi tempat tidur, mengamati Kirana yang tengah membaca di sofa. Ia merasa ada sesuatu yang ingin ia sampaikan, sesuatu yang selama ini ia pendam.

"Kirana," panggil Arka pelan, membuat Kirana menoleh. "Aku sudah memikirkan ini cukup lama."

Kirana menutup bukunya, menatap Arka dengan penuh perhatian. "Apa itu, Arka?"

Arka menarik napas dalam, lalu berdiri dan berjalan mendekati Kirana. Ia menggenggam tangan Kirana, merasakan kehangatan yang selalu membuatnya merasa nyaman. "Aku ingin kita melangkah lebih jauh. Aku ingin hubungan ini menjadi lebih dari sekadar pelarian atau dukungan sementara."

Kirana terdiam sejenak, matanya menyiratkan campuran keterkejutan dan haru. "Arka, aku juga merasakan hal yang sama. Aku ingin kita membangun sesuatu yang lebih kuat, sesuatu yang bisa bertahan di tengah segala rintangan."

Arka tersenyum, merasa lega mendengar jawaban Kirana. "Aku tahu situasinya tidak mudah, dengan semua yang sedang kita hadapi. Tapi aku percaya, bersama kamu, aku bisa melewati semuanya."

Kirana berdiri, menghapus jarak di antara mereka, dan memeluk Arka dengan erat. "Aku selalu di sini untukmu, Arka. Apa pun yang terjadi, kita akan melaluinya bersama. Aku mencintaimu."

Malam itu, dalam pelukan satu sama lain, mereka berjanji untuk terus saling mendukung, apa pun yang terjadi. Cinta yang mereka miliki menjadi sumber kekuatan, memberikan mereka semangat untuk menghadapi hari-hari yang penuh tantangan.

Arka kembali ke markas dengan semangat baru. Dia tahu bahwa apa pun yang terjadi, dia tidak sendirian. Dengan Kirana di sisinya, dia merasa lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

"Bayu, bagaimana perkembangannya? Apa mereka sudah mengaku?" tanya Arka kepada polisi muda itu.

Bayu menggeleng lemas. "Kasus ini buntu. Mereka sama sekali tidak membuka mulut. Apa yang harus kita lakukan sekarang, Pak?"

Kedua tangan Arka mengepal, jujur saja dia sendiri juga tidak tahu harus berbuat apa. Dia sudah mengulang dan membaca kembali berkas dari kasus pertama. Tapi nihil. Arka tidak menemukan jawabannya.

"Permisi Pak Arka ... Pak Bayu. Apa kalian mengingat saya?"

Arka dan Bayu menelepon bersama ke sumber suara.

"Faisal? Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Arka yang mempersilakan tamunya untuk duduk.

"Saya baik, Pak. Begini ... kedatangan saya ke sini, ingin menyampaikan sesuatu. Tiba-tiba saya ingat akan satu hal," ujar Faisal dengan wajah serius.

"Apa itu?" tanya Bayu yang tidak sabar.

"Saya ingat ada bunyi. Tok ... tok ... tok ..., bunyi itu berirama dan terdengar sangat lembut," jawab Faisal.

Arka dan Bayu saling memandang. Mereka berdua sama sekali tidak paham dengan bunyi yang di maksud oleh Faisal.

"Itu ... bunyi sepatu! Sepatu berhak tinggi! Sepatu wanita!" seru Dita tiba-tiba.

To be continued ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!