NovelToon NovelToon
PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Anak Yatim Piatu / Dokter Genius / Beda Usia
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: AMIRA ARSHYLA

"paman jelas-jelas kamu juga mencintai aku akan tetapi kenapa kamu tidak mau mengakuinya"
Alena jatuh cinta kepada paman angkatnya sejak dia masih kecil, akan tetapi paman selalu menganggap dia seorang gadis kecil yang sangat imut, apakah si dokter jenius itu akan tergerak hatinya untuk menerima Alena, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMIRA ARSHYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 12

Geri kemudian mengusap punggung Alena.

"Alena ceritamu itu sangat sedih ya, tapi...tapi wah...! Alena kamu sangat parah, ternyata kamu sangat centil ya..! Kecil-kecil sudah mendambakan pamanmu itu."ujar Geri sambil menggelengkan kepalanya.

"hei...Geri b*d*h...! Kamu Jagan sembarangan ngomong ya...!"ujar Alena sambil mencubit lengan Geri.

"hehehehe...! Iya...iya aku gak bercanda lagi deh, lalu sejak kapan kamu mulai menyadari jika kamu menyukai pamanmu itu...?"ujar Geri sambil tersenyum lebar ke arah Alena.

"sebenarnya aku juga tidak yakin, akan tetapi perasaanku kepada pamanku berubah akan tetapi dia tidak."ujar Alena sambil menundukkan kepalanya.

"sudahlah kita berdua tidak usah membahas tentang itu lagi, coba kamu ceritakan kepadaku hal-hal yang menggembirakan tentang kamu saat bersama dengan pamanmu itu."ujar Geri.

"hal-hal yang menggembirakan ya...?"ujar Alena sambil berusaha untuk mengingat-ingat.

"iya...ayo dong."ujar Geri.

Alena kemudian menceritakan kejadian lima tahun yang lalu.

siang harinya di rumah Narendra.

Tring...!

Tring...!

Tring...!

Terdengar suara telpon rumah berdering, Alena kemudian langsung berjalan untuk mengangkat telpon tersebut.

"hallo...?"ujar Alena.

"Alena ini paman."ujar Narendra dari sebrang telpon.

"eh...! paman, bukanya paman bilang akan pergi selama seminggu...? tapi kenapa jadi satu bulan...?"ujar Alena.

"mau bagaimana lagi, tiba-tiba saja ada tugas tambahan, jadi otomatis jadwalnya juga berubah."ujar Narendra.

"hah...! lalu bagaimana denganku paman, bibi lin dan paman yan akan pergi berkunjung ke rumah kakak di negara A...!"ujar Alena.

"Alena, kamu kan bisa pergi bersama bibi lin dan paman yan ke negara A...?"ujar Narendra.

"gak mau, aku gak mau pergi bersama paman yan dan juga bibi lin, aku tidak kenal dengan kakak itu, maka rasanya akan sangat canggung."ujar Alena.

"okelah kalo begitu, akan paman pikir-pikir dulu, sudah dulu ya nanti paman telpon lagi."ujar Narendra.

"baiklah..."ujar Alena sambil mematikan sambungan teleponnya.

Setelah itu, Alena kemudian duduk sambil membaca buku.

Tring...!

Tring...!

Tring...!

Tidak lama kemudian kembali terdengar suara telpon berbunyi.

Alena kemudian langsung berdiri dari tempat duduknya dan langsung meraih telpon tersebut.

"hallo...paman?"ujar Alena.

"Alena, dua atau tiga hari dari sekarang, nanti ada seorang paman datang ke rumah untuk mengantarkan paspor dan tiket, pergilah ke tempatku berada untuk pergi berlibur dan menghabiskan liburan musim panasmu."ujar Narendra.

"eh...! Sungguh...! Kamu bersungguh-sungguh paman...?"ujar Alena.

"tentu saja."ujar Narendra.

"hore...! Aku sungguh-sungguh sayang paman, paman memang yang terbaik."ujar Alena sambil meloncat-loncat.

Tiga hari kemudian.

terlihat Alena sudah turun dari pesawat dan langsung berjalan keluar dari bandara.

Alena melihat ke sana kemari, tiba-tiba Alena tersenyum lebar.

"paman...! Paman...!"ujar Alena sambil melambaikan tangannya.

Narendra melihat kesana kemari mencari suara tersebut.

Narendra kemudian tersenyum lebar ketika melihat Alena.

Alena kemudian langsung berlari ke arah Narendra, setelah dekat Alena kemudian langsung memeluk pamannya.

"paman...!"ujar Alena sambil menghambur ke pelukan Narendra.

"Alena akhirnya kamu Sampai juga."ujar Narendra sambil memeluk Alena dengan sangat erat.

"wah... manisnya."ujar seseorang yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"pria itu sangat tampan."ujar seorang lagi.

Tidak lama kemudian terlihat seorang pria berjalan mendekati mereka berdua.

"Naren, apakah ini gadis manis yang kamu katakan...? Halo...gadis manis, namaku denis."ujar pria bernama denis itu sambil mengulurkan tangannya.

Alena melihat Denis dari atas sampai bawah, Alena kemudian menatap wajah Narendra.

"paman...!"ujar Alena.

"tidak apa-apa, dia adalah temanku."ujar Narendra sambil tersenyum.

Alena kemudian menjabat tangan Denis.

"hallo...nama saya alena."ujar Alena.

"Alena...?"ujar Denis sambil tersenyum.

"sudah Jagan lama-lama."ujar Narendra sambil menarik tangan Denis.

"oke...! Ayo kita pulang."ujar Denis sambil meraih koper yang di bawa oleh Alena.

Mereka bertiga kemudian berjalan mendekati mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka semula.

Setelah memasukkan semua barang bawaan Alena, mereka bertiga kemudian langsung masuk ke dalam mobil.

"Alena, ini pertama kalinya kamu datang ke negara P ini kan...?"ujar Denis sambil fokus menyetir.

"iya..."ujar Alena.

"kamu datang ke negara yang tepat, pemandangan di sini sangatlah indah...! Very beautiful...!"ujar Denis sambil tersenyum.

"hah...! apa yang sedang dia katakan...?"ujar Alena dalam hatinya.

"denis...?"ujar Narendra.

"iya...?"ujar Denis.

"fokuslah menyetir saja."ujar Narendra sambil menatap ke arah luar jendela mobil tersebut.

"oh...! iya."ujar Denis.

Narendra kemudian menatap ke arah Alena.

"oh...iya, Alena aku datang ke sini untuk bekerja, jadi sebelum pekerjaanku itu selesai, aku mungkin saja tidak akan pernah ada waktu untuk menemani kamu bermain-main."ujar Narendra.

"tidak apa-apa...! Aku sudah sangat bahagia bisa berada di samping paman."ujar Alena sambil tersenyum lebar.

"terima kasih atas pengertiannya Alena."ujar Narendra sambil mengusap kepala Alena.

beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di depan penginapan.

mereka bertiga kemudian langsung berjalan turun dari dalam mobil.

Alena dan Narendra kemudian melihat ke arah Denis yang sedang menurunkan barang-barang milik Alena.

"oke aku harus segera kembali ke institut, Samapi jumpa lagi besok ya manis..! Kalian istirahat saja duku...!"ujar Denis sambil melambaikan tangannya ke arah Alena.

"terima kasih, sampai jumpa lagi ya, paman Denis."ujar Alena sambil tersenyum lebar ke arah Denis.

setelah itu, Narendra dan Alena kemudian langsung berjalan masuk ke dalam apartemen yang sudah di siapkan oleh Narendra.

"taruh di sini saja kopernya dan barang-barang mu yang lain juga."ujar Narendra.

"baiklah paman."ujar Alena sambil tersenyum.

Alena kemudian langsung masuk ke dalam kamar mandi setelah beberapa saat berbaring di atas tempat tidur.

setelah selesai mandi, Alena kemudian langsung berjalan keluar dan masuk ke dapur.

"Alena, maaf ya karena hari sudah malam maka aku tidak bisa mengajak kamu untuk berjalan-jalan dan makan di luar, jadinya malam ini kamu hanya bisa makan masakanku saja."ujar Narendra sambil fokus ke makanan yang di masaknya.

"gak apa-apa kok...! Pokoknya masakan paman yang paling enak...!"ujar Alena sambil tersenyum lebar.

Beberapa saat kemudian.

"wah...wangi sekali...!"ujar Alena.

Alena kemudian langsung memasukkan makanan tersebut ke mulutnya.

"enak tidak...?"ujar Narendra.

"pastinya ini sangat enak dong..!"ujar Alena sambil tersenyum lebar.

setelah makan malam Alena kemudian menghampiri Narendra yang berdiri di dekat jendela.

"dari sini kita bisa melihat pemandangan yang sangat indah, apakah kamu suka...?"ujar Narendra.

"tentu saja, aku sangat suka."ujar Alena sambil tersenyum lebar.

Narendra kemudian bercerita tentang bayak hal kepada Alena.

Alena kemudian menatap wajah Narendra tampak berkedip sedikit pun.

Gluk...!

Alena menelan ludahnya sendiri.

Narendra kemudian menatap wajah Alena.

"Alena, apa yang sedang kamu pikirkan...?"ujar Narendra sambil mengusap kepala Alena.

Alena menggeleng-gelengkan kepalanya.

"apakah kamu capek...? pergilah beristirahat di dalam kamar, besok pagi-pagi sekali aku akan pergi ke institut, aku akan usahakan sore harinya aku sudah pulang dan menemani kamu."ujar Narendra.

Alena mengikut perkataan Narendra, dia kemudian langsung berjalan masuk ke dalam kamar.

1
Jeonghan svt 🩷
benar itu kata dokternya Alena
ARMILA06: kayaknya Alena sengaja deh minum itu alkohol
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!