Bian, seorang pria berusia 30-an yang pernah terpuruk karena PHK dan kesulitan hidup, bangkit dari keterpurukan dengan menjadi konten kreator kuliner. kerja kerasnya berbuah kesuksesan dan jadi terkenal. namun, bian kehilangan orang-orang yang di cintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D.harris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Go International
Fendi yang berada di Australia mendengar tentang ide baru Bian dan Rissa dari unggahan media sosial mereka. Ia melihat potensi besar dalam produk-produk pengrajin lokal dan tas Rissa yang kini semakin dikenal.
Saat berbicara dengan Bian melalui video call, Fendi mengungkapkan kekagumannya.
“Produk-produk lokal seperti itu punya daya tarik tersendiri di pasar internasional, apalagi dengan konsep pemberdayaan pengrajin. Aku pikir, kalau produk ini dijual di Australia, bakal banyak peminatnya. Orang-orang di sini suka barang-barang handmade dengan cerita di baliknya,” kata Fendi.
Bian setuju dan mengusulkan untuk mengirimkan beberapa sampel produk ke Fendi untuk melihat respons pasar di sana. Rissa juga merasa senang mendengar ketertarikan Fendi dan mulai mempersiapkan katalog khusus untuk membantu promosi di Australia.
Beberapa minggu kemudian, Fendi memajang produk-produk tersebut di cabang kedai kopi yang ia kelola di Sydney. Ia juga membuat sudut kecil yang memajang cerita tentang pengrajin lokal Indonesia dan bagaimana setiap pembelian produk memberikan dampak positif bagi mereka.
Hasilnya luar biasa. Tas-tas Rissa dan barang-barang pengrajin lokal lainnya mendapatkan banyak perhatian dari pengunjung kedai. Bahkan, ada pelanggan yang memesan dalam jumlah besar untuk acara khusus.
“Ini ide brilian, yan. Kita nggak cuma jual barang, tapi juga cerita dan makna di baliknya,” kata Fendi dalam panggilan berikutnya.
Melihat respons positif itu, Fendi mengusulkan untuk memperluas kolaborasi ini dengan membuka jalur distribusi yang lebih besar ke beberapa kota di Australia. Bian dan Rissa sangat antusias dan mulai merencanakan langkah berikutnya bersama Fendi.
“Ini bukan cuma soal bisnis lagi, Fen,” kata Bian. “Ini tentang membawa budaya kita ke dunia. Dan aku senang kita bisa melakukannya bersama.”
......................
Rissa hampir tidak percaya ketika mendapat kabar dari tim pemasaran butiknya bahwa salah satu tas buatannya terpilih untuk tampil dalam majalah mode internasional terkenal. Majalah itu, yang selama ini ia kagumi, sering menjadi tolok ukur tren fashion dunia.
“mba Rissa, tas kita dipilih untuk photoshoot dengan salah satu model fashion terkenal!” ujar salah satu stafnya dengan penuh semangat.
Rissa terdiam sejenak, mencoba mencerna kabar luar biasa itu. “Serius? Ini beneran? Siapa modelnya?” tanyanya dengan antusias.
“Modelnya Naomi Patrick ! Mereka bilang tas buatan kita punya konsep unik dan cerita lokal yang kuat, cocok untuk tema edisi mereka,” jawab stafnya.
Hari photoshoot pun tiba. Tim dari majalah itu mengirimkan beberapa foto behind-the-scenes ke Rissa. Dalam salah satu fotonya, terlihat Naomi dengan gaun elegan, memegang tas buatan Rissa yang tampil sangat mewah dan memukau. Rissa tidak bisa menahan air matanya.
Bian yang berada di sebelahnya saat itu menggenggam tangan Rissa dengan senyum bangga. “Kamu harus bangga sama diri kamu sendiri. Ini kamu sudah membawa budaya kita ke tingkat dunia dengan tas karya mu,” ujar Bian dengan lembut.
Ketika majalah itu akhirnya terbit, Rissa membeli beberapa eksemplar untuk di taruh di butiknya dan menyimpan satu untuk kenang-kenangan. Di salah satu halamannya, terlihat tas buatannya menjadi pusat perhatian dengan latar pemandangan eksotis Bali yang menggambarkan inspirasi desainnya.
Foto-foto nya juga di posting di official social media dari majalah fashion tersebut dan rissa repost ke akun social media nya. Rissa mendapat banyak pujian karena tas buatannya di pakai oleh model terkenal.
“Aku nggak pernah nyangka mimpi ku bisa sejauh ini,mas” ujar Rissa pada Bian malam itu. “Ini semua berkat dukungan kamu dan semua tim.”
“Ini baru awal, Ris. Aku yakin kamu akan mencapai lebih dari ini,” jawab Bian.