NovelToon NovelToon
Against All Odds

Against All Odds

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa / Menjadi Pengusaha
Popularitas:398
Nilai: 5
Nama Author: D.harris

Bian, seorang pria berusia 30-an yang pernah terpuruk karena PHK dan kesulitan hidup, bangkit dari keterpurukan dengan menjadi konten kreator kuliner. kerja kerasnya berbuah kesuksesan dan jadi terkenal. namun, bian kehilangan orang-orang yang di cintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D.harris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nostalgia

Hari itu, Bian memutuskan untuk menghabiskan waktu sendirian. Ia memberi tahu Rissa bahwa ia ingin pergi sejenak untuk "berjalan-jalan mencari inspirasi," namun di dalam hatinya, ia tahu apa yang sebenarnya ia cari: kenangan masa lalu. Bian mengunjungi rumah ibunya di kota kelahirannya.

Tujuan pertama ialah makam ibunya. bian memanjatkan doa untuk ibunya dan menabur bunga.

" Bu, bian kangen sama ibu. andai ibu masih disini, bu. bermain dengan cucu-cucu ibu, sabda dan anjani " ucap bian lirih sambil menitikan airmata.

Setelah melayat makam ibunya, Bian merasa hatinya penuh dengan kerinduan yang sulit dijelaskan. Ia melangkah menuju rumah lamanya, rumah yang menjadi saksi bisu perjuangan hidupnya bersama almarhumah ibunya, Minah.

Saat sampai di depan rumah, Bian melihat pintu dan jendela yang tetap sederhana seperti dulu. Tidak ada yang berubah banyak, seolah waktu berhenti di sana. Kebetulan rumah itu sedang kosong, pemilik baru belum pindah sepenuhnya. Dengan izin sebelumnya, Bian memasuki rumah itu.

Setiap sudut rumah membawa kenangan yang menghantam hatinya. Ia melihat dapur kecil tempat ibunya dulu membuat jajanan untuk dijual. Aroma minyak goreng dan adonan yang dipanggang terasa seakan masih menyelimuti ruang itu.

Ia kemudian berjalan ke kamarnya. Bian membuka pintu dan menemukan ruang kecil yang masih terasa akrab. Tanpa pikir panjang, ia berbaring di ranjang lamanya yang masih ada di sana. Ia menatap langit-langit, mengingat malam-malam panjang penuh harapan dan keputusasaan. Waktu itu, ia hanya memiliki doa dan ibunya sebagai tempat bersandar.

Matanya kemudian menatap lemari kayu tua di sudut ruangan. Ia membuka lemari itu dan menemukan beberapa barang yang ternyata masih tersimpan. Sebuah foto kecil dirinya bersama ibunya saat mereka sedang tersenyum di depan warung. Di balik foto itu, ada tulisan ibunya, "Semangat terus, Bian. Hidup ini memang berat, tapi kamu lebih kuat dari apa yang kamu kira."

Bian menggenggam foto itu erat. Air matanya tak dapat terbendung lagi. Ia sadar, meskipun kehidupannya kini jauh lebih baik, kenangan perjuangan itu adalah bagian dari dirinya yang tidak akan pernah bisa ia lupakan.

Setelah beberapa saat termenung, Bian bangkit dari ranjang. Ia memandang sekali lagi ruangan itu, lalu mengunci pintu kamar dengan perlahan. Saat berjalan keluar, ia berkata dalam hati, "Terima kasih, Bu. Semua yang aku capai sekarang tidak akan ada tanpa doamu. Aku akan terus menjaga keluarga kita, seperti yang selalu Ibu harapkan."

Dengan langkah mantap, Bian meninggalkan rumah itu, membawa kenangan lama sebagai kekuatan baru untuk menjalani hidupnya.

......................

Setelah meninggalkan rumah lamanya, Bian merasa ingin mengenang salah satu momen yang dulu mengubah hidupnya. Ia memutuskan untuk mengunjungi warung ketoprak yang pernah ia viralkan di masa awal menjadi konten kreator.

Saat tiba di lokasi, Bian terkejut melihat warung itu kini lebih besar dan ramai dibandingkan terakhir kali ia ke sana. Ada beberapa meja tambahan, dan terlihat antrean pembeli di depan gerobaknya. Ia tersenyum, merasa bangga bahwa warung itu berhasil berkembang.

Bian memesan seporsi ketoprak dan duduk di salah satu meja. Tidak lama kemudian, seorang pria muda yang melayani pembeli menghampirinya untuk mengantarkan pesanan.

“Mas ini yang dulu bikin video tentang ketoprak kami, ya?” tanyanya sambil tersenyum.

Bian mengangguk, agak terkejut. “Iya, kok tahu?”

Pria itu tersenyum lebih lebar. “Almarhum bapak saya sering cerita tentang Mas Bian. Beliau sangat bersyukur waktu warung kami jadi ramai setelah diviralkan. Saya anaknya, sekarang yang melanjutkan usaha ini.”

Bian terdiam sejenak, merasa haru. “Bapakmu sudah tidak ada?” tanyanya pelan.

Pria itu mengangguk. “Iya, Mas. Bapak meninggal dua tahun lalu. Tapi beliau meninggalkan warung ini dalam kondisi yang lebih baik, berkat bantuan mas waktu itu.”

Bian menghela napas, merasa campur aduk. Ia menatap sepiring ketoprak di hadapannya dan mencicipi satu suapan. Rasanya ternyata tidak berubah sedikit pun—tetap lezat dan penuh kenangan.

“Rasanya masih sama. Kamu hebat menjaga resep bapakmu,” kata Bian sambil tersenyum.

“Terima kasih, Mas. Saya hanya meneruskan apa yang sudah bapak ajarkan.”

Bian memandang pria itu dengan rasa kagum. Ia merasa seperti melihat cerminan perjuangan dirinya sendiri—melanjutkan apa yang diwariskan oleh orang tua dengan penuh dedikasi.

Sebelum pergi, Bian mengeluarkan ponselnya. Ia meminta izin untuk mengambil video singkat tentang warung itu dan mengunggahnya ke media sosial, seperti dulu.

“Sekali lagi, terima kasih ya, Mas Bian,” kata pria itu dengan tulus saat Bian membayar makanannya.

Bian tersenyum hangat. “Sama-sama. Semoga warung ini semakin sukses.”

Saat meninggalkan warung, Bian merasa hatinya hangat. Ia sadar, dampak kecil yang ia buat di masa lalu ternyata mampu mengubah hidup orang lain secara besar. Itu mengingatkannya untuk terus berbuat baik, sekecil apa pun itu.

1
Girl lạnh lùng
Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!
Fiqri Skuy Skuy
Pesan moralnya sangat berbekas di hati. 🤗
Khansa_nana_jennie22
Penulisnya punya keahlian khusus dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!