Bercerita tentang kehidupan manusia yang terusik dengan keberadaan iblis, sehingga terbentuk suatu kelompok pembasmi iblis.
Diawal cerita pemimpin kelompok pembasmi iblis berhasil membunuh raja iblis yang sangat kuat tetapi harus mengorbankan nyawanya.
Perseteruan antara iblis dan manusia tidak sampai disitu, terus berlanjut pada keturunan berikutnya. Keturunan inilah yang menjadi akhir dari perseteruan antara iblis dan manusia.
Tokoh utama : 2 anak kembar anak dari pimpinan kelompok pembasmi iblis awal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifki Arifandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#6
...JUD...
Di suatu tempat yang jauh dari tempat tinggal Fly, ada seorang anak laki-laki yang memiliki kekuatan aneh. Anak ini berusia 7 tahun, dianggap keturunan iblis, karena saat ia lahir sudah bisa berjalan dan berlari dengan cepat.
Ibu dari anak ini meninggal setelah melahirkannya, Ayahnya mencoba membunuh anak tersebut. Ayahnya beranggapan anaknya itu adalah anak kutukan, jika dibiarkan besar maka akan banyak menimbulkan bencana.
Namanya Jud, nama ini ia dapat dari salah satu seorang pembasmi iblis yang kebetulan sedang bersinggah di desa Jud. Seberapa keras ayah Jud dan warga sekitar mencoba membunuhnya, Jud selalu selamat, tubuhnya seperti ada yang melindungi.
Sejak Jud bayi, ia sudah dirawat oleh pembasmi iblis yang bernama, Emo. Melihat kemampuan Jud yang bisa berlari sangat cepat, Emo merasa ini bukan kekuatan iblis, melainkan anugrah tuhan.
Emo tak sama sekali merasakan kekuatan iblis di tubuh Jud. Saat Emo memberitahukan hal itu kepada ayah jud dan warga, mereka tid mempercayainya.
Emo membawa Jud untuk ikut dengannya dan dibesarkan sudah seperti anak sendiri bagi Emo. Jalan yang panjang setiap hari Emo dan Jud selalu bertemu dengan iblis. Terkadang iblis menyamar sebagai manusia dan mengincar Jud.
Jud seperti anak yang sedang diburu, baik manusia maupun iblis. Di usianya 5 tahun, Jud dilatih sangat keras oleh Emo. Bukan seperti latihan anak-anak, Jud sudah dilatih menggunakan pedang, bela diri, dan kekuatan fisik.
Kemampuannya semakin meningkat, selain mampu berpindah ke tempat yang lain secepat kilat, Jud sudah mahir menggunakan pedang. Pedangnya dibuat dari logam perak yang di campur dengan batu meteor.
“Yah, kapan aku boleh membunuh iblis?” tanya Jud kepada Emo.
“Sekarang jika kamu melihat iblis, kamu sudah boleh membunuhnya haha,” jawab Emo, tertawa bahagia, bangga terhadap Jud.
“Iblis… datanglah kemari!” Jud teriak di tengah hutan yang lebat.
Secara kebetulan iblis rendahan dari kerajaan iblis tanah lewat, iblis itu merasa tertantang kemudian mendekati Jud. Jud melihat di depannya sudah ada iblis, wajahnya sangat buruk, tangan dan kakinya seperti akar.
Tanpa basi-basi, Jud langsung menebas iblis itu dengan pedangnya. Emo terus memantau Jud, berjaga-jaga kalau sampai Jud belum sanggup bertarung. Hanya dengan sebuah sabetan pedang, iblis itu terbelah menjadi 2 bagian.
“Hahaha… luar biasa anak ayah,” ucap Jud dari atas pohon.
Jud menengok ke arah Emo, ikut tertawa. “Sudah waktunya istirahat, kita istirahat di hutan ini saja,” ucap Emo.
“Baik, Ayah.”
Keesokan harinya, Pagi hari yang cerah Emo sudah bangun. “Jud, bangun!” Emo menggerakkan badan Jud.
Jud tidak terbangun, tidurnya sangat pulas. Emo yang tidak mau melihat Jud menjadi anak yang pemalas, berteriak sekencang-kencangnya, “JUD BANGUN!”
Jud terbangun, “Berburu, cari makanan untuk makan pagi kita. Setelah itu latihan lagi,” ucap Emo.
Mata yang belum sepenuhnya terbuka, Jud berjalan ke tengah hutan. “Ayah kejam,” kata Jud sambil berjalan.
Tak lama berjalan, ia melihat ada kambing hutan. “Aku sungguh beruntung,” kata Jud menatap kambing itu.
Ia berlari menuju kambing tersebut sambil memegang tali, Sett… seketika leher kambing itu sudah terikat tali. Kambing terus memberontak, karena kesal, Jud langsung menyembelih kambing tersebut di tempat. Setelah mati, kambing di angkatnya dan segera pulang.
“Ayah, aku dapat kambing yang besar.”
“Bagus, kambing ini bisa untuk makan selama 2 hari,” jawab Emo, mengacungkan jempolnya ke arah Jud.
Setelah makan, mereka melanjutkan latihan. Latihan yang di jalani Jud bukan seperti manusia lagi, fisiknya di tempa layaknya besi. Waktu terus berlalu, tak terasa Jud sudah berusia 7 tahun.
Jud sudah banyak menemui iblis rendahan yang ada di hutan, kemampuannya semakin meningkat. Bahkan Emo merasa Jud lebih kuat dari pada dirinya. Sudah tidak ada ilmu yang bisa di ajarkan Emo untuk Jud.
Mereka sekarang bagaikan pasangan keluarga yang kompak saling membantu satu sama lain dalam membasmi iblis.
“Dengarkan ayah, selama ini kamu hanya bertemu dengan iblis rendahan. Hal yang perlu kamu tau, ada tingkatan iblis di dunia ini. Iblis yang kau bunuh kemarin adalah iblis yang terbuang dari kerajaan karena iblis itu lemah, yang ayah tau kerajaan iblis tanah memiliki prajurit 5 tingkatan.
Tingkat ke 5 adalah iblis paling lemah jika dibandingkan dengan iblis tingkat 4 sampai 1. Jadi, kamu harus berhati-hati jika menemui iblis ini,” ucap Emo, wajahnya sangat serius.
Dengan percaya dirinya, Jud menjawab, “Aku ingin bertarung dengan iblis-iblis ini.”
Emo tersenyum, memang benar Jud adalah laki-laki yang sangat kuat dan kemampuannya tidak diragukan lagi, tetapi Jud tetaplah seorang anak-anak, belum bisa berfikir dewasa. Belum mengerti apa itu bahaya yang sesungguhnya.
“Jangan hadapi iblis ini dulu, perbanyak latihanmu sampai kamu dewasa nanti,” kata Emo, tangannya memegang bahu Jud dan tersenyum.
“Tapi, Ayah….”
“Ayah bilang jangan bertarung dengan iblis yang kuat dulu, lari jika ada iblis yang lebih kuat dari kamu!”
Raut muka Jud terlihat sedih, ia hanya bisa mengangguk, menuruti kemauan Emo. Setelah kematian Dev, iblis banyak pergi ke dunia manusia.
Tujuannya adalah membalas dendam dengan manusia, karena berani membunuh raja iblis terkuat. Ternyata di kerajaan iblis ada inti kekuatan yang disimpan di dalam guci.
Iblis terakhir yang berhadapan dengan Wing pada saat itu membuka tutup guci itu, dari guci tersebut keluar 5 iblis yang sangat kuat. Alasan kenapa 5 iblis ini di segel dalam guci adalah, karena selain kuat mereka juga tidak patuh terhadap raja iblis.
Setelah keluar dari guci, kelima iblis tersebut pergi ke alam manusia dan terpencar membuat kerajaan nya masing-masing. Ada yang ke laut, tanah, langit, hutan, dan goa.
Mereka mampu membuat pasukan iblis kuat dengan kemampuannya masing-masing. Jika kelima iblis ini menggabungkan kekuatannya, maka mereka akan bisa menghasilkan iblis yang kekuatannya di luar batas, sayangnya hal ini akan sangat mustahil, karena iblis-iblis ini tidak akur satu sama lain.
Di pikiran mereka hanya ada peperangan untuk membuktikan siapa yang terkuat. Bukan iblis namanya, jika mereka tidak sombong, merusak, membunuh, dan saling menyakiti.
Suatu ketika Jud yang sedang berburu melihat ada seekor ular yang sangat besar, Jud dan Emo tidak mau memakan daging ular. Jud hanya membiarkan ular itu lewat, tapi tanpa diduga-duga ular itu malah menyerang Jud.
Jud langsung menghindar dan mengeluarkan pedangnya. Bergerak sangat cepat menebas tubuh ular, kagetnya Jud saat melihat pedangnya tidak bisa melukai kulit ular di depannya.
“Sialan, keras sekali kulit ular ini!” kata Jud.
Jud mencoba mengeluarkan semua kekuatannya, menebas untuk kedua kalinya tapi, kulit ular tetap tidak bisa terluka, bahkan tergores pun tidak. “Dasar manusia rendahan!” ucap ular itu.