NovelToon NovelToon
Nikah Paksa

Nikah Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: echa wartuti

"Apa-apaan ini?" teriak Alea

"Nikah sama aku!" perintah Niko.

"Gak mau!" tolak Alexa

"Kamu nolak siap-siap aku hancurin karier kamu juga kehidupan kamu!" ancam Niko.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepuluh

Hari pernikahan Alexa dan Nicholas hanya tinggal satu hari lagi. Alexa merasa penasaran dengan pesta yang disiapkan oleh Nicholas. Malam itu dirinya tengah berada di apartemen pribadinya, berendam di bathtub untuk merelaksasi pikirannya. Tubuhnya sudah terendam oleh busa sampai batas leher. Matanya terpejam menikmati busa lembut dan menghirup aroma terapi yang mampu menenangkan pikirannya.

Besok adalah hari pernikahannya. Waktu yang singkat membuat Alexa tidak memiliki waktu untuk melakukan perawatan.

"Lexa."

Alexa menoleh ke asal suara, Hana baru saja masuk ke kamar mandi.

"Kamu berendam lama banget? Kamu bisa sakit nanti," tegur Hana.

Alexa menganggapi ucapan Hana dengan senyuman.

"Sebentar lagi, Hana," ucap Alexa.

Hana mengela napas berat lantas duduk di pinggiran bathtub, menatap Alexa penuh selidik.

"Kamu ada masalah?" tebak Hana.

"Gak kok," elak Alexa.

"Keliatan sekali, Lexa," ucap Hana. "Raut wajah kamu itu gak bisa bohong."

Alexa mengubah ekspresi wajahnya, ia menunjukan senyuman manis pada Hana.

"Aku happy, Hana. Kenapa kamu bisa mikir aku ada masalah," dalih Alexa.

Lagi-lagi Hana hanya bisa mengela balas berat. Sahabatnya itu memang tipe orang yang selalu menyembunyikan masalahnya sendiri.

"Gak apa-apa. Mungkin karena aku terkejut tiba-tiba kamu, membuat aku jadi berpikir macam-macam," ucap Hana. "Lagian aku juga bodoh banget ya. Gak mungkin kamu gak bahagia menikah sama seorang Nicholas," imbuh Hana.

"Ck, Hana. Jangan khawatir, okay. Kamu lebih baik istirahat. Besok kamu jadi bridesmaidnya, 'kan?" ucap Alexa.

"Kamu pengantinnya, Alexa. Kamu yang harus istirahat," koreksi Hana. Hana lantas berdiri menaruh bathrobe di dekat Alexa. "Cepetan!"

"Iya, Sayang," sahut Alexa.

Esok harinya …

Alexa duduk di depan meja rias, menatap pantulan dirinya. Satu jam yang lalu dirinya sudah resmi menjadi nyonya Nicholas Andrian Reynold. Alexa bingung bagaimana dirinya harus berekspresi. Harusnya dirinya merasa bahagia menikah dengan seorang CEO muda seperti Nicholas. Mirisnya itu hanya pernikahan atas dasar kesepakatan, bukan karena rasa cinta.

Rasanya Alexa ingin menangis detik itu juga. Dirinya tidak pernah bermimpi menikah dengan cara seperti ini.

"Alexa, ayo bangun. Kamu harus ganti baju," ucap Hana.

Perkataan Hana membuat lamunan Alexa buyar. Rupanya make-up nya sudah selesai.

"Ayo, Alexa." Hana membantu Alexa berdiri.

Alexa mengangguk lantas berdiri, melangkah sedikit menjauh dari meja rias. Di samping ada beberapa orang sedang mendandaninya. Gaun putih panjang menjuntai hingga lantai sudah melekat di tubuh rampingnya. Sangat pas dan menampakan lekuk tubuhnya. Rambutnya sudah disanggul dan ada sebuah mahkota bertahtakan permata menghiasi kepalannya. Semua yang ia kenakan jelas bukan barang murah.

“Sudah selesai, Alexa. Kamu benar-benar cantik," puji Hana.

Alexa kembali melamun membuatnya tidak mendengar apa yang Hana katakan.

"Alexa," panggil Hana.

Tetap tidak ada respon dari Alexa membuat Hana merasa cemas.

"Alexa …." Suara Hana terhenti saat matanya melihat pantulan wajah Nicholas.

"Pergilah!" perintah Nicholas.

"Baik." Hana dan yang lainnya segera pergi meninggalkan Alexa dan Nicholas berdua.

Setelah semua orang pergi, kini hanya ada Nicholas dan Alexa di ruangan itu. Nicholas berdiri tidak jauh Alexa, nampak gagah dengan tuxedo yang terlihat mahal, pria itu berdiri dengan kedua tangannya dimasukan ke dalam saku celananya, berdiri sambil memandangi Alexa yang sedang melamun.

Nicholas bukan tipe orang yang sabar, kesabarannya setipis tisu. Melihat Alexa terus melamun membuat Nicholas kesal. Ia menghampiri Alexa, berdiri di belakang tubuh sang istri, memposisikan kedua tangannya di pundak wanita itu lalu sedikit menekannya. Tindakan itu membuat Alexa langsung tersadar dari lamunannya.

Pandangan Alexa langsung bertemu dengan Nicholas di cermin. Tatapan Nicholas begitu menakutkan.

“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Nicholas.

"Kamu bicara apa tadi?" tanya Alexa membuat Nicholas mengela napas berat.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" ulang Nicholas masih menatap Alexa.

"Ti-dak ada," jawab Alexa. Tatapan Nicholas membuat Alexa merasa gugup.

Nicholas pun berdecih.

"Dengar!" Nicholas membungkukkan badannya menaruh dagunya di pundak wanita yang sudah menjadi istrinya. "Jangan tunjukkan raut wajah sedih kamu ini di hadapan para tamu. Dan … jangan pernah menundukan wajah kamu di hadapan orang lain. Tunjukkan wajah angkuh kamu, seperti yang sering kamu tunjukkin ke aku!" Nicholas mengangkat dagu Alexa, memaksa wanita itu untuk melihat ke arahnya.

"Ingat, kamu sekarang Nyonya Nicolas Andrian Reynold. Tunjukan ekspresi rasa percaya diri kamu pada semua orang. Ekspresi yang sering kamu tujukan pada semua orang saat sedang berjalan di atas catwalk!" perintah Nicholas.

Melihat tatapan mata Nicholas yang begitu dingin membuat Alexa memilih mengangguk-anggukkan kepalanya, dalam sekejab Alexa menjadi wanita yang penurut.

“Bagus!” ucap Nicholas. "Aku tidak suka perempuan lemah."

"Kalau manja?" tanya Alexa sengaja ingin memancing kemarahan Nicholas.

"Suka kalau itu kamu," bisik Nicholas.

Eh?

Nicholas lantas membalik tubuh Alexa, kini mereka berdiri saling berhadapan. Diraihnya dagu Alexa kembali kemudian mengangkat wajahnya.

“Tunjukan wajah bahagia kamu!" perintah Nicholas.

"Aku lagi sedih mana bisa mana bisa aku pasang wajah bahagia." Alexa bersidakep sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kamu mau macem-macem sama aku? Atau mau aku enakin dulu?" Nada bicara Nicholas memang pelan, tetapi terkesan sedang mengancam.

"Just kidding." Alexa tersenyum sambil menunjukkan deretan giginya. Tidak lucu, bukan? Dirinya sudah siap dengan penampilannya, tetapi Nicholas ingin kembali membuatnya mendesah.

Nicholas mendengkus kemudian menarik pinggang Alexa untuk mengikis jarak di antara mereka. Nicholas memiringkan kepalanya, melumat bibir Alexa dengan lembut.

Bukannya menolak Alexa justru membalas ciuman Nicholas. Ia lantas mengumpat dalam hatinya, merutuki kebodohannya. Alexa tidak tahu kenapa dirinya tidak bisa menolak sentuhan Nicholas.

"Ayo turun, para tamu sudah menunggu kita." Nicholas mengakhiri ciuman mereka dengan kecupan singkat di bibir Alexa.

Keduanya melangkah bersama menuju tempat resepsi pernikahan mereka, di tempat yang sama. Hanya saja tempat resepsi pernikahan mereka ada di lantai dasar hotel tersebut.

Alexa melingkarkan tangannya di lengan Nicholas. Rasa gugupnya membuat pegangan tangan Alexa begitu erat. Kegugupan Alexa bertambah ketika mereka sampai di ballroom, tempat resepsi mereka diadakan.

“Rileks girl," bisik Nicholas.

Alexa menoleh ke arah Nicholas, ternyata laki-laki itu menyadari kegugupannya.

Alexa kemudian menarik napasnya berulang-ulang untuk mengurangi kegugupannya.

"Ayo masuk! Aku juga merasa penasaran dengan pesta yang kamu siapkan dalam waktu singkat itu," ucap Alexa.

"Kita lihat saja nanti." Nicholas menunjukkan senyum remehnya pada Alexa.

Keduanya masuk ke ballroom, melangkah di atas red carpet yang sudah disiapkan khusus untuk mereka. Sampai di ballroom Alexa menatap tidak percaya, bahkan hampir pingsan saat melihat resepsi pernikahannya, begitu mewah dan meriah. Jujur Alexa sangat terkejut, dalam waktu sesingkat itu Nicholas mampu menyiapkan pesta semewah itu.

“Jujur aku salut sama kamu. Dalam waktu yang sesingkat itu kamu mampu menyiapkan pesta semewah ini,” puji Alexa.

“Aku Nicholas, aku bisa melakukan apapun dalam waktu singkat,” ucap Nicholas membanggakan dirinya.

Alexa mendengkus kesal, sebenarnya ada rasa penyesalan dalam diri Alexa karena sudah memuji pria di sampingnya.

"Aku nyesel sudah memujimu. Aku juga lupa, sedikit pujian akan membuat kepala kamu semakin besar,” cibir Alexa.

"Aku juga tidak pernah menyuruhmu untuk memujiku," balas Nicholas.

Alexa menganga tidak percaya dengan kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Nicholas.

1
tina
lanjut kak
tina
lanjut
Maricha: siap 😍😍😍😍🥰
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Eny Agustin Pramita
lanjut doonkkkk....
tina
lanjut kak
Reni Anjarwani
doubel up
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Upi Raswan
sengaja ya Alexa,,suka banget bikin suami mu naik darah...
sabaaaar yaaa ,,sebentar juga malam
tina
lanjut kak
Upi Raswan
semua warisan untuk istrinya ...kereeen nicholas, Alexa pasti bakalan kaget sampai njundil ,, tapiii kira2 Alexa bakalan marah gak yaa kalo suatu saat nicho ngaku kalo dia pria yg bersamanya malam itu. Nicho kenapa kesannya membiarkan pelaku penjebakan?
ditunggu jawabannya thoor ,,kalo bisa jangan kelamaan hehe
Maricha: siap Kak
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Upi Raswan
jangan jangaaaaan....Ada yg sepemikiran?
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang
Maricha: Untuk sementara off dulu ya Kak. Stori ini lagi proses revisi total
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!