Fika, seorang wanita polos, tiba-tiba terlibat dalam pertarungan dengan makhluk ghaib dan dimensi lain setelah mengetahui bahwa dalam darahnya mengalir warisan dari Sijjin, makhluk antar dimensi yang berbahaya. Untuk mencegah Sijjin mengamuk di dalam dirinya, Fika memiliki khodam pelindung yang membantunya. Sementara itu, sebuah organisasi bernama **Sanctorum**, yang terdiri dari lima orang terkuat di Bumi, memburu Sijjin. Fika harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirinya sebelum dunia dan dirinya hancur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farisky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 07- RAHASIA YANG TERSEMBUNYI
Setelah kejadian itu keadaan kota sangat hancur puing puing bangunan banyak berhamburan dimana mana, banyak para warga mengungsi karena tempat tinggal mereka sudah hancur lebur, Di sebuah tempat pasukan pelindung kota, Fika di bawa oleh Shooryu keruangan yang sepi hanya mereka berdua disana , Shooryu membawa Fika sebuah ruangan, Fika duduk di sudut ruangan kecil itu, tubuhnya gemetar. Dinding di sekitarnya kosong, tidak ada jendela, hanya sebuah lampu redup yang menggantung di atas kepala. Suara pintu terkunci tadi masih terngiang di telinganya, membuat jantungnya berdetak lebih cepat.
“Apa yang kau inginkan dari ku” Fika bertanya, suaranya bergetar.
Shoryuu berdiri di dekat pintu, menatapnya dengan ekspresi datar. “Tidak apa apa aku hanya ingin bertanya tanya soalnl mu . Ini hanya sebuah ruangan kosong. Santai saja , jangan takut ”
Namun, bagi Fika, ruangan ini jauh dari kata santai. Ketiadaan apa pun di dalamnya membuat suasana terasa semakin mencekam. Shoryuu menarik sebuah kursi dari sudut ruangan dan duduk, gesturnya santai namun penuh dengan wibawa.
“Duduklah,” ujar Shoryuu sambil menunjuk kursi di depan Fika.
Fika ragu sejenak, tetapi tatapan Shoryuu yang tajam membuatnya tidak punya pilihan. Ia melangkah pelan dan duduk di kursi yang dingin. Tangannya menggenggam erat lututnya, mencoba menenangkan diri.
“Apa yang kau inginkan dariku?” tanya Fika dengan nada lemah.
Shoryuu tidak langsung menjawab. Ia mengambil sebuah pisau kecil dari sakunya, memutarnya di antara jari-jarinya dengan tenang. Mata Fika melebar, rasa takut mulai menjalar ke seluruh tubuhnya.
“Apa yang kau lakukan?” Fika bertanya, suaranya meninggi.
Shoryuu tidak menjawab. Ia menggoreskan ujung pisau ke jarinya sendiri, membuat darah segar menetes ke lantai. Fika menatapnya dengan bingung.
“Kau lihat ini?” Shoryuu menunjukkan jarinya yang berdarah.
Fika mengangguk kecil. “Itu darah… Apa maksudmu?”
Sebelum Fika sempat berpikir lebih jauh, Shoryuu tiba-tiba meraih tangan Fika. Dalam satu gerakan cepat, ia menggoreskan pisau itu ke jari Fika. Darah merah gelap mengalir, dan Fika tersentak kaget.
“apa ! Apa-apaan ini?!” Fika berteriak, menarik tangannya menjauh.
Namun Shoryuu tetap tenang, menunjuk lantai di bawah Fika. Darahnya yang menetes ke lantai mulai mengeluarkan asap, seperti cairan panas yang membakar permukaan lantai.
“Lihat itu. Darahmu tidak seperti darah biasa.”
Fika menatap lantai dengan ngeri, lalu kembali menatap Shoryuu dengan tatapan bingung. “Apa artinya ini? Kenapa darahku seperti itu?”
Shoryuu menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatap Fika dengan serius. “Itu berarti darah yang mengalir di tubuhmu bukan darah sembarangan. Kau bukan manusia biasa, Fika.”
Fika merasa dadanya sesak. “Apa maksudmu aku bukan manusia biasa? Aku hanya seorang gadis biasa… Aku…”
Shoryuu memotongnya. “Fika Aninda Safitri anak dari Nanda Tiara, pahlawan nomor satu di kota ini. Aku dan ibumu pernah berada dalam satu tim, menjalani misi yang sama.”
Nama itu membuat Fika membeku. Nanda Tiara, nama yang pernah ia dengar dalam cerita neneknya, tetapi selalu samar-samar. Fika tidak pernah benar-benar tahu tentang masa lalu ibunya.
“Ibumu adalah seorang yang luar biasa. Tapi tahukah kau bagaimana dia mati?” Shoryuu menatap Fika tajam.
Fika tidak menjawab. Ia hanya menunduk, tangan gemetar di atas pangkuannya.
“Dia mati karena terpaksa berubah menjadi Sijjin,” kata Shoryuu pelan, tetapi setiap kata terasa seperti pisau yang menusuk hati Fika.
Fika mendongak, matanya melebar.
Shoryuu menghela napas panjang. “Saat itu, ibumu berada dalam situasi yang sangat berbahaya. Shooryu menceritakan masa lalunya dengan ibu Fika, cerita yang membuat Fika tidak percaya.
" Dia menggunakan kekuatan Sijjin untuk melindungi kota ini. Tapi ada harga yang harus dibayar. Dia kehilangan dirinya sendiri, menjadi makhluk yang tidak bisa dikendalikan.”
Fika tidak bisa berkata apa-apa. Dadanya terasa berat, seperti ada batu besar yang menghimpitnya.
“Ayahmu mencoba menghentikannya,” lanjut Shoryuu. “Dia datang untuk menyelamatkan ibumu. Tapi pada akhirnya, dia harus mengorbankan dirinya sendiri. Ayahmu meledakkan diri bersama ibumu untuk memastikan Sijjin itu tidak menghancurkan segalanya.”
Air mata mulai mengalir di pipi Fika. “Itu… Itu tidak mungkin… Aku… Aku tidak pernah tahu tentang itu...”
Shoryuu mengangguk. “Dan sekarang, kau adalah anak dari mereka. Kau adalah garis keturunan dari ibumu. Itu berarti Sijjin juga ada di dalam dirimu.”
Kata-kata itu menghantam Fika seperti petir. “Tidak… Tidak mungkin… Aku tidak mungkin, aku bukan Monster aku hanya-" , "kau memang saat ini tidak mengetahuinya", Ujar Shooryu yang memotong pembicaraan Fika , " tapi kau harus terima saat ini di dirimu ada monster itu entah apa yang terjadi di Masa depan yang jelas, dia bisa saja bangkit seperti saat nenekmu melakukannya" Ujar Shooryu dengan tegas, Fika terpukul dengan ucapan Shooryu dia benar benar tidak bisa berkata apa apa, dan juga apa itu dirimu yang mengamuk saat menghajar Sijjin tadi "tidak! , aku bukan yang menghancurkan kota, aku tidak sadar apa yang telah aku lakukan, semua terjadi begitu saja dan juga aku saat itu tidak berada disana", Ujar Fika dengan tegas "apa maksud mu, itu kamu loh yang melakukannya" Jawab Shooryu, "iyaa tapi aku tidak sadar apa yang telah aku lakukan percaya padaku", Ujar Fika yang gemetar menjawab, Fika benar benar takut sedih tercampur jadi satu benar benar pemandangan yang tidak biasa Fika hadapi. "aku harap aku bisa melakukan sesuatu tapi, aku akan memberikan mu kesempatan saat ini , aku yakin dengan wujud itu kau sangat kuat, mungkin aku tidak bisa menanganinya tapi perlu di ingat jika kau mengamuk seperti tadi aku akan lakukan apapun yang aku bisa" Ujar Shooryu yang menantang
Fika memeluk dirinya sendiri, tubuhnya gemetar hebat. Pikiran tentang Sijjin, tentang ibunya, tentang dirinya sendiri, semuanya berputar di kepalanya.
Di dalam ruangan itu, rahasia yang terungkap tidak hanya menghancurkan hati Fika, tetapi juga mengubah hidupnya selamanya.
FIKA TERTAMPAR SEBUAH FAKTA