kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bidadari Penyelamat
"Ada apa Tuan muda ingin bertemu dengan saya?"
"Aku tahu perusahaan kamu terseok-seok saat ini dan kalau tidak ada kucuran dana segar maka perusahaan kamu akan hancur hanya dalam hitungan bulan, kan?" Rex memasang wajah datar seperti biasanya.
Roy yang berdiri di sebelah Rex, menatap Yanuar Herlambang dengan sikap waspada.
"Bagaimana Anda bisa tahu?"
"Jawab saja, cih!" Rex mendengus kesal.
"Iya, benar. Apakah Anda mengundang saya ke sini untuk membantu perusahaan saya?"
"Hmm"
"Terima kasih, Tuan muda"
"Tapi, ada syaratnya"
"Apa syaratnya? Kalau saya harus mencicilnya selama bertahun-tahun dengan bunga yang Anda tetapkan, itu tidak masalah" Ucap Yanuar dengan penuh antusias.
"Kau butuh satu milyar, kan?"
"Iya, Tuan muda" Yanuar Herlambang tersenyum senang karena dia berpikir Tuan muda grup Hudson akan membantu perusahaannya dengan syarat seperti pada umumnya.
"Apa kau bisa mencicilnya selama lima tahun?"
"Li......lima tahun? Kalau lima tahun terlalu pendek, Tuan muda dan cicilan setiap bulannya juga terlalu berat buat saya karena kedua anak saya masih sekolah"
"Aku hanya bisa menoleransi waktu lima tahun"
"Kalau begitu, saya permisi. Saya akan menemui Ayah Anda dan........"
"Kalau kau berani menemui Ayahku, aku akan patahkan kaki kamu saat ini juga!" Teriak Rex.
Roy menoleh kaget ke tuan mudanya.
"A......apa?!" Yanuar Herlambang tak kalah kagetnya.
"Aku serius! Om Roy!"
"Ya, Tuan muda"
"Katakan ke dia sudah berapa banyak kaki yang aku patahkan selama ini?"
Hah?! Apa maksud Anda, Tuan muda? Anda belum pernah mematahkan kaki orang. Roy mengernyit.
"Om Roy!"
Roy tergagap dan spontan menjawab, "Banyak sekali"
"Nah! Kau dengar sendiri, kan?" Rex menyeringai.
Yanuar Herlambang mulai gemetar. "Lalu, apa yang Anda inginkan, Tuan muda? Syarat apa yang Anda punya?"
"Aku ingin menikah dengan Yasmin Putri Herlambang"
Roy kembali menoleh kaget ke tuan mudanya dengan mata membeliak kaget.
Yanuar tak kalah kagetnya, "Apa?! Saya tidak akan menyerahkan anak saya. Mana mungkin saya menikahkan anak saya dengan orang gila dan bu........."
"Buta.........katakan saja kenapa kamu menahan kata itu?! Kau bahkan tidak menahan kata gila, cih!" Geram Rex.
"Tolong jaga bicara Anda, Pak Yanuar!" Roy.
Yanuar mengabaikan ucapan Roy, "Patahkan saja kaki saya! Saya tidak peduli! Kalau toh saya lumpuh, saya masih bisa bekerja di atas kursi roda" Yanuar berteriak dengan suara gemetar.
"Bagaimana kalau aku melumpuhkan nama kamu di dunia bisnis? Bagaimana kalau aku membuatmu tidak bisa menjalankan bisnis di kota manapun.....oh, tidak! Bahkan di luar negeri pun kamu tidak akan bisa menjalankan bisnis kamu kalau aku melumpuhkan nama kamu" Geram Rex.
Yanuar Herlambang bergidik ngeri membayangkan anak-anak dan istrinya menjadi gembel di jalanan.
Suasana hening selama lima menit.
"Baiklah. Saya akan menikahkan Anda dengan Yasmin, putri saya"
"Baiklah! Om Roy akan menyiapkan semuanya besok dan besok bawa Yasmin ke sini untuk membuat buku pernikahan di depan pejabat negara yang berwenang menikahkan" Jawab Rex dengan wajah datar dsn sangat serius.
"Besok?!" Roy dan Yanuar terkejut.
"Besok!" Tandas Rex.
Rex menoleh ke Roy dan dengan cepat Roy melangkah ke Yanuar sambil berkata, "Mari saya antarkan ke depan, Pak Yanuar agar Anda bisa lekas pulang, beristirahat, dsn menyiapkan pernikahan putri Anda dengan Tuan muda Rex Hudson, besok"
"Jam sepuluh tepat dan jangan terlambat!" Teriak Rex.
Setelah mengantarkan Yanuar ke halaman depan, Roy bergegas kembali ke kamar utama.
Roy tidak bisa menahan diri lagi untuk bertanya, "Kenapa Tuan muda ingin sekali menikah dengan Yasmin Putri Herlambang? Anda baru mendengar suaranya tadi di minimarket dan Anda tidak......."
"Aku sudah pernah mendengar suaranya" Potong Rex.
"Hah?! Maksudnya?" Roy duduk di depan Rex.
"Om ingat pas aku melarikan diri dari rumah karena Ayah tiba-tiba datang ke sini dengan istri brengseknya itu, yeeeahhhh, mereka berdua sama-sama brengsek, cih!'
"Saya ingat dan Anda kembali pulang dengan taksi online setelah Anda menghilang selama kurang lebih empat jam"
"Hmm. Saat itu aku berjalan tanpa arah dan aku memang tidak tahu arah karena aku buta. Bersyukur aku tidak tertabrak mobil karena ada beberapa orang baik yang mau menyeberangkan aku hingga aku sampai di sebuah toko yang harumnya sangat wangi, sangat enak, membuatku lapar, dan ternyata itu toko kue"
"Lalu?" Tanya Roy dengan tidak sabar.
"Aku berdiri cukup lama di depan toko itu. Entah di depan pintunya atau di bagian mana toko itu, tapi yang jelas tiba-tiba terdengar suara langkah kaki lalu terdengar suara perempuan yang sangat merdu, "Apa yang bisa saya bantu?"
Jawabku kala itu, "Saya berjalan tanpa arah dari rumah dan sampai di sini tanpa sadar karena hidung saya mengikuti bau harum yang sangat enak dan kaki saya berhenti di sini. Saya ingin masuk tapi saya ini buta dan tidak tahu yang mana pintunya lalu.....saya.....saya lupa tidak membawa dompet saya"
"Lalu perempuan bersuara merdu itu menarik pergelangan tanganku sambil berkata, ayo masuk! Saya akan memberimu kue buatan saya dan teh hangat"
"Tidak begitu lama kemudian aku sudah duduk dan makan roti saat perempuan itu terus berbicara......dia bilang namanya Yasmin Putri Herlambang dan dia bekerja di toko kue itu......lalu.....apakah kamu tahu, Om Roy?"
Roy melihat wajah tuan mudanya terus tersenyum saat menceritakan toko kue dan perempuan yang bernama Yasmin Putri Herlambang.
"Tahu apa, Tuan muda?"
"Kue yang aku makan adalah kue buatannya sendiri yang perdana dia bikin dan kue itu enak sekali......kata dia nama kue itu brownies cinta" Wajah Rex membentuk senyum lebar.
"Jadi, Anda jatuh cinta pada Yasmin Putri Herlambang karena brownies cinta?" Roy mengernyit heran.
"Bukan karena itu saja.......dia baik hati, dia suka berbagi. Dia bahkan membagikan kue itu ke anak kecil yang menangis kehilangan ibunya. Anak kecil itu duduk di sebelahku sementara Yasmin mencari ibu anak itu. Saat anak itu sudah bertemu dengan ibunya, saat itu pula Yasmin berkata kepadaku, taksi online yang akan mengantarmu pulang sudah datang"
"Saat aku minta nomer rekeningnya untuk mengganti kue, teh, dan taksi online, dia berkata persis sama dengan yang dia katakan di minimarket tadi. Saking terpesonanya dengan kebaikan hati Yasmin, aku sampai lupa mengatakan namaku ke dia dan dia lupa menanyakan namaku karena tiba-tiba ada anak kecil menangis mencari ibunya"
"Tapi.............." Roy ragu meneruskan ucapannya.
"Tapi, apa?"
"Non Yasmin sudah memiliki pacar dan saya takut kalau Non Yasmin akan menolak pernikahan yang........."
"Aku tidak peduli! Apapun yang terjadi Yasmin harus menjadi milikku karena aku tidak mau perempuan yang lain. Aku tidak mau menikahi perempuan pilihan Ayahku, titik!"
"Baiklah, Tuan muda"
Keesokan harinya,
Senyum Rex merekah sempurna karena hari ini dia akan menikah dengan bidadari penyelamatnya.
Sementara Yasmin, tengah bersimpuh di depan kaki ayahnya dan menangis sesenggukan sambil berkata, "Tolong Ayah cabut keputusan Ayah......hiks, hiks, hiks, Yasmin sudah punya pacar dan Yasmin sangat mencintai Mas Yoga. Jangan nikahkan Yasmin dengan orang yang belum pernah Yasmin temui dan belum pernah Yasmin kenal, Ayah, huhuhuhuhu, Yasmin mohon"
Ayah Yasmin bergeming...........