Dibalik diamnya seorang istri ada penyesalan suami yang sangat mendalam.
Zhia Vanelesia yang telah merasa lelah dengan sikap sang suami yang suka seenaknya saja akhirnya memilih untuk Diam. Dia tidak perduli lagi dengan apa yang di lakukan suaminya dan memilih untuk mengejar karirnya kembali.
Rayyan Ardinata sosok suami yang masih suka kebebasan. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan nongkrong dengan teman temannya di bar. Hingga akhirnya Rayyan terkejut melihat reaksi istrinya yang akhirnya diam dan tidak perduli lagi akan apa yang dia lakukan.
Rayyan langsung saja membuat keputusan untuk membawa wanita ke rumah besar mereka untuk melihat bagaimana reaksi istrinya nantinya.
Namun, alangkah terkejutnya Rayyan melihat reaksi istrinya ketika melihatnya sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya di dalam kamarnya.
Mulai dari kejadian itu, Rayyan memilih untuk berubah dan mengejar kembali cinta sang istri.
Akankah Rayyan berhasil merebut hati istrinya kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
Setelah selesai memeriksa kandungan Zhia, Kinan langsung saja melajukan mobilnya menuju ke kantornya. Dia terus saja mentap kebahagiaan Rayyan dan Zhia dari kaca spion depan. Dia dapat melihat jika Rayyan benar benar menyayangi Zhia. Berlahan senyuman tipis di wajah Kinan terpancar ketika melihat senyuman indah yang melingkar di wajah Zhia.
Setibanya di perkarangan kantornya Kinan langsung saja menepikan mobilnya. Dia langsung saja keluar dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Zhia. Namun, seperti biasa setelah Zhia keluar Kinan langsung saja menutup pintunya sehingga membuat Rayyan yang tadinya mau keluar langsung kejedot.
"Aw... Dasar Kinan sialan! Untung kau kakak kesayangan istriku. Kalau tidak" gumam Rayyan kesal sambil memegang hidungnya yang memerah karna ulah Kinan.
"Kau pulanglah terlebih dulum aku mau bicara dengan adikku terlebih dulu. Aku akan mengantarnya nanti" ucap Kinan ketika melihat Rayyan keluar dari mobilnya.
"Baiklah! Jaga anak dan istriku baik baik" ucap Rayyan tegas.
"Mereka juga adik dan keponakanku. Jadi kau tidak perlu khawatir. Lebih baik kau pergi saja" ucap Kinan langsung saja menghipas hipaskan tangannya.
"Sayang, aku ke kantor dulu ya. Ingat kamu jangan terlalu lelah" ucap Rayyan langsung saja mengelus puncak kepala Zhia lalu mencium keningnya lembut.
"Sayang, jangan nakal ya di dalam perut mama. Nanti malam kita akan berjumpa lagi. Papa janji nanti malam akan membacakan dongeng pengantar tidur untukmu" ucap Rayyan sambil menciumi perut Zhia.
"Dasar lebay!" ucap Kinan datar.
"Iri? Bilang bos" ucap Rayyan tersenyum.
"Untuk apa aku iri denganmu. Jika aku mau aku bisa mendapatkan seribu wanita sekaligus" ucap Kinan dengan sombongnya.
"Omong kosong. Buktinya sampai sekarang kamu masi jom..blo" ucap Rayyan terus saja mengoda Kinan sehingga darah tinggi Kinan langsung naik.
"Sudah! Ray, kamu ke kantor saja. Nanti aku akan di antar Kak Kinan. Dadah..." ucap Zhia langsung saja menarik Kinan sambil melambaikan tangannya kepada Rayyan.
"Sayang, ingat nanti malam" teriak Rayyan mengingat pesta nanti malam.
"Ok! Kak Kinan juga ke sana" ucap Zhia sedikit berteriak karna jaraknya dan Rayyan sudah menjauh.
Melihat Zhia dan Kinan telah memasuki kantor Rayyan langsung saja masuk kedalam mobilnya. Dia langsung melajukan mobilnya dengan perasaan bahagia. Dia sangat bahagia ketika mendengar berita kehamilan Zhia. Dia mencoba melupakan dendamnya dan membuka lembaran baru bersama Zhia.
Sedangkan Zhia langsung saja membawa Kinan ke dalam kantornya. Namun, ketika sampai di ruangan para pegawai Kinan langsung saja berhenti dan mengalihkan perhatian para karyawannya.
"Selamat siang semuanya. Hari ini kalian boleh makan di kantor sepuas hati kalian. Saya akan traktir kalian" ucap Kinan dengan bahagia.
"Bapak akan meneraktir kami satu kantor ini?" ucap sekertaris Kinan.
"Ia, saya akan meneraktir kalian semua. Karna Zhia adik kesayangan saya sedang mengandung keponakan saya" ucap Kinan langsung saja merangkul Zhia dengan bangga.
"Wah!! Nyonya Zhia sedang hamil. Selamat ya nyonya" ucap seluruh karyawan langsung saja memberi selamat kepada Zhia.
"Jadi pria tampan tadi suami nyonya?" ucap salah satu karyawan memberanikan diri.
"Ia, Rayyan Ardinata adalah suami saya" jelas Zhia.
"Wah! Kami kenapa tidak pernah tau? Lagian nyonya sama Tuan Rayyan sangat cocok. Nyonya cantik secara fisik dan juga hatinya dalam sedangkan Tuan Rayyan tampan dan sukses" ucap para karyawan yang memang memeji kecantikan dan juga kerendahan hati Zhia.
Mendengar pujian para karyawan Kinan, Zhia hanya tersenyum manis. Sedanhkan Kinan terus saja menatap Zhia dengan bangga. Dia merasa telah berhasil menjadi kakak yang bisa membimbing Zhia dengan baik.
"Zhia! Kamu hamil?" ucap Sinta langsung saja menghampiri Zhia.
"Ia, Sin" ucap Zhia tersenyum.
"Wah... Selamat ya. Akhirnya model cantik ini hamil juga. Aku tidak sabar melihat bagaimana kamu hamil, Zhi" ucap Sinta langsung daja membayangkan perut Zhia membesar.
"Jangan aneh aneh!" ucap Zhia langsung saj mengusap wajah Sinta karna bisa menebak apa yang ada di dalam otak rekan kerja sekaligus sahabatnya itu.
"Kamu makan saja di kantin sepuasmu hari ini. Kebetulan bos tampan ini sedang berbaik hati" ucap Zhia tersenyum sambil menatap Kinan.
"Baiklah! Aku akan makan sepuasku. Kamu tidak ikut" ajak Sinta.
Mendengar kata makan Zhia langsung menelan ludahnya kasar. Dia langsung menganguk lalu melangkahkan kakinya. Tapi, Kinan langsung saja menarik lengan bajunya sehingga membuat Zhia melangkah mundur.
"Nanti saja makannya, Ndut. Kamu ikut kakak dulu" ucap Kinan menatap pipi zhia yang semakin membulat.
"Kakak! Aku tidak gendut" ucap Zhia tidak terima dengan pangilan gendut dari Kinan.
"Terserah! Pokoknya kamu ikut kakak" ucap Kinan tidak mau tau.
"Sin, sisain makanannya, Ya. Nanti aku menyusul" ucap Zhia mengalah lalu mengikuti langkah Kinan.
Zhia terus saja memayunkan bibirnya sambil berjalan mengikuti Kinan di belakangnya. Melihat tingkah Zhia yang semakin lama semakin seperti anak kecil Kinan hanya mampu tersenyum kecil. Karna tidak mau membuat mood Zhia rusak Kinan langsung saja memesan makanan yang banyak untuk Zhia.
"Kakak mau bicara apa?" ucap Zhia duduk dengan santai di sofa ruangan Kinan.
"Kakak hanya ingin tau bagaimana hubunganmu dengan Rayyan" ucap Kinan singkat.
"Memangnya hubungan kami bagaimana?"
"Apa kamu masih mendiamkannya?" ucap Kinan menatap lekat wajah Zhia.
"Ia" ucap Zhia menunduk.
"Sampai kapan?"
"Aku juga tidak tau. Aku takut jika dia kembali menyakitiku" ucap Zhia menunduk sedih.
"Setiap pria memang pernah melakuka kesalahan. Aku tau apa penyebab Rayyan tidak pernah menghargaimu. Tapi, itu tidak perlu di bahas lagi karna, aku lihat Rayyan telah menyadari kesalahannya dan aku juga bisa melihat jika dia sangat mencintaimu"
"Zhi, cobalah tutup masa lalumu dengan Rayyan dan sekarang coba membuka lemabaran baru bersamanya. Kakak tau jika Rayyan sudah sangat menyakitimu. Tapi, ingat bayimu. Dia membutuhkan papa kandungnya" ucap Kinan mengengam tangan Zhia.
Mendengar ucapan Kinan, Zhia langsung saja menunduk berpikir. Dia tau jika Rayyang sangat menyakitinya. Tapi, kini dia tidak bisa egois dia juga harus memikirkan bayi yang ada di dalam kandungannya.
"Cobalah membuka lembaran baru lagi dengan Rayyan, Zhi. Kamu tidak boleh terus terusan mendiam'kannya seperti ini. Ingat Zhi suamimu adalah ladang pahala untukmu. Kamu harus menurunkan sedikit egomu untuk masa depan rumah tangga kalian. Kakak tidak mau jika kalian terus bersama tapi saling tidak perduli dan hidup masing masing. Cobalah melukis keharmonisan di dalam rumah tangga kalian. Karna itu akan berdampak pada perkembangan bayimu" ucap Kinan mencoba menasehati Zhia.
"Ia, Kak. Aku akan mencoba merubah sikapku" ucap Zhia menunduk.
"Kamu adalah wanita yang pintar, Zhi. Jadi kamu bisa tau apa yang baik dan tidak baik untukmu. Lihat bayi dalam kandunganmu. Mungkin dengan kehadirannya adalah petanda jika kamu dan Rayyan tidak akan terpisahkan. Cobalah belajar dari masa lalu agar kamu bisa lebih baik lagi" ucap Kinan mengelus rambut Zhia sambil tersenyum.
Kinan tau jika Zhia adalah wanita yang pintar. Dia akan tau apa yang terbaik dan tidak baik untuknya. Kinan dan Zhia saling mengenal sejak kecil. Sehingga Kinan tau jelas bagaimana sifat Zhia sebenarnya.
Bersambung....
Haii semuanya... Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya temanku ya. Ceritanya sangat menarik di jamin kalian akan suka.