NovelToon NovelToon
SEKTE KEKAISARAN ABADI

SEKTE KEKAISARAN ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Axellio

Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.

Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.

Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…


SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 KONFERENSI JENIUS BENUA TIMUR

Langit di atas Kekaisaran Tianlong dipenuhi oleh siluet kapal-kapal perang raksasa yang melayang dengan anggun, membawa bendera dari berbagai kekuatan besar di Benua Timur. Cahaya dari formasi perlindungan di ibu kota berdenyut samar, mencerminkan tekanan besar yang datang dari para penguasa yang baru saja tiba.

Di dermaga utama kekaisaran, suara dentingan logam dan perintah tegas menggema ketika para prajurit Kekaisaran Tianlong sibuk mengatur kedatangan tamu-tamu penting.

“Gerbang utama telah dibuka! Rombongan dari Sekte Bintang Abadi telah tiba!”

Seorang pria paruh baya berjubah biru langit melangkah turun dari kapal perang berornamen emas. Auranya menggetarkan udara di sekitarnya, menunjukkan bahwa dia adalah seorang tokoh penting dari sekte besar. Di belakangnya, para murid berbakat sekte itu mengikuti dengan disiplin, wajah mereka penuh kepercayaan diri.

Tak lama, suara lain kembali terdengar.

“Keluarga Kerajaan Xuan telah tiba!”

Kapal perang dengan lambang naga ungu berhenti di langit, perlahan menurunkan jembatan emasnya. Seorang pemuda tampan dengan rambut hitam panjang melangkah keluar, diapit oleh beberapa tetua kerajaan yang auranya sangat menekan.

Satu demi satu, berbagai kekuatan besar tiba. Klan-klen kuno, sekte-sekte yang memiliki sejarah panjang, bahkan beberapa kelompok misterius yang hanya muncul dalam peristiwa besar seperti ini.

Di dalam aula utama Sekte Kekaisaran Abadi, sosok yang duduk di singgasana emas samar-samar tersenyum saat melihat ke langit melalui formasi pemantauan.

Suara sistem tiba-tiba bergema di benaknya.

["Ding! Peringatan: Banyak kekuatan besar telah tiba di Kekaisaran Tianlong. Beberapa di antaranya memiliki keterkaitan dengan musuh masa lalu tuan."]

Sosok itu menyipitkan matanya sedikit.

“Mereka akhirnya muncul… Sepertinya aku harus bersiap lebih baik lagi.”

Di sisi lain aula, dua sosok berdiri tegap menunggu perintah.

Seorang pemuda dengan jubah putih keperakan menatap ke depan dengan ekspresi serius. Di sampingnya, seorang gadis berambut panjang dengan mata tajam tampak tenang, tetapi ada kilatan semangat dalam pandangannya.

“Kalian sudah siap?” Suara dari singgasana terdengar datar, tetapi mengandung tekanan tak terbantahkan.

Pemuda itu mengangguk. “Aku telah menyempurnakan teknik baruku, dan aku yakin bisa memberi kejutan dalam konferensi ini.”

Gadis itu juga berbicara dengan suara penuh keyakinan. “Aku akan membuktikan bahwa Sekte Kekaisaran Abadi bukan sekadar nama di peta.”

Sosok di singgasana tertawa pelan. “Bagus. Jangan hanya membuktikan nama sekte kita, tetapi buat dunia ini mengingat siapa kita.”

Di dalam Aula Agung Sekte Kekaisaran Abadi, suasana begitu sunyi, tetapi hawa tekanan dari sosok yang duduk di atas singgasana emas terasa menyesakkan. Semua mata tertuju pada sosok agung itu, menunggu perintahnya.

Dengan santai, dia menyapu pandangannya ke arah para tetua yang berdiri tegak di hadapannya.

“Aku, Taixuan Dijiing, akan membawa dua murid kita serta Gu Tie menuju Kekaisaran Tianlong untuk menghadiri Konferensi Jenius Benua Timur.”

Suara dalam dan berwibawanya menggema di seluruh aula, memancarkan dominasi yang tak terbantahkan.

Para tetua yang tersisa, Bai Ruying, Huo Sheng, Mo Jian, dan Xuan Lu, tetap berdiri tegak di tempat mereka. Ekspresi mereka serius, memahami tanggung jawab besar yang akan mereka emban.

Seorang wanita dengan rambut seputih salju melangkah sedikit ke depan. Matanya yang dingin bersinar seperti permata es.

“Sekte ini akan tetap berdiri kokoh dalam ketidakhadiranmu. Tak ada seorang pun yang berani mengusiknya.”

Di sampingnya, seorang pria berbadan besar dengan aura api yang menyelimuti tubuhnya mengangguk mantap.

“Siapapun yang mencoba mendekat akan kuubah menjadi abu,” ucapnya dengan suara dalam, mencerminkan keyakinan penuh.

Seorang pendekar pedang dengan tatapan tajam seperti elang ikut berbicara, suaranya penuh kehormatan.

“Jika ada ancaman datang, aku akan menghunus pedangku tanpa ragu.”

Di sudut aula, seorang wanita bertopeng tersenyum samar, matanya yang tersembunyi di balik topeng berkilat penuh misteri.

“Dengan ilusi dan bayanganku, tak ada yang bisa melewati pertahanan sekte.”

Taixuan Dijiing mengangguk puas, kemudian menoleh ke pria tua yang berdiri di sisi dua muridnya.

“Gu Tie, kau akan ikut denganku. Konferensi ini bukan hanya soal memperlihatkan kekuatan para jenius, tetapi juga strategi. Kau akan berperan besar di sana.”

Pria tua bertubuh kekar itu membungkuk hormat. “Aku akan melakukan yang terbaik, Tuan Sekte.”

Setelah memastikan bahwa sekte dalam perlindungan yang kuat, dia tak ingin membuang waktu lagi.

Dengan satu gerakan ringan, dia mengangkat tangannya ke udara, dan seketika itu juga celah hitam terbuka di langit.

Suara gemuruh mengguncang seluruh pegunungan saat kekosongan itu bergetar, seolah merespons panggilan dari sosok yang tak terhingga kuatnya.

Lalu… dari dalam kekosongan yang menganga, sepasang mata emas sebesar telaga terbuka.

Dari dalam kehampaan, muncul seekor naga raksasa dengan sisik berwarna keunguan yang berkilauan seperti permata. Ukurannya begitu besar hingga bayangannya saja mampu menelan seluruh sekte. Nafasnya membuat ruang seolah bergetar, dan setiap gerakannya membawa tekanan yang cukup untuk menghancurkan gunung.

Naga itu menundukkan kepalanya di hadapan Qin Taixuan, suaranya menggelegar namun penuh rasa hormat.

“Yang Mulia, aku menjawab panggilanmu.”

Melihat ini, para murid sekte yang menyaksikan dari kejauhan menahan napas mereka. Mata mereka berbinar dengan campuran keterkejutan dan kekaguman.

Qin Taixuan melangkah maju, menaiki kepala Void Dragon dengan gerakan ringan. Di belakangnya, Qin Wushuang dan Bai Lingxue mengikuti tanpa ragu, diiringi oleh Gu Tie yang melompat dengan mantap.

Setelah memastikan semuanya telah naik, Qin Taixuan menatap ke arah para tetua yang tersisa.

“Jaga sekte ini dengan nyawa kalian.”

Keempat tetua membungkuk dalam.

“Seperti yang diperintahkan.”

Tanpa berkata lebih banyak lagi, Qin Taixuan memberi isyarat.

Void Dragon mengeluarkan raungan panjang sebelum mengepakkan sayapnya yang luas, menciptakan badai dahsyat yang mengguncang langit. Dalam sekejap, tubuhnya lenyap ke dalam celah kekosongan, meninggalkan riak energi yang bergemuruh.

Tujuan mereka jelas—Kekaisaran Tianlong.

Langit di atas Kekaisaran Tianlong masih dipenuhi oleh lautan kapal perang dan pesawat spiritual yang membawa para pengunjung dari berbagai penjuru benua timur. Namun, di kejauhan, angin bergetar saat kehampaan tiba-tiba bergejolak.

Void Dragon muncul dari dalam kekosongan dengan suara gemuruh yang menakutkan. Dengan tubuh raksasa yang tertutup sisik ungu berkilauan, naga ini tampak seperti dewa kehancuran yang turun dari surga.

Namun, tepat sebelum mendekati ibu kota, suara tegas terdengar dari atas kepala naga.

"Berhenti di sini. Jangan melangkah lebih jauh."

Perintah itu datang dari Taixuan Dijiing. Sosoknya berdiri tegap di kepala naga, dengan jubah hitam berlapis emas yang berkibar tertiup angin.

Void Dragon mengeluarkan dengusan rendah sebelum mengibaskan sayapnya, memperlambat lajunya. Ia mendarat perlahan di padang luas yang berjarak satu mil dari ibu kota, mengikuti instruksi dari penguasanya.

"Kenapa kita tidak langsung masuk?" tanya Bai Lingxue, matanya menatap ibu kota yang mulai terlihat jelas.

Gu Tie, yang berdiri di sampingnya, menyilangkan tangan di dada. "Di hari seperti ini, aku yakin pengamanan Kekaisaran Tianlong berada dalam kondisi puncak. Akan berisiko jika muncul dengan cara yang mencolok."

Qin Wushuang, yang selama ini diam, mengangguk pelan. "Mungkin guru ingin menghindari konflik yang tidak perlu."

Taixuan Dijiing tidak menjawab. Hanya sedikit menyunggingkan senyum samar sebelum berbalik dan melompat turun dari naga. "Ayo pergi."

Mereka berjalan kaki menuju gerbang ibu kota. Meski terlihat sederhana, setiap langkah mereka memancarkan aura dominasi yang sulit disembunyikan.

Gerbang utama Kekaisaran Tianlong.

Keramaian terjadi di sini. Ratusan orang, mulai dari bangsawan, murid sekte, hingga tokoh penting dari berbagai kekuatan besar, berbaris untuk memasuki ibu kota.

Di depan gerbang, para penjaga Kekaisaran mengenakan baju besi merah dengan lambang naga emas di dada mereka. Mereka berdiri tegap, dengan mata penuh kewaspadaan.

Saat kelompok Taixuan Dijiing mendekat, dua penjaga langsung mengangkat tangan untuk menghentikan mereka.

"Berhenti di situ."

Mata seorang penjaga menajam, menilai kelompok di hadapannya. "Hanya mereka yang memiliki kartu undangan yang diizinkan masuk. Tanpa itu, tidak ada yang boleh melewati gerbang ini."

Gu Tie melangkah maju. "Kami adalah tamu dari Sekte Kekaisaran Abadi. Apa kami masih perlu menunjukkan undangan?"

Seorang penjaga lainnya menyipitkan mata. "Sekte Kekaisaran Abadi? Aku belum pernah mendengar sekte seperti itu."

Kerumunan mulai berbisik-bisik. Nama Sekte Kekaisaran Abadi memang belum terkenal, karena selama ini mereka tetap misterius dan tidak banyak muncul di dunia luar.

Seorang pria dengan jubah ungu, yang sejak tadi memperhatikan dari kejauhan, mendekat dengan ekspresi menghina.

"Hah, dari sekte kecil mana kalian berasal?" Pria itu menatap Gu Tie dan Bai Lingxue dengan sinis. "Bahkan aku, dari Sekte Langit Abadi, harus menunjukkan undangan untuk masuk. Kenapa kalian berpikir bisa melewati gerbang ini tanpa itu?"

Wushuang mengerutkan dahi, tetapi tetap diam. Dia tahu ini bukan saatnya untuk membuat keributan.

Namun, sebelum ada yang sempat menjawab, suara datar terdengar.

"Kalian ingin kartu undangan?"

Semua orang langsung menoleh.

Taixuan Dijiing berdiri di sana, wajahnya tetap tenang, tetapi matanya menyimpan tatapan tajam yang membuat siapa pun merasakan tekanan luar biasa.

Dengan santai, dia mengangkat tangannya ke udara.

Wuung!

Gelombang energi bergetar di udara. Dari dalam lengan jubahnya, sebuah gulungan emas tua muncul, melayang perlahan di hadapan para penjaga.

Mata para penjaga melebar.

"Itu… itu adalah gulungan undangan tingkat tertinggi!"

Kerumunan terdiam.

Undangan biasa diberikan dalam bentuk kartu, tetapi undangan tingkat tertinggi hanya dimiliki oleh individu atau sekte yang dipandang sebagai penguasa sejati.

Penjaga yang tadi bersikap kasar langsung berubah pucat. Keringat dingin mengalir di pelipisnya saat dia segera berlutut.

"Mohon maaf atas kelancangan kami, Yang Mulia!"

Pria dari Sekte Langit Abadi yang tadi sombong kini menatap dengan wajah pucat.

"Bagaimana mungkin seseorang dari sekte tak dikenal bisa memiliki undangan itu…?" gumamnya tak percaya.

Taixuan Dijiing tak mengatakan apa pun. Dengan langkah ringan, dia melewati gerbang, diikuti oleh murid-muridnya.

Begitu mereka masuk ke dalam ibu kota, bisik-bisik mulai terdengar di antara kerumunan.

"Siapa mereka?"

"Sekte Kekaisaran Abadi? Kenapa mereka memiliki undangan tingkat tertinggi?"

Di atas sudut penginapan, seorang pria tua dengan jubah Hitam berdiri diam, memperhatikan sosok yang baru saja masuk. Matanya menyipit, seolah mengenali sesuatu.

"Akhirnya… kalian muncul juga."

Di bawahnya, di dalam ibu kota Kekaisaran Tianlong, langkah Taixuan Dijiing terus maju, tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.

1
pizzarro.
upppp
Axellio
terimakasih ya yang sudah support samapai detik ini, janagn lupa beri dukungan terus biar author kasih bonus bab
Jupri
keren..
Jupri
lanjut....
pizzarro.
gasssss upppp
Aldo Afga
Lanjut thour
Bariton Triono
Lumayan
Axellio
dan juga author mau ucapin terimakasih yang sudah support yaa
Axellio
ayoo gaes kasih support kalian, seperti komen masukan dan like biar author makin semangat updatenya
Alnezro
lanjutttttt
Alnezro
lanjutttt
Axellio: Jam 07.00 uy bab baru dh ready
total 1 replies
Alnezro
lanjuttt
ťeĐĎý🐻BeaŔ
ceritanya bagus..kata2nya jg enak dibaca 👍👍👍👍👍
Axellio: Terimakasih yaa, semoga makin betah
total 1 replies
Alnezro
lanjuttt
Axellio: dh di up cuyy
total 1 replies
Alnezro
keren
Alnezro
uppp
I'm Maya
kata²nya bagus.. i like
I'm Maya
next thorr
Axellio: udh ouyy
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!