NovelToon NovelToon
Hanya Wanita Kedua

Hanya Wanita Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Angst / Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Ketika cinta hanya sebatas saling menguntungkan, apa masih bisa di sebut sebuah cinta?

Yulita, terpaksa menerima pernikahan dimana dia menjadi wanita kedua bagi suaminya, pernikahan yang hanya berlangsung hingga dia bisa memberikan keturunan untuk pasangan Chirs dan Corline.

Ingin menolak, tapi dia seolah di jual oleh Ayahnya sendiri. Ketika dengan suka rela sang Ayah menyerahkannya pada seorang pria beristri untuk menjadi wanita kedua.

Pernikahan tidak akan berjalan begitu sulit, jika saja Yulita tidak menyimpan harapan terlalu besar pada suaminya. Dia yang berharap bisa mendapatkan sedikit saja rasa peduli dan cinta dari suaminya.

Namun, pada akhirnya semuanya hanya angan semu yang tak akan pernah bisa terwujud. Selamanya dia hanya wanita kedua.

"Aku rela mengandung dan melahirkan anakmu, tapi apa tidak bisa sedikit saja kau peduli padaku?" -Yulita-

"Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu!" -Chris-

Dan ternyata, mencintai tetap menjadi luka bagi Yulita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertahan Atau Pergi?

Chris menidurkan Yulita yang tertidur setelah menangis dalam pelukannya. Menatap wajahnya yang tenang dalam tidurnya, meski dengan mata yang sembab dan juga hidung memerah. Tapi, wajahnya selalu terlihat teduh dan menenangkan.

"Kamu akan aman selama bersamaku"

Semakin hari, perasaan itu malah semakin besar tumbuh dalam hatinya. Chris sudah tidak bisa mengelak atau memungkiri lagi sekarang, jika dia jatuh cinta pada wanita keduanya.

Semua perbuatannya di waktu itu, maka akan dia tebus dengan terus menemani Yulita dan membuatnya bahagia. Tapi masalahnya, bukan hanya tentang perasaannya saja, tapi juga ada Corline yang jelas tidak akan pernah menerima tentang semua ini.

Dering ponsel membuat dia berhenti memandang wajah istrinya yang terlelap. Dia berjalan keluar ruangan, menerima telepon yang masuk.

"Kamu dimana?"

Pertanyaan penuh rasa curiga dan marah langsung terdengar di telinganya saat ponsel menempel di daun telinganya. Chris menghembuskan nafas kasar.

"Menemani Yulita, ada apa?"

"Chris, kau benar-benar berubah ya. Kamu lebih memperdulikan dia daripada aku yang juga istrimu"

"Dia juga istriku, dan keadaannya sedang tidak stabil sekarang. Aku harus menemaninya"

"Chris, kamu tega ya sama aku. Meninggalkan aku hanya demi wanita itu"

"Cukup Corline, kau tidak perlu terlalu medramatis hal ini. Sejak awal kau setuju aku menikah lagi untuk mempunyai keturunan. Jika sekarang perhatianku terbagi antara kau dan dia, maka kau harus terima. Karena aku juga harus memperhatikan perempuan yang telah mengandung anakku"

Tidak ada lagi jawaban, karena Chris langsung mematikan sambungan telepon. Dia menghembuskan nafas kasar. Menghubungi seseorang saat ini.

"Ambilkan beberapa pakaian dan keperluanku di rumah, dan bawa kesini, Leo. Aku akan tinggal di Apartemen istriku malam ini"

"Ya"

Chris mengecek kembali Yulita yang sedang terlelap, melihatnya tenang seperti itu, cukup membuat Chris yang sedang banyak pikiran dan tekanan ini, cukup tenang.

"Sebaiknya aku membeli makanan untuk makan malam. Kasihan sekali dia, pasti kelelahan dan belum makan apapun"

*

Suara bell memuat Yulita terganggu dalam tidurnya. Membuatnya sedikit pusing karena langsung terbangun. Yulita turun dari atas tempat tidur, berjalan keluar kamar. Mencari keberadaan suaminya, tapi dia tidak menemukannya.

"Mungkin dia kembali ke istri pertamanya"

Yulita membuka pintu, dan itu adalah Ririn. Gadis itu langsung masuk. "Bagaimana keadaan kamu? Sebenarnya kamu ini kenapa? Aneh banget, tiba-tiba ngilang"

Mereka duduk di sofa, Yulita menuangkan segelas air untuk sahabatnya itu. Lalu ikut duduk disampingnya. Tidak ada hal yang bisa dia sembunyikan dari Ririn sekarang.

"Muka kamu pucat, apa kamu sakit?" tanya Ririn.

Yulita menggeleng pelan, dia menatap Ririn dengan lekat. Bahkan ini terlalu menyakitkan untuk dia bercerita. Perasaannya benar-benar sedang sensitif sekali.

"Rin, aku hamil"

Satu kalimat yang membuat Ririn sangat terkejut dan juga bingung. Entah dia harus bersikap bagaimana sekarang. Ririn memegang tangan Yulita, mencoba menguatkan sahabatnya yang pasti sedang tidak baik-baik saja sekarang.

"Bagus dong, kamu akan menjadi seorang Ibu. Pokoknya kamu jangan terlalu banyak pikiran, Yul. Kamu harus sehat untuk anak kamu"

"Tapi Rin, anak ini tidak akan bisa bersamaku"

Ririn menghela nafas kembali, dia tidak bisa merasakan apa yang Yulita rasakan saat ini. Tapi, dia bisa cukup mengerti kesedihan itu, melihat dari tatapan matanya.

"Siapa bilang? Bukankah kamu sendiri yang bilang jika Tuan Chris sudah lebih perhatian sama kamu. Pas kita tidak sengaja bertemu di parkiran Perusahaan saja, aku jelas melihat ada ketulusan dibalik sikap dia. Sekarang, kamu jangan dulu berpikiran negatif, mungkin saja akan ada cara lain"

"Pada awalnya aku setuju dengan perjanjian yang ada, jika aku akan menikah dengannya dan melahirkan anak untuknya. Setelah itu, aku akan pergi dari kehidupan dia dan kembali menjalani kehidupan aku. Tapi, semua keyakinan yang aku ucapkan pada saat itu, harus hancur ketika aku ... jatuh cinta padanya"

Ririn terdiam, sudah menduganya tentang hal ini. "Sekarang mau bagaimana? Mau tetap pada komitmen kamu saat awal perjanjian, atau ingin berubah untuk memperjuangkan perasaan cinta kamu?"

Pertanyaan yang sulit, bahkan Yulita tidak bisa memikirkannya. Apa yang harus dia ambil sekarang, apa tetap pada keyakinan awal, atau berubah pikiran seperti yang Ririn ucapkan barusan.

"Begini Yul, aku tidak tahu apa yang kamu rasakan karena aku tidak berada dalam posisi kamu sekarang. Tapi, menurut aku, daripada kamu terus bingung, menduga-duga, gelisah, cemas dan takut kehilangan seseorang tanpa alasan yang jelas. Lebih baik kamu yakinkan dirimu sendiri untuk tetap pada komitmen awal"

Komitmen awal? Itu artinya tetap melahirkan anak ini, lalu pergi dari kehidupan Chris. Tapi, apa dia sanggup? Apa dia mampu melakukannya?

"Aku tahu pasti berat bagi kamu untuk meninggalkan anak kamu bersama mereka. Apalagi ini adalah anak pertama kamu, anak yang akan memberikan gelar Ibu untuk kamu. Tapi, apa kamu ingin terus berada dalam pernikahan seperti ini? Yul, selamanya kamu akan menjadi wanita kedua, dan apa kamu siap untuk terus menjalani posisi ini jika kamu terus bertahan dengan Tuan Chris?"

Yulita semakin dibuat dilema dengan semuanya. Pilihan mana yang akan dia ambil saat ini. Tapi, ucapan Ririn adalah hal benar yang tidak bisa dipungkiri. Apa Yulita akan kuat bertahan dalam posisi ini? Hanya sebagai wanita kedua bagi suaminya sendiri.

"Pikirkan baik-baik, kamu harus mengambil keputusan mulai saat ini. Karena semuanya juga mempunyai konsekuensinya sendiri. Entah kamu akan bertahan sebagai wanita kedua karena cinta kamu pada Tuan Chris, atau kamu rela melepaskan gelar itu dan pergi meninggalkannya. Menjalani kehidupan kamu yang baru. Sekarang terserah kamu mau memilih pilihan yang mana"

*

Yulita berdiam di atas sofa bed dengan memeluk lututnya sendiri. Televisi yang menyala, sama sekali tidak membuatnya tertarik. Pikirannya masih berkecamuk tidak jelas. Tentang perkataan Ririn beberapa saat lalu, cukup mengganggu pikirannya sekarang.

Pergi dan menjalani hidup baru, atau bertahan dengan posisi wanita kedua.

Mana yang akan Yulita pilih, dia pun tidak tahu.

Pintu Apartemen terbuka, Chris membawa makanan dan satu tas berisi pakaian dan barang miliknya yang tadi dibawakan Leo. Dia menyimpan makanan yang dia bawa di atas meja di dapur, lalu berjalan menghampiri istrinya di ruang tengah.

"Ayo makan dulu"

Yulita langsung menoleh, dia mengangguk tanpa banyak bicara. Namun, sedikit merasa aneh juga karena Chris malah kembali kesini, karena awalnya dia kira suaminya itu akan kembali ke rumah bersama istri pertamanya.

"Kamu tidak pulang ke rumah?"

"Tidak, aku akan menemani kamu disini"

Chris menyiapkan makanan di atas meja makan kecil di dalam dapur kecil di Apartemen ini. Yulita hanya duduk diam dan memperhatikan apa yang suaminya lakukan.

Apa bisa aku meninggalkan dia? Apa bisa aku melupakannya? Tuhan, kenapa setiap mencintai, harus sesakit ini aku jalani.

Ingatlah jika cinta pertamanya adalah teman masa kecilnya, yang juga hanya cinta seorang diri. Karena dia tidak pernah mempunyai perasaan yang sama dengan Yulita.

Bersambung

Nulis bab ini, mood gue sampe hancur. 😭😭 gara gara ikuti perasaan Yulita. 🤧

1
Dinarra
makinnn seruuuuu🥹
dika edsel
dih kok maksa bang..., makanya klo cinta bilang dong,jgn kegedean gengsi.. ntar klo Yulita pergi baru tuh nyesel dan nangis dipojokkan...
mbok Darmi
corline lama2 juga ngelunjak udah biarin aja chris yg penting sekarang yulita prioritas mu ibumu juga lebih menyayangi yulita dibandingkan dgn corline, jgn nyesel ya corline salah sendiri ngga mau hamil banyak alasan yg ada kamu ntar yg ditendang diceraikan chris Krn terlalu posesif dan byk nuntut
ken darsihk
Lanjuttt thorrr
ken darsihk
Semangat author
Kudu yak Yulita manggil sayang , sementara perasaan yng ada blm terungkap kan eeeaaaa 🤭🤭
ken darsihk
ungkap kan perasaan kalean biar nggak ada salah paham
ken darsihk
berterus terang tentang perasaan mu ke Chris kalee Yul , mungkin akan ada solusi nya Yul ...
Mungkin juga perasaan mu bersambut
mbok Darmi
chris hrs bisa membuktikan kepada yulita kalau dia sdh berubah dan bener2 mulai mencintai nya buktikan juga kepada corline istri yg egois tdk mau diatur ya sudah ceraikan dari pada nanti nya dia mencelakai yulita dan bayinya
Dinarra
Ungkapinperasaan masing2 biar ga salah paham makanya🥹
Dinarra
Yulitaaaa😭
Dew666
😭😭😭😭😭😭😭
dika edsel
embohlah yul..aku jd ikutan pusing..pusiiiiiiiiiing..,!!!!!!!
dika edsel
klo aku thor..baca bab ini hatiku sungguh bahagia..sangat..sangat bahagia sampai tensi naik turun krn kejengkelan yg hakikih..
Dinarra
author naro bawangnya kebanyakan plis, ikutan melow😭
dika edsel
othoooor klo anda kasian sama yulia jgn diginiin dong...,gini loh yul..drpd kamu gk dapet dua2nya lbh baik kamu pilih salah satu yaitu kabur bawa bebimu,lepasin chris..!! ingat kata afgan "jodoh pasti bertemu"..jd mending kamu mundur aja..ayo pinteran dikit jgn baper krn chris..,mgkin saat ini Chris lagi khilaf tp gktau nanti kan???? ingat msh ada lampir yg gentayangan disisi chris..
dika edsel
yul apa tdk sebaiknya kamu pindah aja ke planet lain...,dijamin kau aman disana,tdk ada lagi org yg akan membencimu..,haiss..makin lama makin ngenes aja nasibmu yul..yul..
ken darsihk
Untuk penyemangat Yulita aq kasih vote thor
ken darsihk
Nah aman dachhh kalau tuh bapak di hotel prodeo kan
ken darsihk
Ayah nya Yulita benar benar toxic enak nya di kebiri tuh orang 😅😅😅
mbok Darmi
mungkinkah yulita bukan anak kandung nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!