kisah cinta seorang pemuda sederhana nan rupawan dan cerdas dalam mengejar mimpi yang terjebak dengan lawan jenis di sebuah kamar kos.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhujhu Games, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 23.Niat jahat Rama.
"Tapi intinya, aku pengen kamu stand bye dari jam 4 sore hingga jam 12 malam, biar pas 8 jam kerja. Tapi ya fleksibel aja Dik, kamu bisa belajar, makan, mandi dan tidur juga nggak masalah. Yang penting stand bye aja, jadi kalau ada kerusakan secara tiba-tiba kamu bisa menanganinya." ucap Pak Joko.
"Siap Pak. Saya akan bekerja sebaik mungkin. " balas Andika meyakinkan Pak Joko.
Suasana di ruang depan staff ini sangat terasa begitu hangat. Dengan tawa dan candaan yang terdengar di seluruh ruangan ini dari para semua staff yang berkumpul ini.
"Dik, nih kamu cobain deh martabak telurnya? Pasti enak?"ucap Nina sambil menyuapi Andika dengan sepotong martabak itu."
"Aaaaaa!!" lanjut Nina meminta Andika untuk membuka mulutnya.
Meskipun sedikit malu dengan situasi itu, terlebih Nina adalah sesosok gadis yang cukup cantik. Pada akhirnya Andika membuka mulutnya dan mengunyah sepotong martabak telur pemberian Nina itu.
"Gimana? Enakkan?" tanya Nina dengan sedikit malu-malu karena wajahnya yang mulai memerah.
Senyuman tipis terlihat begitu menawan. Apalagi Nina adalah seorang gadis yang cukup mandiri.
"Enak." balas Andika yang juga merasa sedikit malu karena semua staff yang berkumpul.
Andika merasa sangat senang dengan hasil kerja dan perjuangannya selama ini hingga akhirnya membawanya sampai ke titik ini. Mungkin bisa di bilang Andika saat ini sedang berada di titik tertingginya selama perjalan hidupnya.
Berbanding terbalik dengan kondisi Ana saat ini yang mungkin sedang melewati masa-masa sulitnya.
"Lama nggak liat kabar Ana. Kira-kira Sekarang dia lagi ngapain ya? Palingan lagi bersenang-senang sama Rama. Udah lah, ngapain juga aku memikirkannya. Tapi.....
Setidaknya aku pengen dia tau, kalau belajar itu nggak pernah nggak berguna. Ini buktinya semua yang aku dapat tidaklah lepas dari hasil kerja kerasku yang belajar setiap saat." gumam Andika di dalam hatinya, yang tiba-tiba teringat akan sosok Ana itu.
Beberapa hari setelah perayaan atas pengangkatan Andika menjadi salah satu karyawan di Net Cafe........
Seperti biasa, Andika pergi ke kampus dan mengikuti semua kelasnya pada hari ini. Menurutnya kini ia telah memperoleh kehidupan kampus yang nyaman.
Setelah menyelesaikan semua kelasnya di kampus, tepatnya jam 3 sore. Setelah itu Andika menyewa sebuah ojek online untuk mengantarnya ke Net Cafe tempat kerja sekaligus tempat tinggalnya sementara.
Setibanya Andika di Net Cafe.....
"Sore , Dik. Cuma mau ngasih laporan aja, ini ada dua komputer yang katanya kerjanya agak sedikit lemot. Bisa kamu cek?"sapa Nina yang sedang bekerja, bertugas di kasir Net Cafe itu.
" Oke, bisa. Yang mana aja yang agak lemot, biar aku periksa sekarang juga."balas Andika meletakkan tasnya di ruang staff. Sekaligus langsung membawa peralatan-peralatan kerjanya.
"Di bilik 8 dan 10 Dik."balas Nina dengan ramah.
" Siap, terima kasih."balas Andika segera menuju ke bilik itu untuk memulai kerjanya.
Beberapa puluh menit kemudian.....
"Ternyata hardisk nya sudah tua. Lebih baik aku sarankan kepada pak Joko agar mengganti hardisk nya dengan yang baru biar tidak lemot lagi." ucap Andika sambil mencatatnya di selembaran kertas sekalian mencantumkan kisaran harga hardisk itu. Yaitu kisaran 400 ribuan.
Setelah selesai mengecek 1 komputer dan telah menemukan masalahnya, Andika kemudian beralih ke komputer satunya untuk mengeceknya.
Ternyata masalah yang terjadi pada komputer yang satunya juga sama masalahnya dengan komputer yang barusan Andika cek.
Selesainya ia mengecek kedua komputer itu tadi, Andika langsung segera menemui pak Joko untuk melaporkan hasil kerjanya barusan.
"Pak, ini tadi si Nina bilang kalau ada dua komputer yang agak lemot, dan setelah saya mengeceknya, ini hasilnya pak." ucap Andika sambil menyerahkan selembar kertas catatan kerjanya barusan.
Pak Joko kemudian membaca selembar kertas laporan hasil kerja Andika.
"Oh,... Harus ganti hardisk nya ya, Dik. Oke, ganti saja dengan yang baru." ucap Pak Joko.
"Tapi, Sebenarnya nggak harus cepat-cepat di ganti juga sih pak. Cuma mungkin kerja komputernya sedikit lambat kalau gak di ganti."ucap Andika dengan penjelasannya.
" Nggak apa-apa, Dik. Besok bapak carikan uang buat mengganti hardisk nya. Biar pelanggan juga puas bermain di sini."balas pak Joko.
"Oke, Pak." balas Andika dengan senyum ramah.
Keesokan harinya....
Sementara itu di tempat 'mantan' teman sekamar Andika, Ana. Kini ia nampak terlihat mulai memberanikan diri untuk keluar dari kamar kosnya. Bersiap-siap untuk pergi ke kampus.
Setibanya Ana di kampus, masih seperti biasanya dan seperti dugaannya. Tak ada satu orang pun yang peduli padanya kecuali para lelaki hidung belang.
"Eh.... Ana. Lama nggak ke kampus, kemana aja cantik?"
"Main sama kami mau? Kita main karaoke?"
Suara godaan dari laki-laki hidung belang terdengar jelas di telinga Ana. Namun Ana tak memperdulikan sedikitpun ocehan-ocehan dari para laki-laki hidung belang itu.
Sementara di sisi lain, para mahasiswi di sekitar Ana nampak memandang ke arah Ana dengan tatapan sinis.
"Tuh lihat. Si ratu sok jual mahal. Padahal aslinya bakal mau buka semua dihadapan semua cowok manapun."
"Bener banget itu!! Jadi sebel aku ngelihatnya."
"Mau cari ilmu apa jual diri mbak?"
Hinaan dari kaum mahasiswi, juga godaan dari laki-laki hidung belang sudah tidak asing bagi Ana. Karena baginya itu semua sudah menjadi makanan sehari-harinya ketika sedang berada di kampus. Maka dari itu, bisa di bilang Ana tidak mempunyai satu teman dekat pun dengannya ketika sedang di kampus.
Sementara itu di sisi Rama.....
Rama yang kini sedang berkumpul bersama dengan tiga temannya di kantin kampus nampak melihat Ana yang berjalan di tengah keramaian kampus.
Dalam pikiran Rama nampak mulai berfikiran jahat kepada Ana, karena sejak kekalahannya bermain judi online itu, seolah Rama sudah tak butuh Ana lagi.
"Eh Ana tuh. Lu bertiga mau nggak nikmatin gadis itu?Gua udah nggak butuh dia." ucap Rama kepada ketiga temannya itu.
"Eh.Ram.Lu serius?" tanya salah satu temannya seakan tak percaya.
"Bukannya itu pacar elu." sahut teman Rama.
"Iya, emang dia pacar gue. Tapi gue udah bosen dan nggak butuh dia lagi. Kalau kalian mau nanti kita atur. Tentunya ada syaratnya." ucap Rama kembali kepada ketiga temannya.
"Jelas mau dong." ucap teman Rama penuh semangat.
"Kalo kalian mau. Kasih gua 3 juta nanti aku atur semua." ucap Rama yang berniat menjual Ana kepada ketiga temannya itu.
"Gila lu, Ram. Masak ama temen sendiri lu palak juga." gerutu salah satu teman Rama.
"Kalau kalian nggak mau ya sudah. Aku kira itu harga yang pantas untuk kecantikan dan semua keindahan tubuh Ana itu." ucap Rama.
"Berarti masing-masing dari kita satu juta dong. " ucap teman Rama.
"Yupz... Pinter." balas Rama.
Ketiga teman Rama itu nampak berdiskusi......
Setelah beberapa menit kemudian.....
"Oke deh. Kita kasih lu 3 juta, kita bertiga bisa nikmatin Ana." ucap teman Rama menyetujui permintaan Rama.
"Oke... Rencananya gini....." Rama nampak menjelaskan rencana yang telah disusunnya kepada ketiga temannya itu.
"Berarti, ntar lu makai Ana dulu, baru kita bertiga?" tanya salah satu teman Rama setelah mendapat penjelasan rencana Rama.
"Iya lah. Kalau aku nggak main dulu ke kosnya Ana, terus gimana nanti kalian bisa masuk. " balas Rama.
"Oke deh. Nggak apa-apa. Kapan lagi ada kesempatan buat makai Ana." ketiga teman Rama nampak setuju dengan rencana Rama.
"Oke.Aku temuin Ana dulu buat minta maaf.Nanti selanjutnya pulang kampus gua kabarin kalau gua udah di kamar kosnya Ana." ucap Rama sambil meninggalkan teman-temannya itu untuk menemui Ana.
"Oke.Kita tunggu kabar baiknya." balas teman Rama.
.............
Bersambung.....
Mohon kritik dan sarannya jika masih ada banyak kesalahan dalam hal kata maupun bahasa.
Jangan lupa tinggalkan like dan komennya. Jika berkenan tinggalkan juga setangkai mawar buat othor.
Terima kasih.
Semangat yahhh