Arkana Mahendra.Badboy tampan yg menikahi gadis cantik bernama Kartika Putri
Sama2 ingin berjuang untuk saling menyayangi satu Sama lain...Lantas apakah hidup mereka berjalan penuh kebahagiaan??..
baca cerita selengkapnya di bawah ini🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEEN ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Acara pernikahan Adel dan arka tidak dihadiri banyak orang, hanya ada anggota inti black EAGLES dan juga anggota keluar besar Abel.
Seperti sepupunya, pamannya, neneknya,tantenya hanya itu saja.
Dan di sini lah Meraka smua duduk berhadapan, di tempat yang telah di sediakan untuk melangsukan ijab kabulnya.
Ruangan hotel itu sudah di hias dengan sedemikian rupa, dekorasi nya terlihat begitu mewah walaupun yang hadir di pernikahan hanya anggota keluarga saja.
Itu smua suruhan elana yang menatanya, karena setelah pembicaraan di rumah sakit itu, elana langsung menyuruh Bimo untuk menyiapkan smuanya.
William duduk berhadapan dengan Arkana , mukanya menunjukan penuh ketegasan tidak ada atau bercanda sama sekali.
Sebentar lagi putrinya akan dilepaskan dari tanggung jawabnya, dan itu sangat berat!.
Pernikahan tidak dihadiri oleh penghulu, karena William yang akan mewakili putrinya sendiri.
Lagian pernikahan mereka dilakukan di luar KUA.
Inti black eagle? Mereka duduk anteng di tempatnya, melihat sang ketua yang sebentar lagi akan melakukan ijab kabulnya.
Jantung mereka berdebar kencang dari biasanya,Arkana yang akan nikah, mereka yang deg degan.
Aneh!
Abel? Dia belum ada di sana , mungkin dia akan dipanggil setelah ijab kabulnya selesai.
" bakanya ganteng begitu, masa anaknya biasa saja?" bisik Adryan kepada Alfarizi
" ho oh! Lihat mama nya juga cantiknya kebangetan anjirr! Gue mah kalo sama emaknya ajak gue mau! Kalo spek gitu" balas Alfarizi.
Adryan mendelik" lah, si anjing! Mau dipenggal suaminya?"
" sutss.. Ijab kabulnya mau di mulai" tegur Kevin.
Ekhemmm!
William mulai bejabat tangan dengan Arkana, sebelah tangannya lagi pegang mic" Dengan ananda Arkana Mahendra bin Arga Mahendra .saya nikahkan dan kawinkan putri saya, abelivina adeeva William binti William Ferdian,dengan mas kawin berupa uang2M , plus satu mobil BMW M4 di bayar tunai!"
". Saya terima nikah dan kawinya abelivina adeeva William binti William Ferdian, dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!"
SAHHHH.....
**""
Abel di hampir oleh kedua kakak sepupunya! Dia berjalan anggun menuju ke arah arka.
Teman teman arka dibuat speechless dengan kecantikan yang dimiliki oleh Abel, gadis itu terlihat sangat cantik dengan baju putih pengantin yang melekat di tubuh ramping nya.
Belum lagi mukanya yang sudah dihias sedemikian rupa oleh MUA, sumpah ,demi langit dan bumi, gadis ini benar benar cantik.
Bahkan arka dibuat tu ak berkedip menatapnya.
" woi,ini bidadari dari mana anjirrr? Cantik banget". heboh bara hampir memekik kegirangan.
" ini katanya biasa saja? Mata arka udah mulai bermasalah kayaknya" gumam Adryan menatap Abel Tampa kedip.
" kali ini gue ga setuju dengan ucapan si boss, bisa bisanya dia bilang tuh cewek biasa ajak" kata bara menggelengkan kepalanya pelan.
"" woiii, iler Lo hampur meleleh anjirr" heboh Alfarizi memukul kepala Kenzo membuat si empu mengaduh.
" apaai. Sih lo? Namanya juga liat cewek cantik banget emang gini" kata Kevin di balas delika oleh Alfarizi.
"bayangin kalo Lo mlm pertama sama dia? Gue mah jangankan 10 ronde, dia pingsan ajak gue terusin! Muka nya anjirr, sexy .AGRHHH bikin gue tegang ajak bangsat" celetuk bara Dengan otak mesumnya
Pukk
" ngomong apa lu sat? Kalo arka denger habis Lo dibuat" geram Adryan meniyor kepala temanya itu.
" tau! mesin banget otaknya" cibir Kevin malas
" namanya jugak cowok, ya wajarlah"
Abel berjalan mendekati suaminya, sepasang cincin diserahkan kepada arka,vyang langsung dipakaikan ke jari Abel, setelah dipakaikan, Abel mencium tangan lelaki itu dengan takzim.
Mereka saling menukar cincin, dan arka juga mencium kening istrinya.
Hari ini mereka. Bertingkah layaknya suami istri yang saling cinta, wajar arka sedikit lebih cerah dari biasanya.
Momen itu tak terlewat dari kamera fotografer yang mereka sewa, begitu juga dengan perekaman khusus untuk elana.
****
Sedangkan di rumah sakit...
selama beberapa jam ini elena benar-benar merasakan sakit luar biasa. dia sulit bernafas karena merasakan tekanan berat di dadanya.
mukanya ya jangan ditanya lagi, Dia terlihat begitu pucat, matanya sayu tubuhnya lemas tidak berdaya, bahkan menggerakan tangan saja dia susah.
Bimo datang tergopoh-gopoh dari arah luar "nyonya. lihat ini"Bima menunjukkan video pernikahan Arkana dengan antusias.
Bimo tidak bisa datang ke acara pernikahan tuan mudanya itu karena disuruh jaga elana, karena memang itu sudah pekerjaannya.
Helana tersenyum melihat momen bahagia itu yang ditunjukkan oleh Bimo, Arkana benar-benar menampilkan senyumnya di acara pernikahannya, walaupun hanya senyuman tipis.
itu berkat elana yang menyuruh putranya itu untuk tersenyum tadi malam, dan arka benar-benar melakukannya.
menyadari nafas elana yang tidak teratur membuat Bimo tersentak.
" nya? Nyonya merasakan sesak lagi ya? Saya panggil dokter sekarang ya?" kata Bimo panik.
lelaki itu segera menekan bel untuk memanggil dokter ke ruangan tersebut, lalu mulai memfokuskan tatapannya pada Elana.
"nyonya, Saya mohon bertahanlah nyonya!" ucap Bima bergetar.
kerja sudah 10 tahun bersama keluarga keluarga Mahendra membuat Bimo .
tak sanggup melihat jika Elana harus pergi meninggalkannya
apalagi dia sudah bekerja saat papanya Arga masih hidup dulu.
tidak ada sahutan dari Elana wanita itu jelas sedang dalam menahan rasa sakit yang luar biasa.
" asyhadu alla ila ha illallah" bimo berbisik dengan air mata yang jatuh.
bibir elena bergerak mengikuti apa yang bina ucap! perlahan, namun pasti.
itulah kata-kata terakhir Elana, sebelum akhirnya wanita itu menutup mata untuk selamanya.
padahal sebentar lagi dia akan menjalankan operasinya, namun Tuhan berkehendak lain! dia lebih sayang hambanya.
tangis Bimo pecah seketika, saat itu juga terlihatlah dokter yang masuk dengan tergesa-gesa.
dia memeriksa denyut nadi pasien, rencananya tadi mau memasang alat ventilator! namun sekarang mereka urungkan.
*****
hari ini, di hari di mana semua orang merasakan kesedihan yang luar biasa.
terutama arkana. putra dari Elana, dia seperti orang kehilangan arah saat mendengar kabar kematian ibunda nya.
bahkan saat di titik terakhir wanita itu dia tidak ada di sampingnya, anak macam apa ini?.
Abel pun tak kalah histerisnya bersama Farah, mereka menangis banyak! bahkan make up yang belum sempat ambil hapus luntur dengan air matanya.
Belum lagi baju putih pengantin yang masih melekat di tubuhnya, terasa sangat kegerahan.
"udah jangan menangis lagi" William menghapus lembut air mata Abel dengan tisu.
"Pi, Tante Ellen Pi!!!" aduh gadis itu dengan terisak.
William membawa putrinya kedekapannya "Jangan kenceng-kenceng nangisnya! ya kasihan tante Ellen juga pasti ikut sedih" bisik William.
"nggak bisa Pi, aku mau sayang banget sama mama, kenapa dia cepet banget perginya?"
" stthhh, tenang! tenang jangan nangis lagi, ikhlasin kepergian tante Ellen, sayang" aja pilihan sambil menghisap punggung putrinya dengan lembut.
"arka, suruh orang buat menyiapkan semuanya, jasad Elana harus segera dikebumikan"titah William pada Arka.
arka mengangguk, dengan berat hati dia mulai mengeluarkan handphonenya untuk menghubungi bawahannya, menyuruh mereka agar menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan.
mata lelaki itu memerah menahan tangis, tangannya bergetar! dadanya sesak, dia tidak menyangka jika Ela anak cepat ini pergi meninggalkannya seorang diri di dunia ini.
eh! bukan sendiri lagi, dia sudah mempunyai istri saat ini.
******
"selamat jalan maa... sampaikan rindu Arka buat papa juga di sana.... ternyata kalian cepat ini pergi dari kehidupan aku. sekarang aku sudah nggak bisa lihat walaupun hanya sekedar senyum teman kalian lagi."
"tapi it's okay. mungkin cuma itu yang terbaik buat mama, sekarang mama udah nggak ngerasain sakit lagi kan?"
Arkana tersenyum miris sembari menghadapi sesak di dalam dadanya
"semoga kalian bahagia di atas sana, jangan lupa mampir di mimpinya Arka, karena aku bakal selalu kangen kalian ... i miss you much mom,dad"
semua orang sudah pulang termasuk teman-temannya. karena pemakamannya sudah selesai sejak 20 menit yang lalu.
Abel? dia diajak untuk makan terlebih dahulu oleh orang tuanya, karena dari tadi siang mereka belum makan.
sedangkan ini sudah pukul 04.00 sore.
hujan mulai turun membasahi bumi, rintik-rintik hujan terlihat saling berjatuhan di atas tanah yang baru saja digali.
Arkana masih terdiam di samping gundukan tanah makam sang ibu, membiarkan tubuhnya dibasahi oleh hujan.
dia menangis! tentu saja. sudah sedari tadi dia menahan diri, berusaha untuk tetap terlihat kuat, namun nyatanya tidak bisa dia juga manusia yang punya sisi rapuhnya.
tiba-tiba air hujan tidak mengenai kulitnya lagi, Arkana mendongakkan kepalanya, mirip siapa yang memayungi tubuhnya.
Abel istrinya, Dia berdiri dengan mata yang terlihat sebab karena gadis itu banyak menangis hari ini.
buru-buru Arka menghapus air matanya, seketika ekspresi yang berubah dingin kembali.
"nangis aja kalau itu yang bikin lo lega" kata Abel.
"gue bukan cowok lemah" kata Arka datar, bangkit dari sana.
"cowok juga manusia! mereka juga punya kesedihan...... jadi jangan gengsi buat nangis. gue ga bakal ledeketin lo"ucap Abel dia mulai menatap Arkan dengan serius" mau peluk nggak?"
tawar Abel membuat Arkan tertegun begitu saja
"semua orang butuh sandaran di saat mereka sedang terpuruk. jangan ngerasa sendiri, sekarang gue udah jadi istri lo" kata Abel lagi.
menikah tidak karena saling cinta, abel tetap akan menganggap harta suaminya, yang harus ia hormati dan ia hargai.
Abel akan selalu ada untuk Arka. menemaninya, sesuai permintaan elana.
" gak perlu! ayo pulang" ajak Arkana lebih mementingkan egonya.
hal itu membuat tabel mengenai nafas pelan, padahal dia sudah menurunkan egonya untuk menawarkan suaminya itu pelukan.
tapi siapa sangka? ternyata ego Arkana lebih besar darinya.