NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:490.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Mudah Memaafkan

Perasaan Benci yang dulu tertanam di hatinya sejak malam itu hingga kini tak pernah memudar, melihatnya bahagia ditengah penderitaan kami dahulu membuatku semakin membencinya. Lelaki yang harusnya menjadi cinta pertama seorang anak perempuan tapi menjadi luka utama bagi anak perempuannya.

"Sialan, mereka bisa hidup bahagia setelah membuat aku dan ibuku menderita". Umpatnya dengan kasar.

Sampai melupakan sang sopir yang menunggunya sejak tadi bahkan dia juga meninggalkan teman-teman nya saking kesalnya.

" Nona kenapa?? ". Tanya sang Sopir yang telah menemaninya sejak 5 tahun lalu itu.

" Tidak apa-apa pak, jalan saja, kita langsung pulang kerumah saja". Dengan nada lembut

Sangat berbeda dengan tadi dia berbicara bahkan dia mengumpat tidak jelas.

"Baik nona, jika bisa jangan mengumpat seperti itu nona, itu tidak baik". Tegur sang sopir dengan lembut.

Lelaki paru baya yang menjadi sopir pribadi keluarga Maya sejak 5 tahun lalu itu, sangat menyayangi anak-anak majikannya seperti cucunya sendiri karena dirinya dan sang istri tidak memiliki anak jadilah dia menganggap Maya dan juga anaknya adalah anak dan cucunya sendiri.

"Iya pak, maafin saya, saya hanya sedang marah dan kesal pada seseorang, jadi kelepasan". Ucapnya dengan sendu memandang pak Sopir dengan senyuman lembut.

" Iya nona, mari kita pulang". Ucapnya menjalankan mobil itu menuju rumah sang majikannya.

"Menurut bapak, apakah kita harus memaafkan seseorang jika dia telah menyakiti kita dan keluarga?? Tanya dengan sopan.

Keluarga Sonya sudah menganggap pak asep dan istrinya sebagai keluarga mereka karena keduanya tidak memiliki keluarga lain selain mereka berdua. Apalagi keduanya sangat baik kepada mereka dan menganggap mereka sebagai keluarganya sendiri.

"Yang seperti apa dulu nona??, memaafkan orang tidak semudah yang dilihat apalagi jika itu membuat kita menderita dan terluka".

" Ya yang seperti maksud saya pak ".

" Jika itu saya saya tidak bisa memaafkannya, saya memang tidak akan membalas tapi jika harus berurusan dengan orang itu lagi lebih baik tidak usah. Ngapain, bikin hati tambah sakit saja ". Ucap Mang Asep kepada Sonya.

" Begitu yah pak??

"Kita tidak perlu membalasnya nona, karena seperti itu hanya menguras tenaga dan emosi saja tapi tidak menghasilkan apapun. Cukup dia tahu kita siapa dan anggap saja dia patung atau orang yang tak kasat mata. Pembalasan yang paling sakit itu bukan pembalasan fisik nona, tapi pembalasan diam seribu bahasa dan tidak menganggap keberadaan mereka".

Sonya merenungi apa yang dikatakan pak Asep kepadanya barusan. Orang itu tidak mengenalnya jadi hanya diam saja ketika dia membully dan tidak bereaksi apapun

"Terus bagaimana cara saya membalas kelakuan mereka pak kira-kira??

" Saat mereka sudah tahu siapa nona dan mereka bertanya kepada anda anggap saja mereka patung terutama saat keadaan ramai, aku yakin mereka akan malu sendiri tanpa nona sentuh mereka".

"Iya sih, bunda selalu bilang kita tidak perlu membalas perbuatan orang lain kepada kita, cukup tunjukkan kepada orang itu jika kita akan jauh lebih sukses dari yang mereka kira".

" Iya nona seperti itu, hanya kadang kita harus memiliki pertahanan diri sendiri untuk bisa melindungi diri kita karena tidak ada yang tahu orang seperti itu".

"Terima kasih pak Asep atas nasehatnya". Ucap Sonya dengan tulus.

" Sama-sama nona, jangan terlalu pendam masalah nona, kadang kita membutuhkan orang lain untuk berbagi cerita walau tak semua orang bisa kita percaya".

"Iya pak Asep terima kasih. Tolong tidak usah beritahukan hal tadi kepada bunda dan kedua kakakku, takutnya mereka khawatir".

" Maaf nona jika beliau bertanya akan saya jawab tapi jika beliau tidak menanyakannya saya akan diam saja".

"Baiklah pak, terima kasih yah".

Kini keduanya tengah melaju kerumah besar mereka hasil karya Sonya yang dituangkan menjadi rumah mereka itu.

Sonya mengamati sekelilingnya, dia masih bisa merasakan bagaimana perjuangan sang Bunda membesarkan dia dan saudaranya dengan sangat gigih dan tahan banting.

"Assalamualaikum". Sonya mengucapkan salam begitu dirinya masuk kedalam rumah.

" Waalaikum salam nak". Maya membalas salam sang anak kemudian memeluknya dengan sayang.

Inilah yang paling dia suka dari bundanya, kelembutan dan kebaikan yang tidak bisa dibandingkan apapun. Pelukan terhangat dirinya dan saudaranya ketika telah lelah beraktivitas menjadi obat mujarab untuk mereka mengembalikan tenaga mereka.

"Bagaimana jalan-jalan nya tadi bunda??, seru ga??, kok akunya ga diajak?? Tanya Sonya beruntun seperti kereta api.

" Kakak masuk kamar aja dulu, bersih-bersih setelah itu makan, nanti kakak kamu jelasin agar kamu lebih enakan". Ucap Maya tanpa menjawab pertanyaan sang anak.

"Memang ada apa bunda??, kelihatannya penting sekali?? Tanya Sonya dengan penasaran.

Maya tersenyum lembut kepada sang anak

" Turuti saja apa yang bunda katakan anak cantik, kita akan bicara nanti sama kakak-kakak kamu bersama setelah kamu bersih-bersih dan lebih segar agar tidak kusut seperti cucian nanti".

"Baiklah bunda, aku ke kamar dulu untuk bersih-bersih kemudian makan sesuai perkataan bunda, aku naik yah!! ". Sonya mencium pipi sang bunda kemudian berlalu menuju kamarnya di lantai atas.

" Aku hanya bisa berdoa, semoga anak-anak tidak semakin membenci ayahnya karena masa lalu karena biar bagaimanapun Rasya adalah ayahnya dan akan menjadi wali nikah mereka nantinya". Monolognya dalam hati memandang nanar kepergian sang anak ke kamarnya.

Sampai diatas rumah di lantai dua, Sonya berpapasan dengan sang kakak sulung tapi melihat wajah yang tidak bersahabat itu, dia jadi mengurungkan niatnya untuk bertanya. Mungkin ini yang menjadi penyebab bunda mengatakan untuk tidak bertanya macam-macam.

"Kamu baru pulang dek??". Ucap Sang kakak tertua ketika melihatnya.

" Iya kak, tadi singgah untuk mengerjakan tugas, aku sudah izin sama bunda tadi". Sonya memandang sendu sang kakak terlihat berantakan.

"Ya sudah, kamu bersih-bersih dek, kemudian makan karena nanti sore kita akan mengobrol bersama seperti biasanya". Sasya memandang sang adik dengan senyuman paksa.

Dia sangat tahu adiknya pasti curiga kepadanya tapi tak ingin bertanya banyak kepadanya karena adiknya itu memang mengetahui bagaimana keadaan yang bisa untuk bertanya.

"Yah sudah kak, aku masuk yah, nanti kita ngobrol nya". Sonya tersenyum lembut kemudian masuk ke kamarnya meninggalkan sang kakak yang masih termenung di pintu kamar nya.

"Seperti nya aku tahu apa yang menjadi penyebab mereka semua seperti itu, mereka pasti bertemu dengan lelaki sialan itu". Monolog Sonya dalam hati.

"Apakah adikku akan baik-baik saja ketika mengetahui jika kami bertemu dengan lelaki sialan itu dan mengganggu kami serta ingin mengetahui keadaan kami?? ". Monolognya memandang pintu kamar sang adik.

1
Soraya
typo nya perhatikan thor
Soraya
typo thor
Soraya
ternyata Rara juga pernah salah arah
Soraya
selamat ya buat Rara Semoga Samawa
Soraya
syukur lah akhirnya mereka bersatu
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Wiwit
Maya JD ortu ga tegas banget ma anak2nya
Nancy Nurwezia
semoga fabian dan sonya kembalj ke kodratnya.
Safni Mardesi
semoga Fabian jadi laki2 tulen
Nancy Nurwezia
jodohnya sonya kah si banci nih🤭🤭🤭.. sama2 menyembuhkan diri dari trauma..
Wiwit
katanya ga boleh gtu dg ayahnya, malah mendukung ank2 nya memaki ayahnya, bingung deh
Dwi Setyaningrum
thor typonya msh bertebaran nih.. semangat thor..
Dwi Setyaningrum
Lo rosa ga mati ya thor kan ketembak duluan sblm Rasya🤔
Dwi Setyaningrum
walah semua anak Maya pd konslet ya..untung pintar..
Dwi Setyaningrum
ini trauma yg sangat aneh menurutku ya secara Sonya anak yg jenius kyk ga terarah gt traumanya biasanya sebenci2nya lelaki apalg org sejenius Sonya pastinya mengarah k hal2 yg k ilmuwan misalnya jd profesor fokusnya pada pendidikan membikin dirinya sibuk mengejar ilmu ga akan terpikir utk menyimpang itu menurutku Lo ya thor..kalau sdh gini amat disayangkan sih ya kejeniusannya mending dibikin cerdas standart saja sih ya
Ummu Umar: tidak juga rasa trauma itu berbeda dengan tingkat IQ, IQ itu perkembangan dan kemampuan otak sedangkan trauma itu berasal dari kejiwaan, memang otak dan hati itu singkron tetapi tingkatnya berbeda, bisa baca digoogle banyak orang trauma memliki kecerdasan, masalah menyimpang itu juga bagian trauma, hampir semua yang menyimpang itu kebanyakan trauma dengan lelaki
total 1 replies
Fatimah Bajari
mauuuu
Nick_Hen
ide bagus
Dwi Setyaningrum
Krn di otak mu sdh tertanam semua laki2 menjijikan jd secara otomatis apapun yg dilakukan laki2 Dimata km ya ga baik gt aja dan itu km perlu penanganan khusus agar ga menjadi parahhh kasian mamamu lah Sonya dia gagal jd seorg ibu kalau kelakuanmu menyimpang bnr km trauma tp semua trauma ada obatnya bukan?dan km punya banyak uang bisa kan berobat itu juga buat kebaikan dirimu dan mamamu Lo..
Dwi Setyaningrum
ternyata Maya mendidik anaknya sdh gagal terlepas siapa pemicunya..Krn apa fokus Maya wkt itu hanya berpusat utk menaikkan taraf hidup Krn menilik msh lalu org miskin pasti direndahkan secara fisik Maya berhasil tp secara rohani gagal..pendidikan akademis hrs dibarengi dg pendidikan rohani..itu menurutku ya..maaf kalau pendapatku ada yg salah🙏🙏
Dwi Setyaningrum
akhirnya ikut lega sasya bisa membuka hati utk memaafkan papanya dg bgtu hidupnya akan jd lebih ringan utk melangkah menuju masa depan cerah tanpa embel2 kemarahan d kebencian dihatinya..jd ikutan mewekk thor..smpe malu ma suami🤭😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!